Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helen Corana
"Pati singkong terpregelatinasi merupakan produk modifikasi pati yang memiliki sifat free flowing dan kompresibel sehingga dapat digunakan sebagai bahan penolong untuk tablet cetak langsung. Sebagai suatu bahan yang barn dikembangkan, pati singkong terpregelatinasi diharapkan dapat menggantikan penggunaan selulosa mikrokristal, produk terpilih yang harganya relatif lebih mahal. Dalam penelitian ini telah dilakukan pencetakan tablet parasetamol dengan variasi 5 formula menggunakan metode cetak langsung. Tiga formula dengan komposisi parasetamol kristal, selulosa mikrokristal dan pati singkong terpregelatinasi, satu formula dengan komposisi parasetamol kristal dan selulosa mikrokristal, satu formula dengan komposisi parasetamol kristal dan pati singkong terpregelatinasi. Untuk mengetahui kemampuan pati singkong terpregelatinasi sebagai bahan penolong tablet parasetamol dilakukan evaluasi yaitu uji laju alir, kekerasan, keregasan, waktu hancur, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, penetapan kadar dan disolusi tablet. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pati singkong terpregelatinasi dapat digunakan sebagai bahan penolong tablet parasetamol cetak langsung. Berdasarkan data yang dihasilkan dalam penelitian ini, pati singkong terpregelatinasi dapat menggantikan mikrokristal selulosa berkisar antara 25%-50% dengan kadar optimal 25%.

Pregelatinized tapioca starch is a modified starch product with the properties of free flowing and compressible, which enables it to be used as an excipient for directly compressed tablets. As a recently developed product, pregelatinized tapioca starch is expected to be able to replace the use of microcrystalline cellulose, an excipient of choice which is relatively expensive. In this research, the following 5 formula of paracetamol tablets have been directly compressed, which consist of 3 formula with crystalline paracetamol, microcrystalline cellulose and pregelatinized tapioca starch, one formula using crystalline paracetamol and microcrystalline cellulose, one formula using crystalline paracetamol and pregelatinized tapioca starch. In order to know the capability of pregelatinized tapioca starch as an excipient for paracetamol tablets, evaluation was carried out upon flow rate, hardness, friability, disintegration time, weight uniformity, size uniformity, assay and dissolution test of tablets produced. The result of this research showed that pregelatinized tapioca starch can be used as paracetamol tablets' excipient. It can also be concluded that pregelatinized tapioca starch can replace 25%-50% microcrystalline cellulose with an optimum concentration at 25%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S32072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Bayu Trisnandi
"Bahan tablet baru yang berasal dari selulosa, yang selanjutnya disebut UNICELL, telah dikembangkan dengan memperlakukan serbuk selulosa bakteri dengan larutan natrium hidroksida 2% yang kemudian dihidolisis dengan larutan asam hidroklorida 2,5 N pada suhu didih selama 10 - 15 menit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan sifat serbuk dan sifat tablet dari UNICELL dengan Avicel® PH102. Sebagai model bahan obat digunakan parasetamol. UNICELL memiliki struktur yang mirip Avicel® PH102 yang menunjukkan bentuk polimorf dari selulosa I. UNICELL yang dihasilkan terdiri atas serat-serat teragregasi. Derajat kristalinitas (OK) dari UNICELL yang di ukur menggunakan metode x-ray difraktometer adalah 75,00% hingga 76,82%. Avicel® PH1 02, sebagai perbandingan juga menunjukkan struktur teragregasi dengan OK 60,00%. Dibandingkan Avicel® PH102, UNICELL menunjukkan nilai berat jenis bulk, berat jenis mampat, indeks Carr dan rasio Hausner yang lebih besar. Sifat dari tablet parasetamol yang menggunakan UNICELL dibandingkan dengan tablet parasetamol yang menggunakan Avicel® PH102 mirip pada konsentrasi yang sama kecuali untuk waktu hancur dari tablet. Waktu hancur tablet parasetamol menggunakan UNICELL lebih cepat dibandingkan waktu hancur tablet parasetamol yang menggunakan Avicel® PH102 dengan konsentrasi yang sarna. Nilai kekerasan tablet parasetamol dan laju pelarutan parasetamol dari tablet menggunakan UNICELL cenderung menurun dengan menurunnya konsentrasi UNICELL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNICELL dapat digunakan sebagai pengganti Avicel® PH102 pada tablet parasetamol cetak langsung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Rustiana
"Telah dilakukan penelitian pembuatan sediaan tablet parasetamol cara cetak langsung dengan bahan penolong kombinasi antara pati singkong terpregelatinasi dan pati singkong dibandingkan dengan Starch 1500 dan pati singkong dengan beberapa perbandingan yaitu 75 : 25, 50: 50 dan 25 : 75. Pati singkong terpregelatinasi yang digunakan dibuat dengan double drum dryer pada suhu ±80°C dan kadar air ±44 %b/b dari berat kering pati singkong. Ukuran pati singkong terpregelatinasi yang digunakan yaitu 60/100 mesh. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi antara pati singkong terpregelatinasi dan pati singkong yang memberikan keseragaman bobot terbaik, kekerasan tertinggi dan keregasan terendah yaitu formula 1 (75 : 25); formula 11(50 : 50) memberikan disolusi terbaik dan formula III (25 : 75) memberjkan waktu hancur tercepat. Kombinasj antara pati singkong terpregelatinasi dan pati singkong juga memberikan kekerasan yang lebih tinggi, keregasan yang lebih rendah, waktu hancur yang lebih lama dan disolusi yang lebih rendah dibandingkan dengan kombinasj antara Starch 1500 dan pati singkong. Semakin banyak jumlah pati singkong terpregelatjnasj yang digunakan semakin kuat tablet yang dihasilkan.

It has been done research on preparation of paracetamol tablet by direct compressed using additional material from the combination of pregelatinized amylum manihot and amylum manihot compared with the combination of Starch 1500 and amylum manihot in several proportions as 75 25, 50: 50 and 25 : 75. Pregelatinized aniylum manihot was made by double drum dryer with the temperature of ±80°C and ±44% 1'/b of water content calculated from the amylum manihot dry weight. Particle size of pregelatinized amylum manihot used in this research is 60/100 mesh. This research obtained result shows that combination of pregelatinized amylum manihot and amylum manihot which gives the best uniformity in weight, the highesthardness and the lowest friability is formula I (75 25); formula 11(50 : 50) gives the best dissolution rate and formula III (25 75) gives the shortest disintegration time . The combination of pregelatinized amylum manihot and amylum manihot also gives higher hardness, lower friability, longer disintegration time and lower dissolution rate compared with the combination of Starch 1500 and amylum manihot. The bigger amount of pregelatinized amylum manihot used could increase the strength of tablets produced."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprihati
"Manihot esculenta Crant atau Manihot utilissima Pohl merupakan tanaman yang mudah tumbuh hampir di seluruh dataran di Indonesia dan waktu panen relatif singkat, sehingga efektif untuk digunakan sebagai penghasil bahan baku, seperti pati singkong atau tapioka. Dalam industri Farmasi, pati singkong digunakan sebagian besar sebagai bahan penolong tablet secara granulasi basah. Namun demikian, sampai saat mi produksi pati singkong yang digunakan untuk industri Farmasi mi sangat terbatas. Dalam formula tablet cetak langsung pati singkong belum banyak dipakai, karena tidak memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik. Sehingga perlu adanya usaha untuk memodifikasi pati singkong. Tujuan penelitian mi adalah untuk mengetahui karakteristik pati singkong dan pati singkong terpregelatinasi, yang meliputi karakteristik fisik, kimia dan fungsional serta dibandingkan dengan Starch 1500 sebagai bahan penolong tablet cetak langsung. Dalam penelitian mi, pati singkong terpregelatinasi dibuat dari pati singkong ditambah dengan air suling 44% dari berat bahan, kemudian pasta yang terbentuk dialirkan ke double drum drier yang sudah diatur suhunya 80°C. Selanjutnya lapisan atau serpihan-serpihan tipis yang dihasilkan digiling menggunakan Hammer mill, maka serbuk yang terbentuk selanjutnya dianalisis. Pregelatinasi pati tidak merubah komposisi kimia produknya. Akan tetapi merubah karakteristik fisik seperti bentuk dan ukuran granula, pola diffraksi sinar-X, derajat putih, sifat birefringence, densitas kamba dan viskositas, serta karakteristik fungsionalnya seperti waktu alir, laju alir, sudut diam dan kompresibilitas. Waktu alir pati singkong terpregelatinasi dan Starch 1500 tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Sedangkan kompresibilitas Starch 1500 lebih besar daripada pati singkong terpregelatinasi. Pati singkong terpregelatinasi seperti Starch 1500 dapat digunakan sebagai bahan penolong tablet cetak langsung.

Manihot esculenta Crant or Manihot utilissima Pohl is one easy-to-grow crop in Indonesia. It can be found in most every part of the country that it is of such great potential for effective production of cassava starch or tapioca. In Pharmaceutical industry, cassava starch is mostly used as excipient in wetgranulation process. The production of the starch used in the industry, however, is still limited. The starch is not used in direct compression formulation due to its flow characteristic and compressibility that does not meet the desired specification. Therefore, it is of great importance and necessity to conduct intensive research and study to modify the characteristics of the starch to meet such requirements. One of such modification is the pregelatination. In the experiment pregelatinized starch is made from cassava added with distilled water 44% of the material dry weight. The suspension-like mixture is then flowed through double drum dryer previously set up at a temperature of 80°C. After drying process, the flakes are then ground on a Hammer mill. The product is then ready to be analyzed. The pregelatination process does not alter chemical composition of the starch, but changes the physical properties of the starch such as the shape of granules, X-ray diffraction pattern, degree of whiteness, birefringence, bulk density and viscosity, as well as its functional characteristics such as flow properties, angle of repose, and compressibility Flow time of the pregelatinized starch is not significantly different from that of Starch 1500, whereas Starch 1500 compressibility is greater than that of the starch. Like Starch 1500, pregelatinized cassava starch can be used as an excipient in direct compression tablet formulation. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effionora Anwar
"Pati singkong terpregelatinasi telah dibuat melalui proses pemanasan suspensi pati di atas suhu gelatinasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pregelatinasi pati singkong mensubstitusi mikrokristal selulosa sebagai diluen, pengikat dan desintegrator (eksipien) tablet yang dibuat dengan cara cetak langsung, menggunakan parasetamoll sebagai model obat dengan lima formula. Tiga formula mengandung campuran mikrokristal selulosa (MS) dan pregelatinasi pati singkong (PPS), satu formula mengandung MS dan satu formula lagi mengandung PPS. Tablet yang dihasilkan dievaluasi kekerasan, keregasan, daya hancur dan laju disolusi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah PPS yang digunakan semakin keras tablet yang dihasiikan dan semakin sukar hancur dalam saluran pencernaan, akan tetapi semakin tinggi jumlah MS dalam tablet semakin rendah laju disolusi zat berkhasiat.

Pregelatinization tapioca starch has been made by heating tapioca starch suspension above its gelatinization temperature. The aim of this research was to determine the ability of pregelatinized tapioca starch (PTS) as a binder, filler or a disintegrator in direct compression tablet for replacing microcrystallines cellulose (MC) as excipient in tablet. It has been carried out five formulas which paracetamol as a model drug. Three formulas consist of MC and PTS in variety concentrations, one formula consist of MC only, and the other one formula is PTS only. The quality of tablet depends on the hardness, friability, disintegration, and dissolution rate. The results showed that PTS can increase the hardness of tablet, while MC makes the solution rate decreased."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2004
SAIN-9-1-2004-21
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Animar Djuragan Aswin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S32104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Liwa Kartina
"Pati singkong terpregelatinasi merupakan pati singkong yang diolah sehingga
terjadi perubahan struktur granul yang memungkinkan penggunaannya sebagai bahan
pembantu tablet cetak langsung. Dalam penelitian ini hendak diketahui pengaruh
ukuran partikel pati singkong terpregelatinasi terhadap karakteristik fisik tablet cetak
langsung isoniazida (INH).
Pati singkong terpregelatinasi dibuat dari suspensi yang mengandung air 55%,
pad a suhu 120 ± 5 °C menggunakan alat single! drum dryer. Lapisan tipis yang
dihasilkan dijadikan serbuk menggunakan cufler mill. Dari hasil pengayakan
bertingkat, serb uk dibagi menjadi 3 kelompok ukuran partikel; 60-100 mesh, 100-200
mesh dan yang lebih halus dari 200 mesh. Pati singkong terpregelatinasi dengan ukuran
tersebut akan mensubtitusi Avicel dalam fonnula tablet secara bertahap, 25 %, 50%,
75% dan 100%. Pengamatan dilakukan terhadap laju alir massa tablet, beberapa
parameter fisik tablet dan kadar INH dalam tablet.
Hasil penelitian menunjukkan tablet dengan nilai kekerasan tertinggi, keregasan
terendah dan waktu hancur tercepat, dihasilkan oleh fonnula yang menggunakan pati
singkong terpregelatinasi ukuran 60-100 mesh. Semakin kecil ukuran partikel pati
singkong terpregelatinasi yang digunakan, tampilan fisik tablet semakin baik dan
waktu hancur semakin lama. Pati singkong terpregelatinasi ukuran 60-100 mesh dapat
mensubtitusi A vicel sebanyak 75%, ukllran 100-200 mesh sebanyak 50% dan ukuran
>200 mesh sebanyak 25%, dari total Avicel pada fonnula standar."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dolla Delifia
"Pati merupakan bahan penolong yang telah lama digunakan pada pembuatan tablet sebagai pengisi, pengikat, pelincir dan fungsi lainnya sebagai penghancur. Salah satu pati yang belum pernah digunakan sebagai bahan penghancur adalah pati biji durian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pati biji durian sebagai bahan penghancur eksternal dalam pembuatan tablet parasetamol secara granulasi basah yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV. Pati biji durian diperoleh dengan metode ekstraksi dan pengeringan. Pati biji durian digunakan sebagai bahan penghancur eksternal dalam pembuatan tablet secara granulasi basah dengan parasetamol (71,4%) sebagai model obat; dikalsium fosfat sebagai bahan pengisi; pasta amilum 10% sebagai bahan pengikat, magnesium stearat (1%) dan talk (3%) sebagai pelincir. Formula A merupakan formula standar dengan menggunakan 20% pati singkong sebagai penghancur. Formula F merupakan pengembangan dari formula A dengan mengganti 20% pati singkong dengan 20% pati biji durian. Formula F menghasilkan tablet dengan kekerasan, waktu hancur, dan disolusi yang lebih baik dibandingkan dengan formula A. Selanjutnya konsentrasi pati biji durian dikurangi untuk masing-masing tablet pada formula B, C, D, dan E yaitu 5%,10%, 12.5%, dan 15%. Dari keempat formula B-E hanya formula E yang menghasilkan tablet dengan kekerasan, waktu hancur, dan disolusi yang paling baik. Uji disolusi untuk semua formula tablet parasetamol hanya formula E dan F yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV.
Starches are the most common additional materials in tablet formulation which have been used for a long time as diluent, binder, lubricant, dan others fuction as disintegrant. One of the starch that haven’t been developed as disintegrant in tablet formulation is durio seed starch. The objective of this research was to observe the ability of durio seed starch as disintegrant in wet granulation of parasetamol tablet formulation which are appropriate to pharmacopeial requirements. Durio seed starch obtained by extraction and drying method. Durio seed starch used as external disintegrant in wet granulation tablet formulation with paracetamol (71,4%) as a drug model; calcium phosphate dihidrate as a diluent; cassava starch paste 10% as a binder; magnesium stearat (1%) and talk (3%) as a lubricant. Formula A represent a standard formula with use cassava starch 20% as disintegrant. Formula F is a development of formula A with change cassava starch 20% with durio seed starch 20%. Formula F produce tablet with a better hardness, disintegrant time, and dissolution test than formula A. Furthermore durio seed starch concentration are reduced for each tablet in formula B, C, D, and E (5%, 10%, 12,5%, and 15%). Starting at formula B to formula E, only formula E produce tablet with the best hardness, disintegrant time, and dissolution test. The dissolution test for all paracetamol tablet formula only formula E and F which are appropriate to pharmacopeial requirements."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>