Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2005
S32465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Nugrahani
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
T39573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronal Kardo
"Telah dilakukan penelitian pengaruh matrik kitosan terhadap pelepasan propranolol HCl dari tablet. Tablet lepas terkendali propranolol HCl dibuat secara granulasi basah dengan menggunakan jenis dan jumlah bahan matrik yang berbeda yaitu kitosan, HPMC, dan campuran kitosan:HPMC. Pelepasan propranolol HCl dari matrik ditentukan dengan menggunakan alat uji disolusi tipe 1 dengan kecepatan 50 rpm dalam medium asam pH 1,2 dan medium basa pH 7,5 selama 8 jam. Pengambilan sampel pada waktu-waktu tertentu dan dianalisis menggunakan spektrofotometer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa matrik kitosan melepaskan propranolol HCl lebih besar bila dibandingkan dengan matrik HPMC dan campuran kitosan:HPMC. Semakin tinggi konsentrasi matrik dapat memperlambat pelepasan propranolol HCl dari tablet. Penggunaan matrik kitosan dan campuran kitosan:HPMC konsentrasi 70 % merupakan matrik yang efektif untuk memperlambat pelepasan propranolol HCl.
It has been done influence of chitosan matrix to releasing propranolol HCl from tablet. Propranolol HCl controlled release tablet was made in chitosan matrix. Tablet were made by wet granulation method with different kind and quantity of the matrix i.e. chitosan, HPMC, and compound chitosan:HPMC. The release rate of propranolol HCl from matrix were determined by using dissolution apparatus type 1 with 50 rpm stirring rotation in acid media of pH 1,2 and base media of pH 7,5 for 8 hours. Samples was taken at certain time and the samples were analyzed by spectrophotometer.
The result showed that chitosan matrix release propranolol HCl higher than HPMC matrix and compound chitosan:HPMC. More concentration matrix was slower release propranolol HCl from tablet. Chitosan matrix and compound chitosan:HPMC concentration 70 % matrix effective for slower release propranolol HCl.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Rezki Pratiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sediaan granul mengapung dengan sistem lepas terkendali menggunakan pregelatinisasi pati singkong propionat sebagai pembentuk matriks. PPSP dikombinasi dengan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dengan konsentrasi tertentu, untuk mengoptimalkan kemampuannya menghambat laju pelepasan obat. Granul mengapung dibuat dengan sistem effervescent menggunakan metode granulasi basah, dan digunakan teofilin sebagai model obat. Berdasarkan evaluasi distribusi ukuran partikel digunakan granul ukuran 711-1180 µm sebagai sediaan. Formula PPSP dan HPMC (1:1) mampu mengembang sampai 428.86 % selama 4 jam. Formula itu mampu mengapung di dalam medium asam selama 48 jam, dan mampu menahan pelepasan obat selama 8 jam mencapai 39.63 % dengan mekanisme pelepasan obat melalui kombinasi antara proses difusi dan erosi. PPSP tidak dapat digunakan sebagai pembentuk matriks tunggal untuk menghambat laju pelepasan obat, sedangkan kombinasi penggunaan PPSP dan HPMC dapat digunakan untuk menghambat laju pelepasan obat.

This study is to investigate the characteristic of floating granules based on controlled release system using pregelatinized cassava starch propionate (PPSP) as the matrix forming. Pregelatinized cassava starch propionate was combined with Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) with certain concentration, to optimize its controlled release ability. The floating granules was prepared with effervescent system using wet granulation method, and theophylline was used as the drug`s model. Based on the granules distribution, floating granule`s size was 711-1180 µm. Combination between PPSP and HPMC (1:1) swelled until 428.86% for 4 hour. This formula buoyed in acid medium for 48 hours and released the drug for 39.63 % in 8 hours by mechanism of diffusion and erosion. PPSP cannot be used as single matrix former to control drug`s released, furthermore the combination between PPSP and HPMC can be used as the matrix former for controlled release dosage form."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32774
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Rini Novita
"ABSTRAK
Kitosan adalah polimer alam yang bersifat nontoksik dan biokompatibel, namun karena dapat larut dalam suasana asam maka dibuat sintesa derivat kitosan yaitu kitosan ftalat. Kitosan direaksikan dengan ftalat anhidrida, kemudian hasil yang diperoleh yaitu kitosan ftalat diuji gugus fungsinya menggunakan FTIR dan ditentukan juga derajat subtitusinya secara spektofotometri UV-Vis. Pada penelitian ini kitosan ftalat digunakan sebagai matriks sediaan lepas lambat
dengan teofilin sebagai model obat. Berdasarkan evaluasi FTIR, diperoleh gugus amida pada 1660-1670 cm’, gugus aromatis pada 1580 cm dengan derajat subtitusi sebesar 8,94%. Daci hasil uji disolusi tablet teofilin diketahui bahwa kitosan ftalat memiliki kemampuan sebagai matriks dalam sistem penghantaran sediaan obat lepas lambat
ABSTRACT
Chitosan is a natural polymer that is nontoxic and biocompatible, but because it can dissolve in an acid environment, so synthesis of chitosan derivates namely chitosan phthalate is made. Chitosan reacted with phthalate anhydride, then the result is chitosan phthalate was tested using FTIR and degree of subtitution of phthalate group was determined by spectrophotometry UV-Vis. In this study, chitosan phthalate used as a matrix of sustained release dossage form with theophylline as a model of drug. Based on rue evaluation obtained amida group at 1660-1670 cm", aromatic group at 1580 cm’ with degree of subtitution 8,94%. From the dissolution of theophylline tablets, it is known that chitosan phthalate has an ability as a matrix of sustained release drug delivery system"
Depok: [Universitas Indonesia;, ], 2010
S33107
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luhur Cayektie
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Dwi Setiastuti
"Kitosan merupakan polimer alam yang digunakan secara luas dalam bidang farmasi. Hal tersebut didukung oleh karakteristik unggul yang dimiliki oleh kitosan, seperti biodegradabel, biokompatibel, dan tidak toksik. Namun, pemanfaatan kitosan seringkali dibatasi oleh kelarutannya. Kitosan larut dalam medium dengan pH < 6,5, tetapi tidak larut dalam pelarut organik, pelarut yang bersifat alkali, maupun pelarut netral. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap kitosan melalui penambahan anhidrida suksinat dalam pelarut piridin untuk memperluas kelarutan polimer tersebut. Derajat substitusi kitosan suksinat ditentukan dengan metode titrasi asam basa. Derajat substitusi yang diperoleh yaitu 1,97 mol/g. Kitosan suksinat yang dihasilkan menunjukkan perubahan sifat fungsional dibandingkan kitosan, yaitu dapat larut dalam medium dengan pH >6,8. Kitosan suksinat tersebut digunakan sebagai polimer pembentuk matriks pada granul. Pembuatan granul menggunakan metode granulasi basah dengan natrium diklofenak sebagai model obat. Granul hasil formulasi memiliki daya mukoadhesif terhadap mukosa usus tikus. Hasil uji pelepasan obat secara in vitro menunjukkan bahwa granul kitosan suksinat dapat mengurangi pelepasan obat dalam medium HCl pH 1,2. Di samping itu, granul kitosan suksinat dapat memperlambat pelepasan obat dalam medium dapar fosfat pH 7,4 hingga 32 jam untuk formula yang mengandung polimer sebanyak 12 kali zat aktif, dengan kinetika pelepasan obat mengikuti persamaan orde nol. Oleh karena itu, granul kitosan suksinat dapat diaplikasikan sebagai sediaan lepas lambat mukoadhesif.

Chitosan is a potential polymer in pharmaceutical field due to the characteristics which are biodegradable, biocompatible, and non toxic. However, chitosan has solubility problem. Chitosan is soluble in acidic solutions where the pH is < 6.5, but it is insoluble in organic, neutral, and alkaline solvents. Hence, chitosan was modified by introducing succinyl groups to chitosan?s amine moieties by using succinic anhydride in organic solvent to expand the solubility. The resulting chitosan succinate was characterized with neutralization titration to determine the degree of substitution. As result, the degree of substitution of chitosan succinate was 1.97 mol/g. The resulting chitosan succinate showed different functional characteristic compared to chitosan. Chitosan succinate could dissolved in solutions, which pH were above 6.8. Furthermore, chitosan succinate was prepared as matrix in granule by wet granulation method. In this research, sodium diclofenac was used as a model drug. Good mucoadhesive properties on rat small intestine were obtained from the granule. The in vitro release study was carried out. Drug release from granule decreased in HCl solution (pH : 1,2). Granule, which contained chitosan succinate twelve-fold of drug, could retain drug release up to 32 hours in phosphate buffer (pH : 7,4). This result showed that this formulation has the best characteristic as sustained release dosage form due to its zero order kinetics. This study suggested that granule could be applied as mucoadhesive sustained release dosage form."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S357
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>