Ditemukan 100243 dokumen yang sesuai dengan query
Setyawati
"Zat warna yang ditambahkan ke dalam saos cabe dengan tujuan membuat makanan tersebut menjadi lebih menarik tidak semuanya aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zat warna yang ada pada saos cabe. Isolasi dilakukan dengan menggunakan serat bulu domba, isolat yang diperoleh diidentifikasi dengan reaksi warna dan kromatografi kertas lalu ditentukan kadarnya secara spektrofotometri UV-Vis.
Hasil analisa dari sepuluh saos cabe menunjukkan bahwa enam saos cabe mengandung zat warna sintetik, empat diantaranya mengandung zat warna Sunset Yellow FCF tunggal, satu mengandung zat warna Sunset Yellow FCF dan zat warna lain yang belum teridentifikasi dan satu saos cabe lagi belum teridentifikasi. Kadar Sunset Yellow FCF yang diperoleh pada saos cabe dengan bercak tunggal yaitu saos SW sebesar 0,0206%, saos SL sebesar 0,0224%, saos MW sebesar 0,0202% dan saos BT sebesar 0,0210%. Kadar tersebut masih dalam batas aman berdasarkan nilai jumlah asupan harian.
Not all of the colouring agent, which are added to food in order to make them more attractive, are safe to be consumed. The purpose of this research was to analyze the colouring agent that contained in chili sauce. The isolation was done by using fiber of sheep fur, the isolation products identified by colour reaction and paper chromatography, and then use spektrofotometri UV-VIS to analyzed the quantity of these samples. The result of these analyses from ten chili sauce showed that six chili sauce contained of synthetic colouring agent, four from six chili sauce were contained of single Sunset Yellow FCF and the other colouring agent that not already identified and the last chili sauce not already identified too. The concentration of Sunset Yellow FCF from this result of chili sauce with single spot were sauce SW was 0,0206% , sauce SL was 0,0224%, sauce MW was 0,0202% dan sauce BT 0,0210%. These concentration are in the safe range based on total daily preserving."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32852
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novita Dyah Utami S.A.
"Zat warna yang ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan membuat makanan tersebut menjadi lebih menarik tidak semuanya aman untuk dikonsum-si. Secara teoritis dan berdasarkan percobaan diketahui bahwa zat warna sintetik golongan azo dapat menimbulkan kanker. Karena metabolitnya yaitu amin aro-matis primer bersifat karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zat warna yang ada pada makanan berwarna merah, kuning dan jingga. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan serat bulu domba. Identifikasi senyawa azo di-lakukan dengan merefluks larutan hasil ekstraksi menggunakan serbuk seng hingga senyawa azo tereduksi. Penambahan pereaksi p-DAB HCl membuktikan terdapatnya gugus amin aromatis primer yang menunjukkan adanya senyawa azo. Nilai Rf hasil kromatografi kertas menunjukkan bahwa zat warna azo pada sampel saos cabai adalah Ponceau 4R dan Sunset Yellow FCF, sedangkan pada sampel kerupuk merah dan kerupuk jingga adalah Sudan I. Penentuan kadar Ponceau 4R dan Sunset Yellow FCF pada saos cabai dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode analisis multikomponen, hasilnya menunjukkan kadar Ponceau 4R sebesar 0,00378 dan Sunset Yellow sebesar 0,0218 %."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32501
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suardi Akhmad
"Saos tomat adalah penyedap makanan dan banyak dinikmati dipasaran dan penjual makanan keliling dengan warna yang bervariasi yaitu rnerah, rnerah jingga dan merah tua/violet.
Telah dilakukan penelitian terhadap zat wa.rna yang di tarnba.hkan dalarn 22 jenis saos tomat yang beredar dise kitar Jakarta (16 jenis tidak terdaftar dan 6 jenis terdaftar), menggunakan rnetode khromatografi kertas dengan 3 pelarut dan reaksi warna.
Hasil dari penelitian ditemukan zat warna Carmoisin dan warna jingga pada 17 jenis saos tomat yang tidak terdaf tar, zat warna mi tidak diizinkan untuk makanan berdasarkan Permenkes Lo.235 tahun 1979.
Zat warna Ponceau 4R, Arnaran dan Sunset Yellow FCF rnrupakan zat warna berizin, diteniukan dalarn 4 merek saos tomat dan satu jenis saos tomat tidak ditemukan adanya penarnbahan zat warna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zakianis
"Telah diselesaikan penelitian mengenai jenis zat warna saos pada penjual bakso, mie ayam, dan indomie di Kampus UI Depok. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi zat warna adalah kromatografi kertas. Di dalam penelitian ini zat warna yang dapat diidentifikasi hanya Rhodamine-B, zat wama ini biasanya digunakan untuk pewarna tekstil, dan menghasilkan warna merah.
Hasil penelitian menunjukkan dari 25 sampel saos yang diperiksa 22 sampel (68%) zat warna tersebut mengandung Rhodamine-B. Sedangkan 3 sampel saos (22'%) tidak teridentifikasi, selain itu merk saos juga berbeda jika dibandingkan dengan 22 sampel saos yang lain. Rhodamine-B adalah zat wama yang tidak diizinkan oleh DEPKES RI, Rhodamine-B berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini semoga bermanfaat sehingga para penjaja makanan yang ada di lingkungan kampus UI tidak membeli saos yang mengandung Rhodamine-B."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Stella Septiani
"Zat warna yang ditambahkan pada makanan harus aman bagi kesehatan konsumen. Terasi sebenarnya memiliki warna asli hitam-coklat, namun agar lebih menarik terkadang ditambah zat warna, sehingga menjadi kemerahan. Zat warna merah yang ditambahkan ke dalam terasi tersebut tidak semuanya aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zat warna merah sintetik yang ada pada terasi, apakah mengandung zat warna merah sintetik yang dilarang atau tidak. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan serat bulu domba. Ekstrak yang diperoleh diidentifikasi dengan reaksi warna dan kromatografi kertas lalu ditentukan kadarnya secara spektrofotometri UV-Vis. Hasil ekstraksi dengan menggunakan serat bulu domba terhadap enam sampel terasi menunjukkan bahwa seluruhnya mengandung zat warna sintetik. Nilai Rf hasil kromatografi kertas menunjukkan bahwa zat warna merah pada tiga sampel terasi diantaranya adalah Rodamin B, sedangkan tiga sampel terasi lainnya belum teridentifikasi. Oleh karena Rodamin B merupakan zat warna sintetik yang dilarang penggunaannya dalam makanan, maka tidak perlu dilakukan penentuan kadarnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32780
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Satyani Maria Ratni
"Lipstik adalah sediaan kosmetika yang dibubuhi zat warna, dalam hal ini yang berperan adalah warna lipstik, untuk memberikan warna dan bentuk yang menarik pada bibir. Banyak lipstik yang beredar diduga mengandung zat warna terlarang maupun zat warna dengan kadar melebihi . batas yang ditetapkan. Pada penelitian ini akan diperiksa zat warna tersebut secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode gabungan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)- Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Lipstik digoreskan secara langsung pada lempeng KLT Silica gel 60 (tanpa indikator fluore sensi). Minyak-minyak, malam-malam serta zat warna Permaton Red dan Permanent Orange dipisahkan dengan pengembangan berulang-ulang menggunakan diklormetan (pelarut KLTA). Pita-pita zat warna di bawah malam-malam dan minyak-minyak dikikis dari lempeng dan dilarutkan dalam diklormetan. Zat warna Tetrabromofluorescein dan Rhodamine B Stearate yang tersisa pada garis dasar dikembangkan menggunakan pelarut KLTB yaitu campuran etilasetat ammonia-air (3:7):metanol (15:3:3). Pita-pita zat warna dan garis dasar dikikis dari lempeng dan dilarutkan dalam campuran metanol-0,01 M TBAH-asam asetat (70:29:1). KCKT dilakukan pada kolom Spherisorb-ODS (30 em x 4,6 mm) dengan kecepatan aliran 1,0 ml/menit ; attenuasi, 2; dan kecepatan kertas, 5 mm/menit. Permaton Red dan Permanent Orange dapat dianalisis menggunakan campuran metanol-air-asam asetat (89 :10:1 ) sebagai fase gerak dan di deteksi pada 405 nm sedang Rhodamine B Stearate dan Tetrabromofluorescein dapat dianalisis menggunakan campuran metanol-0,01 M TBAH pH 3,5 (yang diperoleh dengan penambahan asam fosf at)-asam asetat (70:29:1) sebagai fase gerak dan dideteksi pada 546 nm. Dari penelitian ini diperoleh bahwa lipstik berwarna jingga kemerahan tidak mengandung Permanent Orange dan Permaton Red ; lipstik berwarna merah muda keu nguan tidak mengandung Rhodamine B Stearate dan Tetrabromofluorescein."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32007
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"The use of synthetic food colorants is increasing because of its advantages. However, it is found that not all food colorants which are sold in the market are safe to be consumed. The purpose of this research was to identify synthetic food colorant samples which are sold in market and to find out whether they contain safe
food colorants or not. Extraction did not need to be done on samples. Analysis was done using color reaction and paper chromatography. Densitometry was done to support the identification result. The result of this research showed that 10 out of 31 samples that were tested contain synthetic food colorants that must not be used for
food. The ten samples were seven red colorants (three samples containing Merah K4, the two others containing Rhodamine B, and two samples containing Scarlet GN), one orange colorant (containing Orange G), one yellow colorant (containing Metanil Yellow) and one chocolate colorant (containing Chocolate Brown FB)."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Putri Ayuningtyas
"Selai merupakan produk makanan semi padat yang terbuat dari buah-buahan yang dimasak dengan gula yang digunakan sebagai pemberi rasa pada roti termasuk selai stroberi. Selai stroberi merupakan makanan yang ditambahkan bahan tambahan makanan berupa zat warna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya Ponceau 4R, merah Allura, Rodamin B, dan Amaran dalam sampel selai stroberi yang ada di Pasar Tradisional kota Depok serta menetapkan kadar zat warna merah sintetik yang diijinkan yang terdapat pada sampel selai stroberi. Metode analisis yang digunakan adalah isolasi zat warna dengan bulu domba kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan reaksi warna, dilanjutkan dengan kromatografi kertas menggunakan eluen etanol-n-butanol-air (3:4:4) dan isobutanol-etanol-air (3:2:4) dan KLT-densitometri dengan menggunakan eluen etanol-n-butanol-air (3:7:1). Hasil penelitian menunjukkan dari delapan sampel yang diperiksa, enam diantaranya mengandung ponceau 4R dengan kadar masing-masing sampel sebesar 0,01164; 0,00469; 0,00974; 0,00283; 0,00482 dan 0,00435% yang masih aman untuk dikonsumsi.
Jam is a semi-solid food products made of fruit cooked with sugar that used as a flavoring on bakery including strawberry jam. Strawberry jam is added to food additives such as food dyes. The purpose of this study is to know about ponceau 4R, allura red, rodamin B, and amaran in the sample of strawberry jam in the traditional market at Depok City and to determine the levels of synthetic red dyes that are permitted on the sample strawberry jam. The method applied was dye isolation with wool and followed by analysis using a color reaction, then followed by paper chromatography using mobile phase n-butanol-ethanol-water (3:4:4) and isobutanol-ethanol-water (3:2:4 ) and also TLC Densitometri using eluent ethanol-n-butanol-water (3:7:1). The result of study that from eight that has been investigated, it was found that six of them was contained ponceau 4R with levels of each sample at 0,01164; 0,00469; 0,00974; 0,00283; 0,00482 and 0,00435% still safe to consume."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45282
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Heidi Hidayati
"Penggunaan zat warna sintetik untuk makanan semakin meningkat karena kegunaan dan keunggulan yang dimilikinya. Akan tetapi, ternyata, tidak semua zat warna sintetik untuk makanan yang dijual di pasaran mengandung zat warna yang aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampel zat warna sintetik untuk makanan yang beredar di pasaran daerah Tangerang, apakah mengandung zat warna sintetik yang dilarang untuk digunakan dalam makanan atau tidak. Ekstraksi tidak perlu dilakukan terhadap sampel. Identifikasi dilakukan dengan reaksi warna dan kromatografi kertas. Kemudian, dilakukan densitometri untuk menunjang hasil identifikasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepuluh dari 31 sampel yang diperiksa, mengandung zat warna sintetik yang dilarang untuk digunakan dalam makanan. Kesepuluh sampel itu adalah tujuh sampel zat warna merah (tiga sampel mengandung Merah K4, dua sampel mengandung Rhodamin B, dan dua lainnya Scarlet GN), satu sampel zat warna jingga (mengandung Orange G), satu sampel zat warna kuning (mengandung Metanil Yellow), dan satu sampel zat warna coklat (mengandung Chocolate Brown FB)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32513
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dolvin Novitasari
"Bayam merah merupakan salah satu sayuran yang diduga terdapat penambahan zat warna sintetik dikarenakan hasil rebusan air yang berwarna sangat merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktkan ada tidaknya zat warna merah sintetik (ponceau 4R, karmoisin, rodamin B, dan amaran) pada bayam merah yang beredar di pasar tradisional dan moderen yang ada di kota Depok serta menentukan kadar zat warna merah sintetik pada bayam merah jika terbukti mengandung zat merah sintetik yang beredar di pasar tradisional dan moderen yang ada di Depok.
Metode yang digunakan adalah isolasi zat warna dengan bulu domba kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan reaksi warna, dilanjutkan dengan kromatografi kertas dan KLT Densitometri. Eluen terpilih untuk kromatografi kertas adalah etanol-n-butanol-air (4:5:5) dan isobutanol- etanol-air (3:2:4) sedangkan eluen terpilih untuk KLT-Densitometri adalah etanol- n-butanol-air (3:7:1). Dari tujuh sampel yang diperiksa dalam penelitian ini tidak ada satupun sampel yang mengandung zat warna sintetik.
Red Spinach is one vegetable that are suspected of adding synthetic dyes due to the stew very red-colored water. The purpose of this study was to prove existence of synthetic red dye (ponceau 4R, karmoisin, rodamin B, and amaranth) on the red spinach in the market of traditional and modern in Depok city and to determine the levels of synthetic red dye on red spinach if proven to contain red synthetic substances circulating in the traditional and the modern market in Depok city. The method used is isolation with wool dyes followed by analysis using a color reaction, followed by paper chromatography and TLC densitometry. Eluent was selected for paper chromatography was n-butanol-ethanol-water (4:5:5) and isobutanol-ethanol-water (3:2:4), while the eluent was selected to TLC- densitometry is n-butanol-ethanol-water (3:7:1). From seven samples examined in this study none of the samples containing synthetic dyes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44545
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library