Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1998
S32034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eka Aprilia Sri Kartikasari
"Uji stabilitas dilakukan untuk mendapatkan jaminan stabilitas suatu produk. Pengujian tablet vitamin C yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari keluhan konsumen, yaitu terjadi perubahan warna pada tablet vitamin C, sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab perubahan warna pada tablet vitamin C tersebut. Salah satu faktor yang dicurigai menyebabkan perubahan warna tersebut adalah degradasi tablet vitamin C. Pada produksi tablet vitamin C yang akan digunakan dalam pengujian, ditambahkan proses purging nitrogen, yaitu proses mengalirkan nitrogen (gas inert) untuk menghilangkan oksigen dan kelembapan, untuk dapat mengatasi perubahan warna pada tablet vitamin C. Kelembapan tablet vitamin C dapat diketahui dengan melakukan pengujian water activity dan water content. Data diperoleh dari spesifikasi produk, hasil pemeriksaan tampilan, serta pengujian water activity dan water content dari 2 batch tablet vitamin C yang baru diproduksi untuk pengujian, yaitu tablet kontrol A dan B (tablet tanpa proses purging nitrogen) dan tablet uji A dan B (tablet dengan proses purging nitrogen). Hasil dari pengujian water activity dan water content menunjukkan bahwa nilai water activity dan water content dari tablet vitamin C memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan, sehingga dapat disimpulkan kandungan air bukanlah faktor yang menyebabkan perubahan tampilan pada tablet vitamin C.

Stability testing is carried out to guarantee the stability of a product. The vitamin C tablet testing carried out was a follow-up to consumer complaints where there was a color change in the vitamin C tablet, so it was necessary to carry out an analysis to determine the cause of the color change in the vitamin C tablet. One of the factors suspected of causing this color change is the degradation of vitamin C tablets. In the production of vitamin C tablets that will be used in testing, a nitrogen purging process is added, which is a process of flowing nitrogen (an inert gas) to remove oxygen and moisture, to be able to overcome color changes. on vitamin C tablets. The moisture of vitamin C tablets can be determined by testing water activity and water content. Data obtained from product specifications, appearance inspection results, as well as water activity and water content testing from 2 batches of vitamin C tablets newly produced for testing, control tablets A and B (tablets without nitrogen purging process) and test tablets A and B (tablets with nitrogen purging process). The results of the water activity and water content tests show that the water activity and water content values ​​of the vitamin C tablets meet the specified specification requirements, so it can be concluded that the water content is not a factor that causes changes in the appearance of the vitamin C tablets.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Asnawi
"Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh
iradiasi sinar gamma pada karakteristika kimia dan fisika vitamin D, minyak jagung dan campuran keduanya dengan dosis radiasi 0,10,20 dan 30 kGy dan penyimpanan 0,1,2 dan 3 bulan. Penyimpanan untuk minyak jagung dilaksanakan pada suhu kamar (29 ± 2 0C), sedang untuk vitamin D dan campurannya disimpan ditempat yang sejuk (± 15°C).
Parameter yang diuji untuk minyak jagung meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, bobot jenis, indeks bias, metil ester asam lemak dengan kromatografi Cairan-gas, kadar vitamin D . dengan spektrofotometer, titik lebur vitamin D dengan " Differential Thermal Analyzer " kestabilan vitamin D dan campurannya dengan kromatograf I cairan- cairan tekanan tinggi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa bilangan iod, bobot
jenis, indeks bias dan metil ester asazu lemak dan minyak jagung tidak dipengaruhi.dosis radiasi dan penyimpanan. Iradiasi sampai 30 kGy memberikan pengaruh terhadap bilangan asam minyak jagung dan menurunkan kestabilan camnpuran. Penyimpanan member ikan pengaruh terhadap b ilangan penyabunan dan bilangan asam minyak jagung. Titik lebur, kadar dan kestabilan vitamin D menurun karena iradiasi sampai 30kGy dan penyimpanan saiapai 3 bulan.

Studies on effect of irradiation by gamma rays on
chemical and physical characteristics of vitamine D, corn
oil and their mixture with radiation dose 0,10,20.and 30 kGy
respectively and storage for 0,1,2 and 3 months have been
done. Corn oil was stored at room temperature (29 ± 2°C)
while vitamine D and the mixture were in a cool place
(.± 15°C).
The parameter studied were acid value, saponification
value, iod value, 'density, refraction index, fatty acid metil
ester of corn oil with Gas Liquid Chromatography; vitamine
•D assays with Spectrophotometre; melting 'point of vitamine
D with Differential Thermal Analyzer where stability
of vitamine D and the mixture by High Pressure Liquid Chromatography.
The results obtained, didn't show any influence of
radiation dose and storage periode towards iod value, density,
refraction index and fatty acid meti1 ester of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy affected the acid value of
corn oil and decreased the mixture stability, while storage
periode changed saponification and acid value of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy and storage until 3 months reduced
melting point, stability and concentration of vitamine
D.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Julito P.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S32046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Restu Ninayanti Putri
"Peptida merupakan suatu komponen bioaktif yang beberapa tahun terakhir banyak dimanfaatkan dalam produk kosmetik, terutama produk perawatan kulit yaitu sebagai antikerut. Asetil heksapeptida-3(8) adalah salah satu peptida yang mampu memberikan efek anti kerut. Peptida sebagai peningkat penetrasi melalui mekanisme mempengaruhi lipid intermolekuler lapisan tanduk. Peptida memberikan efek hidrasi, oleh karena itu Asetil heksapeptida-3(8) juga mampu memberikan efek peningkat penetrasi komponen lain dalam suatu sediaan. Vitamin C telah diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan anti kerut. Vitamin C akan memberikan efek sinergis sebagai antikerut apabila dikombinasikan dengan Asetil heksapeptida-3(8). Maka dibuat penelitian untuk mengetahui pengaruh Asetil heksapeptida-3(8) terhadap penetrasi vitamin C dalam sediaan serum dan pengaruh terhadap stabilitas fisik dan kimia serum. Diformulasikan serum vitamin C yang mengandung Asetil heksapeptida- 3(8) dan tanpa peptida, kemudian dibandingkan daya penetrasinya secara in vitro dengan sel difusi Franz menggunakan kulit abdomen tikus. Jumlah kumulatif vitamin C yang terpenetrasi mealui kulit dari serum tanpa peptida adalah 20506,40 ± 8,14 μg/cm2 dan serum dengan peptida adalah 14391,91 ± 8,24 μg/cm2. Fluks vitamin C dari serum tanpa peptida adalah 2563,30 ± 1,02 μg/cm2 jam-1 dan serum dengan peptida 1798,99 ± 1,03 μg/cm2 jam-1. Dari uji stabilitas fisik, suhu rendah didapatkan paling stabil, sedangkan uji stabilitas kimia menggunakan KLT densitometer menunjukkan terjadi penguraian vitamin C pada semua kondisi penyimpanan.

Peptide is bioactive component that has been used in cosmetics in recent years, especially in skin care products because of its function as anti wrinkle substance. Acetyl hexapeptide-3(8) is on of peptide well-known by its antiwrinkle. Peptide for penetration enhancer agent through the mecanism of intermolecular affect of stratrum corneum lipids. Because of its hydration effect, Asetil heksapeptide-3(8) might enhance penetration of the other compound in a preparation. Vitamin C still has antioxidant and antiwrinkle activities. The combination of the Acetyl hexapeptide-3(8) and vitamin C result in a synergict effect producing anti wrinkle substance. Therefore, were made a research to understad the effect of Acetyl hexapeptide-3(8) on vitamin C penetration in serum preparation, and effect of those peptide on its physical and chemical stability. Two kinds of serum preparation, serum vitamin C with Acetyl hexapeptide-3(8) and without peptide. Penetration ability through skin was examined by in vitro Franz diffusion cell test using rat abdomen skin. Total cumulative penetration of vitamin C from serum without peptide and with peptide were 20506,40 ± 8,14 μg/cm2 and 14391,91 ± 8,24 μg/cm2. The percentage of penetrated vitamin C from serum without peptide and with peptide were 2563,30 ± 1,02 μg/cm2 hour-1 and 1798,99 ± 1,03 μg/cm2 hour-1. From physical test, low temperature condition shown the most stable form, while chemical stability test using TLC densitometer revealed vitamin C degradation at all temperature condition.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S32194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muharijal
"Pengujian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara laju aliran bahan dengan temperature pengeringan minimum dan daya tambahan pada pengering semprot di laboratorium perpindahan massa Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia. Adapun variable pengujian adalah aliran bahan, tekanan nozzel, aliran udara dan dew point. Variasi aliran bahan sebesar 0,18; 0,27; 0,36 dan 0,54 [liter/jam], tekanan nozzle 1; 2; dan 3 [bar], laju aliran udara 0,0047; 0,0067; 0,0082; dan 0,0097 [m /det], dew point 10;17;23 [oC].Dari percobaan yang sudah dilakukan, pada aliran bahan yang rendah dengan variable lain konstan aliran udara, tekanan nozzle, dew point maka temperatur pengeringan minimum akan rendah. Untuk daya tambahan, kenaikan aliran bahan sangat mempengaruhi penurunan daya tambahan yang dibutuhkan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui masalah ndash; masalah apa saja yang timbul.

Tests conducted to determine the relationship between the feed flow rate with minimum drying temperature and additional power on the spray drying in laboratory mass transfer department of mechanical engineering, University of Indonesia. The variables of test are feed flow rate, pressure nozzle, air flow rate and dew point. Variation of feed flow rate of 0,18 0,27 0,36 and 0,54 litre hour pressure nozzle 1 2 and 3 bar , air flow rate 0,0047 0,0067 0,0082 dan 0,0097 m3 sec , dew point 10 17 23 oC .From the experiments that have been carried out, the lower feed flow with other variables are constant pressure nozzle, air flow rate and dew point so the lower drying temperature. For additional power, the higher feed flow rate effects lower the additional power needed. This test aims to determine any issue that arises. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>