Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
"Modifikasi pati singkong dikembangkan untuk meningkatkan
pemanfaatan pati sebagai eksipien dalam sediaan farmasi. Sistem matriks
hidrofilik dirancang untuk mengurangi frekuensi pemberian obat dan
meningkatkan kepatuhan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyelidiki kemampuan pregelatinasi pati singkong propioinat sebagai
matriks hidrofilik dalam mengendalikan pelepasan obat. Pregelatinasi pati
singkong propionat dibuat dengan mereaksikan pregelatinasi pati singkong
dengan asam propionat. Matriks-matriks tablet dibentuk dengan PPSP
sebagai matriks tunggal dan juga dilakukan kombinasi dengan pembentuk
matriks hidrofilik lainnya seperti HPC, HPMC, dan natrium alginat.Tablet di
dipersiapkan dengan metode cetak langsung untuk tiga formula pertama, dan
metode granulasi basah untuk tiga formula terakhir. Uji disolusi dilakukan
mengunakan alat tipe II dengan kecepatan pengadukan 50 rpm, selama
delapan jam dalam medium dapar fosfat pH 7,0. Hasilnya menunjukkan
hanya PPSP yang dikombinasi dengan matriks lain yang dapat menahan laju
pelepasan obat selama delapan jam. PPSP yang digunakan sebagai matriks
tungggal, memiliki kemampuan yang buruk dalam mengendalikan pelepasan
obat."
Universitas Indonesia, 2007
S33008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luhur Cayektie
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afrililia Elroza
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33147
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi E. Tania
"Saat ini, pengembangan eksipien untuk sediaan farmasi ditujukan untuk meningkatkan efek terapetik dari obat dan mengurangi frekuensi pemberian obat sehingga dapat meningkatkan kepatuhan dari pasien. Hal ini dapat dicapai dengan penyalutan tablet lepas terkendali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan mengkarakterisasi eksipien koproses pregelatinisasi pati singkong(PPS) dan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) pada perbandingan 4:1. PPS dibuat dengan memasak pati singkong diatas suhu gelatinisasinya dan penambahan air pada perbandingan tertentu. Kemudian dicampur dengan HPMC dan dikarakterisasi sifat fisikokimia dan fungsionalnya. Dalam penelitian ini eksipien koproses digunakan sebagai salut tablet lepas terkendali, dan teofilin digunakan sebagai model obat. Tablet inti dan tablet salut dievaluasi sesuai ketentuan Farmakope Indonesia dan acuan farmasetika lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan eksipien koproses PPS-HPMC perbandingan 4:1 pada kosentrasi 4% w/w dapat digunakan sebagai bahan salut tablet lepas terkendali."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33153
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alawiyah Aswar
"Eksipien koproses merupakan kombinasi dua atau lebih eksipien yang memiliki keuntungan penampilan yang tidak dapat dicapai oleh pencampuran secara fisik biasa dengan eksipien yang sama. Kombinasi eksipien yang dipilih dapat melengkapi satu sama lain untuk menutupi sifat yang tidak diinginkan dari masing-masing eksipien sekaligus dapat mempertahankan atau meningkatkan sifat eksipien yang diinginkan. Pregelatinisasi pati singkong (PPS) sebagai matriks hidrofilik belum menghasilkan laju disolusi obat yang konstan, oleh sebab itu pada penelitian ini dikombinasikan dengan karboksimetilselulosa (CMC). Sifat pembentuk gel dari CMC diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pembentukan gel dari pati, sebagai matriks dalam sediaan lepas terkendali sehingga mampu menahan pelepasan obat dari sediaan.
Koproses PPS - CMC dibuat dengan mendispersikan PPS dalam air (1:5) dan CMC dengan konsentrasi 5% b/v, keduanya dicampurkan dengan berbagai perbandingan yaitu 4:1, 3:1, dan 2:1. Eksipien koproses 4:1 dan 2:1 digunakan sebagai matriks dalam sediaan tablet serta dilakukan perbandingan dengan matriks PPS dan CMC sebagai eksipien awal penyusunnya. Tablet dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan teofilin sebagai model obat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa eksipien koproses yang dihasilkan memiliki sifat fisik lebih baik dibandingkan eksipien awal penyusunnya (PPS dan CMC), namun sebagai matriks belum mampu menahan pelepasan obat dengan baik."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Yusmarlina
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
T39565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Rezki Pratiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sediaan granul mengapung dengan sistem lepas terkendali menggunakan pregelatinisasi pati singkong propionat sebagai pembentuk matriks. PPSP dikombinasi dengan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dengan konsentrasi tertentu, untuk mengoptimalkan kemampuannya menghambat laju pelepasan obat. Granul mengapung dibuat dengan sistem effervescent menggunakan metode granulasi basah, dan digunakan teofilin sebagai model obat. Berdasarkan evaluasi distribusi ukuran partikel digunakan granul ukuran 711-1180 µm sebagai sediaan. Formula PPSP dan HPMC (1:1) mampu mengembang sampai 428.86 % selama 4 jam. Formula itu mampu mengapung di dalam medium asam selama 48 jam, dan mampu menahan pelepasan obat selama 8 jam mencapai 39.63 % dengan mekanisme pelepasan obat melalui kombinasi antara proses difusi dan erosi. PPSP tidak dapat digunakan sebagai pembentuk matriks tunggal untuk menghambat laju pelepasan obat, sedangkan kombinasi penggunaan PPSP dan HPMC dapat digunakan untuk menghambat laju pelepasan obat.

This study is to investigate the characteristic of floating granules based on controlled release system using pregelatinized cassava starch propionate (PPSP) as the matrix forming. Pregelatinized cassava starch propionate was combined with Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) with certain concentration, to optimize its controlled release ability. The floating granules was prepared with effervescent system using wet granulation method, and theophylline was used as the drug`s model. Based on the granules distribution, floating granule`s size was 711-1180 µm. Combination between PPSP and HPMC (1:1) swelled until 428.86% for 4 hour. This formula buoyed in acid medium for 48 hours and released the drug for 39.63 % in 8 hours by mechanism of diffusion and erosion. PPSP cannot be used as single matrix former to control drug`s released, furthermore the combination between PPSP and HPMC can be used as the matrix former for controlled release dosage form."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32774
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>