Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57296 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Mirna Krismartina
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S32433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuvinta Riandisty
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.) dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap aktivitas diuretik mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Penelitian dilakukan di Laboratorium Metabolisme, Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi FKH IPB, Bogor. Tiga puluh ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (KKN) (salin 0,10% tween-80), kelompok kontrol positif 1 (KKP1) (urea), kelompok kontrol positif 2 (KKP2) (furosemid), dan 3 kelompok eksperimen (KE) (ekstrak rimpang temu putih) yaitu KE1, KE2, dan KE3 dengan dosis masing-masing 20, 40, dan 80 mg/kg bb. Pengamatan volume urin kumulatif dilakukan setiap jam selama 5 jam setelah pencekokan. Analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa aktivitas diuretik tertinggi untuk KKP2, KE1, KE2, dan KE3 masing-masing sebesar 3,57; 0,54; 1,41; dan 0,85. Berdasarkan skala diuretik Gujral dkk. (1955), ekstrak rimpang temu putih dosis 40 mg/kg bb dan 80 mg/kg bb memiliki aktivitas diuretik, namun dosis 20 mg/kg bb tidak memiliki aktivitas diuretik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Solahudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S32260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah
"Telah dilakukan penelitian histopatologi di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI untuk mengetahui potensi antihepatotoksik ekstrak Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc. (temu putih) terhadap tikus Rattus norvegicus L. (tikus putih) jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Dua puluh lima ekor tikus dibagi secara acak dalam 5 kelompok perlakuan, terdiri atas kelompok kontrol normal (KK1) yang dicekok dengan larutan carboxil methyl cellulose (CMC); kelompok kontrol positif (KK2) yang diinduksi dengan larutan CCl4; dan 3 kelompok perlakuan (KP1, KP2, dan KP3) yang diinduksi CCl4 kemudian dilanjutkan pencekokan ekstrak C. zedoaria dengan dosis masing-masing 25 mg/kg bb, 50 mg/kg bb, dan 100 mg/kg bb. Pencekokan ekstrak C. zedoaria dilakukan sebanyak 4 kali dengan selang waktu 12 jam, dimulai pada 12 jam setelah pemberian CCl4. Seluruh tikus dikorbankan pada 48 jam setelah pemberian CCl4 (KK2, KP1, KP2, dan KP3) dan CMC (KK1), kemudian organ hati diisolasi melalui pembedahan untuk selanjutnya diamati dan dibuat sediaan histologiknya.
Hasil uji Anava pada α = 0,05 pengamatan mikroskopik secara kuantitatif, menunjukkan adanya pengaruh pemberian suspensi ekstrak C. zedoaria terhadap ukuran diameter vena sentralis antar kelompok perlakuan. Diameter rata-rata vena sentralis KP2 (47,061 μm) merupakan nilai yang mendekati keadaan hati normal KK1 (37,578 μm).
Hasil pengamatan mikroskopik pada ketiga kelompok perlakuan menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada kriteria kerusakan ringan (26,6%) dan nilai terendah kerusakan berat (0%) dijumpai pada kelompok KP2. Dengan demikian pencekokan ekstrak C. zedoaria menunjukkan adanya potensi antihepatotoksik pada kelompok perlakuan dengan dosis 50 mg/kg bb setelah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif KK2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariska Triantama Putra
"Kanker serviks merupakan salah satu penyakit keganasan yang paling banyak di dunia. Salah satu penelitian terkait pengobatan kanker serviks yaitu menggunakan ekstrak rimpang Kaempferia rotunda karena tanaman tersebut memiliki aktivitas sitotoksik terhadap berbagai jenis sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sitotoksisitas antara ekstrak etanol rimpang K.rotunda dengan ekstrak etil asetat rimpang K.rotunda terhadap sel kanker serviks HeLa secara in vitro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji kandungan senyawa menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan uji skrining fitokimia serta uji sitotoksisitas menggunakan MTT assay. Hasil yang didapat yaitu ekstrak etil asetat mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, dan triterpenoid sedangkan ekstrak etanol mengandung flavonoid, triterpenoid, dan alkaloid. Selain itu, ekstrak etanol memiliki aktivitas sitotoksik kuat (IC50 = 16,939 μg/ml) sedangkan ekstrak etil asetat memiliki aktivitas sitotoksik sedang (IC50 = 127,9 μg/ml). Masing-masing ekstrak menunjukkan hasil yang berbeda bermakna (p ≤ 0,05) walaupun ketika dibandingkan antar konsentrasi terdapat beberapa konsentrasi yang tidak berbeda signifikan serta memiliki nilai koefisien determinan yang kecil yang disebabkan oleh berbagai faktor perancu. Kesimpulannya adalah ekstrak etanol rimpang K.rotunda memiliki aktivitas sitotoksik yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak etil asetat rimpang K.rotunda terhadap sel kanker serviks HeLa.

Cervical cancer is one of the most common malignancies in the world. One of the studies about cervical cancer treatment is using rhizome extract of Kaempferia rotunda because it has cytotoxic activity against various types of cancer cell lines. The aim of this study is to compare between ethanol and ethyl acetate rhizome extract of K.rotunda against HeLa cervical cancer cell in vitro. Methods used in this research are test the chemical compound of extracts using Thin Layer Chromatography (TLC) and phytochemical screening test, also cytotoxicity test using MTT assay. Results show that ethyl acetate extract contains flavonoid, alkaloid, tannin, and triterpenoid, while ethanol extract have flavonoid, triterpenoid, and alkaloid. In addition, ethanol extract has strong cytotoxic activity (IC50 = 16,939 μg/ml) while ethyl acetate extract has moderat cytotoxic activity (IC50 = 127,9 μg/ml). Each of extracts showed significant results (p ≤ 0,05) although when compared between concentrations there are several concentrations that are not significant and also small coeficient of determinant values caused by various confounding factors. The conclusion is that the ethanol extract of K.rotunda rhizome extract has the higher cytotoxicity activity compared to ethyl acetate extract of K.rotunda rhizome extract against HeLa cervical cancer cell.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Trihandayani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>