Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Movadhy Rakhman
"Adduct merupakan zat hasil reaksi yang akan terbentuk dalam penggunaan zat pengalkil (alkylating agent) pada kemoterapi. N7-metilguanin merupakan adduct yang berkaitan erat dengan efektivitas zat pengalkil, sedangkan O6-metilguanin berkaitan erat dengan karsinogenisitas zat pengalkil. Pemisahan dan analisis kuantitatif campuran adduct tersebut berguna untuk memprediksi efektivitas dan karsinogenisitas suatu zat pengalkil. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi analisis dari campuran guanin, N7-metilguanin, adenin, O6-metilguanin, N1-metiladenin, dan N3-metiladenin, serta melakukan validasi atas metode analisis optimal tersebut. Metode yang digunakan ialah Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan kolom penukar kation kuat Supelcosil LC-SCX dengan fase gerak amonium format-metanol (94:6) yang mengandung amonium format dengan konsentrasi akhir 30mM, pH 4, laju alir 1,2 ml/menit, suhu 30oC, dan detektor UV pada 274 nm. Persamaan kurva kalibrasi yang diperoleh menunjukkan hubungan linear dengan koefisien korelasi di atas 0,999. Batas deteksi dan batas kuantitasi untuk guanin dan N3-metiladenin berturut-turut ialah 0,1 dan 0,3 μg/ml, sedangkan untuk N7-metilguanin, adenin, O6-metilguanin, N1-metiladenin berturut-turut ialah 0,3 dan 0,5 μg/ml. Uji keterulangan pada keenam komponen sampel memberikan koefisien variasi di bawah 2%. Uji stabilitas menunjukkan koefisien variasi di bawah 2% pada pengujian selama 3 hari berturut-turut."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tristiadi Winandar
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S32454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shinta Ayu Nurfaradilla
"O6-Metilguanin dan N7-metilguanin merupakan isomer DNA adduct. N7-Metilguanin memberikan efek sitotoksik, sedangkan O6-metilguanin memberikan efek mutagenik yang dapat memicu timbulnya kanker sekunder. Kedua senyawa tersebut sering ditemukan dalam kadar yang sangat rendah pada pasien kanker yang memperoleh agen pengalkilasi sebagai terapi antikankernya. Oleh karena itu untuk menganalisis kedua senyawa tersebut dibutuhkan metode analisis yang memiliki selektivitas dan sensitivitas yang sangat tinggi. Pada penelitian ini dilakukan optimasi dan validasi metode analisis O6-metilguanin dan N7- metilguanin secara kromatografi cair kinerja ultra tinggi - tandem spektrometri massa. Kondisi analisis yang optimal diperoleh dengan sistem kromatografi: kolom C18 Acquity BEH (1,7 µm, 100 mm × 2,1 mm); fase gerak larutan asam asetat 0,05% - asetonitril (95:5 v/v); laju alir 0,3 mL/menit; dan deteksi diatur pada m/z 166,10 > 149,10 dan 166,10 > 134,10 untuk O6-metilguanin, serta m/z" 166,10 > 149,10 dan 166,10 > 96,10 untuk N7-metilguanin. Metode yang diperoleh valid dengan hasil kurva kalibrasi yang linier (r > 0,999) baik untuk O6- metilguanin dan N7-metilguanin; presisi dengan nilai koefisien variasi (KV) sebesar < 6,54% untuk O6-metilguanin dan < 3,17% untuk N7-metilguanin; serta akurat dengan nilai perolehan kembali pada empat konsentrasi sebesar 90,52-109,65% untuk O6-metilguanin dan 93,77%-106,65% untuk N7-metilguanin. Nilai LLOQ untuk O6-metilguanin dan N7-metilguanin berturut-turut sebesar 0,5 ng/mL dan 1,0 ng/mL. Nilai LLOQ tersebut menunjukkan bahwa metode ini sangat sensitif.

O6-Methylguanine and N7-methylguanine are isomer of DNA adduct. N7- Methylguanine has cytotoxic effect, whereas O6-methylguanine has mutagenic effect which vulnerably leads to secondary cancer. The compounds were commonly found at very low concentration in cancer patients who had been receiving alkylating agent as their anticancer therapy. Therefore, the very selective and sensitive analytical method is needed to analyze those compounds. In this research, the optimization and validation of analytical method for analysis of O6-methylguanine and N7-methylguanine by ultra high performance liquid chromatography - tandem mass spectrometry was performed. Optimal analytical condition was obtained by system of chromatography: Acquity BEH C18 column (1.7 µm, 100 mm × 2.1 mm); mobile phase of 0.05% acetic acid - acetonitrile (95:5 v/v); flow rate of 0.3 mL/min; and detection was set at m/z 166.10 > 149.10 and 166.10 > 134.10 for O6-methylguanine, and at m/z 166.10 > 149.10 and" 166.10 > 96.10 for N7-methylguanine. The method is valid by the calibration curve with good linearity (r > 0.999) for both of O6-methylguanine and N7- methylguanine; precision by the coefficient of variation (CV) was < 6.54% for O6-methylguanine and < 3.12% for N7-methylguanine; and accurate by the recovery for four concentrations ranged from 90.52-109.65% for O6- methylguanine and 93.77-106.65% for N7-methylguanine. LLOQ values for O6- methylguanine and N7-methylguanine were found to be 0.5 ng/mL and 1.0 ng/mL, respectively. Those LLOQ values indicated that the method was very sensitive.""
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Seruni Puspa Rahadianti
"Siklofosfamid merupakan senyawa antineoplastik golongan pengalkilasi yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit keganasan. Alkilasi yang terjadi pada posisi N7 basa guanin di kedua untai rantai DNA mengakibatkan kegagalan replikasi sel yang berguna untuk terapi kanker. Kesalahan posisi alkilasi, salah satunya pada posisi O6 basa guanin, ternyata dapat memberikan efek mutagenik dan bahkan karsinogenik, yang dapat memicu kanker sekunder. Oleh karena itu, addition product (adduct) yang terbentuk akibat alkilasi tersebut, yaitu O6-metilguanin, dapat menjadi penanda biologis terhadap risiko terbentuknya kanker sekunder. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi senyawa O6-metilguanin dalam darah pasien kanker yang mendapatkan siklofosfamid dalam regimen kemoterapi selama minimal 4 siklus. Sampel yang digunakan adalah DNA yang diisolasi dari darah pasien kanker. Isolat DNA kemudian dihidrolisis dan dianalisis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi penukar kation kuat dengan fase gerak amonium format 30 mM pH 3,95 - metanol (94:6), suhu kolom 30°C, laju alir 1,2 ml/menit, dengan sistem deteksi fluoresensi menggunakan panjang gelombang eksitasi 300 nm dan emisi 370 nm. Penentuan O6-metilguanin dalam sampel dilakukan dengan membandingkan data waktu retensi sampel dengan standar, yaitu menit ke 7,600 dengan batas deteksi sebesar 20,74 ng/ml (setara dengan 128813,52 μV/s). Sampling dilakukan terhadap 27 pasien, tetapi hanya 17 sampel DNA pasien yang dapat teranalisis dan O6-metilguanin terdeteksi dalam 1 sampel DNA pasien.

Cyclophosphamide is one of alkylating agent which widely use in chemotherapy. Alkylation occurred in N7-guanine position in both DNA strand causes the cancer cell failed to replicate, hence gives the cytotoxic effects which is beneficial for the cancer therapy. Contrary, if the alkylation occurres in O6-guanine position, the drug gives mutagenic and carcinogenic properties which vulnerably leads to secondary cancer. Therefore, detection of the adduct formed, O6-methylguanine, is able to become a biomarker for the risk of secondary cancer?s development. In this research, O6-methylguanine was identified from patient which had been receiving cyclophosphamid in their chemotherapy for minimum 4 cycles. Patient?s DNA which isolated from their blood, were being hydrolized and identified. Analytical method which use in this research was High Performance Liquid Chromatography with strong cation exchange column, mobile phase consisted of 30 mM ammonium formate pH 3,95-methanol (94:6), flow rate 1,2 ml/min, column temperature 30°C and detected at excitation wavelength 300 nm and emission wavelength 370 nm. Standart of O6-methylguanine in samples was conducted with comparing retention time data from sample and standar, which was eluted in 7.600 minute and with limit of detection as 20,74 ng/ml (equals to 128813,52 μV/s). Sampling was conducted in 27 patients but only 17 patient?s DNA samples were able to be analyzed and O6-methylguanine was detected in 1 sample."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Nur `Ashri Rahayu
"Obat SERBU (Serba Seribu) merupakan program yang diluncurkan oleh pemerintah pada tahun 2007 untuk membantu masyarakat dalam memperoleh obat-obatan dengan harga yang terjangkau, agar masyarakat dapat memperoleh obat di warung dan toko obat sehingga diharapkan dapat melakukan pengobatan terhadap diri sendiri sebelum ke pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan tentang obat SERBU dengan penggunaan obat SERBU. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pengambilan sampel secara Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang masyarakat Kukusan yang pernah menggunakan dan membeli obat SERBU.
Dari penelitian diperoleh gambaran 42% responden menggunakan obat SERBU dan 58% tidak menggunakan obat SERBU. Karateristik responden yang menggunakan obat SERBU adalah responden usia 17-35 tahun sebesar 41,4%, responden dengan pendidikan SMA-Perguruan Tinggi sebesar 37,6%, responden yang bekerja sebesar 39,7% dan responden yang memiliki pengetahuan tinggi sebesar 35,2%. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan bermakna antara pendidikan (p=0,001) dan pengetahuan tentang obat (p=0,031), serta tidak adanya hubungan yang bermakna antara usia (p=0,860) dan pekerjaan (p=0,498) dengan penggunaan obat SERBU.
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam mesosialisasikan obat SERBU kepada masyarakat. Disarankan agar pemerintah terus mensosialisasikan obat SERBU untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap obat SERBU.

"SERBU" medicine is a government's program launched in 2007 to help the society to get the achievable price medicine, so that the society can obtain the drugs at the stall and drugstore and also they are expected to do self medication before go to the healthcare service center. The purpose of the research is to get the correlation between age, education, jobs and knowledge with the using of "SERBU" medicine. This research used Cross Sectional design and Purposive Sampling method and about 100 people in Kukusan area who have consumed and bought "SERBU" medicine as the sample.
The result of the research shows about 42% of the respondents consumed ?SERBU? medicine while the 58% does not consumed. The characteristics of those who consume the medicine are about 41.4% of the respondents are 17-35 years old, 37.6% are respondents with high school and university education, 39.7% are respondents with job and 35.2% of the respondents are those high-knowledged people. Bivariat analysis shows the correlations between education (p=0.001) and knowledge about medicine (p=0.031) with the consumption of "SERBU" medicine, and also shows the unrelated connection between age (p=0.860) and job (p=0.498) with the consumption of "SERBU" medicine.
This result is expected to be useful for socialization to the society about "SERBU" medicine and also can. It is recommended the government can increase the effort to socialize "SERBU" medicine to increase the society's knowledge on "SERBU" medicine."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S33067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1999
S32041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>