Ditemukan 194625 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 2005
S32825
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Harianto
"
The aim of this research is to reveal the relationship between the physician?s qualification and the rationality of the prescribing oral cardiovascular drugs to adult patients from drugs interactions point of view. This research is classified into descriptive analitic retrospectif survey. Data was collected from a dispensary located in East Jakarta.The result showed that rate of the rationality of prescribing cardiovascular agents by the physician?s is 89,86%. From total prescribing, 56,45% among them was prescribed by specialist whereas the rest 43,55% was prescribed by general practitioners.The rate of the irrational prescribing is 10,14%. From total prescribing, 78,57% among them was prescribed by general practitioners whereas the rest 21,43% was prescribed by specialist.Based on Chi square test?s result, there is a relationship between physician?s qualification and the rationality of the prescribing oral cardiovascular drug. Specialist physicians more rational compare to general practitioners in prescribing oral cardiovascular drug."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2001
S32406
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ridwan Kurnia
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S32210
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agus Nurjamiat Syam
"Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara kualifikasi dokter dengan kerasionalan penulisan resep obat tukak peptik di apotik RS Fatmawati Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metoda statistik deskriptif retrospektif yang sampelnya diambil selama bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2005. Evaluasi dilakukan terhadap rasionalitas penulisan resep obat tukak peptik ditinjau dari interaksi obat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerasionalan penulisan resep obat tukak peptik oleh para dokter sebesar 89,03%. Dari keseluruhan resep yang rasional tersebut sebesar 77,07 % ditulis oleh dokter spesialis dan sisanya 11,93 % ditulis oleh dokter umum. Sedangkan penulisan resep yang tidak rasional sebesar 10,96%, dimana 67,65% dari keseluruhan resep yang tidak rasional ditulis oleh dokter spesialis dan sisanya 32,35% ditulis oleh dokter umum. Hasil analisis statistik data tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kualifikasi dokter dengan kerasionalan penulisan resep obat tukak pepti.
A study about the correlation of the rational prescription for peptic ulcer and the quality of the physician writing the prescription at Fatmawati Hospital South Jakarta dispensary. The study was done using descriptive retrospective statistical method; the samples of which were taken from May to July 2005. Evaluation was done on the rationality of peptic ulcer prescription based on its composition and drugs interaction.The study shows that 89,0% of prescription sampels are rational. Of those rational prescriptions, 77,07% are written by specialists and 11,93% are written by general practitioners. Meanwhile, of the 10,96% irrational prescriptions, 67,65% are written by general practitioners and 32,35% are written by specialists. Based on statistical data analysis, it can be concluded that there is a meaningful correlation of the rational prescription for peptic ulcer and the quality of the physician writing the prescription."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32882
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2001
S32231
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Rusmana
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kerasionalan penggunaan antibiotika 13-laktam pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya ditinjau dari sudut ketepatan dosis dan lama pengobatan serta hubungannya dengan kualifikasi dokter. Penelitian dilakukan dengan metode survey yang bersifat deskriptif retrospektif analitis. Sampel diambil dengan teknik Systematic Sampling. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada kasus ketidaktepatan dosis sebesar 4 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 4 % ± 2,63 % dari seluruh populasi resep antibiotika 13-laktam yang diberikan pada pasien rawat jalan RSUD Tasikmalaya; sedangkan ditinjau dari lama pengobatan, ada kasus ketidaktepatan lama pengobatan sebesar 1,33 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 1,33 % ± 1,54 % dari seluruh populasi. Dari hasil analisis statistik bivariat dengan uji kai kuadrat, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketepatan dosis antibiotika 13-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter; serta tidak ada hubungan antara. ketepatan lama pengobatan dengan antibiotika 13-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter.
The use of lactam antibiotics to the outpatients at Tasikmalaya District Hospital had been evaluated. The aims of this research were to reveal the rationality description of lactam antibiotics that had been prescribed to the outpatients seen from appropriateness of dose and appropriateness of duration of therapy and their relationship with the physician qualifications. This was a descriptive retrospective analysis survey. Samples were taken by Systematic Sampling method. Based on univariate statistical analysis, the results showed that there were 4 % cases of dose inappropriateness of all samples and it was estimated 4 % ± 2,63 % of all lactam antibiotics prescriptions population that had been prescribed to the outpatients of Tasikmalaya District Hospital; and seen from appropriateness of duration of therapy, there were 1,33 % cases of inappropriateness of all samples and it was estimated 1,33 % ± 1,54 % of all population. Based on bivariate statistical analysis by Chi-Square test method, the results showed that there was relationship between dose appropriateness with the physician qualifications; and there was no relationship between appropriateness of duration of therapy with the physician qualifications."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32481
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Effita Rachmaniswati
"Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) digunakan secara luas sebagai analgesik dan anti-inflamasi. Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) sangat umum diresepkan, terutama pada penduduk usia lanjut. Risiko mengalami efek yang tidak diinginkan dari penggunaan AINS umumnya terjadi pada penduduk usia lanjut. Secara teori toksisitas AINS kemungkinan dapat meningkat dengan adanya pemakaian bersama sehingga menimbulkan interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan dan masalah interaksi obat AINS di Apotek "X" Jakarta Timur. Data penggunaan resep dari 180 resep yang mendapatkan 2 obat atau lebih selama bulan Maret-Mei 2005 dikumpulkan untuk mengidentifikasi terjadinya interaksi obat. Dokter meresepkan secara rata-rata 3 obat secara bersamaan. Ditemukan adanya 96 resep yang mengalami interaksi obat. Diperoleh rata-rata 2 interaksi obat per resep. Melalui uji statistik Kai Kuadrat diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam satu resep yang mengandung AINS dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs ( NSAIDs ) are widely used for their analgesic and anti-inflammatory effects. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs ( NSAIDs ) are very commonly prescribed, especially in the elderly population. Advanced age has emerged as one of the most striking risk factors for all of these factors for all of these adverse effects commonly associated with NSAID therapy . From a theoretical point of view the toxicity of NSAIDs may be increased by coadministration of interacting drugs. This study was conducted to identify prescription and the prevelance of drug interaction of NSAIDs at the Apotek "X" in East Jakarta . Data were collected from 180 recipes., receiving at least 2 concomitant drugs, admitted during the study period of Maret - Mei 2005. Doctor prescribed an average 3 drugs per recipes. 96 recipes of the total recipes were identified as having at least 1 interaction. On average, there were 2 interaction per recipes. Using Chi Square test it was concluded that were a significant correlation between the number of drugs on the recipes contents NSAIDs and the number of interaction were identified."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32991
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Rusmana
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kerasionalan penggunaan antibiotika B-laktam pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya ditinjau dari sudut ketepatan dosis dan lama pengobatan serta hubungannya dengan kualifikasi dokter. Penelitian dilakukan dengan metode survey yang bersifat deskriptif retrospektif analitis. Sampel diambil dengan teknik Systematic Sampling. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada kasus ketidaktepatan dosis sebesar 4 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 4% ± 2,63% dari seluruh populasi resep antibiotika B-laktam yang diberikan pada pasien rawat jalan RSUD Tasikmalaya; sedangkan ditinjau dari lama pengobatan, ada kasus ketidaktepatan lama pengobatan sebesar 1,33 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 1,33% ± 1,54% dari seluruh populasi. Dari hasil analisis statistik bivariat dengan uji kai kuadrat, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketepatan dosis antibiotika B-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter; serta tidak ada hubungan antara ketepatan lama pengobatan dengan antibiotika B-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eva Risalia
"
ABSTRAKObat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) nonselektif banyak digunakan oleh lansia. OAINS nonselektif oral memiliki efek samping terhadap gastrointestinal baik lokal maupun sistemik. Oleh karena itu, diperlukan rute untuk menghantarkan OAINS nonselektif yang nyaman dan efek samping yang minimal. Salah satunya rute alternatif yaitu penghantaran melalui kulit yang disebut rute transdermal. Stratum korneum menjadi tantangan utama dalam rute transdermal. Hal ini dapat dibantu dengan adanya peningkat penetrasi agar jumlah obat dapat mencapai efek terapeutiknya. Peningkat penetrasi sintesis menyebabkan berbagai masalah. Terpen, minyak atsiri, dan asam lemak dapat diperoleh dari alam. Minyak atsiri daun zodia (Evodia suaveolens) memiliki kandungan terpen yaitu linalool, alfa-pinen, dan limonen. Tinjauan ini membahas mengenai hubungan antara OAINS nonselektif dengan sistem penghantaran transdermal, pengaruh peningkat penetrasi dari alam terhadap OAINS nonselektif, serta potensi minyak atsiri daun zodia sebagai peningkat penetrasi pada OAINS nonselektif. Sistem penghantaran transdermal dapat mengurangi efek samping lokal yang terdapat pada gastrointestinal, selain itu sistem transdermal nyaman dan mudah digunakan. Peningkat penetrasi dapat menjadi alternatif untuk peningkat penetrasi sintesis OAINS nonselektif. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkat penetrasi dari alam mampu meningkatkan penetrasi obat melalui kulit. Kandungan minyak atsiri daun zodia mengandung linalool, alfa-pinen, dan limonen yang dapat berpotensi untuk menjadi peningkat penetrasi OAINS nonselektif. Untuk memperbaiki dari penelitian-penelitian sebelumnya, maka disarankan penelitian dilengkapi dengan membandingkan pengaruh dari kontrol, peningkat penetrasi sintesis (sebagai standar), serta peningkat penetrasi uji; uji kompatibilitas; penggunaan membran hewan (tikus/kelinci) pada uji in vitro; serta uji mekanisme kerja dari peningkat penetrasi
ABSTRACTNon-selective anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are widely used by the elderly. Oral non-selective NSAIDs have side effects on both local and systemic gastrointestinal. Therefore, a route is needed to deliver convenient non-selective NSAIDs and minimal side effects. One alternative route is delivery through the skin called the transdermal route. The stratum corneum is the main challenge on the transdermal route. This can be helped by increasing penetration so that the amount of drug can reach its therapeutic effect. Synthesis penetration enhancers causes various problems. The terpenes, essensial oil, and fatty acid can be obtained from nature. Zodia (Evodia suaveolens) contain terpenes namely linalool, alpha-pinene, and limonene. This review discusses the relationship between non-selective NSAIDs and transdermal delivery systems, the effect of penetration enhancers from nature on non-selective NSAIDs, and the potential of Zodia as penetration enhancers in non-selective NSAIDs. The transdermal delivery system can reduce the local side effects in the gastrointestinal, besides that the transdermal system is comfortable and easy to use. Penetration enhancers can be an alternative to synthesis penetration enhancers nonselective NSAIDs. Several studies shown that natural penetration enhancers can increase drug penetration through the skin. The zodia leaf oil contains linalool, alpha-pinene, and limonene which can be potential to increase penetration of non-selective NSAIDs. To improve from previous studies, it is recommended that research should be completed by comparing the effects of controls, synthetic penetration enhancers (as a standard), and penetration enhancer test; compatibility test; use of animal membranes (mice/rabbits) for in vitro tests; and the mechanism action of penetration enhancers testing."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library