Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ike Deswita
"Salinomisin dan monensin merupakan antibiotik polieter golongan ionofor yang banyak dipergunakan sebagai imbuhan pakan untuk pencegahan koksidiosis pada ayam. Pemberian monensin dan salinomisin yang melebihi dosis yang direkomendasikan akan menimbulkan toksisitas pada ayam dan pada akhirnya akan menimbulkan residu yang dapat membahayakan manusia yang mengkonsumsinya. Untuk menganalisis kadar kedua antibiotik ini dalam pakan diperlukan metode yang pengerjaannya mudah, cepat, peka dan sederhana peralatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode analisis salinomisin dan monensin pada pakan ayam dengan menggunakan kromatografi lapisan tipis serta menentukan kandungan kedua jenis imbuhan pakan tersebut pada pakan ayam pedaging yang dikumpulkan dari peternak di daerah Bogor, Sukabumi, Serang apakah kandungannya sesuai atau melebihi dosis yang dianjurkan.
Metode terbaik untuk analisis salinomisin dan monensin dalam pakan pada penelitian ini adalah dengan cara mengekstrak sampel dengan larutan etilasetat-etanol (97:3) yang dilanjutkan dengan melarutkan dalam metanol 80% setelah melalui tahap pengeringan. Selanjutnya lemak dan pengotor dihilangkan dengan petroleum benzin dan senyawa tersebut ditarik dengan karbon tetraklorida. Tahapan berikutnya adalah pemurnian melalui kolom silika gel yang akhirnya dielusi dengan kloroform-metanol dan dikeringkan sebelum dideteksi dengan KLT menggunakan fase gerak etilasetat- toluen (3:1), dan diidentifikasi dengan larutan penampak noda vanilin-asam sulfat dalam metanol. Uji perolehan kembali untuk metode ini adalah 54,8% ± 1,2% untuk salinomisin dan 61,1% ± 1,8 %untuk monensin.
Sedangkan hasil analisis terhadap 19 sampel pakan ayam menunjukkan bahwa tidak satupun dari sampel-sampel tersebut yang mengandung baik monensin maupun salinomisin yang melebihi dosis yang direkomendasikan, sedangkan 47,4% diantaranya negatif terhadap monensin maupun salinomisin99

Salinomycin and monensin are polyether ionophor antibiotics that are widely used as feed additives for prevention of chicken coccidiosis. The addition of that exceeding recommended dosage can cause toxicity to chickens and finally it will produce residuesto to the man who consumed it that cause toxict effect. To analysis consentration of these compounds in poultry feed needs the effective method which are easy, fast, sensitive and simply in the equipment. The objective of this research is to develop an analytical method for salinomycin and monensin in poultry feed by using TLC and to determine both of these compounds' levels in poultry feed collected from broiler breeders in Bogor, Sukabumi and Serang whether the concentration is adequate or higher than the recommended dosage.
The best extraction method for analysis of salinomycin and monensin in poultry feed is by extracting the sample with ethylacetate-ethanol (97:3). After evaporation to dryness, the residue was dissolved in methanol 80%.Then the fat and contaminants were removed with petroleum benzine and these compounds partitioned in to carbon tetrachloride. The next step was purifying on silica gel column by eluating with chloroform-methanol (95:5) before detecting by TLC with a mobile phase ethylacetate-toluene (3:1) and Identification by spraying with vanillin-sulfuric acid in methanol. The recovery results for these method were 54,8% ± 1,2% for salinomycin and 61,1% ± 1,8% for monensin.
The analysis results of 19 poultry feed samples indicated that none of these samples consisted either salinomycin or monensin exceeding the recommended dosage, whereas 47,4% of them are negative from salinomycin or monensin.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S32091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Widya Prastiwi
"Beberapa obat banyak digunakan sebagai imbuhan pakan untuk ayam, yang dapat menimbulkan residu pada hasil ternak apabila peternak tidak mengikuti dosis aturan clan pemakaian yang tepat. Suatu penelitian yang dilakukan untuk melihat residu clopiol di daging clan hati ayam pedaging yang diberi clopidol setiaphari sebagai imbUhan pakan dengan dosis 5 g/ 10 kg pakan selama 10 han. Analisis dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cain Kinerja Tinggi. Sampel dièkstraksi dengan asetonitril, dihilangkan Iemaknya dengan n-heksana, kernudian dimurnikan dengan kromatografi kolom yang dilsi dengan alumina oksida. Kadar tertinggi 4,2659 ppm dalam daging clan 16,0000 ppm dalarn hati yang terdeteksi pada hari pertama setelah pemberian clopidol dalam pakandihentikan. Kadar clopidol sudah berada di bawah batas rnaksimum pada hari ke-4 setelah pemberian clopidol dihentikan.

Numbers of drugs have been used as feed additive for poultry, which causes residues in the products if farmer does not follow the recommended dose and the right application. A study was carried out to see clopidol residue in meat and liver of chicken given clopidol every day as feed additiveat 5 g/ 10 kg feed for 10 days. Analysis was carried out using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Sample was extracted with acetonitrile, fat was washed out with hexane, then it was cleaned up on the colom chromatography filled with alumina oxide. The highest level was 4,2659 ppm in meat and 16,0000 ppm in liver, which was detected at first day after addition clopidol in feed was terminated. Clopidol level was under the maximum limit at day 4 after dosing was stopped."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rukini Suwito
"Penelitian ini dilakukan daiam usaha untuk mengetahui pengaruh kadmium dan seng dalam pakan ayam terhadap kondisi ayam pedaging. Kadmium adalah logam yang beracun dan seng adalah logam esensiil. Mereka selalu ditemukan bersamaan dalam tambang maupun dalam jaringan hewan. Seng dapat mencegah keracunan kadmium. Penelitian dilakukan terhadap 125 ekor ayam pedaging yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu : I. Kelompok kontrol, II. Kelompok yang diberi 50 ppm Cd, III. 100 ppm Cd, IV. 50 ppm Cd + 50 ppm Zn, dan V. 100 ppm Cd + 50 ppm Zn dalam pakannya. Berat badan dan konsumsi pakan diukur setiap minggu selama 4 minggu perlakuan. Sampel hati dan ginjal ayam diambil setiap minggu, didigesti dengan campuran asam dan dianalisis. Analisis dilakukan dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadmium pada ayam pedaging terakumulasi dalam hati dan ginjal. Konsumsi pakan dan berat badan ayam dihambat oleh kadmium, tetapi dengan penambahan seng ke dalam pakannya, toksisitas kadmium dapat dicegah. Dapat disimpulkan bahwa seng baik untuk mencegah toksisitas kadmium walaupun akumulasi kadmium dalam Jaringan tidak dipengaruhi.

The aim of this study was to reduce the effect of cadmium toxicity on zinc supplementation in the chicken feed, because cadmium is a toxic metal and zinc is an essential element. Both metal are usually present naturally in the mixing area. A huhdreed and twenty five broiler chicken were divided in to 5 group. Each group was treated by 50 ppm Cd, 100 ppm Cd, 50 ppm Cd add 50 ppm zn, 100 pmm Cd add 50 ppm Zn, in their feed and a control group respectively. Body weight and feed consumption were measured every week during 4 week treatment. Sample of liver and kidney of chicken were collected every week as same as measuring the body weight, digested with acid mixture and analysed by atomic absorption spectrofotometer. The results indicated that cadmium was acummulated in the liver and kidney were increased coincided with longer time and dosis of exposure. Feed consumption and the body weight of chicken were inhibited by cadmium toxicity, but by added zinc in their feed the toxicity of cadmium was prevented. This study was concluded that zinc was a good treatment for cadmium toxicity, althought the acummulation of cadmium in the tissue was no affected."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A.F. Yuliani Setiawati Leksono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Listianingrum
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Tambunan, J. Mangapul
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T39979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fairus
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian waktu henti (withdrawal time) trimetoprim dalam ayam pedaging . Pengujian menggunakan sampel 60 ekor ayam pedaging dengan berat badan 1 - 1,2 kg. Ayam mendapat pengobatan secara peroral dengan doeje trimetoprim 20 mg/kg BB dan eulfadiazin 100 mg./kg BB per hari selama lima hari berturut-turut. Analisie dilakukan dengan cara eketrakei menggunakan metanol dan dimurnikan pada kolom alumina. Selanjutnya tnimetoprim ditentukan dengan metoda kromatografi cain kinerja tinggi dengan kolom faea terbalik C18 , pada panjang gelombang 240 run, fasa gerak metanol-larutan dapar fosfat pH 4 (25 : 75). Batas detekel alat 0,05 ug/g. Hasil analisis menunjukkan waktu henti tnimetoprim dalam ayam pedaging adalah pada hari kelima setelah pengobatan. Konsentrasi trimetopnim pada hari kelirna 0,0181 ug/g dalam daging dan 0,0705 ug/g dalam hati, ini berada di bawah batas toleransi residu yang diperbolehkan oleh FDA, yaltu 0,1 ug/g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>