Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andina Oktarian
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1996
S32067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tjahjoadi
"Telah dilakukan penelitian mengenai mikroenkapsulasi furosemida dengan metode penguapan pelarut. Penyalut yang digunakan adalah beberapa turunan selulosa; sedangkan pelarut yang digunakan adalah campuran metilen klorida dengan beberapa pelarut organik. Furosemida didispersikan dalam larutan penyalut, lalu dispersi di tuang ke dalam air sambil diaduk dengan kecepatan 5000 rpm pada suhu 50° C selama 30 menit, kemudian disaring dan dikeringkan pada suhu 100° C selama 2 jam. Mikrokapsul furosemida berhasil dibuat dengan menggunakan campuran etil seluaosa hidroksi propil metil selulosa (HPMC) sebagai penyalut dan campuran metilen klorida metanol (1:1) sebagai pelarut. Uji disolusi mikrokapsul furosemida dilakukan dengan menggunakan alat Sartorius Dissolution Simulator. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penglepasan furosemida di perlambat dalam bentuk mikrokapsul. Makin kecil kandungan HPMC dalam penyalut, makin memperlambat penglepasan furosemida."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S31878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adillla Novita Sari
"Propranoloi hidroklorida merupakan obat antihipertensi yang mempunyai waktu paruh sekitar 2-6 jam. Mikrokapsul propranoloi hidroklorida dibuat dengan metode penguapan pelarut menggunakan etil selulosa sebagai pembentuk dinding dengan perbandingan obat-polimer 1:1, 1:2, dan 1:3 untuk penghantaran obat secara oral dengan pelepasan diperlambat {sustained release). Mikrokapsul kemudian dievaluasi dengan analisis distribusi ukuran partikel, bentuk dan morfologi (SEM), kandungan obat dan uji disolusi. Uji disolusi secara in vitro dilakukan dengan menggunakan alat tipe II (dayung) dengan medium dapar klorida pH 1,2 dan dapar fosfat pH 6,8. Perbandingan obat-polimer mempunyai pengaruh terhadap laju pelepasan obat dari mikrokapsul, dimana peningkatan jumlah polimer dapat menyebabkan penghambatan pelepasan obat yang lebih besar.

Propranolol hydrochioride is antihypertension agent that has a short biological half life of 2-6 hours. Microcapsules of propranolol hydrochioride are prepared by solvent evaporation method using ethylcellulose as a wall material with the drug-polymer ratio 1:1, 1:2, and 1:3 for sustained release oral delivery. The microcapsules were then evaluated by particle size distribution analysis, shape and morphology (SEM), drug content, and dissolution studies. In vitro dissolution was studied using the dissolution apparatus II (paddle) with chloride buffer (pH 1,2) dan phosphate buffer (pH 6,8) medium. The drug-polymer ratio have an important influence on drug release from microcapsules where the increase of polymer cause the higher drug release inhibition.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2003
S70489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sukma Inggit D.F.
"Penggunaan polimer yang biodegradable dan biocompatible sebagai penghantar obat, memberikan banyak keuntungan. PLGA merupakan kopolimer asam laktat dan asam glikolat, yang memiliki sifat biodegradable dan biocompatible. Pada penelitian ini dilakukan studi pendahuluan pembuatan mikrokapsul diltiazem hidroklorida dengan penyalut PLGA menggunakan metode penguapan pelarut. Etil selulosa digunakan sebagai pembanding. Mikrokapsul diltiazem hidroklorida dibuat dengan perbandingan obat-polimer 1:1, 1:2, dan 1:3. Mikrokapsul kemudian dievaluasi dengan analisis bentuk dan morfologi menggunakan SEM, kandungan obat dan uji disolusi. Uji disolusi secara in vitro dilakukan dengan menggunakan alat tipe I (keranjang) dengan medium asam klorida 0,1 N dan dapar fosfat pH 6,8. Sampel dianalisis secara spektrofotometri.
Hasil penelitian menunjukkan pembuatan mikrokapsul salut PLGA belum optimal. Secara fisik, mikrokapsul salut PLGA menunjukkan hasil yang lebih halus dibandingkan etil selulosa. Selain itu, didapatkan bahwa jumlah polimer mempengaruhi laju pelepasan diltiazem hidroklorida dari mikrokapsul, di mana penghambatan pelepasan obat yang terbesar diperoleh pada perbandingan obat-polimer = 1:3."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Husnul Khotima
"Tokotrienol merupakan senyawa alam turunan vitamin E yang berwujud minyak dan memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan tokoferol. Namun, tokotrienol bersifat kurang stabil sehingga membatasi penyimpanan dan penanganannya dalam sediaan. Pada penelitian ini, minyak tokotrienol diubah menjadi serbuk melalui mikroenkapsulasi untuk meningkatkan kestabilannya dengan metode penguapan pelarut dan semprot kering menggunakan penyalut etilselulosa. Evaluasi mikrokapsul yang dilakukan yaitu bentuk dan morfologi, ukuran, efisiensi penjerapan, uji perolehan kembali, sifat alir, kadar air, indeks mengembang, dan uji disolusi. Selain itu, dilakukan pula uji stabilitas pada suhu kamar dan stabilitas dipercepat pada suhu yang dinaikkan pada mikrokapsul dan minyak tokotrienol.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa mikrokapsul yang dihasilkan berbentuk serbuk berwarna putih kekuningan dengan morfologi tak beraturan, berukuran 1-60 μm, dengan efisiensi penjerapan 21,60-99,75%. Hasil uji stabilitas pada suhu kamar selama 12 minggu penyimpanan menunjukkan bahwa kadar tokotrienol tersisa dalam mikrokapsul adalah 96,46–97,74%. Pada uji stabilitas dipercepat didapat nilai k25 untuk mikrokapsul kedelapan formula berkisar dari 102x10-7 hingga 132x10-7 jam-1. Nilai t90 tokotrienol dalam mikrokapsul F1-F8 diperoleh dalam kisaran 11,01-14,27 bulan.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa mikroenkapsulasi menggunakan penyalut etilselulosa melalui metode penguapan pelarut dan semprot kering dapat mengubah tokotrienol cair menjadi serbuk dan dapat meningkatkan kestabilannya.

Tocotrienol as one of vitamin E compounds is an oily natural compound which has greater antioxidant activity than tocopherol. However, tocotrienol is unstable which may limit its handling and storage in product. In this study, tocotrienol oil is converted into powder through microencapsulation to enhance its stability by solvent evaporation and spray dry methods using ethyl cellulose as coating material. Microcapsules were characterized in terms of shape and morphology, size, entrapment efficiency, percentage yield, flow properties, water content, swelling index, and drug release studies. Moreover, stability test at room temperature and accelerated stability with elevated temperature were studied on microcapsules and tocotrienol oil.
The evaluation results showed that microcapsules were white yellowish powder form with irregular morphology, size 1-60 μm, with entrapment efficiency were 21.60-99.75%. After 12 weeks storage at room temperature, the remaining level of tocotrienol in microcapsules was 96.46 to 97.74%. The accelerated stability test found that k25 values within the range from 102x10-7 to 132x10-7 hour-1. The predicted shelf life (t90) of the tocotrienol in microcapsules F1-F8 was found between 11.01 and 14.27 months.
The results of this study revealed that tocotrienol could be converted into powder through microencapsulation using ethyl cellulose coating by solvent evaporation and spray dry methods and might enhance the stability of tocotrienol.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutriyo
"Propranolol hydrochloride is antihypertension agent that has a short biological half life of 2-6 hours. Microcapsules of propranolol hydrochloride are prepared by solvent evaporation method using ethylcellulose as a wall material with the drugpolymer ratio 1:1, 1:2, and 1:3 for sustained release oral delivery. The microcapsules were then evaluated by particle size distribution analysis, shape and morphology (SEM), drug content, and dissolution studies. In vitro dissolution was studied using the dissolution apparatus II (paddle) with chloride buffer (pH 1,2) dan phosphate buffer (pH 6,8) medium. The drug-polymer ratio have an important influence on drug release from microcapsules where the increase of polymer cause the higher drug release inhibition."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Aulia Syahbani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa
"[Keji Beling (Strobilanthes crispus) merupakan tanaman potensial dengan kandungan antioksidan tinggi yang dapat melindungi sel dari radikal bebas. Paparan radikal bebas secara terus menerus dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti serangan jantung, kanker, katarak, atau stroke. Keji Beling memiliki banyak zat aktif, namun ekstrak daun Keji Beling mengandung 54,5% quercetin. Quercetin di dalam ekstrak daun akan melalui proses enkapsulasi untuk melindunginya dari faktor eksternal dan memberikan profil pelepasan yang baik. Metode enkapsulasi yang digunakan adalah penguapan pelarut dengan 4 variabel bebas, yaitu variasi jenis enkapsulator (PDLLA atau Kitosan-TPP), jenis emulgator (Tween 80 atau PVA), jumlah penggunaan emulgator dan jumlah enkapsulator yang dilakukan berurutan. Partikel hasil enkapsulasi dengan menggunakan 1% PDLLA sebagai enkapsulator dan 0,1 % PVA sebagai emulgator memberikan persentase loading capacity (49,79%) dan persentase efisiensi enkapsulasi (99,08%) terbaik. Determinasi analitis dengan spektrofotometer FTIR menunjukan bahwa ekstrak telah terenkapsulasi yang dibuktikan dengan adanya gugus O-H, C-H alkana, C=O karbonil, C-C aromatik, dan C-O eter. Untuk analisis morfologi menggunakan FE-SEM diketahui bahwa ukuran partikel yang didapatkan berada pada rentang 16,24!m sampai 112,7 !m. Penelitian ini menunjukan untuk mendapatkan aktivitas antioksidan yang sama dengan vitamin C murni di dalam suplemen vitamin C komersial (Vit C IPI), jumlah partikel ekstrak daun Keji Beling di partikel hasil enkapsulasi yang dibutuhkan lebih banyak 3 kali dari jumlah vitamin C murni.
, Exposure to free radicals continuously can cause various diseases such as heart attack, cancer, cataracts, or stroke. Antioxidant can protect cells from free radicals. Strobilanthes crispus is a potential plant which contains high antioxidants. Strobilanthes crispus extract containing 54.5% quercetin. Quercetin is the most active antioxidant substance in Strobilanthes crispus. Quercetin will go through encapsulation process to protect it from external factors and provide good release profile. The Encapsulation method used in this experiment is the solvent evaporation with four independent variables. The first variable is the type of encapsulator (PDLLA or chitosan-TPP), second is the type of emulgator (Tween 80 or PVA), third is the concentration of emulgator in continuous phase, and fourth is the concentration of encapsulator. These variations will performed sequentially. This study showed that the particles which made by 1% PDLLA as encapculator and 0,1% PVA as emulgator gave the best percentage of loading capacity (49.79%) and the percentage of encapsulation efficiency (99.08%). FTIR Analysis is used to prove that the quercetin in extract had been encapsulated. It can be proven by the existence of O-H groups, C- H alkane, C = O carbonyl, C-C aromatic, and C-O ether. FE-SEM Analysis is used for morphological analysis. FE-SEM Analysis showed that the size of particle is in the range of 16,24 μm to 112,7 μm, so this encapsulation called microencapsulation. This study also showed that to get the same antioxidant activities with ascorbic acid in vitamin C supplements, we needs 3 times more Strobilanthes crispus particle extract than the amount of Vitamin C commercial.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Hidayati
"Teiah dilakukan penelitian tentang mikroenkapsulasi
furasemida dengan metode koaservasi pemisahan fase Fenyalut
yang diqunakan adaiah campuran gelatin dan gorn - akasia.
Perbandingan antara furosemlda gelatin dan gom akasia
adalah 111 dengan berat masing-masing bahan 1q5 grarn
Fercobaan liii d.ilakukan pada empat kondisi yaltu pH 3..8
40; 4,2 dan 4. Formalin sejumlah 10 mililiter d.igunakan
sebaaai pengeras dinding mikrokapsul.
Secara urnum mikrokapsui yang diperoich berbentLk
mononukleus Mikrokapsul dengan kondisi pembuatan pH 40
mempunyai ben tuk yang lebih baik dibanding mikrokapsui
lainnyaq yutu berhentuk hulat dencjan permukaan dinding
yang licin dan intl (nengumpul di teh qah cnikrokapsul.
Fersentase furosemida yang tersalut antara 89% sampal
95/.. Hasil ter-tinggi diperaleh rnikrokapsul pada pH 4q0,.

Microencapsultion of furosemide with caaservation
separation phase method had been investigated. The coating
material were mixture of gelatin and gummi acaciae The
ratio of furosemide gelatin and gummi acaciae was 1:11
and each of the material weight was 15 gram. There were
four treatment 4 pH 38; 40 42; and 45. A hardening
agent was Used 10 mililiter of forrnalin.
Generally, microcapsules was founded formed spherical
mononucleus. Microca psules pH 4 1 0 has better performance
than the othersq because it has smooth surface wall, spherical
and mononucleus.
The persentations of coated furosemide between 89% -
The lithhest result was achived at microcapsules with
pH 40.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edfano Stiawan Armay
"Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh kekurangan iodium. Upaya penanggulangan masalah GAKI dapat dilakukan melalui suplementasi atau fortifikasi pangan dengan iodium. Masalah utama dalam fortifikasi pangan dengan iodium adalah tingkat kestabilan iodium yang rendah sehingga mudah mengalami penurunan kadar dan kualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat mikrokapsul kalium iodat sebagai bahan baku dalam fortifikasi pangan menggunakan penyalut maltodekstrin dengan metode semprot kering. Mikrokapsul dibuat dalam tiga formula dengan konsentrasi kalium iodat sebesar 1%, 5%, dan 10% dari bobot penyalut. Evaluasi mikrokapsul yang dihasilkan meliputi bentuk dan morfologi, faktor perolehan kembali, distribusi ukuran partikel, kadar air, efisiensi penjerapan, kandungan zat aktif, dan uji stabilitas. Uji stabilitas dilakukan pada dua kondisi penyimpanan yaitu suhu kamar dan suhu 40ºC dengan waktu
penyimpanan selama 1 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penjerapan semakin menurun dengan meningkatnya konsentrasi kalium iodat yang digunakan dalam formula. Penurunan kadar kalium iodat dalam mikrokapsul pada suhu kamar lebih besar bila dibandingkan pada suhu 40ºC.

Iodine Deficiency Disorders (IDD) is a group of symptoms or disorders caused due to iodine deficiency. In order to overcome the IDD problem can be done by supplementation or food fortification with iodine. The main problem in the fortification of food with iodine is the low stability of iodine that makes the decrease of the content and quality.
The aim of this research was to produce microcapsules potassium iodate as raw material of food fortification using maltodextrin as an encapsulating agent by spray drying method. Microcapsules were made in three formulas with potassium iodate concentration of 1%, 5%, and 10% based on the weight of encapsulating agent. Evaluation of microcapsules included shape and morphology, recovery factor, particle size distribution, water content, entrapment efficiency, drug loading, and stability testing. Stability testing carried out at two storage conditions that were room temperature and 40ºC during a month.
The result showed that the entrapment efficiency decreased as followed by increasing the concentration of potassium iodate which used in the formula. The decrease of potassium iodate content in microcapsules at room temperature was bigger than at 40°C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32917
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>