Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet Sukarno
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S31890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Djajalaksana
"Telah dilakukukan penelitian untuk mengidentifikasi zat warna sintetis larut dalaxn air yang beredar di Jakarta. Penelitian meliputi pembuatan pola kromatografi dengan 3 eluen yang berbeda polaritasnya , spektrurn peresapan cahaya tampak. dan spektrum peresapan inframerah.
Pola kromatografi yang diperoleh dapat d.ipakai untuk identifikasi zat warna sintetis larut dalain air dan spektruin peresapan cahaya tampak dapat dipakai untuk melengkapi pola kromatografi zat warna tunggal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyani Maria Ratni
"Lipstik adalah sediaan kosmetika yang dibubuhi zat warna, dalam hal ini yang berperan adalah warna lipstik, untuk memberikan warna dan bentuk yang menarik pada bibir. Banyak lipstik yang beredar diduga mengandung zat warna terlarang maupun zat warna dengan kadar melebihi . batas yang ditetapkan. Pada penelitian ini akan diperiksa zat warna tersebut secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode gabungan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)- Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Lipstik digoreskan secara langsung pada lempeng KLT Silica gel 60 (tanpa indikator fluore sensi). Minyak-minyak, malam-malam serta zat warna Permaton Red dan Permanent Orange dipisahkan dengan pengembangan berulang-ulang menggunakan diklormetan (pelarut KLTA). Pita-pita zat warna di bawah malam-malam dan minyak-minyak dikikis dari lempeng dan dilarutkan dalam diklormetan. Zat warna Tetrabromofluorescein dan Rhodamine B Stearate yang tersisa pada garis dasar dikembangkan menggunakan pelarut KLTB yaitu campuran etilasetat ammonia-air (3:7):metanol (15:3:3). Pita-pita zat warna dan garis dasar dikikis dari lempeng dan dilarutkan dalam campuran metanol-0,01 M TBAH-asam asetat (70:29:1). KCKT dilakukan pada kolom Spherisorb-ODS (30 em x 4,6 mm) dengan kecepatan aliran 1,0 ml/menit ; attenuasi, 2; dan kecepatan kertas, 5 mm/menit. Permaton Red dan Permanent Orange dapat dianalisis menggunakan campuran metanol-air-asam asetat (89 :10:1 ) sebagai fase gerak dan di deteksi pada 405 nm sedang Rhodamine B Stearate dan Tetrabromofluorescein dapat dianalisis menggunakan campuran metanol-0,01 M TBAH pH 3,5 (yang diperoleh dengan penambahan asam fosf at)-asam asetat (70:29:1) sebagai fase gerak dan dideteksi pada 546 nm. Dari penelitian ini diperoleh bahwa lipstik berwarna jingga kemerahan tidak mengandung Permanent Orange dan Permaton Red ; lipstik berwarna merah muda keu nguan tidak mengandung Rhodamine B Stearate dan Tetrabromofluorescein."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Indriati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S32093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suardi Akhmad
"Saos tomat adalah penyedap makanan dan banyak dinikmati dipasaran dan penjual makanan keliling dengan warna yang bervariasi yaitu rnerah, rnerah jingga dan merah tua/violet.
Telah dilakukan penelitian terhadap zat wa.rna yang di tarnba.hkan dalarn 22 jenis saos tomat yang beredar dise kitar Jakarta (16 jenis tidak terdaftar dan 6 jenis terdaftar), menggunakan rnetode khromatografi kertas dengan 3 pelarut dan reaksi warna.
Hasil dari penelitian ditemukan zat warna Carmoisin dan warna jingga pada 17 jenis saos tomat yang tidak terdaf tar, zat warna mi tidak diizinkan untuk makanan berdasarkan Permenkes Lo.235 tahun 1979.
Zat warna Ponceau 4R, Arnaran dan Sunset Yellow FCF rnrupakan zat warna berizin, diteniukan dalarn 4 merek saos tomat dan satu jenis saos tomat tidak ditemukan adanya penarnbahan zat warna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heidi Hidayati
"Penggunaan zat warna sintetik untuk makanan semakin meningkat karena kegunaan dan keunggulan yang dimilikinya. Akan tetapi, ternyata, tidak semua zat warna sintetik untuk makanan yang dijual di pasaran mengandung zat warna yang aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampel zat warna sintetik untuk makanan yang beredar di pasaran daerah Tangerang, apakah mengandung zat warna sintetik yang dilarang untuk digunakan dalam makanan atau tidak. Ekstraksi tidak perlu dilakukan terhadap sampel. Identifikasi dilakukan dengan reaksi warna dan kromatografi kertas. Kemudian, dilakukan densitometri untuk menunjang hasil identifikasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepuluh dari 31 sampel yang diperiksa, mengandung zat warna sintetik yang dilarang untuk digunakan dalam makanan. Kesepuluh sampel itu adalah tujuh sampel zat warna merah (tiga sampel mengandung Merah K4, dua sampel mengandung Rhodamin B, dan dua lainnya Scarlet GN), satu sampel zat warna jingga (mengandung Orange G), satu sampel zat warna kuning (mengandung Metanil Yellow), dan satu sampel zat warna coklat (mengandung Chocolate Brown FB)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Maruatal
"Zat warna sintetis beredar secara luas, pada hal belum te
tu ainan dipakai sebagai Pewarna. Dalam rangka pengawasan
dan pemeriksaan rutin perlu suatu inetoda pezneriksaan.
Pujuan, penelitian mi adalah untuk memilih suatu cara yang
lebih mudah dan sesuai untuk mengenal zat warna sintetis
yang larut dalam air den umum digunakan da.lam makanan.
Metoda utama yang digunakan untuk niencapai tujuan jul adalah
metoda kromatografi kertas dan sebagai pelengkap dipakai
reaksi warna.
Dilakukan survey lit eratur sebagai tahap pertama untuk pemilihan
eluen yang lebih tepat. Diperoleh 8 macam eluen
yang dinilai lebih balk. Masing-masing eluen kemudian dig
nakan untuk mengelusi 18 zat warna standard. Elien yang
niemberi hasil terbaik digunakan sebagai eluen utama. Untuk
zat warna yang tidak dapat dipisahkan dengan eluen utama,
sebagai eluen peiibantu dipi].ih eleun yang memberi pemisahan
yang lebih balk pada k'elompok warna yang bendak dite
tukan. Dari percobaan yang dilakukan didapat hashl pemis
han yang berbeda-beda untuk setiap eluen tersebut; Rf tidak
konstan dan jumlah penibanding yang digunakan maaih k
rang.
Diantara 8 eluen yang dicoba ternyata, EUl metil keton -
Aceton - Air (70 : 30 : 30 bagian volume) merupakan eluen
terbaik untuk tujuan jut. Untuk membedakan zat-zat yang -tidak dapat dibedakan dengan eluen tersebut dianjffi
guxiakan NaCl 1% dalam air sebagai eluen pernbantu. Agar ni -
lai Rf dapat dipakai sebagai patokan dalam identifikasi pe
lu dilakukan penelitian terbadap faktor-faktor yang mempenz
aruhi nilai Rf tersebut dan juga disarankan agar Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan melengkapi zat warna
standard.

Synthetic colors have been widely used eventhough theyh
ye not necessarily been proven to be safe tobe used as
food colors. Within the framework of routine control and
inspection, it is necessary to have an inspection method.
The objective of this research is to choose an appropriate
and simple method to recognize water soluble synthetic colors
commonly used in food.
To achieve this objective, the paper chromatography method -
is used as the main method, and color reactions are used
besides.
A literature survey was carried out as the first step to s,
lect the appropriate eluents, eight eluents were selected.
Each eluent was used to develop 18 standard colors. The el
V
ent which gave the best result was used as the main eluent.
For colors which could not be separated by the main eluent,
the e].uent which gave the best separation for the group of
colors to be determined was used as the supporting eluent.
Different results of separation for each of those 8 eluents
were obtained from the experiments; RI values were not constant
and the number of standards used was not sufficient.
Among 8 eluents tested it appears that Ethyl methyl ketone -
Aceton - water (70 : 30 : 30 by volume) was the best eluent
for the purpose mentioned above. In order to differentiate
the substances which could not be differentiated with that
eluent, it is suggested that a 1% solution of NaCl in water
be used as the supporting éluent. In order to use the RI
values for identification, it is necessary to investigate
the factors that influence them. it is also suggested that
the Directorate Generale for Drug and Food Control takes
necessary steps towards complating the standard colors.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Naser
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S31928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Umar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S31965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>