Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juniati Sahim
"ABSTRAK
Pemeriksaan laju larut dan laju absorpsi terhadap tablet Terbutalin dan kapsul Teofilin yang merupakan obat-obat bronkodilator telah dilakukan secara in vitro. Pemeriksaan laju larut dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan plf 3,0 dengan menggunakan alat simulator kelarutan. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan ini menunjukkan bahwa jumlah maksimum zat yang tenlarut untuk masing-masing bronkodilator, balk pada pH 1 ,2 maupun pif 3,0 tidak ada perbedaan bermakna secara statistik; dimana untuk tablet Terbutalin dicapai pada menit ke 36 dan untuk kapsul Teofilin dicapal pada menit ke 42. Pemeriksaan laju absorpsi dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pif 3 9 0 , dalarn cairan usus buatan PIT 6 9 5 , yang dimasukkan kedalam cairan plasma buatan pH 7,5 melalui lapisan lemak buatan dengan menggunakan alat simulator absorpsi. Dari pemeriksaan ini ternyata bahwa laju absorpsi masingmasing bronkodilator berbeda berrnakna secara statistik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Widhyastari
"Bioavailabilitas memiliki arti yang penting dalam peni
laian mutu obat. Secara sederhana bioavailabilitas dijabar-
• kan sebagai kecepatan danjumlah relatif obat yang diabsor
si dari bentuk sediaannya ke d.alam sirkulasi sisternik. Proses
pelepasan obat dalam bentuk padat yang d.iberikan secara
oral di dalam tubuh, berkaitan dengan proses melarut dan ke
cepatan absorpsi dari obat tersebut. Untuk itu dilakukan pt
nieniksaan laju larut dan kecepatan absorpsi dengan alat .simulator
kelarutan dan simulator absorpsi.
Pémeriksaan laju larut•dari kapsul kmoksisilina, sebagai
media digunakan cairan lanibung buatan pH 1,2 dan pfl 3
dengan putaran labu disolusi 1,2 rpm dan suhu labu diatu.r
sehingga berkisar antara 35 0 - 390 ,
selang waktu 6 menit
sampel diambil dari labu disolusi. Jumlah Amoksisilina yang
terlarut dalam medium disolusi ditentukan dengan Spektrofotometri
dengan panjanggelombang Liaksimum 320 mn. Profildi
solusi. kapsul A.moksisilina yang diperiksa menyerupai tipe
nondisintegrating tablet dengan proses pelepasan zat akti±'
bergantung pada.fonmulasi, komposisi dan proses pembuatan.
Kecepatan absorpsi diukur dengan menggunakan alat simu
lator absorpsi dengan melarutkan zat aktif kmksisilina dalam
medium cairan lambung buatan pH 1,2 dan 3 , cairan Usus
buatan pH 6,5 yang dimasukkan ke dalam medium plasma b
atan pH 7,4 dengan melalui lapisan lernak buatan. 3etiap 30 menit, sehingga menit ke-150 sampel dari tiap-tiap cairan
dianibil, kernudian kadarnya dipeniksa secara 3pektrofotome -
tri dengan panjang gelombang maksirnum 320 rim.
Hasil percobaan menujukkan bahwa kecepatan absorpsi da
ri kapsul Amoksisilina yang.diperiksa menunjukkan perbedaan
yang berrnakna secara statistik, clan tipe penyerapan Arnoksi
silina dari cairan lam-bung atau usus buatan ke dalam cairan
plasma buatan melalui suatu lapisan lemak kurvanya menyerupai
tipe difusi pasif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1990
S31967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachdiana Fidia
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan laju larut terhadap delapan produk kapsul Amoksisilina yang beredar di pasaran terdiri atas dua produk generik berlogo dan enam produk merek dagang, dengan mempergunakan alat Solubility Simulator Sartorius dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan 3. Penetapan kadar dilakukan secara spektrofotometri dalam dapar tembaga(II)sulfat pH 6,2 dan dipanaskan di atas penangas air 76°C selama 30 menit, kemudlan diukur resapannya pada panjang gelombang maksimum 320 nm. Bila mengacu pada persyaratan USP. XXI, laju larut dari kedua kapsul Ainoksisilina generik berlogo dan keenam kapsul Amoksisilina merek dagang berada di atas persyaratan tersebut. Salah satu kapsul Amoksisilina generik berlogo bahkan memiliki profil laju larut terbaik dan kapsul Amoksisilina merek dagang yang diperiksa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jetta K.F. Ngilly
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan pemeriksaan laju larut tablet proprenolol generik berlogo dan tiga merek dagang tablet secara in-vitro, menggunakan alat laju larut SARTORIUS Solubility Simulator dan penetapan kadar dilakukan secara spektrafotometri. Pemeriksaan dilakukan menggunakan cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0 dengan hasil tablet propranolol generik berlogo dan ketiga tablet bermerek dagang lainnya memenuhi persyaratan laju larut. Dari perhitungan efisiensi disolusi (ED) terlihat bahwa tablet propranolol mempunyai laju larut lebih baik pada pH 3,0 dibandingkan pH 1,2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Edi
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh penambahan kombinasi Amilum dan Magnesium Stearat terhadap profil laju larut kapsul kloramfenikol. Variasi konsentrasi Amilum yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing : 10 %, 15 %, 20 % dan konsentrasi Magnesium Stearat : 0,5 %, 1 %, 1, 5 %. Metoda disolusi yang digunakan, adalah metoda basket, dengan putaran 100 rpm, temperatur 37° C, media disolusi HCI 0,1 N dan volume 900 ml. Penambahan kombinasi konsentrasi amilum 10 %, 15 %, dengan konsentrasi Magnesium Stearat 0,5 %. dapat meningkatkan laju larut kapsul kloramfenikol, dibandingkan dengan kapsul kloramfenikol tanpa bahan tambahan . Hal ini disebabkan sifat hidrofilik amilum, sehingga menyebabkan penetrasi cairan ke dalam massa kapsul lebih cepat setelah kapsul pecah. Penambahan kombinasi konsentrasi amilum 10 %, 15 %, 20 % dengan konsentrasi Magnesium Stearat 1 %, 1, 5 % dapat menurunkan laju larut kapsul kloramfenikol, dibandingkan dengan kapsul kloramfenikol tanpa bahan tambahan. Hal ini disebabkan terbentuknya gumpalan sehingga penetrasi cairan kedalam massa kapsul menjadi lebih sulit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S31895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafri Yenny
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan kecepatan melarut dan kecepatan absorpsi secara in vitro dengan data solubility simulator dan absorption simulator terhadap 3 sampel bronkodilatar, yaitu : Ursiprenalin tablet, Salbutamol tablet, dan Efe drin tablet. Pemeriksaan kecepatan melarut dengan alat solubility simulator, dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0. Dan hasil pemeriksaan didapatkan hasil yang hampir sama antara pH 1,2 dan pH 3,0 untuk ketiga sampel bronkodilator ini, Jumlah maksimum zat yang melarut dicapai pada menit ke 30; dan profil melarutnya juga cukup baik, dimana terjadi kenaikan jumlah melarut yang cukup tajam dan menit ke 6 sampai ke 18. Pemeriksaan kecepatan absorpsi dengan alat absorption simulator dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0, dalam cairan usus buatan pH 6,5 kedalam cairan plasma buatan pH 7,5. Dan hasil pemeriksaan didapatkan kecepatan absorpsi dan Orsiprenalin tablet dalam cairan lambung buatan pH 1,2 lambat, dalam cairan lambung buatan pH 3,0 sedang, dan dalam cairan usus buatan pH 6,5 juga sedang; untuk Salbutamol tablet dalam cairan lambung buatan pH 1,2 lambat, dalam cairan lambung buatan pH 3,0 sedang, dan dalam cairan usus buatan pH 6,5 cepat; dan untuk Efednin tablet, dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0 sedang, dalam cairan usus buatan pH. 6,5 cepat. Kurva absorpsi dan ketiga sampel bronkodilator ini dan cairan lambung dan usus buatan kedalam cairan plasma buatan melalui suatu membran lemak menyerupai tipe difusi pasif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1990
S31959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evrina
"Telah dilakukan pemeriksaan laju larut dua tablet Parasetamol gen.erik berlogo dengan membandingkann ya terhadap tujuh tablet Parasetamol merek dagang.
Peineriksaan dilakukan dalarn cairan lainbung buatan
PH 1,2 dan pH 3,0 menggunakan alat Solubility Simulator Sartorius, jumlah Parasetamoi yang terlarut ditentukan kadarnya secara spektrofotonietri pada panjang geloinbang 242 run. Dan hai1 peineriksaan sembilan tablet Farasetamol,
semuanya meuienuhi persyaratan uji. laju larut US? XXI. Dua produk Parasetamol generik berlogo mempunyai prof ii laju larut yang baik, bahkan pada pH 3,0 tablet Parasetainol generik berlogo B inempunyai prof ii laju larut lebih baik dibandingkan dengan beberapa nierekdagang.

The study on the dissolution rate was performed on
two generik berlogo products by comparing to seven brand name products of Paracetamol tablets..
The study was carried out in the artificial gastric
juice of pH 1.2 and 3.0 using Sartorius Solubility
Simulator the amount of Paracetarnol dissolved was analyzed spectrophotometrically at 242 nm.
The result showed that all of those products were
above the requirement of the United States Pharmacopeia XXI. The two generik berlogo products had good dissolution profiles, even batter than some of the brand name products at pH 3,0.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA967
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>