Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Bagus Wahyudi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33083
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Raida
"Beberapa cara telah dilakukan untuk meningkatkan kelarutan obat, salah satunya yaitu melalui pembentukan kompleks inklusi dengan siklodekstrin dan derivatnya. Furosemid merupakan senyawa obat bersifat hidrofobik dan praktis tidak larut dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembentukan kompleks inklusi hidroksipropil-β-siklodekstrin terhadap kelarutan furosemid. Pembentukan kompleks inklusi furosemid dengan hidroksipropil-β-siklodekstrin dilakukan dengan metode pengeringan beku dalam tiga variasi perbandingan dalam mol yaitu 1:1 (formula A), 1:5 (formula B) dan 1:10 (formula C). Kompleks inklusi dianalisis secara spektroskopi inframerah dan Differential Scanning Calorimetry. Uji kelarutan menunjukkan bahwa pembentukan kompleks inklusi menghasilkan peningkatan kelarutan furosemid dalam air. Kompleks inklusi formula A, B dan C menunjukkan peningkatan kelarutan masing-masing sebesar 4,4; 2 dan 1,6 kali."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaret
"Akar kucing (Acalypha indica Linn.) has been known and believed to be able to decrease blood uric acid level. In order to improve people acceptance using herbal medicine, it is necessary to develop traditional drug to become fitofarmaka. Dry suspension is a form which is reconstituted with certain quantitiy of water or other relevant solvent before use. This research is meant to arrange dry suspension formula containing akar kucing extract which is physically stable, and to choose the best formula for dry suspension containing akar kucing extract. It was made in this research, four dry suspension formula with different composition of suspending agent, supending agent used in this research is HPMC 50 cPs. The making of basic granular of dry suspension is conducted by using dry granulation method to avoid water existence. Evaluation was made to include odor, taste and color test, water content, flow rate, pH, reconstitusion time, repose angle, particle size distribution, viscosity, and higroskopisity test. The evaluation showed that lower HPMC content, will result in a better evaluation for water content, viscosity, reconstitusion time and higroskopisity, and the higher HPMC content will result in a better evaluation for flow rate, repose angle and particle size distribution. The evaluation result showed that dry suspension formula contain akar kucing extract have a good physical stability and dry suspension containing akar kucing extract on formula A is the best formula from the four performed formula."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S33071
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Octarina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tambun, Bernoulli S.P.
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan asam mefenamat dengan menggunakan vibrating mill dan homogenizer berkecepatan tinggi dalam upaya mengurangi ukuran partikel asam mefenamat melalui pembuatan dan karakterisasi nanosuspensi dan nanosuspensi kering dengan PVP sebagai pembawa asam mefenamat. Nanosuspensi yang telah diperoleh dikarakterisasi menggunakan mikroskop optik dan PSA untuk melakukan optimasi nanosuspensi yang terbentuk. Hasil karakterisasi nanosuspensi yang terbentuk memperlihatkan ukuran diameter rata-rata sebesar 510,2 nm dengan standar deviasi (SD) sebesar 138,2 nm. Kemudian, nanosuspensi asam mefenamat dilakukan pengeringan beku. Nanosuspensi dan baku asam mefenamat di karakterisasi dengan XRD dan dimasukan kedalam cangkang kapsul keras untuk dilakukan uji disolusi. Hasil uji disolusi pada medium dapar tris memperlihatkan bahwa nanosuspensi asam mefenamat mempunyai pola pelepasan obat yang lebih lambat dan konstan dibandingkan dengan baku asam mefenamat."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33146
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dieki Rian Mustapa
"ABSTRAK
Asam mefenamat merupakan obat yang termasuk ke dalam Biopharmaceutical
Classification System kelas dua dengan kelarutan rendah dan daya tembus
membran yang tinggi, sehingga laju pelarutan menjadi tahap yang membatasi laju
absorpsi obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu
pembentukan kristal terhadap karakteristik kokristal asam mefenamat-asam
tartrat. Kokristalisasi dibuat menggunakan metode pelarutan dengan proses
pembentukan kristal dalam suhu kamar dan suhu dingin. Formulasi asam
mefenamat dan asam tartrat dibuat dengan perbandingan 2:0,5, 1:1, dan 2:1.
Berdasarkan uji morfologi dan difraksi sinar-x, terjadi perubahan bentuk dan
ukuran kristal pada formulasi 2:1. Formulasi 2:1 pada kristalisasi dalam suhu
dingin dengan DE(5) sebesar 25,42% memiliki laju pelarutan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan asam mefenamat standar dan kristalisasi pada suhu kamar.
Hasil uji termal dan spektroskopi inframerah menunjukan tidak adanya interaksi
berupa ikatan hidrogen antara asam mefenamat dengan asam tartrat. Peningkatan
laju pelarutan yang di sebabkan oleh perubahan bentuk dan ukuran kristal
menghasilkan penurunan energi peleburan dari 164,7653 J/g menjadi 154,1789
J/g dan 135,2607 J/g.

ABSTRACT
Mefenamic acid is a drug that belongs to the Biopharmaceutical Classification
System class two with low solubility and high permeability membrane so that the
rate of dissolution becomes rate limiting step of drug absorption. The purpose of
this study is to determine the effect of crystal formation temperatures on the
characteristics of co-crystal mefenamic acid-tartaric acid. Co-crystallization was
made using a dilution methods with the process of crystal formation using cooling
at room temperatures and cold temperatures. Formulations of mefenamic acid and
tartaric acid is made with a ratio of 2:0,5, 1:1, and 2:1. Based on morphological
tests and x-ray diffraction, the changes in shape and size of the crystals was on the
formulation of 2:1. Crystallization in the 2:1 formulation at cold temperatures
with DE(5) of 25.42% have higher dissolution rate than mefenamic acid and
crystallization at room temperature. The test results of thermal and infrared
spectroscopy showed no presence of hydrogen bonding interaction between
mefenamic acid with tartaric acid. Increasing the rate of dissolution is caused by
changes in shape and size of the crystals resulting a decrease in fusion energy
from 164.7653 J / g to 154.1789 J / g and 135.2607 J / g.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1820
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>