Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26056 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Permatasari
"ABSTRAK
Pati buah sukun adalah karbohidrat yang tersimpan dalam bentuk granul pada buah sukun. Pati buah sukun diperoleh dari buah sukun yang sudah matang (bobot buah lebih kurang 2 kg dan umur buah 3-3,5 bulan). Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui kemampuan pati buah sukun sebagai bahan penghancur tablet tiamin hidroklorida cara granulasi basah. Pati buah sukun yang digunakan pada penelitian mi dibuat dengan cara pemerasan daging buah sukun dengan air clan penyaringan secara berulang, kemudian dilakukan pengendapan selama 48 jam clan pengeningan. Percobaan dilakukan dengan membuat lima formula tablet plasebo sebagai formula dasar untuk pembuatan tablet tiamin hidrokiorida clan dua formula yang masing-masing mengandung tiamin hidroklorida 20% dari bobot tablet 200 mg dengan konsentrasi bahan penghancur sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati buah sukun dapat benfungsi sebagai bahan penghancur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Junetty
"Starch can be used as excipient in tablet formulation. One of source of starch can be obtained from fruit of Musa paradisiaca var.sapientum which containing 70-95% starch in unripe fruits. The objective of this research was to observe the ability of starch obtained from Musa paradisiaca var.sapientum as disintegrant in Alopurinol tablet formulation by wet granulation. In tablet formulation, Musa paradisiaca var.sapientum starch was used as disintegrant compared to maize starch at concentrations 5%, 10% and 15% w/w. Properties of the Musa paradisiaca var.sapientum starch evaluated were: percentages of moisture and ash, pH, Scanning Electron Micrograph of starch granule, bulk and tapped densities. The tablets were evaluated for organoleptic, diameter, hardness, friability, disintegration time, assay and dissolution test. Results obtained indicate that Musa paradisiaca. var sapientum starch can be used as disintegrant in wet granulation Alopurinol tablets.

Pati/amilum dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembantu dalam suatu formulasi tablet. Salah satu penghasil pati adalah buah pisang raja yang mengandung 70-95% pati dalam keadaan buah yang masih mengkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pati buah pisang raja sebagai bahan penghancur pada tablet Alopurinol secara granulasi basah. Dalam formulasi digunakan bahan penghancur pati buah pisang raja dan pati jagung sebagai pembanding dengan masing-masing konsentrasi 5%, 10% dan 15% w/w. Karakterisasi pati buah pisang raja meliputi: kadar air, kadar abu, derajat keasaman (pH), indeks kompresibilitas serta bentuk dan ukuran partikel. Tablet yang diformulasi dievaluasi meliputi: organoleptis, ketebalan, diameter, kekerasan, keregasan, waktu hancur, penetapan kadar dan uji disolusi. Hasilnya menunjukkan bahwa pati buah pisang raja dapat digunakan sebagai bahan penghancur tablet Alopurinol yang dibuat secara ganulasi basah."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33013
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suprihati
"Manihot esculenta Crant atau Manihot utilissima Pohl merupakan tanaman yang mudah tumbuh hampir di seluruh dataran di Indonesia dan waktu panen relatif singkat, sehingga efektif untuk digunakan sebagai penghasil bahan baku, seperti pati singkong atau tapioka. Dalam industri Farmasi, pati singkong digunakan sebagian besar sebagai bahan penolong tablet secara granulasi basah. Namun demikian, sampai saat mi produksi pati singkong yang digunakan untuk industri Farmasi mi sangat terbatas. Dalam formula tablet cetak langsung pati singkong belum banyak dipakai, karena tidak memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik. Sehingga perlu adanya usaha untuk memodifikasi pati singkong. Tujuan penelitian mi adalah untuk mengetahui karakteristik pati singkong dan pati singkong terpregelatinasi, yang meliputi karakteristik fisik, kimia dan fungsional serta dibandingkan dengan Starch 1500 sebagai bahan penolong tablet cetak langsung. Dalam penelitian mi, pati singkong terpregelatinasi dibuat dari pati singkong ditambah dengan air suling 44% dari berat bahan, kemudian pasta yang terbentuk dialirkan ke double drum drier yang sudah diatur suhunya 80°C. Selanjutnya lapisan atau serpihan-serpihan tipis yang dihasilkan digiling menggunakan Hammer mill, maka serbuk yang terbentuk selanjutnya dianalisis. Pregelatinasi pati tidak merubah komposisi kimia produknya. Akan tetapi merubah karakteristik fisik seperti bentuk dan ukuran granula, pola diffraksi sinar-X, derajat putih, sifat birefringence, densitas kamba dan viskositas, serta karakteristik fungsionalnya seperti waktu alir, laju alir, sudut diam dan kompresibilitas. Waktu alir pati singkong terpregelatinasi dan Starch 1500 tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Sedangkan kompresibilitas Starch 1500 lebih besar daripada pati singkong terpregelatinasi. Pati singkong terpregelatinasi seperti Starch 1500 dapat digunakan sebagai bahan penolong tablet cetak langsung.

Manihot esculenta Crant or Manihot utilissima Pohl is one easy-to-grow crop in Indonesia. It can be found in most every part of the country that it is of such great potential for effective production of cassava starch or tapioca. In Pharmaceutical industry, cassava starch is mostly used as excipient in wetgranulation process. The production of the starch used in the industry, however, is still limited. The starch is not used in direct compression formulation due to its flow characteristic and compressibility that does not meet the desired specification. Therefore, it is of great importance and necessity to conduct intensive research and study to modify the characteristics of the starch to meet such requirements. One of such modification is the pregelatination. In the experiment pregelatinized starch is made from cassava added with distilled water 44% of the material dry weight. The suspension-like mixture is then flowed through double drum dryer previously set up at a temperature of 80°C. After drying process, the flakes are then ground on a Hammer mill. The product is then ready to be analyzed. The pregelatination process does not alter chemical composition of the starch, but changes the physical properties of the starch such as the shape of granules, X-ray diffraction pattern, degree of whiteness, birefringence, bulk density and viscosity, as well as its functional characteristics such as flow properties, angle of repose, and compressibility Flow time of the pregelatinized starch is not significantly different from that of Starch 1500, whereas Starch 1500 compressibility is greater than that of the starch. Like Starch 1500, pregelatinized cassava starch can be used as an excipient in direct compression tablet formulation. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Rustiana
"Telah dilakukan penelitian pembuatan sediaan tablet parasetamol cara cetak langsung dengan bahan penolong kombinasi antara pati singkong terpregelatinasi dan pati singkong dibandingkan dengan Starch 1500 dan pati singkong dengan beberapa perbandingan yaitu 75 : 25, 50: 50 dan 25 : 75. Pati singkong terpregelatinasi yang digunakan dibuat dengan double drum dryer pada suhu ±80°C dan kadar air ±44 %b/b dari berat kering pati singkong. Ukuran pati singkong terpregelatinasi yang digunakan yaitu 60/100 mesh. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi antara pati singkong terpregelatinasi dan pati singkong yang memberikan keseragaman bobot terbaik, kekerasan tertinggi dan keregasan terendah yaitu formula 1 (75 : 25); formula 11(50 : 50) memberikan disolusi terbaik dan formula III (25 : 75) memberjkan waktu hancur tercepat. Kombinasj antara pati singkong terpregelatinasi dan pati singkong juga memberikan kekerasan yang lebih tinggi, keregasan yang lebih rendah, waktu hancur yang lebih lama dan disolusi yang lebih rendah dibandingkan dengan kombinasj antara Starch 1500 dan pati singkong. Semakin banyak jumlah pati singkong terpregelatjnasj yang digunakan semakin kuat tablet yang dihasilkan.

It has been done research on preparation of paracetamol tablet by direct compressed using additional material from the combination of pregelatinized amylum manihot and amylum manihot compared with the combination of Starch 1500 and amylum manihot in several proportions as 75 25, 50: 50 and 25 : 75. Pregelatinized aniylum manihot was made by double drum dryer with the temperature of ±80°C and ±44% 1'/b of water content calculated from the amylum manihot dry weight. Particle size of pregelatinized amylum manihot used in this research is 60/100 mesh. This research obtained result shows that combination of pregelatinized amylum manihot and amylum manihot which gives the best uniformity in weight, the highesthardness and the lowest friability is formula I (75 25); formula 11(50 : 50) gives the best dissolution rate and formula III (25 75) gives the shortest disintegration time . The combination of pregelatinized amylum manihot and amylum manihot also gives higher hardness, lower friability, longer disintegration time and lower dissolution rate compared with the combination of Starch 1500 and amylum manihot. The bigger amount of pregelatinized amylum manihot used could increase the strength of tablets produced."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The Use of Maltodextrin from Wheat Starch as an Exipient in Formula Tablet and Niosom dosage form. Wheat starch normally can be used as a tablet filler only, because the flow rate and binding capacity are not good enough. The wheat starch should be treated as follows : protein and amine free Bogasari wheat flour starch were hydrolyzed by á-amylase enzyme (Liquezym EX®) at variable temperature and
time incubation to produce maltodextrin with different Dextrose Equivalent (DE) value. The maltodextrin could be used as tablet binder on wet granulation, tablet filler and binder on direct compress, a proniosom carrier to prepare niosom, a tablet
filler, binder and disintegrator on direct compress tablet, a sugar coated tablet material. All of the product used active compound as amodel and the quality were evaluated according to the 4thed. of Indonesian Pharmacopeae and other valid references. The result shows that maltodextrin DE 1?5 could be used as a tablet binder which
was processed by wet granulation on 2-5% concentration, as a tablet binder and filler which was processed by direct compress on 30-35%; maltodextrin DE 10-15 could be used as a proniosom carrier then continued to niosom preparation with surfactant composition of 2 mmol (1 mmol for span 60 and 1 mmol for cholesterol). The surfactant and drug concentration of 100 mmol/lt and 5 mmol/lt subsequently
was proved to loading the drug as much as 81.28%. Maltodextrin DE 15-20 could be used as a tablet filler, binder and disintegrator at 84%, and starch hydrolyzed of DE 35-40 as a sugar coating which was more economical than sugar."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Widoyoko
Jakarta: Gibon Media Group, 2010
338.18 YOY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Yogaswara
"Koproses merupakan suatu konsep baru dari dua atau lebih eksipien yang berinteraksi pada tingkat subpartikel. Tujuan koproses adalah meningkatkan fungsionalitas secara sinergis dan menutupi sifat tidak diinginkan dari masing-masing eksipien. Koproses dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi pati sebagai bahan penyalut dalam industri farmasi dikombinasi dengan etil selulosa untuk menghasilkan sediaan lepas terkendali. Eksipien koproses pragelatinisasi pati singkong (PPS) - etil selulosa (EC) dibuat dengan cara mengkombinasikan PPS dan EC dengan rasio 2:1, 3:1, dan 4:1 kemudian dikarakterisasi. Eksipien koproses PPS-EC yang dipilih sebagai bahan penyalut adalah perbandingan 4:1. Eksipien koproses PPS-EC 4:1 dapat digunakan sebagai bahan penyalut yang mengendalikan pelepasan obat.

Co-process is a new concept of two or more excipients that interact at the level of sub-particles. The purpose of co-process is to improve the functionality co-process synergistically and cover unwanted nature of each excipients. Co-process can be done to improve the function of starch as an ingredient in the pharmaceutical industry coated combined with ethyl cellulose to produce off the preparation of control. Pregelatinized cassava starch (PCS) - ethyl cellulose (EC) co-process excipients is made by combining PCS and EC by a ratio of 2:1, 3:1, and 4:1 and characterized. PCS-EC co-process excipients selected as coated material is 4:1 ratio. PCS-EC co-process excipients 4:1 can be used as a coating tablet."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32944
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, terdiri atas amilosa dan amilopektin. Pemanfaatan pati
asli masih sangat terbatas karena sifat fisik dan kimianya kurang memungkinkan untuk dimanfaatkan secara luas.
Pati tahan cerna (resistant starch/RS) merupakan fraksi pati yang tahan terhadap hidrolisis oleh enzim pencernaan
amilase serta perlakuan pulunase secara in vitro. RS merupakan produk pati termodifikasi dan terbagi menjadi
empat tipe, yaitu RS1, RS2, RS3, dan RS4. Proses produksi RS bergantung pada tipe pati yang akan dihasilkan, yang
meliputi modifikasi fisik, kimia, dan biokimia. Masing-masing proses produksi tersebut akan memengaruhi
karakteristik RS yang dihasilkan. RS memiliki nilai fungsional untuk fortifikasi serat, mengurangi kalori, dan
mengoksidasi lemak. Berdasarkan proses produksi, karakteristik, nilai fungsional, maupun alternatif
pemanfaatannya, RS memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan sebagai produk pangan fungsional bagi
kesehatan."
630 JPPP 30:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Susanti
"Penggunaan pati sebagai eksipien dalam sediaan farmasi, perlu dimodifikasi terlebih dahulu. Modifikasi tersebut bertujuan untuk menghasilkan pati dengan sifat fungsional yang lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi pati dengan membuat pregel pati singkong yang dilanjutkan dengan esterifikasi suksinat anhidrid. Pregel pati singkong suksinat (PPSS) merupakan hasil modifikasi pati singkong secara fisika dan kimia yang dibuat dengan mereaksikan pregel pati singkong (PPS) dengan suksinat anhidrid 4%. PPS dan PPSS dikarakterisasi secara fisika, kimia, dan fungsional. Selanjutnya, pregel pati singkong suksinat digunakan sebagai bahan penyalut lapis tipis tablet. Dilakukan percobaan pendahuluan pada tablet plasebo yang disalut dengan PPSS konsentrasi 3, 5, dan 7%. Diperoleh hasil terbaik pada konsentrasi 5% kemudian dibandingkan dengan tablet yang disalut dengan HPC 5%. Larutan penyalut terdiri dari PPSS 5% sebagai polimer dan PEG 400 sebagai plasticizer sebesar 10% dari bobot polimer kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPSS dapat digunakan sebagai bahan penyalut lapis tipis tablet.

The utilization of starch as excipient in pharmaceutical dosage form, need to modified first. The aim of this modification was to produce cassava with variation of functional characteristic according to the application. In this research, starch was modified by making pregelatinized cassava starch and then esterificated with succinic anhydride. Pregelatinized cassava starch succinate (PPSS) is a physically and chemically modified starch product which made by reacting pregelatinized cassava starch (PPS) with succinic anhydride 4%. PPS and PPSS was characterized by physical, chemical, and functional properties. Moreover, pregelatinized cassava starch succinate was used as film former in coated tablet. In pra eliminary study, placebo tablet was coated by PPSS with concentration 3%, 5%, and 7%. The result showed that the best concentration is in 5% and then was compared with coated tablet by HPC 5%. Film solution containing PPSS 5% w/v as polymer and 10% w/w PEG 400 as plasticizer based on the dry polymer weight. This research showed that PPSS can be used as a coating agent in the tablet form."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Almadeo Sukoco
"Penelitian mengenai pengaruh penambahan bahan pengisi atau filler berupa bahan pati dan bahan kaolin terhadap peningkatan kekuatan rekat Polivinil Asetat (PVAc) telah dilakukan. Penambahan filler dilakukan dengan dua kondisi yang berbeda yakni filler tanpa pemanasan dan filler yang melibatkan pemanasan. Pada setiap kondisi, dilakukan variasi komposisi filler yang ditambahkan ke PVAc antara lain 1%, 3% dan 5%. Terkhusus untuk kondisi filler dengan pemanasan, filler dilarutkan dengan akuades dengan temperatur 70-80 °C serta kecepatan pengadukan 300 rpm selama 60 menit. Pencampuran PVAc dengan berbagai variasi komposisi filler pati dan kaolin dilakukan dengan kecepatan agitasi 300 rpm selama 60 menit. Pengujian kekuatan rekat sampel dilakukan berdasarkan ASTM D905-03 tentang uji kuat geser dan diperoleh hasil kekuatan rekat PVAc meningkat seiring penambahan filler pati dan kaolin hingga batas komposisi 3%, lalu untuk komposisi filler sebanyak 5% kekatan rekat yang dihasilkan menurun. Evaluasi beberapa parameter juga dilakukan dalam penelitian ini yang meliputi, pengukuran pH, densitas, viskositas, dan kandungan padatan (solid content). Beberapa metode karakterisasi juga dilakukan yakni FTIR, SEM dan PSA. Spektrum FTIR menunjukkan adanya kemiripan antara PVAc murni dan PVAc yang dilakukan penambahan filler, dengan adanya sedikit pergesaran serta penambahan spektrum dan intensitas puncak. Hasil SEM menunjukkan morfologi partikel filler pati dan kaolin yang tersebar dan mengisi pori matriks PVAc. Seiring penambahan komposisi filler, hasil PSA menunjukkan peningkatan ukuran rata-rata diameter partikel dari 2,12 μm hingga 6,29 μm.

Polyvinyl Acetate (PVAc) has been studied to find out what happens when fillers like starch and kaolin are added to make the glue stronger. Filler were added in two different ways: with or without heat. In each condition, different amounts of filler were mixed into the PVAc, such as 1%, 3%, and 5%. For the filler condition with heating, the filler was mixed with distilled water at 70–80°C and 300 rpm for 60 minutes. The PVAc was mixed with different combinations of starch and kaolin filler at a speed of 300 rpm for 60 minutes. The shear strength test of the samples was carried out according to ASTM D905-03, and the results showed that adding starch and kaolin fillers increased the adhesive strength of PVAc up to a composition limit of 3%. After that, the adhesive strength actually went down at a composition limit of 5%. Several parameters, such as pH, density, viscosity, and solid content, were also measured as part of this study. FTIR, SEM, and PSA were also used to figure out what the material was like. With a small shift and spectrum addition, the FTIR spectrum shows that pure PVAc and PVAc with filler added are generally similar. The SEM results showed the shape of the starch and kaolin filler particles, which were scattered and filled the holes in the PVAc matrix. When more filler is added to PVAc, the PSA results show that the average particle size was increased from 2,12 µm to 6,29 µm. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>