Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133346 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miegawati
"ABSTRAK
Suatu disinfektan baru dengan nama dagang "Dessin LC80" telah diprcduksi dan diperkenalkan yang selanjutnya digunakan untuk mensterilkan pelbagaipipa, tangki dan peralatandari mesin yang dibangun dalam pabrik makanan dan minuinan terutama yang memproduksi bir, minuman biasa dan susu.
Telah diketahui, bahwa Dessin LC80 mengandung berturut-turut H202 50% (80 bagian), asam asetat ( 12 bagian ), aditif tertentu untuk menstabilkan H 202 (1 bagian) dan air (7 bagian). Sebagai petunjuk pernakaian dari Dessia LC80, telah dianjurkan konsentrasj vane berkisar antara 0,3% dan 2,5%. WalauDun demikian, data yarrg past mengenai aktvta antiDaxtarl ear' sinfektan dianggap masih dipeniukan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka suatu
perielitian laboratonium telah dilaksanakan, untuk mernoelajani dan mengadakan evaluasi mengenai aktivitas antibakteni yang pas tidani Dessin LC8O terhadap mikroorganisrne benikut seperti Salmonella typhimunium, Sta phylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Aerobacter aerocenes, yang sernuanyadianggap sebagai kuman pencemar yang paling sening ditemukan dalam pabrik makanan dan minuinan.
Sebagai kesimpulan akhir dapat diarnbil, adanya fakta,bahwa Dessin LC80, rneinang sesungguhnya mernpunyai aktivitas antibakteri yang kuat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rompas, Irrine Merrychs
"Masalah resistensi antimikroba yang berkembang menyebabkan munculnya kuman panresisten, yang resisten terhadap semua antimikroba yang tersedia. Munculnya bakteri panresisten ini menggambarkan suatu titik akhir yang mengkhawatirkan karena tidak tersedia pilihan terapi antibiotik yang rasional. Peningkatan kejadian resistensi antibiotik disertai penurunan produksi antibiotik baru sehingga diperlukan evaluasi dari kombinasi antibiotik yang sudah ada. Fosfomisin adalah antibiotik lama yang tidak memiliki resistensi silang dengan golongan antibiotik lain sehingga berpotensi menimbulkan interaksi yang sinergis terhadap bakteri resisten.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antibakteri in vitro kombinasi fosfomisin dan beberapa antibiotik lain, yaitu doripenem, moksifloksasin, kolistin dan amikasin terhadap kuman batang Gram negatif panresisten. Pada penelitian ini dilakukan uji kombinasi antibiotik menggunakan metode Etest terhadap 15 isolat kuman panresisten, yang terdiri dari Acinetobater baumanii (n=8), Pseudomonas aeruginosa (n=5) dan Klebsiella pneumoniae (n=2). Interaksi yang terjadi dinilai berdasarkan indeks Fractional Inhibitory Concentration (FIC), yaitu sinergi bila indeks FIC ≤ 0,5, indiferen bila indeks FIC 0,5 sampai 4, dan antagonis bila indeks FIC > 4. Isolat kuman berasal dari berbagai jenis spesimen yang diperiksakan di laboratorium otomasi RSUPNCM.
Interaksi antibakteri in vitro yang terjadi terhadap isolat kuman A. baumanii, P. aeruginosa, dan K. pneumoniae panresisten, baik dengan kombinasi fosfomisin dan amikasin, fosfomisin dan doripenem, fosfomisin dan moksifloksasin, serta fosfomisin dan kolistin pada semua isolat bersifat indiferen (100%). Tidak ditemukan interaksi yang bersifat sinergi atau antagonis.

The evolving problem of antimicrobial resistance in Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii and Klebsiella pneumoniae has led to the emergence of clinical isolates to pandrug-resistant (PDR) isolates, i.e. resistant to all available antibiotics.The emergence of pandrug-resistant (PDR) bacteria represents a worrying endpoint in the development of antimicrobial resistance. The increased incidence of antibiotic resistance accompanied by decreased production of new antibiotics required the evaluation of combinations of existing antibiotics.
The aim of this study to evaluate the in vitro antibacterial interaction of combination fosfomycin with doripenem, amikacin, colistin and moxifloxacin against PDR Gram negative bacteria. We evaluated antibiotic combinatinons against 15 panresistant clinical isolates, which consisted of Acinetobater baumanii (n=8), Pseudomonas aeruginosa (n=5) dan Klebsiella pneumoniae (n=2). The in vitro antibacterial interactions were evaluated by determination of fractional inhibitory concentration (FIC) index. Synergy was defined as FIC index ≤ 0,5, indiferen as FIC index 0,5 to 4, and antagonism as FIC index > 4. The isolates were collected at RSUPNCM hospital from various clinical specimens.
The in vitro antibacterial interaction against A. baumannii, P. aeruginosa, and K. pneumoniae panresistant isolates, either with the combination of fosfomycin and amikacin, fosfomycin and doripenem, fosfomycin and moxifloxacin, as well as fosfomycin and colistin showed indifferent to all isolates (100%). No interaction was found synergistic or antagonistic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Widjajanti
"ABSTRAK
Pengisian saluran akar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan endodontik Untuk maksud tersebut pengisian saluran akar dilakukan dengan bahan padat dan semen saluran akar. Mengingat dalam saluran akar yang terinfeksi banyak ditemukan mikroorganisme dan tidak mudah dihilangkan dengan tindakan sterilisaasi maka pemberian antimikroba dalam semen saluran akar dianjurkan Akan tetapi sampai sejauh mana daya antimikroba semen saluran akar terhadap tumbuh kembang biaknya kuman penyebab infeksi pulpa perlu diketahui. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya antimikroba dari empat macam semen saluran akar yang banyak dipakai di Indonesia terhadap kuman anaerob. Kuman anaerob yang digunakan diperoleh dengan cara isolasi haggling dari pasien dengan infeksi pulpa pada klinik pasca FKG UL Sebelas koloni kuman kokus gram positif dan 12 koloni laiman batang gram negatif yang diperoleh dari 23 pasien diuji kepekaannya terhadap semen saluran akar Proco-Sol, Endomethasone, AH26 dan Sealapex dengan menggunakan metode cakram. Jarak zona hambat diukur dan dibandingkan. Hasilnya AH26 mempunyai daya antimikroba terbesar diikuti oleh Proco-Sol, Endomethasone dan Sealapeks, serta daya antimikroba ke empat semen saluran akar tersebut terhadap kuman kokus gram positif dan kuman batang gram negatif tidak berbeda bermakna pada batas kemaknaan p= 0,05."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Sandra A. R.
"ABSTRAK
Tindakan irigasi dengan bahan antiseptik selama preparasi mekanis, merupakan upaya untuk mendapatkan keadaan saluran akar yang steril. Sampai saat ini bahan antiseptik yang digunakan sebagai bahan irigasi saluran akar cukup banyak, tetapi sejauh mana efektivitas bahan-bahan tersebut dalam mematikan mikroorganisme penyebab infeksi pulpa dan periapeks masih menjadi pertanyaan. Sodium hipoklorit merupakan antiseptik golongan oksidator dan halogen. Kombinasi kedua golongan antiseptik ini menghasilkan daya bakterisida yang kuat. Efek bakterisida NaOCI antara lain sangat bergantung pada kadarnya. Dari penelitian-penelitian sebelumnya diketahui bahwa konsentrasi NaOC1 yang dapat mematikan kuman adalah 1 sampai 5%, sedang konsentrasi di bawah 1% dikatakan tidak mempunyai efek bakterisida. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efek bakterisida NaOCI dengan berbagai konsentrasi pada kuman-kuman anaerob yang diisolasi langsung dan penderita infeksi pulpa dan periapeks yang datang ke poliklinik FKG UI. Uji resistensi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode pengenceran dan cakram. Kuman-kuman anaerob dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kokus gram positif (11 koloni) dan batang gram negatif (12 koloni) berdasarkan morfologi sel dan pewarnaan Gram. Kuman-kuman tersebut dibiak ulang pada perbenihan cair BH1 yang mengandung NaOCI pada pelbagai konsentrasi yakni 5,25%; 2,62%; 1,31%; 0,65% dan 0,32%. Kemudian dieram secara anaerob pada temperatur 37°C selama 72 jam. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perbedaan konsentrasi larutan NaOCI berpengaruh terhadap efek bakterisida kuman kokus gram positif dan batang gram negatif. Pengenceran sodium hipoklorit sampai konsentrasi 0,65% masih efektif mematikan kuman-kuman anaerob kokus gram positif dan batang gram negative. Kadar bakterisida larutan NaOCI 0,32% masih optimal terhadap anaerob gram positif dan batang gram negatif. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Nurdiani
"ABSTRACT
It has been carried out to study of the in vitro the effect of antibacterial of earthworm extracts which were obtained from trading and local earthworm, the determination of inhibition zone by the dics diffusion methode - Based on the size of the inhibition zone formed around the disc containing extracts of earthworm rind, the following conclusion could be drawn: The bacterial activity of extracts chloroform and ethanol fraction of earthworm against Salmonella typhosa, Escherichia call, Staphylococcus aureus and Bacillus subtilis , but petroleum benzene and aqua fraction isn't Statistically test, there is not different from chloroform fraction of trading and local earthworm extracts, except for againts Salmonella typhosa. There is different from ethanol fraction of trading and local earthworm extracts, except for Escherichia coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiastuti
"Penelitian tentang aktivitas antibakteri dan antijamur dari infus kulit batang trengguli (Cassia fistula Linn.) terhadap bakteri Sta.phylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris dan jamur Candida al bicans, Trichophyton men tagrophytes, Trichophyton rubrum dan Microsporum canis telah dilakukan di Laboratorlum Mikrobiologi, Jurusan Farmasi, FMIPA-UI, Depok.
Tujuan dari penel i tian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri dan antijamur infuslkulit batang Cassia fistula Linn. terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Candida al bicans, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum dan Microsporum canis dengan menentukan zona hambatan pertumbuban dengan metode cakram dan kadar hambat minimal dengan metode dilusi.
Hasil penelitian menunjuk~an bahwa infus kulit batang Cassia fistula Linn. memberikan zona hambatan pertumbuhan dan kadar hambat minimal terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Proteus, vulgaris; memberikan kadar hambat minimal terhadap Trichophyton rubrum dan Microsporum canis; akan tetapi tidak memberikan efek terhadap Candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wiyanti
"ABSTRAK
Disinfektan banyak dipakai di rumah-rumah, kantor-kantor maupun rumah sakit-rumah sakit dengan tujuan untuk mensterilkan ruangan maupun alat-alat kedokteran. Sampai saat ini belum ada petunjuk resmi mengenai daya antibakteri dari disinfektan-disinfektan tersebut. Tujuan penelitian laboratorium ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri dari beberapa macam disinfektan komersial sebagai upaya untuk memberi informasi yang benar kepada masyarakat mengenai disinfektan mana saja yang memenuhi persyaratan standar. Pemeriksaan laboratorium ini dilakukan terhadap kuman Staphylococcus aureus strain Oxford dan Man standar Salmonella typhosa menggunakan metoda plat tuang kemudian dihitung prosentase kematian kumannya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 9 dari 11 disinfektan yang diperiksa menghasilkan prosentase kematian = 100, baik terhadap Salmonellatyphosa maupun terhadap Staphylococcus aureus strain Oxford."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Rahamah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Rianti
"Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).

Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ruchiyat
"ABSTRAK
Telah dilakukan uji pendahuluan efek antibakteri, standarisasi dan penentuan Konsentrasi lambat Minimum (KHN) dan infus beberapa simplisia terhadap kuman Eschenichia coli dan Sta phylococcus aureus. Efek antibakteri dan standanisasi ditentukan dengan metode difusi cakram, dan penetapan KHN dengan metode penipisan lempeng agar. Efek antibakteni terhadap kuman Staphylococcus aureus di tunjukkan oleh infus infus dari akar udara, daun dan kulit batang Rhizophora styllosa, buah, daun dan kulit batang Sonneratia griffithii. Pada pengujian terhadap kuman Eschenichia coli seluruh infus tidak menunjukkan adanya efek antibakteri. Dari penentuan KRM terhadap kuman Staphylococcus aureusdiperoleh hasil sebagai benikut : akan udara Rhizophora styllosa, buah dan daun Sonneratia griffithii membenikan nilai KHN - 13.330 ug/ml. Bagian kulit batang Sonneratia griffithii membenikan nilai KHN sebesar 6.665 ug/ml. Sedangkafi bagian daun dan kulit batang Rhizophora styllosa membenikan nilai Kill sébesar- 3.332,50 ug/ml. Dengan demikian, pada pengujian terhadap kuman Staphylococcus aureus efek antibakteri terbesar terdapat padadaun dan kulit batang lRhizóphora styllosa, sedangkan yang terkecil terdapat pada akar udara Rhizophora styllosa, buah dan daun Sonneratia griffithii. Dari hasil standanisasi terhadap kuman Staphylococcus aureus terhadap Tetracyclin HC1 terlihat bahwa daya antibakteri infus infus tersebut sangat jauh dari mencukupi untuk digunakan dalam pengobatan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>