Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127895 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Jesse Rajabosi
"Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang banyak terdapat di Indonesia. Kolagen dari kulit ikan ini dapat diolah menjadi gelatin yang dapat digunakan pada produk ?produk farmasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji karakteristik dari gelatin dari kulit ikan nila agar dapat digunakan sebagai eksipien, khususnya bahan pengikat, di bidang farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik gelatin dari kulit ikan nila dan menggunakannya sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet secara granulasi basah. Karakterisasi yang dilakukan meliputi analisis proksimat, sifat fungsional, kandungan logam berat, analisis asam amino dan kandungan mikrobiologi. Formula tablet yang dibuat terdiri dari lima formula tablet plasebo. Tiga formula menggunakan gelatin dari kulit ikan nila, sedangkan dua formula lain menggunakan gelatin komersial dan muscilago amilii sebagai pembanding. Semua formula tablet tersebut dilakukan evaluasi, terhadap uji visual, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, keregasan dan waktu hancur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin dari kulit ikan nila dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet secara granulasi basah dan memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi III dan Farmakope Indonesia Edisi IV."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Roswita Dewi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan sediaan
mengapung dari kombinasi kitosan, gelatin ikan nila dan beberapa derivat
selulosa, seperti etil selulosa, metil selulosa dan CMC-Na, serta
mengevaluasi mutu dan profil pelepasan obat dari sediaan tersebut. Pada
penelitian ini, tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan
menggunakan diltiazem HCl sebagai model obat. Formulasi tablet
mengapung dibuat dengan mengubah komposisi kitosan, gelatin ikan nila
dan derivat selulosa. Daya mengembang dan keterapungan tablet
mengapung dievaluasi. Pelepasan obat dari tablet mengapung diteliti dan
dianalisa dengan menggunakan beberapa model persamaan kinetika. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa formula yang mengandung gelatin ikan nila
dan etil selulosa dengan perbandingan 1:18 merupakan formula yang terbaik
dengan daya mengembang sebesar 16,4% dan waktu mengapung 61 menit.
Formula tersebut juga menunjukkan profil pelepasan obat yang terkendali
dan mendekati model kinetika Higuchi serta mekanisme difusi Fickian."
Universitas Indonesia, 2007
S32624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Pujiastuti
"Ganyong atau "Queensland arrowroot" adalah suatu tanaman liar yang mudah dibudidaya dan sudah banyak manfaatnya, namun masih terbatas pada bidang pangan. Oleh karena itu amilum ganyong dimodifikasi menjadi amilum ganyong terpregelatinasi sehingga dapat digunakan dalam sediaan tablet cetak langsung. Pada penelitian ini dilakukan empat tahapan yaitu pembuatan amilum ganyong terpregelatinasi; karakterisasi amilum yang meliputi karakterisasi kimia, fisik, dan fungsional; pembuatan tablet dengan metode cetak langsung; dan terakhir evaluasi fisik sediaan tablet. Pregelatinasi amilum ganyong dibuat dengan kadar air 55% pada suhu 80°C menggunakan alat double drum drier, kemudian digiling dan diayak dengan mesh 80. Karakterisasi amilum ganyong terpregelatinasi dibandingkan dengan starch 1500, yaitu amilum terpregelatinasi yang sudah dipakai dalam industri farmasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa amilum ganyong terpregelatinasi memiliki nilai viskositas dan kekuatan gel yang lebih besar dari starch 1500 dan untuk karakterisasi kimia memenuhi syarat USP 26 /NF 21. Pada evaluasi tablet, semakin besar jumlah amilum ganyong terpregelatinasi, maka semakin lama waktu hancurnya, semakin berkurang keregasannya dan semakin berkurang koefisien variasi keseragaman bobotnya. Pada konsentrasi 30%, amilum ganyong terpregelatinasi optimum sebagai bahan pengikat pada tablet cetak langsung."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nur Afini
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S32287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gelatin kulit ikan nila merupakan hasil hidrolisis dari kolagen yang berasal dari kulit ikan nila yang kini sedang dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang dapat menambah nilai guna dari gelatin kulit ikan nila tersebut, salah satunya dalam bidang farmasi. Telah diteliti penggunaan gelatin kulit ikan nila yang dikombinasikan dengan derivat selulosa yaitu HPMC (Metolose 90SH-4000SR) dan CMCNa (CMC Daichi Japan) sebagai granul mukoadhesif. Granul dibuat secara granulasi basah dengan 5 formula berbeda. Daya lekat granul diteliti dengan uji bioadhesif in vitro dan uji wash off pada lambung dan usus kelinci. Hasil menunjukkan bahwa semua formula masih melekat pada mukosa lambung dan usus setelah 10 menit pada uji bioadhesif in vitro. Uji wash off pada usus, formula granul yang mengandung HPMC dan gelatin kulit ikan nila (7:3) menunjukkan hasil paling baik yaitu masih menempel sebanyak 85%±1% pada menit ke-120. Uji wash off pada lambung tidak ada perbedaan signifikan dari tiap formula, empat formula hanya bertahan menempel di lambung hingga menit ke-30 saja, sedangkan formula granul pembanding positif (HPMC 100%) masih menempel di lambung pada menit ke-60 sebanyak 62%±2%."
Universitas Indonesia, 2007
S32591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Windra Dharmawan
"Pragelatinisasi pati singkong suksinat (PPSS) merupakan pati singkong yang termodifikasi secara fisika dan kimia. Karakteristiknya yang dapat membentuk gel dan mengembang dalam air dingin memungkinkan digunakan sebagai eksipien pada formulasi tablet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan PPSS sebagai bahan pengikat dan bahan penghancur pada sediaan tablet. Kemampuan PPSS sebagai bahan pengikat diamati dengan membuat tablet yang menggunakan PPSS sebagai pengikat dengan konsentrasi 15 – 20% dan amilum dengan konsentrasi 15% sebagai bahan penghancur tablet. Sedangkan kemampuan penghancur PPSS diamati dengan menggunakan PPSS sebagai bahan penghancur dengan konsentrasi 5 – 10% dan sebagai bahan pengikatnya digunakan Avicel 102 dengan konsentrasi 10%. Tablet dibuat dengan metode cetak langsung dan sebagai model obat digunakan diltiazem HCl. Hasil evaluasi tablet yang diperoleh menunjukkan bahwa PPSS dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada konsentrasi 20%, dan digunakan pada konsentrasi 10% sebagai bahan penghancur dengan metode cetak langsung.

Pregelatinized cassava starch succinate (PCSS) is a physically and chemically modified-starch. Its characteristic, which able to form gel and swell in cold water, enables it to be applied as an excipient in tablet formulation. The aim of the research is to study the PCSS ability as the binder and the disintegrant in tablet dosage form. As a binder, tablets were formulated using PCSS at concentration 15 - 20% and amilum 15 % as a disintegrant. On the other tablet formulations, PCSS at concentraction 5-10% were used as disintegrant, and Avicel 10% as a binder. Tablets were prepared by direct compression method and used diltiazem hydrochloride as a drug model. According to the evaluation of the result - tablets, PCSS could be applied in direct compression tablet formulations as a binder and disintegrant at consentration of 20% and 10%, respectively."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33051
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
Jakarta: Sains Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rochana Hanggi
"Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan sistim
zat pengikat Kollidon-air, Kollidon-alkohol-air dan Kohldonair terkiadap zat aktif yang bersifat pohiniorf dan zat aktif yang tidak bersif at polixnorf. Bahan aktif tidak pollmorf sebagal model dianibil zat Paracetamol dan bahan aktif polimorf sebagai model diambil zat Prednisolon.
Ternyata pada penehitian ml sistim zat pengikat yang
terbaik untuk sediaan tablet Paracetamol adalah Kohhidon-alkohol dengan waktu hancur (rata-rata) = 5 1 31" (331 detik), kecepatan mélarut 30 menit (rata-rata) = 87 9 1+9 % dan kekerasan (rata-rata) = 6 9 85 kg dibandingkan sistim zat pengikat Kohhidon-alkohol-air dengan waktu hancur (rata-rata)= 20'03" (1203 detik), kecepatan nielarut 30 menit (rata-rata) = 87,06% dan kekerasan (rata-rata) = 9 922 kg dan sistim zat pengikat Koflidon-air waktu hancur (rata-rata) = 11+'37" (877 detik), kecepatan melarut 30 menit = 88,65 % dan kekerasan (rata-rata) = 7 9 70 kg.
Sedangkan untuk tablet Prednisolon dengan sistim zat pengikat Kohhidon-alkohol waktu hancur (rata-rata) = 171 detik, kecepatan melarut 20 menit (rata-rata) = 99,27 %, keregasan (rata-rata) = 0,05 % dan untuk sistim zat pengikat Kohildonair waktu hancur (rata-rata) = 152 detik, kecepátan melarut 20menit (rata-rata) = 97 932 %, keregasan (rata-rata) = 0912%.Maka kedua sistim zat pengikat tersebut untuk tablet Prednisolon adalah relatif sama baiknyá.
Setelah dilakukan uji statistik untuk ketiga sistim
tersebut ternyata memberikan perbedaan yang signifikan antara sistim zat pengikat Kollidon-alkohol dengan sistim zat pengikat Kollidon-alkohol-air dan sistim zat pengikat Kollidon ditinjau dari parameter-paraniater waktu hancur dan kecepatan pelarut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Djuang Diniarti
"Pati singkong telah lama digunakan dalam bentuk pasta sebagai bahan pengikat pada tablet. Tetapi ada keterbatasan dalam penggunaannya yaitu tablet menjadi rapuh. Untuk memperbaiki kelemahan diatas perlu dilakukan modifikasi terhadap pati alami tersebut. Modifikasi dapat dilakukan secara fisika dan kimia dengan membuat pregel pati singkong propionat. Pregel pati singkong propionat dibuat dengan cara mereaksikan pregel pati singkong dengan asam propionat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pregel pati singkong propionat sebagai bahan pengikat pada tablet. Pada penelitian ini dibuat tablet menggunakan PPSP sebagai pengikat dengan konsentrasi 5 ? 20%, yang prosesnya dilakukan secara cetak langsung dan granulasi basah. Sebagai model obat digunakan diltiazem HCl. Tablet yang dihasilkan dievaluasi sesuai dengan evaluasi yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi III dan IV.
Hasil evaluasi tablet menunjukkan bahwa tablet yang diproses secara cetak langsung dan granulasi basah menggunakan PPSP dengan konsentrasi 5% memberikan hasil yang baik.

Pregelatinize Cassava starch has been used for a long time as tablet binder material. However, it have a limitation because of brittle tablet. For solving that problem the cassava starch should be modified by making pregelatinize propionic cassava starch. Pregelatinize propionic cassava starch is made by reacted pregelatinize cassava starch with propanoic acid.
The aim of this research was to study the ability of pregelatinized propionic cassava starch in tablet formulation. Formula of the tablet werw made by using 5, 10,15, and 20% pregelatinize propanoic cassava starch as a binder respectively. and the tablets was proceed by directeed compression and wet granulation which diltiazem HCl as a model drug. The tablets were evaluation according with Farmakope Indonesia III and IV.
The result show, both of the tablets that were used pregelatinize propionic cassava starch 5% have a good character."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2007
S32897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>