Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129254 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Endofit adalah organisme yang membentuk koloni dalam jaringan
tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang adalah
salah satu bentuk organisme endofit yang paling banyak ditemukan.
Beberapa kapang endofit dilaporkan mampu menghasilkan metabolit
sekunder yang memiliki aktivitas antimikroba. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengisolasi kapang endofit dari tanaman Garcinia fruticosa
Lauterb, Garcinia lateriflora Blume, Garcinia cowa Roxb dan menyeleksi
kapang endofit yang memiliki aktivitas antimikroba. Delapan kapang endofit
yang telah berhasil diisolasi dari ketiga tanaman tersebut difermentasi dalam
media cair Potato Dextrose Yeast. Supernatan, ekstrak metanol, etil asetat,
dan butanol dari hasil fermentasi digunakan untuk skrining aktivitas
antimikroba. Skrining aktivitas antimikroba dari ekstrak fermentasi kapang
endofit dilakukan dengan metode difusi cakram terhadap Bacillus subtilis,
Escherichia coli, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Candida albicans, dan Aspergillus niger. Lima isolat kapang
menghasilkan zat yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, dan
Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak fermentasi kedelapan isolat kapang
endofit tidak ada yang menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Candida
albicans dan Aspergillus niger."
Universitas Indonesia, 2007
S32596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kapang endofit diketahui mampu menghasilkan metabolit sekunder
yang beraktivitas biologis. Penelitian ini bertujuan memperoleh isolat kapang
endofit dari akar, daun Garcinia nigrolineata Planch. serta batang Garcinia
celebica L. kemudian menguji aktivitas antioksidan ekstrak hasil fermentasi
dan supernatannya. Dari 23 isolat kapang endofit yang berhasil diisolasi, 10
isolat yang berbeda secara makroskopik diambil untuk difermentasi
menggunakan medium PDB (Potato Dextrose Broth) dan PDY (Potato
Dextrose Yeast). Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode
DPPH (1,1,-difenil-2-pikrilhidrazil). Dari uji pendahuluan, didapat 2 isolat
yang menunjukkan aktivitas antioksidan dan hasil pengujian dengan
spektrofotometri UV-Vis menunjukkan isolat D1N2 (n-BuOH, PDY) memiliki
aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 41,61 μg/mL, sedang
IC50 vitamin C adalah 3,6 μg/mL. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa isolat D1N2 (n-BuOH, PDY) memiliki aktivitas yang baik sebagai
antioksidan. Kesimpulan yang didapat adalah kapang endofit dari akar dan
daun Garcinia nigrolineata Planch. memiliki aktivitas antioksidan."
Universitas Indonesia, 2007
S32597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Mesiana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33119
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisana Sidqi Aliya
"Endofit adalah organisme yang membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang endofit memiliki kemampuan dalam menghasilkan enzim dan metabolit sekunder yang memiliki khasiat terapeutik, sehingga menyimpan potensi kekayaan alam baru untuk dimanfaatkan di berbagai bidang farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek anti-kanker senyawa metabolit sekunder yang didapat dari hasil fermentasi empat isolat kapang endofit dari ranting tanaman Garcinia forbesii King serta daun dan akar Garcinia porrecta Wall. Dari hasil fermentasi keempat isolat, diperoleh ekstrak air, metanol, n-butanol dan etil asetat untuk masing-masing isolat, sehingga keseluruhan terdapat enambelas ekstrak uji. Pada keenambelas ekstrak uji tersebut telah dilakukan uji pendahuluan dengan metode BSLT untuk memilih delapan ekstrak terbaik. Delapan ekstrak terpilih kemudian diuji sitotoksisitasnya terhadap sel MCF-7 melalui metode pewarnaan merah netral dan Spektrofotometri ELISA Plate Reader. Pada pengujian ini, digunakan sisplatin sebagai blanko positif. Berdasarkan hasil uji terhadap kedelapan ekstrak uji terpilih, diketahui bahwa seluruh ekstrak memiliki sitotoksisitas rendah terhadap sel MCF-7.

Endophyte is microbes that colonize in the living tissues without causing any negative effect to their host plants. Endophytic fungi is capable to produce therapeutic enzymes and secondary metabolites, so they are predicted to become new resources in many pharmaceutical applications. The objective of the research is to understand the anti-cancer effect of the secondary metabolites resulted from fermentation products of four endophytic mold isolated from branch of Garcinia forbesii King and as well as leaf and root of Garcinia porrecta Wall. From the fermentation products of the fourth mold, water, methanol, n-buthanol and ethyl acetate extracts had been collected from each isolates, so there were sixteen extracts as the total number of extracts to be tested. Pre-screening test had been carried out to the sixteenth extracts by using BSLT method to select eight best extracts. The eight selected extracts were tested for their cytotoxicity to the MCF-7 cell line by neutral red staining method and ELISA Plate Reader Spectrophotometry. In this study, cisplatin was used as the positive blank. From the cytotoxic testing of the eight selected extracts, it is found that all extracts had the low cytotoxic effect to the MCF-7 cell line.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Soemiati
"Garcinia picrrorhiza Miq. dan Garcinia dulcis Kurz termasuk famili Cluciaceae banyak tumbuh di daerah Asia tenggara termasuk Indonesia. Dari beberapa hasil penelitian diketahui, bahwa famili Guttiferae merupakan sumber senyawa xanton, isoprenilbenzophenon, flavonoid, depsidon dan anthron, beberapa di antaranya mempunyai aktivitas biologi seperti antibakteri, antifungi, antioksidan, anti-HIV, dan sitotoksik. Berdasarkan hal tersebut di atas, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang keanekaragaman struktur metabolit sekunder yang dihasilkan oleh beberapa species dari familia Guttiferae dan mengungkapkan aktivitas biologi senyawa tersebut.
Pada penelitian ini telah diselidiki senyawa bioaktif kulit batang G. picrrorhiza Miq.dan buah G. dulcis Kun. Bahan tanaman diperoleh dari sekitar Bogor. Selanjutnya masing-masing bahan diekstraksi dengan pelarut n- heksana dan diklorometan. Ekstrak yang diperoleh difraksinasi dengan tehnik kromatografi dan pemurnian. Senyawa yang murni kemudian ditentukan strukturnya dengan metoda spektroskopi UV, IR, 'H-NMR, 13C-NMR, HMQC, HMBC dan COSY. Aktivitas biologi senyawa-senyawa yang diperoleh ditetapkan dengan uji antioksidan terhadap radikal DPPH dan uji sitotositas terhadap sel kanker L1210.
Dari isolasi G.dulcis Kurz telah ditemukan 3 senyawa caged poliprenilasi xanton, yaitu senyawa (1) desoksimorellin, senyawa (2) asam morellat dan senyawa (3) morellin; hasil uji sitotoksisitas terhadap sel kanker L1210 berturut- turut menunjukkan IC50 = 25,56 μg/mL, 20,82 μg/mL dan 26,67 μg/mL dan uji antioksidan terhadap radikal bebas berturut-turut IC50 = 22,42 μg/mL; 30,91 μg/ 1249,93 μg/mL. Dari hasil isolasi ekstrak n-heksana kulit batang G. picrrorhiza Miq., ditemukan senyawa baru garcinopicrobenzofenon, senyawa (4) uji toksisitas terhadap sel kanker L1210 menunjukkan IC50 = 53,05 μg/mL dan uji antioksidan terhadap radikal bebas DPPH menunjukkan IC50 = 27,67 μg/mL. Ditemukan senyawa (5) asam lanosta 3-oxo-7, 24-dien-27-oat, ditemukan senyawa (6) asam Ianosta 3β-hidroksi-7,24-dien-oat, dan senyawa (9) asam 3- hidroksi-isonikotinat. Dari isolasi eksrak n-heksana akar G. picrrorhiza ditemukan senyawa baru (8) garcinopicrobenzofenonon, uji toksisitas terhadap sel kanker murine L1210 menunjukkan IC50 sebesar 40,37 μg/mL, ujiaktivitas antioksidan rnenunjukkan IC50 sebesar 83,88 μg/mL dan senyawa (7) (23E)- eupha-7-oxo-8,23-dien-27-oat.

Garcinia dulcis Kurz and Garcinia picrrorhiza Miq. (Cluciaccac) is group of plants grown in Indonesian tropical forest which has been reported to be rich in chemicals substances. Extensive phytochemical screening have shown that Garcinia species are rich in a variety of oxygenated and prenylated xanthone. Some of these exhibit a wide range of biological and pharmacological activities as cytotoxic, antimicrobial, antifungal, antioxidant, antimalarial, and HIV-1 protease inhibitory activitis. Based on these data, this research work aims to further study the structur molecule variety of their secondary metabolite especially their bioactive constituens.
In this research work, the bioactive constituens of G. dulcis Kurz and G. picrrorhiza Miq. was collected from sorounding Bogor, have been evaluated. The selected plant materials were the bark and roots of G. picrrorhiza Miq and fruits of G. dulcis Kurz. Extraction, fractionation and bioactive compound isolation- purification were conducted using various organic solvents and chromatographic techniques. The isolated compounds were ilucidated based on their physical and spectral data, such UV, IR, 'H- and 13C-NMR, MS, HMBC, HMQC and COSY. The biological activity evaluations, namely, in vitro cytotoxicity using murine L1210 cell line, and antioxidant activity under DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) Radical Scavenging Activity Methode.
Chromatographic separation of the n-hexane extract of dried G. dulcis fruits furnished three prenylated pyranoxanthonoids, identified as desoxymorelline (1), morellic acid (2), and morellin (3). The isolated compounds found exhibit cytotoxicity against L1210 cancer cell line. The lC50 values were 26,6; 20,8, and 25,5 μg/mL, respectively. Under DPPH Radical Scavenging Activity Methode the compounds to exhibit antioxidant activity. The lC50 value for desoxymorelline, morellic acid and morellin ici, 22,42 μg/mL. ;30,91 μg/mL and 1249,93 μg/mL. Chromatographic separation on the n-hexane extract from bark of G. picrrorhiza Miq. furnish new compounds garcinopicrobenzophenon (4) to exhibit cytotoxicity against L1210 cell line, with the IC50 value 53,05 μg/mL and antioxidant activity with IC50 value 27,67 μg/mL and known lanosta-3-oxo-7,24-dien-27oic acid (5); lanosta 3β-hydroxy-7,24-dien-oic-acid (6), and 3-hydroxy-isonicotinic acid (9). Chromatographic separation of the dichloromethane extract from roots of G. picrorrhiza furnish new compound garcinopicrobenzophenonon (8) to exhibit cytotoxicity against L1210 eell line. The IC50 value was 40,37 μg/mL, and antioxidant activity 83,88 μg/mL; and (23E}-eupha-7oxo-8,23-dien-27oic (7)
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
D1218
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renita Rachmayani
"Endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman dan merupakan hubungan simbiosis mutualisme. Senyawa metabolit hasil fermentasi kapang endofit dapat digunakan sebagai sistem pertahanan bagi tumbuhan terhadap bakteri dan jamur patogen. Beberapa senyawa bioaktif yang dihasilkannya juga berfungsi sebagai sumber potensial obat baru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari sumber potensial antimikroba dan antioksidan kapang endofit yang diisolasi dari ranting dan daun tanaman Garcinia mangostana. Fermentasi dilakukan terhadap kapang endofit yang telah diisolasi. Hasil fermentasi kapang endofit diekstraksi dengan menggunakan pelarut organik etil asetat, n-butanol, dan methanol.
Hasil ekstraksi yang diperpoleh berupa fraksi-fraksi dari masing-masing pelarut organik . Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitasnya sebagai antimikroba dan antioksidan. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode cakram dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan radikal 1,1-difenilikrilhidrazil (DPPH). Uji aktivitas antimikroba dilakukan terhadap bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Khamir Candida albicans, dan kapang Aspergillus niger.
Hasil menunjukkan zona hambat terbesar dihasilkan oleh ekstrak R2.M terhadap Bacillus subtilis (12,85 mm) dan terhadap Staphylococcus aureus (11,90 mm). Aktivitas antioksidan terbaik diperoleh dari ekstrak n-butanol R18.B dengan nilai IC50 107,71 μg/ml.
Endophytes are microbial entities that live within living tissue of plants and have symbiotic mutualism relationship. Metabolite compounds as a result of fermentation of endophytic fungi are useful as a defense against pathogenic fungi and bacteria. Some of bioactive compounds that are produced by endophytic fungi are also useful for novel drug discovery.
This research was done to screen new potential sources for antimicrobial and antioxidant agent from endophytic fungi that were isolated from twigs and leaves of Garcinia mangostana. Fermentation was done to endophytic fungi which had been isolated from sample. The fermentation products of endophytic fungi were extracted by using organic solvent ethyl acetate, nbuthanol, and methanol.
The result was some fractions from each solvent that was used. The extracts then were tested as antimicrobial and antioxidant activity. Antimicrobial assay was done by using the disc method and antioxidant was tested by using free radical 1,1-diphenylpicrylhydrazyl (DPPH). Antimicrobial assay was done against Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans, dan Aspergillus niger.
The result showed that the largest zone of inhibition was performed by R2.M extract against Bacillus subtilis (12.85 mm) and against Staphylococcus aureus (11.90 mm). The best antioxidant activity was resulted from R18.B extract with IC50 107.71 μg/ml.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2008
S32868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widiawati Puspitasari
"Endofit adalah mikroorganisme yang membentuk koloni di dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang adalah salah satu bentuk mikroorganisme endofit yang paling banyak ditemukan. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroba endofit dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba yang pada umumnya menunjukkan potensi sebagai antikanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas isolat hasil fermentasi kapang endofit dari tanaman Garcinia tetrandra Pierre dan Garcinia mangostana Linn, diperoleh 20 isolat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kematian larva Artemia salina Leach, dikenal dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Isolat kapang endofit difermentasi dengan media Potato Dextrose Yeast (PDY), kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan n-butanol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Lethal Concetration (LC50) dari 20 isolat kapang endofit baik dari ekstrak etil asetat maupun n - butanol memiliki syarat toksik dengan nilai LC50 < 1000 μg/ml.

Endophyte is microbes that colonize living tissues without causing any negative effect to their host plants. Molds are one of the endophyte most frequently isolated. Secondary metabolite which is produced by endophyte microbe reported possesses antimicrobial activity which is generally have potensial as anticancer.
The aim of this research is to know the toxicity of fermentation product of endophyte mold that was isolated from plant Garcinia tetrandra Pierre and Garcinia mangostana Linn, got 20 isolates endophyte mold. The method that was used in this research was the lethality test of Artemia salina Leach larvae, which is known as Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The isolate of endophyte molds were fermented in medium Potato Dextrose Yeast (PDY) and then were extracted with ethyl acetic and n - buthanol.
The result of this research showed that lethal concentration (LC50) from 20 isolates of endophyte mold from ethyl acetic extracts and n - buthanol extracts had toxicity with LC50 < 1000 μg/ml.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Rustanti
"Mikroba endofitik merupakan mikroba yang sebagian atau seluruh hidupnya berada dalam jaringan hidup tanaman inang. Mikroba yang terdapat di dalam tumbuhan (mikroba endofit) mempunyai potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil metabolit sekunder seperti yang terkandung di dalam tanaman inangnya. Salah satu mikroba endofit yang dapat dimanfaatkan adalah kapang endofit. Dalam penelitian ini kapang endofit didapat dari akar tanaman Sesoot (Garcinia picrorrhiza Miq.).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi kapang endofit dari akar tanaman Sesoot (Garcinia picrorrhiza Miq.) dan mengetahui potensi antimikroba dari isolat-isolat kapang endofit tersebut terhadap beberapa jenis mikroba patogen, yaitu bakteri Gram positif Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus subtilis ATCC 6633, bakteri Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Salmonella typhosa ATCC 14028, kapang patogen Aspergillus niger, dan khamir Candida albicans.
Kapang endofit ini diperoleh dengan metode isolasi menggunakan media CMM (Corn Meal Media), hasilnya dimurnikan dengan media PDA (Potato Dextrose Agar) yang kemudian difermentasi dengan media PDY Broth (Potato Dextrose Yeast). Setelah dilakukan uji aktifitas terhadap 6 isolat kapang endofit menggunakan metode cakram, diketahui 5 isolat dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa.

Endophyte microbe is a microorganism in any plant that grows within another plant. Endophyte microbe has the potentiality to be a secondary metabolite producer. One of useful endophyte microbes is endophyte fungi. In this research, endophyte fungi was taken from the root of 'Sesoot' plant (Garcinia picrorrhiza Miq.).
The aim of this research was to isolate endophyte fungi from the root of 'Sesoot' plant in order to find out the antimicrobial potentiality of this fungi against some pathogenic microbes such as positive Gram Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus subtilis ATCC 6633, negative Gram bacteria Escherichia coli ATCC 25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Salmonella typhosa ATCC 14028, pathogenic fungi Aspergillus niger, and Candida albicans.
Endophyte fungi was taken by isolation method using CMM (Corn Meal Media) and the result was purified by PDA (Potato Dextrose Agar). After the antimicrobial activity test of six isolates endophyte fungi had been done, five isolates can inhibit the bacterial growth of Bacillus subtilis, Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Farida
"Telah dilakukan uji aktivitas antioksidan terhadap isolat kapang endofit dari Garcinia forbesii King dan Garcinia porrecta Wall. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan isolat hasil fermentasinya serta mendapatkan pola kromatogram KLT isolat yang memiliki aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Dari uji pendahuluan, didapat 3 isolat yang menunjukkan aktivitas antioksidan. Hasil pengujian dengan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan isolat DP 1 memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 123,97 μg/mL, sedangkan IC50 vitamin C adalah 4,8 μg/mL. Penentuan pola kromatogram KLT dilakukan terhadap dua isolat yang memiliki nilai IC50 terkuat yaitu isolat DP 1 dihasilkan dengan fase gerak terpilih n-heksana-aseton (3:2) dan isolat DF 1 dihasilkan dengan fase gerak terpilih aseton-etil asetat (3:2). Setelah elusi, terlihat delapan bercak pada isolat DP 1 dan satu bercak pada isolat DF 1. Setelah disemprot DPPH 0,2% dalam metanol, pada isolat DF 1 terlihat bercak kuning pucat berlatar belakang ungu, sedangkan pada isolat DP 1 tidak terlihat jelas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kapang endofit dari daun, akar Garcinia forbesii King dan daun Garcinia porrecta Wall memiliki aktivitas antioksidan.

A study has been done to test an antioxidant activity of endophytic fungi isolates from Garcinia forbesii King and Garcinia porrecta Wall. This study was aimed to investigate the antioxidant activity of extracts produced by fermentation of isolates and to obtain those TLC chromatogram isolates which possessed antioxidant activity. The assay for antioxidant activity was based on the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) method. Initial analysis showed that 3 isolates had significant antioxidant activities. An observation used spectrophotometry UV-Vis showed that DP 1 isolate had the highest antioxidant activity with an IC50 value of 123.97 μg/mL, while IC50 vitamin C was 4.8 μg/mL. The chromatogram profile determination was done towards two isolates that had the strongest IC50 value, DP 1 isolate which was developed using n-hexane-acetone (3:2) as the selected mobile phase and DF 1 isolate which was developed using the selected mobile phase of acetone-ethyl acetate (3:2). After elusion, there were seen eight spots on DP 1 isolate and one spot on DF 1 isolate. DF 1 isolate displayed the presence of antioxidant activity after spraying with methanolic solution of 0.2% DPPH which was a pale yellow spot with purple background, while it wasn?t seen clearly on DP 1 isolate. This study has shown that endophytic fungi from the root, the leaf of Garcinia forbesii King and the leaf Garcinia porrecta Wall have antioxidant activities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32899
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>