Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73043 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Ayuningtyas
"Penelitian pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung pupa lalat famili Calliphoridae terhadap pertumbuhan nila GIFT, Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) telah dilakukan. Nila berbobot ± 3 g ditebar dalam akuarium dengan volume air 140 l dengan kepadatan 20 ekor/akuarium. Perlakuan yang diberikan adalah pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan (pakan A), 50% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan B), dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan C). Kadar protein pakan adalah 340 g/kg. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu dengan tingkat pemberian pakan harian sebesar 8% dari biomassa ikan/hari dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari.
Nilai laju pertumbuhan harian (Specific Growth Rate/SGR), konversi pakan (Feed Convertion Ratio/FCR), retensi protein (Protein Retention/PR), retensi lemak (Lipid Retention/LR), dan laju sintasan (Survival Rate/SR) dihitung sebagai parameter yang dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan yang mengandung 50% dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae menghasilkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yestha Jwalita
"Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung pupa lalat Calliphoridae terhadap performan ikan patin bangkok di Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa pemberian pakan A, B, dan C pada ikan patin bangkok berbobot 2,5 g. Pakan A adalah pakan yang mengandung 100% protein tepung ikan, pakan B adalah pakan yang kandungan 50% protein tepung ikan dari bahan pakan A diganti dengan protein tepung pupa lalat Calliphoridae (50% protein tepung pupa), pakan C adalah pakan yang mengandung 100% protein tepung pupa lalat Calliphoridae.
Pemberian pakan harian sebanyak 5% dari biomassa ikan per akuarium. Frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari selama 28 hari. Faktor lingkungan yang diamati adalah suhu, pH, DO, dan ammonia. Performan yang diukur adalah sintasan, laju pertumbuhan, konversi pakan, dan retensi protein. Hasil uji ANOVA menunjukkan pakan yang mengandung 50% dan 100% protein tepung pupa lalat Calliphoridae berpengaruh terhadap laju pertumbuhan, konversi pakan, dan retensi protein. Hasil uji Duncan menunjukkan pengaruh kedua pakan tersebut signifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lu`lu`ul Firdausiah
"ABSTRAK
Pakan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan ikan. Nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin dibutuhkan ikan untuk menggantikan jaringan tubuh yang rusak, sumber energi, pematangan gonad dan untuk pertumbuhan. Ulva lactuca mengandung nutrisi berupa karbohidrat, protein, serat, air, mineral, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin B2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan buatan substitusi 10% dan 15% Ulva lactuca dengan sumber protein tepung maggot terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila larasati (Oreochromis niloticus). Hasil penelitian menunjukkan pertambahan bobot badan ikan nila larasati yang diberi pakan K1, P0, P1 dan P2 berturut-turut adalah 30,1 g, 23,63 g, 24,68 g, 25,07 g. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup ikan nila lararasati yang diberi pakan K1, P0, P1 dan P2 berturut-turut adalah 76,67%, 60%, 70% dan 50%. Kematian ikan nila larasati disebabkan oleh proses aklimatisasi yang tidak lama dan terserang bakteri Streptococcus agalactiae. Kualitas air selama penelitian masih dalam ambang batas normal.
ABSTRACT
Feed is one of the external factors that influence fish growth. Complete nutrients such as carbohydrates, proteins, fats, minerals and vitamins are needed by fish to replace damaged body tissue, a source of energy, ripening the gonads and for growth. Ulva lactuca contains nutrients in the form of carbohydrates, protein, fiber, water, minerals, vitamin A, vitamin B1 and vitamin B2. The purpose of this study was to determine the effect of substituting 10% and 15% Ulva lactuca with protein source maggot flour on the growth and survival of larasati tilapia (Oreochromis niloticus). The results showed that the body weight gain of larasati tilapia fed K1, P0, P1 and P2 were 30.1 g, 23.63 g, 24.68 g, 25.07 g, respectively. Meanwhile, the survival rate of lararasati tilapia fed K1, P0, P1 and P2 were 76.67%, 60%, 70% and 50%, respectively. Larasati tilapia mortality was caused by the acclimatization process that was not long and attacked by Streptococcus agalactiae bacteria. The water quality during the study was still within normal limits."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisha Putri Pertiwi
"Penelitian mengenai pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung maggot terhadap pertumbuhan ikan balashark (Balantiocheilos melanopterus) telah dilakukan. Ikan balashark berbobot ± 1,1 g, berukuran 3--5 cm ditebar dalam bak bervolume 120 L dan kepadatan 100 ekor. Penelitian dilakukan secara Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan berupa sumber protein pakan yaitu 100% tepung ikan (pakan A), 90% tepung ikan + 10% tepung maggot (pakan B), 80% tepung ikan + 20% tepung maggot (pakan C), 70% tepung ikan + 30% tepung maggot (pakan D).
Perlakuan dilakukan selama 3 bulan dengan tingkat pemberian pakan harian sebesar 8% dari biomassa/hari dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari. Faktor lingkungan yang diamati adalah T, DO, pH, dan NH3. Parameter perhitungan yang digunakan adalah laju pertumbuhan (SGR), konversi pakan (FCR), retensi protein (PR), retensi lemak (LR), dan sintasan (SR).
Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat pengaruh antarperlakuan pakan terhadap semua parameter yang diukur dan uji Student Newman-Keuls menunjukkan pengaruh tidak signifikan terhadap FCR dan SR. Berdasarkan parameter SGR, PR, dan LR, pakan C memberikan pertumbuhan terbaik di antara semua perlakuan pakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
Jakarta: Sains Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufiq Soekarno
"Gen tilapia Growth Hormone (tiGH) merupakan gen pengkode hormon pertumbuhan dari ikan nila yang berperan untuk meningkatkan pertumbuhan. Penelitian bertujuan melakukan kloning dan ekspresi gen tiGH untuk memproduksi protein rekombinan hormon pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian meliputi tahapan isolasi gen tiGH dari pMBA_tiGH, ligasi ke dalam pETBlue-2, serta transformasi vektor rekombinan ke dalam sel inang dengan menggunakan elektroporasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa vektor rekombinan dapat ditransformasi ke dalam sel inang E. coli BL2 dengan efisiensi transformasi 1,12x103 cfu/μg. Ekspresi gen tiGH dilakukan menggunakan induksi IPTG 0,4 mM dan dipurifikasi menjadi protein rekombinan growth hormone dengan berat molekul sebesar 22 kDa.

Tilapia growth hormone gene (tiGH) is a gene encoding growth hormone from the tilapia whose folr is to increase the growth. The research objective is to do cloning and expression tiGH gene to produce growth hormone recombinant proteins of tilapia (Oreochromis niloticus). Stages of research include isolation tiGH gene from pMBA_tiGH, ligation into pETBlue-2, and the transformation recombinant vector into host cells by using electroporation.
The result showed that recombinant vectors have been successfully transformed into the host cell E.coli BL21with transformation efficiency reached 1.12 x103 cfu/μg. Expression tiGH gene performed using 0.4 mM IPTG induction and purified recombinant protein growth hormone with a molecular weight of 22 kDa.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiq Anan Murobby
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian alga cokelat (Sargassum) dalam ransum terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila srikandi (Oreochromis aureus x O. niloticus) yang dipelihara dengan sistem akuaponik. Terdapat 4 perlakuan dan 3 ulangan. P0 yang diberi pakan tanpa campuran Sargassum, kelompok P1 yang diberi pakan dengan campuran Sargassum 2%, kelompok P2 yang diberi pakan dengan campuran Sargassum 4%, dan kelompok P3 yang diberi pakan dengan campuran Sargassum 6%. Hasil uji anava satu faktor (P > 0,05) menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata pemberian Sargassum terhadap pertumbuhan dan sintasan pada semua kelompok perlakuan.

The research was done to observe the effect of brown algae (Sargassum) in the ration on the growth and survival of Srikandi tilapia (Oreochromis aureus x O. niloticus) were maintained aquaponics system. There are 4 treatments and 3 replication. P0 mixture fed without Sargassum, P1 group fed with a mixture of 2% Sargassum, P2 group fed with a mixture of Sargassum 4%, and the P3 group fed with Sargassum mixture of 6%. The feed is given three times daily for 8 weeks. The result anova test (P > 0.05) showed no significant effect on the survival and provision of Sargassum growth in all treatment groups."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Dwi Ananda
"Waduk Ria Rio merupakan perairan tawar di Jakarta Timur yang dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menangkap ikan. Jenis ikan yang paling sering ditangkap adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio kelamin, tingkat dan indeks kematangan gonad, fekunditas, dan diameter telur ikan nila di Waduk Ria Rio. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari 2023. Metode purposive sampling digunakan di sembilan stasiun untuk pengambilan sampel air, sedangkan pengambilan sampel ikan berdasarkan lokasi ikan sering ditemukan menggunakan jala tebar. Pengukuran panjang dan penimbangan berat ikan dilakukan secara langsung di lapangan. Gonad diawetkan dalam alkohol 70% dan diamati di Laboratorium Ekologi Departemen Biologi FMIPA UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kelamin jantan dan betina ikan nila tidak seimbang dengan perbandingan 1 : 2,04 yang didominasi oleh betina. Ikan nila betina yang diperoleh sebanyak 49 ekor, sedangkan ikan jantan sebanyak 24 ekor. Tingkat kematangan gonad bervariasi yang menunjukkan ikan nila dapat memijah sepanjang tahun. Ikan nila yang didapatkan sedang memasuki masa pemijahan dilihat dari banyaknya jumlah ikan yang telah matang gonad (TKG III dan IV). Nilai indeks kematangan gonad kurang dari 20% dengan kisaran 0,01—3,78%. Fekunditas ikan nila berkisar 258—1190 butir. Ukuran diameter panjang telur berkisar 0,86—2,75 mm dan diameter lebar telur berkisar 0,64—2,39 mm. Berdasarkan sebaran diameter telur, diketahui ikan nila memiliki pola pemijahan partial spawner.

Ria Rio Reservoir is a freshwater ecosystem in East Jakarta that is used by local people to catch fish. The most commonly caught fish is nile tilapia (Oreochromis niloticus). The aims of this research were to determine sex ratio, gonad maturity stage, gonadal-somatic index, fecundity, and egg diameter of nile tilapia in Ria Rio Reservoir. Sampling was carried out in February 2023. Purposive sampling method was used in nine stations for water sampling, while fish sampling based on fish location is often found using cast net. Measurement of the length and weighing of fish is carried out in the field. The gonads were preserved in 70% alcohol and observed in the Ecology Laboratory of Departement of Biology FMIPA UI. The results showed that sex ratio of male and female was unbalanced with a ratio of 1 : 2,04 and was dominated by females. The female caught were 49 fish, while the male were 24 fish. Gonad maturity stage was varies, indicating that nile tilapia can spawn throughout the year. The nile tilapia obtained was entering the spawning period seen from the large number of fish that have matured (stage III and IV). Gonadal-somatic index was less than 20% with a ranged of 0,01—3,78%. Fecundity of fish ranged from 258—1190 eggs. Egg length diameter ranged from 0,86—2,75 mm and egg width diameter ranged from 0,64—2,39 mm. Based on distribution of egg diameter, nile tilapia is a partial spawner."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Yusuf
"ABSTRACT
Agen (patogen) yang ditemukan di nila tilapia (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758) adalah umumnya disebabkan oleh bakteri Gram-negatif bernama Aeromonas hydrophila dan Grampositive
Bakteri bernama Streptococcus agalactiae, keduanya menyebabkan penyakit wabah. Kedua jenis bakteri tersebut adalah penyebab penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) dan
Streptococcosis yang dapat menyebabkan kematian tinggi dan menurun kualitas produk perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji imunogenik potensi kemanjuran vaksin polivalen dari S. agalactiae dan A. hydrophila secara oral aplikasi melalui pakan pada budidaya nila nila, O. niloticus. Dua tahap ini penelitian dirancang untuk membantu membuat keputusan. Yang pertama, menganalisis kekebalan tubuh respons terhadap campuran A.hydrophila (AHL 0905-2) dan S.agalactiae (non-hemolitik dan sel-sel antigen hemolitik) sebagai ukuran keberhasilan vaksinasi nil nila dengan vaksin polyvalent. Analisis respons imun pada bakterisida serum aktivitas dapat digunakan sebagai komponen untuk melihat viabilitas patogen dalam inang yang ditunjukkan oleh titer antibodi nila nila. Yang kedua, menganalisis persentase kelangsungan hidup relatif (RPS) nilai pasca-vaksinasi dengan antigen campuran dari A. hydrophila dan S. Bakteri agalactiae untuk melihat keawetan nila tilapia pada MAS dan Streptococcosis penyakit. Hasil penelitian menunjukkan titer antibodi kelompok vaksinasi pada minggu pertama sampai minggu kelima secara signifikan lebih tinggi dari kontrol (P <0,05) setelah ditantang dengan S. agalactiae (non-hemolitik), sedangkan nilai-nilai RPS vaksin adalah pengobatan polivalen B dan pengobatan C campuran seluruh sel S. agalactiae (non-hemolitik dan hemolitik) dan A. hydrophila (AHL 0905-2) mencapai lebih rendah daripada nilai referensi RPS (> 50%) dalam uji tantangan infeksi tunggal.

ABSTRACT
The agent (pathogen) found in tilapia (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758) is commonly caused by Gram-negative bacteria called Aeromonas hydrophila and Grampositive
Bacteria called Streptococcus agalactiae, both of which cause plague. Both types of bacteria are the cause of Motile Aeromonas Septicemia (MAS) and Streptococcosis which can cause high mortality and decrease the quality of fishery products. The purpose of this study was to examine the immunogenic potential efficacy of polyvalent vaccines from S. agalactiae and A. hydrophila orally by application through feed in the cultivation of tilapia, O. niloticus. These two stages of research are designed to help make decisions. The first is analyzing the body's response to a mixture of A.hydrophila (AHL 0905-2) and S.agalactiae (non-hemolytic and hemolytic antigen cells) as a measure of the success of tilapia vaccination with a polyvalent vaccine. Analysis of immune responses to serum bactericidal activity can be used as a component to see the viability of pathogens in the host shown by tilapia tilapia antibodies. Second, analyze the percentage of relative survival (RPS) of post-vaccination values ​​with mixed antigens from A. hydrophila and S. Bacterial agalactiae to see the durability of tilapia in MAS and Streptococcosis. The results showed the vaccination group antibody titers in the first week to the fifth week were significantly higher than controls (P <0.05) after being challenged with S. agalactiae (non-hemolytic), while the RPS vaccine values ​​were polyvalent B treatment and treatment C mixture of all S. agalactiae cells (non-hemolytic and hemolytic) and A. hydrophila (AHL 0905-2) reached lower than the RPS reference value (> 50%) in a single infection challenge test"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>