Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Fanany Koetin
"ABSTRAK
Anggrek Oncidium Golden Shower adalah hasil silangan antara Oncidium flexuosum jantan dengan Oncidium sphacelatum betina. Anggrek ini merupakan sumber utama anggrek kuning yang memberi sumbangan terbesar dalam industri bunga potong di Asia Tenggara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan sitozim crop+ 0,00%; 0,15%; 0,20%; 0,25%; 0,30%; dan 0,35% terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Oncidium Golden Shower. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, luas daun, jumlah tunas anakan, dan berat basah tanaman. Hasil uji dengan analisis regresi linier pada a = 0,01, menunjukkan bahwa pemberian sitozim crop+ berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, dan jumlah tunas anakan. Sedangkan hasil analisis variansi satu faktor pada a = 0,05, menunjukkan bahwa pemberian sitozim crop+ tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan berat basah tanaman. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa pemberian sitozim crop+ dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Oncidium Golden Shower. Pada pemakaian sitozim crop+ 0,15% menunjukkan hasil terbaik, yaitu memberikan pertambahan 106,54% untuk tinggi tanaman, 57,58% untuk luas daun, dan 69,56% untuk jumlah tunas anakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Purwandari
"Anggrek Dendrobium Youppadeewan yang bersifat simpodial, merupakan tanaman hias yang mempunyai bunga yang indah. Bunga anggrek ini dapat digunakan sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Usaha untuk memenuhi kebutuhan akan bunga potong tersebut adalah dengan meningkatkan pertumbuahn tanaman anggrek, sehingga produksi bunganyapun tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sitozim crop+ 0; 0,15; 0,20; 0,25; 0,30; 0,35; dan 0,40% terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Dendrobium Youppadeewan. Pengamatan dilakukan terhadap pertambahan panjang daun, lebar daun, tinggi tanaman, jumlah tunas anakan, dan berat basah tanaman selama 4 bulan. Hasil analisis variansi satu faktor pada a = 0,05 menunjukkan bahwa pemberian sitozim crop+ berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang daun, lebar daun, tinggi tanaman, jumlah tunas anakan, dan berat basah tanaman. Sedangkan untuk pertambahan jumlah tunas anakan, pemberian sitozim crop+ tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian sitozim crop+ dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Dendrobium Youppadeewan. Pada konsentrasi sitozim crop+ 0,20% menunjukkan hasil yang terbaik, yaitu memberikan pertambahan 128,99% untuk panjang daun, 91,74% untuk lebar daun, 98,74% untuk tinggi tanaman, dan 171,63% untuk berat basah tanaman."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Oktaviani
"Terung (Solanum melongena L.) termasuk komoditas hortikultura yang dikonsumsi masyarakat sebagai bahan pangan maupun untuk pengobatan karena kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Pupuk N, P, dan K dapat digunakan untuk mengoptimalkan budidaya tanaman terung sehingga pemanfaatan buah terung dapat ditingkatkan. Penelitian bertujuan untuk menentukan rasio konsentrasi pupuk NPK terbaik, di antara 15:15:15, 20:15:15, 15:20:15, dan 15:15:20 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung (Solanum melongena L.). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan rasio N:P:K pupuk berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah bunga, dan jumlah bunga yang membentuk buah. Perlakuan dengan rasio N:P:K 15:20:15 memberikan hasil terbaik pada parameter umur berbunga, jumlah bunga, kadar klorofil, dan jumlah bunga yang membentuk buah.

Eggplant (Solanum melongena L.) is a horticultural commodity that are consumed by the community as food and for treatment because of its nutritional content that is beneficial to health. N, P, and K fertilizer can be used to optimize plant cultivation so that the utilization of eggplant can be increased. The aim of the study was to determine the best ratio of NPK fertilizer, among 15:15:15, 20:15:15, 15:20:15, and 15:15:20 on the growth and production of eggplant (Solanum melongena L.). The experimental design used was a randomized block design with four treatments and six replications. The results showed that the difference in the ratio of N:P:K fertilizer had a significant effect on plant height, number of flowers, and number of fruit set from flower. The best NPK ratio is 15:20:15 for flowering age, number of flowers, chlorophyll content, and number of fruit set from flower."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Muhammad Ashraf, editor
"In this book we have mainly focused on physiological, biochemical, molecular and genetic bases of crop development and related approaches that can be used for crop improvement under environmental adversaries. In addition, the adverse effects of different biotic (diseases, pathogens etc.) and abiotic (salinity, drought, high temperatures, metals etc) stresses on crop development and the potential strategies to enhance crop productivity under stressful environments are also discussed."
Dordrecht: [, Springer], 2012
e20417354
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Madeleine Hart Filiapuspa
"ABSTRAK
Pemerintah Indonesia telah menerapkan asuransi pertanian tradisional untuk mengatasi risiko gagal panen yang mungkin dihadapi oleh petani. Asuransi pertanian ini meru- pakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 mengenai Perlindun- gan dan Pemberdayaan Petani. Asuransi pertanian yang saat ini berlaku di Indonesia merupakan asuransi pertanian tradisional. Selain asuransi pertanian tradisional, terdapat asuransi jenis lain yaitu asuransi yang berbasis indeks curah hujan. Salah satu metode un- tuk perhitungan premi asuransi pertanian berdasarkan curah hujan adalah metode Black- Scholes. Metode Black-Scholes dapat digunakan karena terdapat kemiripan karakteristik antara opsi put dan asuransi. Untuk menerapkan perhitungan premi asuransi pertanian berdasarkan rata-rata curah hujan, digunakan data curah hujan dan luas panen. Letak provinsi Banten yang strategis dan kekayaan alam yang melimpah menyebabkan Banten dapat menjadi lumbung padi nasional. Dalam pelaksanaan usaha tani, pertanian sangat erat kaitannya dengan curah hujan. Oleh karena itu, skripsi ini akan berfokus pada per- hitungan premi asuransi pertanian berdasarkan rata-rata curah hujan. Risiko pertanian yang digunakan adalah kekeringan akibat rendahnya curah hujan yang mungkin dialami oleh petani. Uang pertanggungan pada asuransi pertanian berdasarkan rata-rata curah hu- jan ini akan dibayarkan apabila terjadi curah hujan di bawah parameter pemicu. Besar premi akan dihitung menggunakan metode Black Scholes yang biasa digunakan untuk menghitung harga opsi. Besar premi asuransi pertanian akan semakin besar apabila besar parameter pemicu semakin besar. Hal ini sesuai dengan sifat harga opsi yang meningkat bila strike price meningkat.

ABSTRACT
The Indonesian government has implemented a traditional crop insurance to address the risk of the crop failure that might be faced by farmers. This crop insurance is the im- plementation of Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pem- berdayaan Petani (the Protection and Empowerment of Farmers). The crop insurance which is currently applied in Indonesia is traditional crop insurance. In addition to the traditional crop insurance, there is another type of insurance, namely rainfall index based insurance. One of the methods for calculating crop insurance premiums based on rainfall is the Black-Scholes method. The Black-Scholes method can be used because there is similar characteristic between the put options and the insurance. To apply the calculation of agricultural insurance premiums based on average rainfall, rainfall and harvest area data are used. The strategic location of Banten province and abundant natural wealth can make Banten a national granary. In the implementation of farming, crop is very closely related to rainfall. Therefore, this paper will focus on calculation of the crop insurance premiums based on average rainfall. The crop risk used is drought due to the low rainfall that may be experienced by farmers. The sum insured on agricultural insurance based on this average rainfall will be paid in the event of rainfall under the trigger parameters. The premium will be calculated by using the Black Scholes method which is usually used to calculate the option price. The amount of agricultural insurance premiums will be greater if the size of the trigger parameters increases. This happens to the increasing option price if the strike price increases.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1983
631 CRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baehaki S. E.
"Pengembangan program pengelolaan hama terpadu (PHT) nasional sejak 1989 mampu meningkatkan produksi padi di Indonesia. Namun produksi padi tahun 2001-2006 mengalami pelandaian, berada di sekitar 54 juta ton per tahun. Pada tahun 2007 pemerintah melaksanakan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dengan target meningkatkan produksi 5% per tahun (2 juta ton/tahun). Salah satu upaya mencapai target produksi tersebut adalah dengan melaksanakan program Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) melalui 60.000 unit sekolah lapang PTT (SL-PTT). Hasil evaluasi pada 2008 dan 2009 menunjukkan, produksi padi melonjak dari 54,45 juta ton pada tahun 2006 menjadi 57,16 juta ton pada 2007, dan pada tahun 2008 dan 2009 produksi masing-masing mencapai 60,33 dan 64,4 juta ton. PHT bertujuan untuk mencapai stabilitas produksi, sedangkan PTT untuk meningkatkan produksi, efisiensi penggunaan input, dan nilai ekonomi tanaman. PTT terdiri atas beberapa komponen, yaitu pengelolaan varietas padi terpadu, pengelolaan nutrisi tanaman terpadu, pengelolaan hama terpadu, pengendalian gulma terpadu, pengelolaan air terpadu, pengelolaan pestisida terpadu, sosial ekonomi, mesin pertanian, dan pascapanen. Dalam era pembangunan pertanian tangguh pada koridor otonomi daerah, diperlukan sinkronisasi antara pusat dan daerah dalam implementasi Permentan No. 45/2011 dan sinergisme antardisiplin ilmu dalam upaya meningkatan produksi dan kesejahteraan petani."
Kementerian Pertanian RI, 2013
630 PIP 6:4 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>