Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Aspergillus flavus merupakan mikroorganisme potensial penghasil asam kojat (5-hidroksi-2-hidroksimetil-γ-piron). Asam kojat antara lain digunakan sebagai pemutih dan pelindung kulit dari sinar ultraviolet (UV), serta sebagai zat pencegah pencoklatan pada makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan A. flavus menjadi mutan unggul yang menghasilkan asam kojat lebih tinggi dari galur induknya menggunakan mutagen kimia dan fisika. Mutagenesis dilakukan dengan menggunakan N-metil-N’-nitro-N-nitrosoguanidin (NTG) yang dikombinasi dengan radiasi ultraviolet setelah preparasi protoplas. Skrining mutan dilakukan dengan pereaksi FeCl3 1% dan KLT densitometri. Mutan potensial yang diperoleh dilanjutkan ke proses fermentasi menggunakan 100 ml medium YES dalam Erlenmeyer 250 ml yang diinkubasi pada suhu 28°C dengan kecepatan pengocokan 180 rpm. Analisis asam kojat dan aflatoksin B1 dalam kultur fermentasi dilakukan dengan menggunakan KLT densitometri. Dari hasil mutagenesis diperoleh sepuluh galur mutan yang potensial, salah satu di antaranya adalah A. flavus NTGA7A4E2UVB3 yang menghasilkan asam kojat paling tinggi, yaitu sebesar 5,9785 g/l."
Universitas Indonesia, 2006
S32561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aspergillus flavus mampu memproduksi berbagai metabolit sekunder,
salah satunya adalah asam kojat, yang mempunyai kegunaan yang luas
dalam berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh galur
mutan A. flavus yang dapat menghasilkan asam kojat dengan kadar yang
lebih besar dibandingkan galur mutan A. flavus 40C10. Galur mutan
diperoleh melalui mutasi yang di induksi dengan menggunakan mutagen
NTG(1000 ppm) dan iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,5 – 5 KGy.
Analisis kuantitatif dan kualitatif asam kojat dan aflatoksin dilakukan secara
KLT densitometri menggunakan fase diam silika gel F254 dan fase gerak
toluen, etil asetat dan asam formiat (3: 6: 1). Hasil penelitian menunjukkan
mutagenesis dengan NTG secara berulang dapat meningkatkan produksi
asam kojat., sedangkan iradiasi dengan sinar gamma tidak. Dari tiga kali
mutagenesis dengan NTG diperoleh galur mutan M3B7F7E8 yang
menghasilkan asam kojat 9,123 g/L atau 1,5 kali lebih besar dibandingkan A.
flavus 40C10. Galur mutan M3B7F7E8 ini masih menghasilkan aflatoksin
yang teridentifikasi pada nilai Rf 0,61 dengan kadar 0,730 mg/L"
Universitas Indonesia, 2006
S32512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S32496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Suci Sulistyaningrum
"Asam kojat (5-hidroksi-2-(hidroksimetil)-1,4-piron) adalah metabolit sekunder yang banyak diproduksi oleh spesies jamur dari genus Aspergillus, dan Penicillium melalui proses fermentasi aerob. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakterisasi kebutuhan asam amino yang optimum, serta meningkatkan produktivitas fermentasi asam kojat oleh galur mutan Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 melalui optimasi aerasi. Variasi medium fermentasi dibuat dengan kombinasi lima asam amino, kemudian medium dengan asam amino terpilih dibandingkan dengan medium fermentasi minimum dan medium dengan yeast extract. Untuk optimasi aerasi digunakan volume medium 100 ml dalam Erlenmeyer 250 ml, dan volume medium 300 ml, 400 ml serta 500 ml dalam Erlenmeyer 1000 ml. Hasil optimasi medium menunjukkan bahwa medium dengan asam amino L-Arginine HCl menghasilkan konsentrasi asam kojat tertinggi yaitu 7,9283 g/L. Namun konsentrasi ini masih lebih rendah dibandingkan penggunaan medium dengan yeast extract. Optimasi aerasi menunjukkan bahwa aerasi terbaik yaitu volume 100 ml dalam Erlenmeyer 250 ml dengan konsentrasi asam kojat 7,9283 g/L.

Kojic acid (5-hidroxy-2-(hidroxymethyl)-1,4-pyrone) is secondary metabolite which produced in high amount by fungus species from genus Aspergillus and Penicillium through aerobic fermentation process. The aim of this study was to find characterization of optimum amino acid need and to increase productivity of kojic acid fermentation by mutant strain Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 by means of aeration optimization. In this study, fermentation medium variation was made with combination from five different amino acids, then the amino acid chosen was compared with minimum fermentation medium and fermentation medium that use yeast extract. Medium volume of 100 ml in 250 ml Erlenmeyer, medium volume of 300 ml, 400 ml and 500 ml in 1000 ml Erlenmeyer was used for the optimization of aeration. The highest production of kojic acid was showed in medium that use amino acid, L-arginine HCl, that was 7,9283 g/L. But this concentration lower than using medium with yeast extract. The optimization of aeration show that the best aeration is medium volume of 100 ml in 250 ml Erlenmyer, that produce 7,9283 g/L of kojic acid."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32641
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rohmat
Universitas Indonesia, 2007
S32590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Asam kojat adalah suatu metabolit sekunder yang banyak diproduksi
melalui proses fermentasi oleh spesies mikroorganisme dari genus
Aspergillus, Acetobacter, dan Penicillium. Aspergillus flavus memiliki potensi
yang paling besar dalam memproduksi asam kojat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memperoleh isolat asam kojat dari kultur fermentasi dan
karakterisasi kimia asam kojat hasil pemurnian tersebut. Penetapan kadar
asam kojat dalam media fermentasi dilakukan dengan KLT densitometri.
Asam kojat diisolasi dari kultur fermentasi dengan ekstraksi menggunakan
aseton. Hasil ekstraksi dimurnikan dengan kromatografi kolom menggunakan
eluen toluen-etil asetat-asam format (3:6:1). Setelah penguapan eluen, dan
rekristalisasi dengan aseton didapatkan kristal putih yang berbentuk jarum
prismatis. Analisis kualitatif isolat asam kojat yang dilakukan meliputi
spektrofotometri UV, spektrokolorimetri, titik lebur, bentuk kristal, dan
spektrofotometri infra merah. Titik lebur isolat asam kojat adalah 154oC
Analisis dengan spektrofotometri IR menunjukkan peak spesifik pada
bilangan gelombang 1700 cm-1, 1230 cm-1, 1140 cm-1, dan 3230 cm-1. Waktu
retensi dengan kromatografi gas adalah pada 12,701 menit."
Universitas Indonesia, 2007
S32616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hastuti Septiarini
"Asam kojat atau kojic acid adalah asam organik yang juga merupakan suatu metabolit sekunder yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme, salah satunya yaitu Aspergillus oryzae. Dua area utama yang biasanya dikembangkan untuk peningkatan produksi asam kojat adalah pemuliaan galur (strain improvement) dan pengembangan kondisi fermentasi. Hal ini bertujuan untuk mencari metode peningkatan produksi terbaik, yang cepat, murah, efisien, dan tentunya efektif. Random mutagenesis merupakan pendekatan klasik untuk menghasilkan suatu mutan, dimana pada metode ini akan dihasilkan mutasi yang bersifat acak. Sel-sel Aspergillus oryzae yang dipaparkan pada mutagen fisika seperti radiasi sinar UV dan gamma atau pada mutagen kimia seperti N-metil-N-nitro-N-nitrosoguanidin (NTG) dan Etil metan sulfonat (EMS), menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan produksi asam kojat. Beberapa jenis metode mutasi baru seperti Ion Beam Implantation dan Atmospheric and room temperature plasma (ARTP) juga diketahui memiliki efektivitas yang baik dalam upaya meningkatkan produksi produk-produk biologis seperti asam kojat. Komparasi metode random mutagenesis pada galur Aspergillus oryzae dengan penggunaan berbagai jenis mutagen perlu dilakukan untuk memberikan gambaran lebih baik dari tiap metode sehingga dapat membantu peneliti maupun pelajar lainnya dalam mempelajari maupun memilih metode mutagenesis terbaik untuk meningkatkan produksi asam kojat.

Kojic acid is an organic acid which is also a secondary metabolite produced by various microorganisms, one of which is Aspergillus oryzae. Two main areas that are usually enhanced for the purpose of increasing kojic acid production are strain improvement and optimization of fermentation conditions. Mutations in kojic acid-producing genes such as the Aspergillus oryzae strain are believed to be effective in increasing the yield of kojic acid. Random mutagenesis is a classic approach for inducing and producing mutants, and in this method, random mutations are produced. Aspergillus oryzae strains that are exposed to physical mutagens such as UV and gamma radiation or to chemical mutagens such as N-methyl-N-nitro-N-nitrosoguanidine (NTG) and Ethyl methane sulfonate (EMS), showed their abilities in increasing the production of kojic acid. Several types of new mutation methods such as Ion Beam Implantation and Atmospheric and room temperature plasma (ARTP) also showed good responses in enhancing the production of biological products such as kojic acid. Comparing these random mutagenesis methods of Aspergillus oryzae with the use of various types of mutagen needs to be done in order to provide a better insight of each method so that it can help researchers and also students in learning and choosing the most suitable method in increasing the kojic acid production."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Arni Hidayah
"Asam kojat (5-hidroksi-2-hidroksimetil-1,4-piron) merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan melalui proses fermentasi oleh Aspergillus spp. dan Penicillium spp dengan menggunakan karbohidrat sebagai substrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber karbon, sumber nitrogen, dan ion logam yang optimum dalam fermentasi asam kojat oleh Aspergillus flavus 40C10. 10,0 ml suspensi inokulum diinokulasikan ke dalam Erlenmeyer 250 ml yang berisi 100 ml medium, dan diinkubasi pada suhu 30oC, 180 rpm. Sumber karbon yang digunakan adalah sukrosa, glukosa, amilum, dan molases. Sumber nitrogen yang digunakan adalah yeast extract, urea, dan ammonium sulfat. Ion logam yang divariasi adalah K+, Mg++, Fe++, Mn++, dan Zn++. Konsentrasi asam kojat ditentukan dengan metode KLT densitometri dengan detektor UV pada panjang gelombang 327 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi medium yang optimum adalah sukrosa 10% b/v, yeast extract 1% b/v, dan MgSO4 0,4% b/v. Konsentrasi maksimum asam kojat yang dihasilkan pada kondisi tersebut adalah 7,823 g/l pada hari ke-12. Akan tetapi, fermentasi ini juga menghasilkan aflatoksin."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Karina Puspita Sukarna
"Asam kojat merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan melalui fermentasi kapang genus Aspergillus dan Penicillium yang menggunakan karbohidrat sebagai substrat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi fermentasi yang optimal yang dapat menghasilkan asam kojat dengan nilai yield tertinggi dari kultur campuran Aspergillus oryzae dan Aspergillus tamarii. Optimasi sumber karbon dan nitrogen, nilai pH medium, rasio konsentrasi inokulum, dan kondisi aerasi dilakukan secara bertahap. Dari sembilan variasi medium fermentasi, diperoleh sumber karbon dan nitrogen yang optimal yaitu sukrosa dan yeast extract dengan jumlah asam kojat 2,6163 g/l.
Optimasi nilai pH medium yang terdiri dari tiga variasi menghasilkan asam kojat terbanyak pada pH 3,5 sebesar 2,6163 g/l. Optimasi rasio konsentrasi inokulum dilakukan dengan tiga variasi rasio dimana rasio 2 : 3 inokulum A. oryzae dan A. tamarii menghasilkan asam kojat terbanyak sebesar 2,8889 g/l. Optimasi kondisi aerasi dilakukan dengan dua variasi volume medium dimana medium dengan volume 100 ml menghasilkan asam kojat dengan jumlah tertinggi yaitu 6,5594 g/l. Efisiensi dari proses fermentasi ditentukan dengan menghitung nilai yield asam kojat dimana didapatkan yield tertinggi 0,1396 gg-1.

AbstractKojic acid is a secondary metabolite produced by fermentation of Aspergillus and Penicillium mold using carbohydrate as the substrate. This research aims to determine the optimal fermentation conditions with high yield value from a mixture of Aspergillus oryzae and Aspergillus tamarii cultures. Optimization of carbon and nitrogen sources, pH value of medium, inoculum concentration ratio, and aeration were done gradually. From nine fermentation medium, the most optimal carbon and nitrogen source was sucrose and yeast extract which obtained 2,6163 g l of kojic acid.
Optimization of pH value consisting three various pH obtained 2,6163 g l of kojic acid in medium with pH 3,5. Ratio of inoculum concentration were optimized with three different ratio which the 2 3 of Aspergillus oryzae and Aspergillus tamarii became the most optimal ratio with 2,8889 g l of kojic acid. Aeration optimization was done with two various medium volume which medium with 100 ml volume obtained 6,5594 g l as the highest amount of kojic acid. The efficiency of fermentation was determined by calculating the yield value which was 0,1396 gg 1.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>