Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari Asdiatuti
"Formalin termasuk salah satu bahan tambahan yang dilarang penggunaannya dalam makanan, karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Namun penggunaannya untuk mengawetkan makanan masih banyak ditemukan, misalnya pada ikan asin. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi dan penetapan kadar formalin dalam sampel ikan asin yang diperoleh dari tempat pengolahan ikan asin. Analisis formalin dalam sampel ikan asin dilakukan dengan metode spektrokolorimetri menggunakan pereaksi asam kromatropat. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang maksimum 570,6 nm. Dari 10 sampel yang di analisis, enam sampel ikan asin berdaging tebal menunjukkan hasil yang positif terhadap uji formalin dengan konsentrasi antara 1,2562 mg/ml sampai 5,7936 mg/ml. Pada ikan asin berdaging sedang menunjukkan hasil yang negatif terhadap uji formalin. Hal ini dapat dilihat dari spektrum serapan dan warna yang terbentuk.

Formaline is a substance which is not allowed to be used in food because it is dangerous for health, but the using of formaline as food preservative still can be found in some cases, for example in the making of salty fishes. Therefore, it is necessary to analize the used of formaline in the making of salty fishes. The spectrocolorimetry method with chromatropic acid as the reagent can be used to analyze formaline in salty fishes. The measurment of absorbtion had been done at 570,6 nm wave length. The result of the analysis shows six samples which have much more meat contained formaline, with the concentration between 1,2562 mg/ml to 5,7936 mg/ml. Samples which have less meat show that there was no formaline used as the preservative."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Indarto Setyadi
Universitas Indonesia, 2005
S32699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Netti Darta Br
"ABSTRAK
Ikan kering asin merupakan salah satu bahan pangan sumber protein hewani yang banyak dimanfaatkan manusia. Bahan pangan tersebut mudah mengalami kerusakan, khususnya oleh mikroorganisme. Penelitian dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang-kapang pada 30 sampel ikan kering asin. Isolasi dilakukan dengan teknik direct plating rnenggunakan medium Dichioran Agar + Chloramphenicol. Kapang yang diisolasi yaitu kapang representatif berdasarkan warna dan tekstur koloni, yang tumbuh langsung pada potongan ikan tersebut. Isolat kapang ditumbuhkan pada medium identifikasi, yaitu Czapek's Dox Agar (CDA) dan Malt Extract Agar (MEA) atau Potato Dextrose Agar (PDA). Identifikasi dilakukan melalui pengamatan makroskopik dan mikroskopik dari kapang-kapang tersebut. Hasil penelitian isolasi dan identifikasi kapang pada 30 sampel ikan kering asin menunjukkan ada 36 spesies kapang yang terdiri dari 13 genera yaitu Absidia, Aspergilus, Chaetomium, Cladosporium, Curvularia, Doratomyces, Eurotium, Fusarium, Moniliella, Mucor, Neurospora, Nigrospora, Penicillium dan 3 isolat lainnya tidak dapat diidentifikasi. Kapang dari genus Aspergillus yang paling banyak ditemukan, yaitu ada pada 23 sampel dan kelompok Aspergillus candidus Link merupakan isolat kapang paling banyak yatu ada 8 isolat dari 102 isolat yang diperoleh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlies Sartini
1989
S29818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Agustina
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arni Widiarsih
"ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular yang salah satu faktor penyebabnya adalah hipertensi
merupakan penyebab kematian utama secara global (WHO, 2015). Di Indonesia,
berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2013) untuk pengukuran tekanan darah
secara langsung pada umur di atas 18 tahun diperoleh prevalensi tertinggi di
Bangka Belitung (30,9%). Prevalensi hipertensi untuk wilayah Sumatera tertinggi
kedua setelah Bangka Belitung yaitu Sumatera Selatan yakni sebesar 26,1%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara konsumsi ikan asin
yang mengandung NaCl tinggi dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini
menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah sebanyak 90 orang.
Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariate dengan
metode regresi logistik. Setelah dilakukan pemeriksaan kadar NaCl pada ikan asin
diperoleh kadar NaCl tertinggi terdapat pada ikan asin kepala batu dengan nilai
persentase 21,06% (< 20%). Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang
mengkonsumsi ikan asin dengan kadar natrium tinggi memiliki risiko 7,696 kali
(95% CI 1,66-35,49) mengalami hipertensi setelah dikontrol oleh variabel lain
yaitu merokok, riwayat hipertensi, aktifitas fisik, indeks massa tubuh (IMT), dan
umur. Dengan adanya temuan hasil pemeriksaan ikan asin yang mengandung
kadar NaCl tinggi dengan persentase 21,06% (> 20%) pada jenis ikan asin kepala
batu dan tingginya tingkat konsumsi ikan asin, sebaiknya langkah yang dilakukan
adalah adanya kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kota Palembang bekerjasama
dengan Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan Kota Palembang (BPOM)
untuk melakukan sosialisasi terhadap penjual ikan asin mengenai cara pengolahan
ikan asin yang sesuai standar SNI.

ABSTRACT
Hypertension is one contributing factor for cardiovascular disease, as the leading
cause of death globally; more people die of cardiovascular disease than for other
causes and an estimated 17.5 million deaths from cardiovascular disease in 2012
(WHO, 2015). In Indonesia, according to data from Health Research (2013) for
the measurement of blood pressure directly at the age of 18 obtained the highest
prevalence in Bangka Belitung ( 30.9 % ). The second highest prevalence of
hypertension for Sumatra is South Sumatra namely by 26.1 % .The purpose of this
study is to look at the relationship between the consumption of salted fish
containing high NaCl with hypertension. This study used cross sectional design.
The number of samples is 90 people. The analysis is univariate, bivariate, and
multivariate logistic regression method. After examination of the levels of NaCl in
salted fish obtained the highest NaCl concentration in salted fish head stone with a
percentage value of 21.06 % (< 20 %).The results also showed respondents who
consume salted fish with higher natrium chloride levels had a risk of 7.696 (95%
CI 1.66 to 35.49 ) had hypertension after being controlled by other variables,
namely smoking, history of hypertension, physical activity, body mass index (
BMI ), and age. Based on the findings of the examination results of salted fish that
contain high levels of natrium chloride with a percentage of 21.06 % (> 20 %) on
the head stones salted fish and the higher level of salted fish consumption, the
properly step is perform collaboration between Public Health Official of
Palembang City with Medicines and the Food Control Agency Palembang
(BPOM) to disseminate the information how to processing salted fish based on
ISO standard to the salted fish seller in this local area."
2016
T46654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanki Melanie
"Penggunaan formalin sebagai bahan tambahan dalam makanan dilarang oleh
kementerian kesehatan dan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.722/MenKes/Per/IV/88. Meskipun demikian, pada
beberapa tahun terakhir ini muncul pemberitaan mengenai maraknya penggunaan
formalin sebagai pengawet bahan makanan yang mudah membusuk seperti ikan dan
udang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penggunaan formalin pada ikan dan
udang segar yang dijual di Pasar Muara Angke, pasar tempat penjualan hasil laut
segar di Jakarta. Penelitian ini diawali dengan identifikasi kandungan formalin dalam
sampel ikan dan udang segar kemudian dilanjutkan dengan analisis kuantitatif untuk
memperkuat hasil yang diperoleh. Analisis kualitatif formalin dilakukan dengan
pereaksi Schryver sedangkan untuk analisis kuantitatif secara spektrofotometri UVVis
menggunakan pereaksi Nash. Hasil validasi metode menunjukkan batas deteksi
0,0102 mg/L, batas kuantitasi 0,0341 mg/L, dan koefisien variasi 0,09%. Perolehan
kembali formalin dalam sampel ikan berkisar antara 89,79-109,58% sedangkan
dalam sampel udang udang 82,11-97,76%. Identifikasi terhadap enam sampel ikan
dan enam sampel udang menunjukkan hasil yang negatif dan hasil analisis kuantitatif
pada seluruh sampel memperkuat hasil yang diperoleh, yaitu tidak ditemukan adanya
formalin dalam sampel ikan dan udang segar di Pasar Muara Angke."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33159
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Ikan manyung termasuk dalam suku Aridae dan merupakan salah satu ikan dasar (damersal). Berdasarkan data menunjukkan jumlah pemanfaatan ikan untuk dijadikan produk ikan asin mencapai 45.795,13 ton, sedangkan unit pengolahan ikan asin pada tahun 2010 mencapai 23.876 unit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status dan strategi keberlanjutan usaha ikan asin di Kabupaten Indramayu. Metode yang dilakukan meliputi aspek biologi dengan metode surplus produksi, status keberlanjutan menggunakan metode rapfish dan strategi keberlanjutan dengan metode AHP
Aspek biologi ikan manyung di Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan yang tertangkap dan didaratkan adalah alometrik negatif. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa ikan manyung betina lebih banyak dengan perbandingan 1:1,2 dan 1:1,1. Berdasarkan TKG diketahui bahwa ikan manyung yang tertangkap kebayakan pada TKG 2 dengan prosentase sebesar 31%, sehingga banyak ikan manyung yang tertangkap dalam kondisi belum matang gonad. Hasil analisis potensial lestari (MSY) sumberdaya ikan Manyung di Kabupaten Indramayu menunjukkan nilai sebesar 1.803.561 kg/tahun, dalam hal ini tingkat pemanfaatan ikan manyung di Kabupaten Indramayu pada tahun 2011 telah melebihi nilai MSY.
Status keberlanjutan usaha ikan asin di lokasi penelitian dengan indeks keberlanjutan multidimensi diperoleh nilai sebesar 50,60 dengan urutan prioritas strategi yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut penguatan pola usaha dan peningkatan akses pemasaran, bimbingan dalam melakukan penanganan dan penyimpanan produk akhir serta peningkatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan pengolahan hasil perikanan, sosialisasi terhadap peranan sektor pengolahan, peningkatan kesempatan lapangan kerja, pengembangan usaha pengolahan dalam menghasilkan pendapatan, penentuan ukuran ikan manyung yang boleh di tangkap dan pengaturan dalam melakukan eksploitasi ikan manyung

Fish giant catfish (Aridae) is one of endemic fish (demersal). Based on data showing the amount of utilization of fish to be used as salted fish products reached 45,795.13 tons and the salted fish processing units reached 23,876 units. This research aimed to determine the status and sustainability strategies salted fish business in the regency of Indramayu. Methods that include on the biological aspects with method surplus production, sustainability using rapfish and sustainability strategies with the method of AHP
The biological aspect of caught and landed giant catfishin Indramayu District hasnegative allometric growth. Sex ratio shows that the number of female giant catfish is more than the male, with ratio of 1:1,2 and 1:1,1. Based on gonad maturation stage, 31% of the caught giant catfish were suspected in second stageor immature gonads. The maximum sustainable yield (MSY) analysis for giant catfish in Indramayu regency in 2011 shows value of 1.803.561 kg/tahun, it means the utilization levels of giant catfish in Indramayu regency in 2011 have exceeded MSY.
The multidimensional sustainability index of salted fish processing business place of research shows the value of 50.60 with strategic priorities that need to be done is strengthening the salted fish processing business, improving the market access, intensifying the training, educating and counseling in fish handling,fish processing and fish product keeping,disseminating information about the role of the salted fish processing sector, increasingthe employment opportunities in salted fish processing sector, supporting the salted fish processing business to generate their income, determining the size of giant sea catfish which allowed to catch and regulating the exploitation of giant catfish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Konsumsi ikan laut makin meningkat di masyarakat, tetapi beberapa jenis penyakit zoonosis yang berasal dari ikan laut telah ditemukan, salah satunya anisakiasis. Anisakiasis adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi larva stadium III cacing nematode anisakis, dan dapat menginfeksi manusia (zoonosis). Transmisi larva stadium III Anisakis sp. ke manusia terjadi ketika manusia mengkonsumsi ikan laut mentah. Anisakis sp. Menyebabkan penyakit granuloma eosinofilik dalam usus manusia. Penemuan larva Anisakis sp. dalam beberapa ikan laut dapat digunakan sebagai indikator kualitas daging ikan berdasarkan nilai intensitas parasit. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi Anisakis sp. pada beberapa ikan laut di 3 tampat pelelangan ikan (TPI) Cilacap. Metode penelitian adalah surveii dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Area sampling di 3 TPI yaitu: Pelabuhan samudra, Teluk Penyu, dan Lengkong. Ikan sampel berupa kembung, selar, dan ikan tenggiri swanggi. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasitologi dan Entomologi, Fakultas Biologi Unsoed, yang meneliti organ internal, tubuh, dan daging ikan. Identifikasi Anisakis sp. dilakukan berdasarkan Moller dan Anders, 1986. Larva Anisakis sp. ditemukan dan diidentifikasi adalah larva stadium III Anisakis sp. Jumlah Anisakis sp. tertinggi ditemukan pada ikan selar. Nilai Prevalensi larva Anisakis sp. yang itemukan di selar, kembung, dan ikan tenggiri swanggi dapat menunjukkan bahwa ikan-ikan tersebut memiliki kualitas daging yang relatif buruk. "
JMSTUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>