Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Atin Aprini
"Actinomycetes adalah bakteri Gram positif yang merupakan salah satu produsen antibiotik terbesar (terutama genus Streptomyces). Saat ini yang gencar dikembangkan adalah Actinomycetes penghasil antibiotik yang berasal dari tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar aktivitas antimikroba yang dihasilkan oleh isolat Actinomycetes yang berasal dari tanah. Mikroba uji yang digunakan adalah Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans. Metode yang digunakan pada uji pendahuluan adalah metode streak atau gores dan pada uji penegasan adalah metode cakram dengan adanya proses fermentasi serta ekstraksi terlebih dahulu. Dari uji pendahuluan didapatkan 35 isolat yang memperlihatkan daya hambat dari 117 isolat yang diujikan. Setelah di lakukan uji penegasan, ternyata dari 35 isolat tersebut hanya 17 isolat yang positif memperlihatkan zona hambat terhadap mikroba uji yang digunakan. Zona hambat terbesar terlihat pada isolat 010 terhadap mikroba Escherichia coli, dimana zona hambatnya merupakan zona hambat sangat kuat dengan diameter sebesar 22 mm. Dari identifikasi pewarnaan Gram dan mikroskopik didapatkan 2 genus dari Actinomycetes yaitu genus Streptomyces dan non-Stretomyces.

The Actinomycetes are Gram positive bacteria which is one of the biggest antibiotic produces (especially genus Streptomyces). The aim of this research is to find activities of antimicrobic by isolating Actinomycetes from soil. In this research, test microbes used were Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, and Candida albicans. Method used was streak method and method of disc, with fermentation process and also extraction. From 117 isolates tested, there were 35 isolates showing inhibition and after coherent test there were only 17 isolates which were positive showing inhibition against test microbes. The biggest inhibition seen on isolate 010 againts E. coli. It was very strong inhibition with diameter 22 mm. From identifying by process coloring which of Gram and microscopic, there were 2 genus of Actinomycetes, which were Streptomyces and non-Streptomyces."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dianita
"Actinomycetes telah dikenal sebagai bakteri penghasil antibiotik terbesar di alam. Aktivitas antibakteri isolat Actinomycetes dari usus rayap yang merupakan koleksi Bioteknologi, BPPT, Serpong, Tangerang telah dilakukan penelitiannya. Sebanyak 50 isolat Actinomycetes di uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode cakram terhadap bakteri Gram positif (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus ATCC 25923) dan bakteri Gram negatif (Escherichia coli ATCC 25922).
Dari hasil pengamatan di dapat 2 isolat yang mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram negatif, 9 isolat mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram positif dan 4 isolat mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram positif dan negatif. Isolat yang mempunyai aktivitas antibakteri selanjutnya di identifikasi secara genetik dengan teknik polymerase chain reaction (PCR). Identifikasi Actinomycetes sampai tingkat genus menggunakan enzim restriksi Sau3A1. Enzim ini signifikan untuk membedakan antara genus Streptomyces dan non Streptomyces dengan ukuran basa yang berbeda. Metode ini dilakukan dalam waktu singkat dengan menggunakan hasil polymerase chain reaction (PCR). Dari hasil identifikasi didapat 10 isolat yang merupakan genus Streptomyces, 4 isolat

Actinomycetes is recognized as prokaryot organism which produce a lot of antibiotic in nature. Antibacterial activity of Actinomycetes isolated from termits gut which is collected from Biotechnology, BPPT, Serpong, Tangerang had been investigated. A total of 50 isolates Actinomycetes were subjected to screen antibacterial activity by disc method against Gram positive (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus ATCC 25923) and Gram negative (Escherichia coli ATCC 25922).
It was observed that 2 isolates were active against Gram positive, 9 isolates against Gram positive, and 4 isolates against both Gram positive and Gram negative. Isolates which have antibacterial activity were identified using polymerase chain reaction (PCR) technique, and then using restriction enzyme Sau3A1 to identify up to genus level of Actinomycetes. This enzyme significantly differentiate both Streptomyces and non Streptomyces with different base pairs. This method could be achieved in a short time, using PCR product of gen 16S rDNA. From identification results there were 10 isolates of Streptomyces and 4 isolates of non Streptomyces."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Agus Ruchiyat
"ABSTRAK
Telah dilakukan uji pendahuluan efek antibakteri, standarisasi dan penentuan Konsentrasi lambat Minimum (KHN) dan infus beberapa simplisia terhadap kuman Eschenichia coli dan Sta phylococcus aureus. Efek antibakteri dan standanisasi ditentukan dengan metode difusi cakram, dan penetapan KHN dengan metode penipisan lempeng agar. Efek antibakteni terhadap kuman Staphylococcus aureus di tunjukkan oleh infus infus dari akar udara, daun dan kulit batang Rhizophora styllosa, buah, daun dan kulit batang Sonneratia griffithii. Pada pengujian terhadap kuman Eschenichia coli seluruh infus tidak menunjukkan adanya efek antibakteri. Dari penentuan KRM terhadap kuman Staphylococcus aureusdiperoleh hasil sebagai benikut : akan udara Rhizophora styllosa, buah dan daun Sonneratia griffithii membenikan nilai KHN - 13.330 ug/ml. Bagian kulit batang Sonneratia griffithii membenikan nilai KHN sebesar 6.665 ug/ml. Sedangkafi bagian daun dan kulit batang Rhizophora styllosa membenikan nilai Kill sébesar- 3.332,50 ug/ml. Dengan demikian, pada pengujian terhadap kuman Staphylococcus aureus efek antibakteri terbesar terdapat padadaun dan kulit batang lRhizóphora styllosa, sedangkan yang terkecil terdapat pada akar udara Rhizophora styllosa, buah dan daun Sonneratia griffithii. Dari hasil standanisasi terhadap kuman Staphylococcus aureus terhadap Tetracyclin HC1 terlihat bahwa daya antibakteri infus infus tersebut sangat jauh dari mencukupi untuk digunakan dalam pengobatan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>