Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145497 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahidah Sukriah
"Tingginya angka kematian yang disehabkan oleh penyakit jantung koroner sangat perlu untuk dicermati. Mengingat biaya pengobatan yang semakin mahal, maka pencegahan terhadap terjadinya penyakit mi adalah alternatif lain yang lebih menguntungkan. Menggunakan tanaman obat merupakan pilihan yang terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit mi sejak dini. Salah satu tanaman yang diduga berkhasiat adalah biji kenari (Canariurn indicum Linn.). Penelitian mi dilakukan untuk mengetahui efek sari air biji kenari terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida tikus putih yang diberi diit tinggi kolesterol. Pada percobaan digunakan 30 (tiga puluh) ekor tikus putih jantan galur Wistar dengan berat badan 150 sampai 200 g dan umur 3 sampai 4 bulan yang dibagi secara acak menjadi lima kelompok. Kelompok pertama diberi diit standar merupakan kontrol normal, kelompok kedua diberi diit campuran kuning telur dan sukrosa 2,5g1200 g bb (berat badan) / hari merupakan kontrol perlakuan. Kelompok ketiga, keempat dan kelima masing-masing diberikan sari air biji kenari dengan dosis: 0,8 g/ 200 g bb / han; 1,6 g / 200 g bb/ han; 3,2 g / 200 g bb / han, serta diit kuning telur dan sukrosa yang sama jumlahnya dengan kelompok kedua. Setelah empat minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan trigliseridanya dengan metoda CHOD-PAP. Dari hasil percobaan didapat bahwa sari air biji kenari dapat menurunkan kadar kolesterol total clan trigliserida. Pemberian sari air biji kenari yang memberikan hasil penurunan kadar kolesterol total clan trigliserida terbesar adalah dosis 3,2 g1200 g bb / han, tetapi dosis mi menyebabkan hipolipidemia. Maka dosis terbaik dimana terjadi penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida secara sangat bermakna tanpa menyebabkan hipolipidemia diberikan oleh kelompok dosis 1,6 g / 200 g bb / han.

The high number of mortality which caused by the coroner heart disease is very need to be observed. Because the cost to cure is very expensive, preventive action for this disease is the advantageus alternative. Using herb medicine is the best choice to prevent this disease from the early time, one of the plant that can be used to cure is canary seed( Canarium indicum Linn.). The aim of this observation is to find out the effect of the canary seed juice to the total cholesterol and triglyceride rate of white rats which have been given high cholesterol diet. The observation have used 30 (thirty) male wistar white rats with 150 to 200 g of weight and 3 to 4 months of age, which has been devided into five group randomly. First group were given standard diet which a normal control, second group were given mixture of yolk and sucrose diet 2,5 g I 200 g bw (body weight) I day as a treatment control. For third group, fourth and fifth group, each of them were given canary seed juice with: 0,8 g / 200 g bw / day ; 1,6 g / 200 g bw / day; 3,2 g / 200 g bw / day dosage, yolk and sucrose diet in the same quantity with the second group. After four weeks of treatment, the rats have been surgeried, the blood was taken from the heart, and then total cholesterol and triglyceride rate measured by CHOD-PAP method. From the observation we can prove that canary seed juice can decrease the total cholesterol and triglyceride rate. The highest result for decreasing total cholesterol and triglyceride rate by giving canary seed juice 3,2 g / 200 g bw / day dosage, but this dosage could causing hypolipidemic. The best result was given by group of rats were given 1,6 g / 200 g bw / day dosage of the canary seed juice which can decrease total cholesterol and triglyceride rate without causing hypolipidemic."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cristiani
"Daun handeuleum merupakan salah satu tanaman yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat wasir.dalarn bentuk infus atau rebusan. Dalam upaya mengembangkan bentuk sethaan farmasi, maka dibuat sediaan dalam bentuk ekstrak etanol. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak pada penggunaan yang terus-menerus, maka dilakukan uji keamanan terhadap aktivitas GPT dan GOT plasma serta jaringan hati. Pada penelitian ml digunakan 80 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I adalah kelompok yang diberi ekstrak etanol daun handeuleum dosis 1,08 g/Kg bb, kelompok II adalah kelompok yang diberi ekstrak etanol handeuleum dosis 0,36 g/Kg bb, kelompok Ill adalah kelompok yang diberi ekstrak etanol daun handeuleum 0,12 g/Kg bb, kelompok IV adalah kelompok kontrol yang diberi aquadest. Ketiga kelompok uji tersebut mendapatkan ekstrak etanol yang diberikan setiap hari secara oral selama 90 han. Pada han ke-31 clan han ke-91 tikus dibedah clan diambil darah serta hatinya, kemudian dilakukan pengukuran aktivitas GPT clan GOT plasma clan pengukuran derajat kerusakan lobulus janingan hati. Hasil pengukuran akUvitas GPT clan GOT plasma menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara ke!ompok normal dengan kelompok I, II, clan Ill setelah dibeni ekstrak selama 30 hari sedangkan pada pemberian selama 90 han ada perbedaan bermakna antara kelompok normal dengan kelompok I. HasH pemeniksaan histologi menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun handeuleum dosis 0,36 clan 0,12 g per Kg bb selama 30 clan 90 hari tidak menyebahkan kerusakan janingan hati, sedangkan penggunaan dosis 1,08 g/Kg b.b dalam jangka waktu lebih lama diduga dapat menyebabkan kerusakan jaringan hati yang serius.

Handeuleum leaves (Graptophylium pictum (L.) Grim have been used by Indonesian people to cure several kinds of diseases such as haemorrhoid. The usage is by boiling it in water (infusion). Ethanol extract as a dosage form is created to provide the pharmaceutical dosage form. To know the effect of continuous feeding of handeuleum extract, a safety test is conducted toward the activities of plasma GPT and GOT and also the liver tissues. Eighty male white rats used in the study were divided into four groups. The first group was given with the ethanol extract of handeuleum leaves as mush as 1,08 g/Kg body weight. The second group was given with the ethanol extract of handeuleum leaves as much as 0,36 g/Kg body weight. The third group was given with the ethanol extract of handeuleum leaves as much as 0,12 g/ Kg body weight and the fourth group was a control group received water only. Those first three groups were given with the ethanol extract orally every day for ninety days. At the 31st and 9 1st day, the rats were operated. The blood and the liver were taken from the rat bodies, then the activities of the plasma GPT and GOT and the degree of liver damage were measured. The measurement of plasma GPT and GOT shows that there is no significant difference between the normal group and group I, II and Ill which were given with the extract after 30 days, but there is significant difference between the normal group and group I which were given with extract after 90 days. The histology examination shows that the usage of handeuleum leaves ethanol extract in 0,36 g and 0,12 g/ Kg body weight dosage after 30 and 90 days do not cause the liver tissues damage, but the usage in 1,08 g/Kg body weight dosage for a longer period may cause the serious liver tissues damage."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Bahtiar
"Minyak Tradisional X yang mengandung daun sirih, daun pegagan, jahe, lengkuas clan cengkeh merupakan salah satu obat tradisional yang thproduksi di Kawasan Tangerang, biasa dipergunakan dalam kalangan keluarga besar produsen untuk mengobati luka pasca khitan, sehingga luka tersebut menjadi cepat sembuh clan tidak mengalami infeksi. Oleh sebab itu diteliti efek dari Minyak Tradisional X dalam hal penyembuhan luka tersebut. Telah ditakukan Uji Antibakteni pada Minyak Tradisional X, minyak buatan clan infus daun sinih terhadap bakteri yang biasa terdapat pada luka. Pengambilan sampet diambil secara acak sebanyak 3 sampel dari 3 bulan produksi yaitu bulan Juni, Juli, clan Agustus 1996. Juga dilakukan analisa senyawa eugenol dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis. Metode pengujian yang digunakan adalah metode dilusi penipisan lempeng agar untuk penentuan Kadar Hambat Minimal Minyak Tradisional X terhadap bakteni uji Staphylococcus aureus clan Pseudomonas aeruginosa serta pemeriksaan senyawa eugenol dengan Metode kromatog rafi Lapis Tipis. HasH penelitian menunjukan bahwa Minyak Tradisional X dan minyak buatan tidak mempunyai efek hambatan maupun daya bunuh terhadap kedua jenis kuman uji yang dipakai. Infus daun sirih sebagai pembanding menunjukan efek menghambat dan membunuh pada konsentrasi 8% untuk Staphylococcus, aureus dan 16% untuk Pseudomonas aeru ginosa . Minyak Tradisional X dan minyak buatan juga tidak menunjukan adanya senyawa eugenol yang diduga terdapat di dalam Minyak Obat Tradisional dan berefek antibakteri.

The Traditional X Oil containing simplisia Piper betle leaf, pegagan leaf, ginger, Iengkuas, and clover, as one of traditional medicine which is commonly used by members of the big family of the producer for treatment of post circumsision wound, so that the wound shows no infection and cure is achieved in several days only. Therefore, the effect of the Traditional X Oil to the curing of the wounds is examined. Tested is the antimicrobial activity of The Traditional X Oil to microba that might exist in wounds. Collecting sample had been done three times randomly from three months production in June, July, and August 1996. Also, it had been examined oil which made and infusion Piper betle according to the comparison of the Traditional X Oil. In this experiment agar plate thinning dillution methods had been used to determine Minimum Inhibitory Concentration to the tested bacteria, Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa and examining whether such oil contain of eugenol substance by using TLC. As a result of the experiment indicates that the Traditional X Oil had neither bactericide nor bacteriostatic activity to both of species of bacteria which had been used. The made oil also indicated to the same effect within the Traditional X Oil. Infusion of Piper betle which was used as comparison in the experiment showed bacteriostatic effect in a concentration of 8% for Staphylococcus aureus and a 16% for Pseudomonas aeruginosa. The Traditional X Oil had not eugenol constituent that had been predicted before as antibacteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S32192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laela Hillyana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S32070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chindy Dwi Martinah
"Stroke iskemik merupakan salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh bekuan darah yang menghalangi aliran darah ke otak. Saat iskemia, sel saraf mengalami aktivasi yang menginduksi pelepasan glutamat dalam jumlah besar sehingga terjadi stimulasi reseptor glutamat berlebihan yang akhirnya dapat terjadi eksitotoksisitas. Penghambatan reseptor glutamat ionotropik, yaitu reseptor AMPA, menjadi pendekatan untuk pengobatan iskemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan senyawa herbal Indonesia sebagai antagonis reseptor AMPA. Dalam penelitian ini, penapisan virtual dilakukan dengan metode penambatan menggunakan AutoDock untuk menemukan kandidat antagonis reseptor AMPA dari basis data tanaman obat Indonesia. Metode penapisan virtual divalidasi oleh area under curve AUC dari kurva ROC dan enrichment factor EF . Lipinski rsquo;s Rule of Five digunakan untuk menyaring hasil skrining. Validasi hasil penapisan virtual menunjukkan bahwa AUC adalah 0,9385 dan EF 1 adalah 23,5550. Hasil skrining dari basis data tanaman obat Indonesia menunjukkan lima senyawa sanggenol O, blazeispirol X, progesterone, nimolicinol, dan boeravinone F -8,51; -8,39; -8,19; -8,17; -8,08 kkal / mol, masing-masing dan memiliki interaksi dengan residu reseptor AMPA TYR61A dan THR91A. Lima senyawa dari database herbal Indonesia sanggenol O, blazeispirol X, progesteron, nimolicinol, dan boeravinone F memiliki potensi sebagai antagonis reseptor AMPA berdasarkan metode penambatan.

Ischemic stroke is one type of cardiovascular disease caused by blood clots that block blood flow to the brain. During ischemia, nerve cells undergo activation that induce large amounts of glutamate release resulting in excessive glutamate receptor stimulation which can eventually lead to excitotoxicity. Inhibition of the ionotropic glutamate receptor, i.e. the AMPA receptor, becomes approach to the treatment of ischemia. The aim of this study is to explore possibility of Indonesian herbal compound as AMPA receptor antagonist. In this study, virtual screening was performed by docking method using AutoDock to find the antagonist candidate of AMPA receptor from Indonesian herbal database. Virtual screening method was validated by area under curve AUC of ROC curve and enrichment factor EF . Lipinski rsquo s Rule of Five was used to filter the screening result. The validation of virtual screening results showed that AUC is 0.9385 and EF 1 is 23.5550. The screening result of Indonesian herbal database show top five compound sanggenol O, blazeispirol X, progesterone, nimolicinol, and boeravinone F 8.51 8.39 8.19 8.17 8.08 kcal mol, respectively and have interaction with TYR61A and THR91A residues of AMPA receptor. Five compounds of the Indonesia herbal database sanggenol O, blazeispirol X, progesterone, nimolicinol, and boeravinone F have potency as an AMPA receptor antagonist based on the docking method.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juheini Amin
"Telah diketahui bahwa tanaman seledri (Apium graveolens L) mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga memungkinkan tanaman tersebut sebagai obat penurun kadar kolesterol. Untuk membuktikan hal tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sari air herba seledri memiliki efek terhadap kadar kolesterol total dan lemak total pada tikus putih yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak. Pada percobaan ini digunakan 30 (tiga puluh) ekor tikus putih jantan dengan berat badan 150 sampai 200 g dan berumur 4 bulan menjadi lima kelompok. Kelompok pertama merupakan kontrol normal yang diberi diit standar. Kelompok kedua merupakan kontrol perlakuan yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak (2,5 g/200 g BB/hari.) selama enam minggu. Kelompok perlakuan Kelompok III, IV dan V masing-masing mendapat diit tinggi kolesterol dan lemak yang sama jumlahnya dengan kelompok kontrol perlakuan dan bahan uji peroral dengan dosis berturut-turut 0,14 g/200 g 5BB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari. Setelah enam minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan lemak totalnya. Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa ketiga dosis sari air herba seledri yang digunakan, menunjukkan adanya efek penurunan kadar kolesterol total dan lemak total namun secara statistik penurunan ini belum bermakna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Efikasi menjadi tema utama dalam pengembangan obat bahan alam. Jamu
NF adalah obat bahan alam dengan komposisi daun jeruk nipis (Citrus
aurantium), herba Stevia ( Stevia rebaudiana Bertonii M), biji Plantago ovata
(Plantago ovata Forssk ), herba Chicory (Cichorium intybus), herba Opuntia
ficus indica (Opuntia ficus-indica). Pada penelitian ini jamu NF diuji untuk
melihat pengaruhnya terhadap berat badan, kadar kolesterol total, dan kadar
trigliserida pada tikus putih jantan. Induksi obesitas dan hiperlipidemia
dilakukan secara eksogen dengan kuning telur 80%, lemak hewan 5%, dan
larutan gula 15%. Kontrol pembanding diberikan Orlistat. Penetapan kadar
dilakukan secara kolorimetri enzimatik menggunakan kolesterol oksidase
untuk kolesterol dan gliserol-3-fosfat oksidase untuk trigliserida. Hasil
menunjukkan bahwa dosis 0,432 g/200 g bb/hari belum dapat
mempertahankan berat badan secara bermakna, sedang dosis 0,864 g dan
1,728 g/200 g bb/hari memiliki efek mempertahankan berat badan secara
bermakna. Dosis 0,432 g, 0,864 g, dan 728 g/200 g bb/hari belum dapat
menurunkan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida secara bermakna (α
=0,05)."
Universitas Indonesia, 2007
S32581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Obesitas merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Jamu pelangsing “SF” terhadap berat badan, kadar trigliserida dan kolesterol total. Pada percobaan ini digunakan 60 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 200-300 g dan berumur 3-4 bulan yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok I, II dan III merupakan kelompok kontrol normal, perlakuan dan pembanding (orlistat). Sedangkan Kelompok IV, V dan VI masing-masing diberi jamu pelangsing ”SF” dengan dosis 1,35 g/kg bb per hari 2,7g/kg bb per hari dan 5,4 g/kg bb per hari. Setiap kelompok diberi asupan diit tinggi lemak dan kolesterol, kecuali kontrol normal. Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari. Setelah 60 hari perlakuan, dilakukan pengambilan darah dilanjutkan dengan pengukuran kadar trigliserida dan kolesterol total secara spektrofotometri dengan metode enzimatik kolorimetri. Hasil uji ANAVA dan uji t berpasangan menunjukkan bahwa jamu pelangsing ”SF” dengan dosis 5,4 g/kg bb per hari dapat menghambat pertambahan berat badan, menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol total secara bermakna (p<0,05)."
Universitas Indonesia, 2007
S32628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Sultriana Zachri
"Tanaman cengkeh (Eugenia aromatica O.K.) termasuk dalam familia Myrtaceae, tersebar luas di Indonesia, Malaysia, Pulau Madagaskar, dan Tanzania. Daun tanaman mi mengandung minyak atsiri yang banyak dipakai untuk bahan baku isolasi eugenol dan pembuatan vanilin. Penggunaan eugenol dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat analgesik gigi, dan campuran eugenol dengan seng oksida digunakan untuk menghilangkan karang gigi. Di samping itu eugenol juga dipakai sebagai pengharum sabun, parfum dan pengawet niakanan. Penelitian mi bertujuan untuk membandingkan eugenol dari minyak A (eugenol A) dan minyak B (eugenol B) dengan sediaan eugenol yang ada dalam perdagangan yaitu eugenol C, D, E, F, dan G. Minyak A diperoleh dari penyulingan daun cengkeh gugur, dan minyak B diperoleh dari dalain perdagangan. Isolasi minyak A dari simplisia daun cengkeh gugur menggunakan penyulingan air, dan basil yang diperoleh 3,06 % WE Isolasi eugenol dari minyak A mempunyai rendemen sekitar 73,85% v/v, dan eugenol dari minyak B sebesar 63,30% v/v. Uji sifat fisika bobot jenis dari minyak A, minyak B, eugenol A dan eugenol B berada di bawah standar mutunya. Uji indeks bias minyak A, minyak B, eugenol C, D, E, dan F memenubi standan, sedangkan eugenol A, B, dan G tidak memenuhi standar. Adapun uji kelarutan hanya minyak B dan eugenol G yang tidak memenuhi standar mutu perdagangan. Analisis kromato grain eugenol A menunjukkan jumlah puncak yang lebih banyak daripada eugenol B, hampir sama dengan eugenol C, D, G, dan lebih sedikit dari eugenol E dan F. Sedangkan jumlah puncak eugenol B lebih sedikit daripada sediaan eugenol C, D, E, F, dan G. PAR eugenol A dan B lebih tinggi dibandingkan dengan PAR eugenol pada minyaknya. Sedangkan PAR eugenol A, B, G hampir sama, dan lebih tinggi dibandingkan dengan PAR eugenol C, D, E, dan F.

Clove (Eugenia aromatica O.K) is one of the plant that belongs to the family Myrtaceae, spreads over Indonesia, Malaysia, Madagaskar island, and Tanzania. The leaf containes volatile oil used as basic substance for isolation of eugenol and synthesis of vanilin. Application of eugenol in pharmacy is for tooth analgesic, its mixture with zinc oxyde is used to make coral tartar disappear. It is also used as corrigentia odoris of soap, parfume and food preservative. Purpose of this research is to compare eugenol A (from volatile oil A) and eugenol B (from volatile oil B) with eugenol C, D, E. F, and G from the market using gas chromatography with FFAP coloumn. Volatile oil A was produced by destillation of clove's fallen leaf, and volatile oil B was collected from the market (Bengkulu). The result showed that volatile oil A produced by destilation contained 3,06% v/w, isolation of eugenol A from volatile oil A contained 73,85% v/v, and eugenol B from volatile oil B contained 63,30% v/v. The result of specific gravity test indicated that all of the samples are still below standart, refractive index test showed that only volatile oil A and B, eugenol C, D, E, and F are qualify, and solubility in alcohol 70 % test showed that volatile oil B and eugenol G are not qualify. Analysis of chromatogram eugenol A showed large number of total peak than eugenol B, almost same to eugenol C, D, G, less than eugenol E and F. Total of peak eugenol B are less than eugcnol C, D, E, F, and G. PAR eugenol A and B are higher- than their PAR in their oil. PAR eugenol A, B, G almost same, and higher than PAR eugenol C, D, E, and F."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>