Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dartini
"Dewasa ini masalah penularan penyakit yang terjadi di RS, makin menjadi perhatian para ahli kesehatan atau dikenal sebagai infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di RS yang disebabkan kuman yang didapat di RS. Dari hasil surveilans infeksi nosokomial di Ruang ICU pada bulan Maret Juni 2003 didapat bahwa kejadian infeksi nosokomial pneumonia menempati rangking tertinggi dibandingkan infeksi lainnya, yaitu 18,2%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor lingkungan dan faktor risiko dengan kejadian infeksi nosokomial pneumonia di ruang ICU. Dengan memakai desain cross sectional. Jumlah sampel sebesar 210 pasien yang dirawat 3 hari dari bulan Agustus 2003 sampai Mei 2004. Pengumpulan data melalui pengukuran kualitas lingkungan dan observasi langsung pada bulan April dan Mei 2004 serta pengumpulan data pasien dan lembar surveilans infeksi nosokomial. Selanjutnya hasil pengumpulan data pasien yang diperoleh di analisis univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan uji kai kuadrat, dan multivariat dengan regresi logistik, sedangkan data kualitas lingkungan dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh kejadian infeksi nosokomial pneumonia sebesar 13,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian infeksi nosokomial pneumonia pada derajat kepercayaan 95% analisis statistik meliputi penyakit dasar pasien (p = 0,047), lama hari rawat dengan (p = 0,02) dan pemakaian ventilator (p < 0,001). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian infeksi - nosokomial pneumonia adalah : umur (p = 0,876), dan jenis kelamin (p = 0,715). Hasil multivariat menunjukkan hanya satu variabel yang hubungannya bermakna (p< 0,05) dengan kejadian infeksi nosokomial yaitu pemakaian ventilator dengan OR 5,6 (CI 95 %: 2,337 - 13,538). Variabel yang paling dominan hubungannya dengan kejadian infeksi nosokomial pneumonia adalah pemakaian ventilator.
Gambaran kesehatan lingkungan di ruang ICU menunjukan secara umum memenuhi syarat berdasarkan SK Dir. Jen PPL&PLP no: HK.00.06.44 kecuali ruang spoelhok kurang dari 12 m2, pencahayaan di ruang nurse station kurang 100 lux, kebisingan seluruh ruangan perawatan tidak memenuhi syarat > 45 dBA, angka kuman di ruang isolasi non infeksi pada bulan Mei 2004 melebihi 350 koloni/m3, sebagian fasilitas cuci tangan kurang lengkap tidak ada sabun dan lap pengering.
Kesimpulan penelitian ini adalah pasien yang memakai ventilator dalam perawatannya mempunyai risiko 5,6 kali lebih tinggi terkena infeksi nosokomial pneumonia dibandingkan pasien yang tidak memakai ventilator. Lingkungan di ruang ICU masih perlu di sempumakan seperti penambahan ruang spoelhok, penganti lampu yang sudah tidak berfungsi, tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan lap pengering, serta tindakan desinfektan dan sterilisasi yang tepat. Disarankan untuk memperhatikan faktor kesehatan lingkungan tanpa mengabaikan kaidah sepsis dan anti sepsis, kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani pasien.
Daftar Pustaka : 51 (1982 - 2003)

An Overview of the Environmental Health and Risk Factor for the Pneumonia Nosocomial Infection at ICU Room in Fatmawati Hospital Jakarta 2003-2004Recently, an infection acquired in hospital by a patient who was admitted for a reason other that that infection which is known as nosocomial infections are widespread, which is getting more attention from health expert. Pneumonia was known at the first rank as a nosocomial infection from surveillance data at ICU room in March - June 2003 compare to other disease i.e. 18.2 %.
The goal of this study is to know the overview of the environment factor and risk factor which related with nosocomial infection occurrence at ICU room. Cross sectional design was using by this study. Total sample for this study was 210 for in service patients with length of stay more than 3 days from August 2003 till May 2004 period. Data gathering was done by doing analytical of the environment quality and observation at April - May 2004, and patient medical record from nosocomial surveillance form. Further, univariat analytical was used to find a distribution frequency, bivariat analytical with chi square test, and multivariate with logistic regression. Descriptive analytical was used for the environment quality and observation data.
From data finding showed that pneumonia nosocomial infection occurred at 13.3 %. Bivariat test showed that the variable which linked with the nosocomial infection at confident interval 95 % such as underlying disease (p = 0,047), length of stay (p = <0,02)and ventilator used (p < 0.001). Others variable which have no link with pneumonia nosocomial infection were: age (p = 0.876), and sex (p = 0.715).
The multivariate test showed that there only one variables which has link with pneumonia nosocomial infection (p < 0.05) such as ventilator used (OR = 5,6; CI 95 %:2,336 - 13,528). The ventilator used was a variable which has dominant interaction with pneumonia nosocomial infection occurrence.
An overview of the environmental health aspect at ICU Room showed that in general the room condition is fulfill the national requirement according to the Director General of CDC and EH Decree No. 1.00.06.44, except speolhok room < 12 m 2; light at nurse station is less than 100 lux ;'noise level at all room is not meet the requirement i.e. > 45 dB A, bacterial number at isolation room non infection on May 2004 is more than 350 coloni/m3; and no soap and dry towel was provided at hand washing facility.
In summary for patient with ventilator used has higher risk to get pneumonia nosocomial infection compare to patient with non ventilator used. Environment at ICU room need more improvement such as adding of spoelhok room, lamps changing, furnish the hand washing facility with soap and drier, and need for disinfecting and sterilization. Based on this study, it was suggested to give more attention for the environmental health condition without ignoring the sepsis and anti sepsis, hand washing behavior for before and after handling the patients.
References: 51 (1982 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Zuhriyah
"Jenis nosokomial di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK) yang angkanya paling tinggi pada Januari - Juni 2003 adalah pneumonia, terutama di ruang perawatan intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor karakteristik pasien (umur, penyakit penyerta, jenis ruang perawatan intensif, lama inap, lama pemakaian ventilator mekanik), serta mengetahui gambaran bakteriologis tangan perawat, dan udara ruang perawatan intensif pada terjadinya infeksi pneumonia nosokomial pada pasien.
Penelitian dilakukan di ruang Intensive Cure Unit (ICU) dan Cardio Vascular Care (CVC) PJNHK dengan desain Potong Lintang (Cross Sectional). Populasi dan sampel adalah pasien yang menggunakan ventilator mekanika 48 jam. Data mengenai karakteristik pasien dan kejadian infeksi nosokomial Maret 2003 - Februari 2004 dianalisis dengan Uji x2 atau Uji Fisher Exact pada a= 0,05. Odds Ratio dihitung untuk melihat kekuatan hubungan. Data gambaran bakteriologis tangan perawat dan udara ruang perawatan intensif dikumpulkan pada Januari - Februari 2004. Garnbaran bakteriologis tangan perawat diukur dengan swab tangan kanan terhadap 20 perawat setelah mencuci tangan, Sedangkan bakteriologis udara ruang perawatan intensif diukur dengan liquid impinger.
Jumlah pasien yang memenuhi syarat sebagai sampel adalah 76 orang. Prevalensi pneumonia nosokomial di antara pasien yang menggunakan ventilator mekanik ? 48 jam adalah 78,9%. Karakteristik pasien yang berhubungan dengan pneumonia nosokomial adalah jenis ruang perawatan intensif (p-),000), umur (p=x,024), dan interaksi umur jenis ruang perawatan intensif (p=0,006). Pemeriksaan swab tangan dengan hasil positif ditemukan pada 20% perawat. Jutnlah koloni kuman di kedua ruangan pada semua titik melebihi standard. Jenis bakteri yang ditemukan pada tangan perawat yaitu Stapliilococcus epider nidis dan Enterobacter aerogenes. Jenis bakteri udara yang ditemukan adalah Enterobacter aerogenes dan Enterobacter agglomerans.
Karakteristik pasien yang paling berhubungan dengan pneumonia nosokomial adalah jenis ruang perawatan intensif. Kemungkinan tangan perawat dan udara ruang perawatan intensif merupakan jalur transmisi pneumonia nosokomial sangat kecil. Disarankan kepada PJNHK untuk meningkatkan perhatian pada pasien pengguna ventilator mekanik > 2 hari. Perlu dilakukan studi prospektif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Daftar Bacaan : 59 (1971 - 2003)

Characteristics of Patients and Bacteriological Descriptions of Nurses's Hand and Air of Intensif Care Rooms in the Incidence of Nosocomial Pneumonia at National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta 2003 - 2004Type of nosocomial whose rates was highest at National Cardio Vascular Centre (NCC) in January - June 2003 was pneumonia, especially in Intensive Care Room. This study was to analyze factors of patients' characteristics (age, other diseases, types of intensive care room, duration of hospitalization, duration of Mechanical Ventilator), and to obtain bacteriological descriptions of nurse?s hand, and air of intensive care room in the incidence of Nosocomial Pneumonia in the patients.
The study was conducted in Surgical and Medical Intensive Care Services of P.TNHK using A Cross Sectional Study. Population and sample are the patients who using mechanical ventilator a 48 hours Data of patients' characteristics and incidence of nosocomial pneumonia on March 2003 - February 2004 was analyzed using xz Test or Fisher Exact Test (a = 0,05). Odds Ratio was counted to see the power of the relationship, Data of bacteriological descriptions of nurse?s hands and air of intensive care room were collected on January- February 2004. Bacteriological descriptions of nurse?s hand was measured by swabbing of right side of 20 nurses' hands after hand washing. Bacteriological descriptions of air of intensive care room were measured using liquid impinger.
Number of patients who were eligible as samples were 76 patients. Prevalence of nosocomial pneumonia among patients using mechanical ventilator a 48 hours were 78,9%. Characteristics of patients which had significant association with nosocomial pneumonia were type of intensive care room (p-O,000), age (0,024), and interaction of age* type of intensive care room (p=0,006). Examination by hand swab with positive result were found in 20% of nurses. Number of colony of bacteria at two rooms on all of points were over standard. Species of bacteria which were found from nurses's hand were Staphilococcus epidermidis and Enterobacter aerogenes. Species of air bacteria were Enterobacter aerogenes and Enterobacter agglomerans.
Characteristics of patients which have significant strong association with nosocomial pneumonia are type of intensive care room. There is a little possibility that nurses' hand and air of intensive care room are path of transmission of nosocomial pneumonia. It is suggested that NCC improve their noticement for patients who used mechanical ventilator > 2 days. Prospective study is suggested to obtain a better result.
References : 59 (1971 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pancaningrum
"Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang selama pasien dirawat di rumah sakit. Akibat yang ditimbulkan sangat merugikan pasien, selain hari rawat dan biaya perawatan menjadi bertambah sampai menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Haji Jakarta dengan sampel berjumlah 110 orang.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja dengan kinerja perawat dalam pengendalian infeksi nosokomial. Hasil penelitian ini didapatkan tidak adanya hubungan bermakna antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dengan kinerja perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Namun secara umum didapatkan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dan ICU adalah baik 50,9% dengan CI 95%.

Nosocomial infections are infection of patient that received and develop during the hospitalization. The effect is so bad for to patient, such as longer hospitalization, increasing hospital cost, until patient?s death. The purpose of this study is identifying the correlation factors that affect nurses executive performance in preventing nosocomial infections. The research was conducted at the Jakarta Haji Hospital with 110 nurses in patient care and intensive care unit.
The study results were obtaining relationship between the factors that affect nurse executive performance with the nurse executive performance to prevent nosocomial infections. The results showed that there were no correlation between the factors that affect nurse executive performance with the nurse executive performance to prevent nosocomial infections. But, it can be displayed that the nurse executive performance in patient care unit and intensive care unit were 50.9% good (CI= 95%).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Djauhari
"ABSTRAK
lnfeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat selama seseorang berada di rumah sakit. Infeksi nosokomial tidak hanya menyerang yang dirawat tetapi juga penderita yang berobat dan setiap orang yang berada di rumah sakit. Dengan persyaratan pada waktu masuk rumah sakit penderita belum terinfeksi dan tidak berada dalam masa inkubasi penyakit tersebut.
Selain meyebabkan morbiditas dan mortalitas, infeksi nosokomial akan menambah beban tenaga dan biaya baik bagi rumah sakit maupun penderita dan keluarganya.
Ada empat macam infeksi nosokomial yang menonjol yaitu infeksi luka operasi (ILO), infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran napas (ISN) dan bakteriemia.
Dari keempat macam infeksi nosokomial itu, 42% adalah infeksi nosokomial saluran kemih (INSK) dengan angka infeksi 2,39 per 100 kunjungan dan 47 - 75 persen infeksi nosokomial saluran kemih terjadi akibat tindakan urologik terutama sekali kateterisasi kandung kemih.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya infeksi nosokomial saluran kemih pada penderita yang memakai kateter kandung kemih di unit rawat inap RSUP Dr Sardjito Yogyakarta."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecemasan merupakan suatu keadaan individu/kelompok mengalami perasaan yang sulit dan
aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidakjelasan, ancaman tidak spesifik.
Kecemasan adalah respon kesehatan pada suatu yang pasti, unik dan pcngalaman yang tidak
biasa. Sikap merernehkan saat dimulainya cemas akan meningkatkan keadaan pesepsi, emosi
dan psikologi. Respon ini meningkatkan seseorang dalam penampilan, pembelajaran,
pemecahan masalah, kepuasan dan kesenangan. Keluarga klien yang dirawat di ruang ICU
akan merasakan kecemasan karena kondisi klien, kurangnya kemandirian, perpisahan,
masalah biaya, kurang informasi ataupun ancaman penyakit. Penelitian ini menggunakan
desain deskripsi korelasi bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kecemasan keluarga klien yang dirawat di ruang ICU. Penelitian ini dilakukan di RSUP
Fatmawati Jakarta pada bulan Mei 2008. Jumlah responden sebanyak 30 orang dengan cara
pengambilan sampel melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan penyebab kecemasan
karena perpisahan dengan keluarga sebanyak 73,3%, ingin tahu kondisi klien sebanyak
66,7%, masalah biaya sebanyak 53,3%, penjelasan perugas membuat keluarga berdebar-debar
sebanyak 53,3%, tidak dapat mandiri sebanyak 50%, dan karena takut kehilangan klien
sebanyak 33,3%. Tingkat kecemasan yang dialami oleh keluarga klien adalah cemas ringan
8,%, cemas sedang 11,5%, cemas berat 41%, dan panik 39%. Maka dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan terbesar pada keluarga klien yang dirawat di
ruang ICU adalah karena perpisahan dengan keluarga. Dan kecemasan yang paling tinggi
dialami keluarga klien adalah kecemasan berat"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5600
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinnar Trisnawati
"Infeksi ini terjadi akibat penggunaan kateter urin menetap pada pasien yang dan merupakan salah satu infeksi
yang paling banyak di lingkungan perawatan kesehatan di dunia (CDC, 2017). Hal ini berkaitan dengan penggunaan kateter urin. Adapun bundle pencegahan infeksi saluran kemih memiliki pengaruh dalam mengurangi angka kejadian CAUTI. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran perilaku perawat dalam pencegahan infeksi saluran kemih dengan bundle ISK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diambil dengan teknik simple random sampling terhadap 107 responden perawat di ruang perawatan intensif dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan, sikap, dan praktik perawat dalam kategori cukup baik. Rekomendasi terkait penelitian ini adalah perlunya pengembangan terhadap staf-staf keperawatan untuk meningkatkan perilaku dalam pencegahan infeksi saluran kemih pada pasien dengan kateter urin.

These infections result from the use of indwelling urinary catheters in patients and are one of the most prevalent infections in healthcare settings worldwide (CDC, 2017). This is related to the use of urinary catheters. The urinary tract infection prevention bundle has an influence in reducing the incidence of CAUTI. The purpose of this study was to look at the description of nurse behavior in preventing urinary tract infections with the UTI bundle. This research is a quantitative research with descriptive approach. Data were taken with simple random sampling technique to 107 nurse respondents in adult intensive care unit. The results showed that the average knowledge, attitudes, and practices of nurses were in the good enough category. Recommendations related to this study are the need for development of nursing staff to improve behavior in preventing urinary tract infections in patients with urinary catheters."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuni Astuti
"Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi selama penderita dirawat di rumah sakit dan sebelumnya tidak ada atau tidak dalam mass inkubasi penyakit infeksi tersebut. Akibat dari infeksi ini selain dapat meningkatkan mordibitas dan mortalitas serta lama perawatan dan biaya perawatan pasien, berpotensi pula menimbulkan tuntutan pengadilan.
Ruang rawat intensif merupakan ruang perawatan dengan risiko yang tinggi untuk terjadinya infeksi nosokomial sehingga pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di ruang ini perlu dilakukan, diantaranya melalui peningkatan perilaku kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan prosedur tindakan medik/keperawatan dengan berprinsip pada teknik aseptik antiseptik dan kewaspadaan standar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mernperoleh informasi tentang faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial pada tindakan medik dan keperawatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di ruang rawat intensif RS Medistra tahun 2004.
Penelitian ini menggunakan desain observasional non eksperimental dengan rancangan survei cross sectional. Besar sampel sebanyak 65 orang yang terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter Umum dan Perawat yang melakukan tindakan medikl keperawatan di ruang rawat intensif RS Medistra dari tanggal 15 Maret - 15 Mei 2004.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa perilaku pencegahan infeksi nosokomial responden di ruang rawat intensif RS Medistra berada pada kategori baik sebanyak 32 (49,2%) orang dan kurang baik sebanyak 33 (50,8%) orang.
Selanjutnya dari uji Chi - square, independent t test, uji ANOVA dan korelasi terbukti bahwa :
I. Variabel faktor predisposisi : pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial, sementara variabel tingkat pendidikan dan sikap tidak berhubungan.
II. Variabel faktor pemungkin : ketersediaan fasilitas berhubungan secara signifikan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial, sementara variabel lama bekerja tidak berhubungan.
III. Variabel faktor penguat : pelatihan dan pengawasan tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial.
Dari hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel pengetahuan dan fasilitas merupakan variabel yang berhubungan secara signifikan, namun dari kedua variabel ini ketersediaan fasilitas merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial pada tindakan medik/ keperawatan di ruang rawat intensif RS Medistra tahun 2004 dengan OR 3,23 (CI: 1,09 - 9,57).
Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di ruang rawat intensif RS Medistra disarankan agar Manajemen RS Medistra meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan khususnya Dokter dan Perawat, melalui sosialisasi Standard Operating Procedure ruang rawat intensif secara terus-menerus dan berkelanjutan terutama tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan tangan, langkah mencuci tangan dan menggosok tangan dengan benar serta pembenahan fasilitas cuci tangan yang ada.

Factors Related to Behavior of Health Workers in Preventing the Nosocomial Infection in Medistra Hospital Intensive Ward, 2004
Nosocomial infection occurs when the patient is hospitalized and having no previous infection or incubation period. This nosocomial infection causes the increasing level of morbidity as well as mortality, hospitalization cost. length of stay and potentially create lawsuit.
Intensive ward is a high-risk potential area for the nosocomial infection to take place, so that prevention and control strategies are extremely required in this area_ One of the strategies is to constantly improve the behavior of health workers. the obedience following the standard medical/nursing procedure in aseptic-antiseptic technique and applying the universal precaution.
The objective of this research is to gain information about factors that are related to the health workers' behavior in their effort to prevent this nosocomial infection, and their submission in following the standard medical/nursing done in Medistra Hospital intensive ward, 2004.
This research used a non-experimental observation, with the cross sectional survey design. The research samples involves 65 participants : Specialist Doctors, General Doctors and Nurses who are in charge in the intensive ward during the period of March 15 until May 15, 2004.
From this research, we could get a conclusion based on the health workers' conduct in preventing the nosocomial infection done in Medistra Hospital intensive ward. It was concluded into two performance categories : 32 (49,2%) health workers with good performance and 33 (50,8%) health workers with less performance.
The Chi-square test, independent t test, ANOVA test and correlation regression test have proven :
I. Predisposing factors variable : knowledge is significantly related to anticipation behavior of the nosocomial infection, while there is no significant relation with education level and attitudes.
II. Enabling factors variable : supporting facilities are significantly related to anticipation behavior of the nosocomial infection, while there is no significant relation with the length of work.
III. Reinforcing factors variable : training and supervision have no significant relation with the anticipation behavior of the nosocomial infection,
Multivariate analysis has shown that both knowledge and facilities were variables that significantly related to anticipation behavior of the nosocomial infection, but the most dominant factor related to anticipation behavior of this nosocomial infection in Medistra Hospital intensive is supporting facilities with OR 3,23 (CI : 1,09 - 9,57).
In conclusion, to prevent the nosocomial infection in Medistra Hospital intensive ward, we recommend the hospital management to run serious efforts by continually increasing the knowledge of doctors and nurses, with intensive information of the standard operating procedure. The important of sanitary hand, how to clean and wash their hands regularly in correct ways are also necessary. We also suggest the improvement of hand washing facilities in Medistra hospital intensive ward.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawati
"Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan Petugas Kesehatan Melakukan Hand Hygiene dalam Mencegah Infeksi Nosokomial di Ruang Perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26570
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>