Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Lestira A.S Mendur
"ABSTRAK
Tape merupakan makanan fermentasi yang sudah dikenal oleh penduduk Indonesia. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara tradisional dan menggunakan inokulum ragi tape. Dari ragi tape merk Semar berhasil diisolasi khamir Saccharomycopsin fibuliger.
Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan sifat pertumbuhan dan biokimia dari khamir S. fibuliger untuk mengetahui kemampuannya mengurai sumber pati yang terdiri dari: (1) pati siap pakai, (2) sagu, dan (3) tapioka.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa S. fibuliger dapat tumbuh baik pada medium yang mengandung sumber pati pada suhu 30 derajat celcius dan 35 derajat celcius. Khamir S. fibuliger juga merupakan khamir penghasil enzim amilolitik yang cukup baik, sehingga memilki kemampuan mengurai sumber pati tersebut. Selain itu S. fibuliger juga mampu mengurai glukosa dan sukrosa tanpa menghasilkan gas.
Kesimpulan yang diperoleh, ialah S. fibuliger hasil isolasi dari ragi merk Semar' dapat digunakan pada industri-industri yang melakukan hidrolisis pati dan diharapkan bermanfaat juga untuk memproduksi SCP yang menggunakan bahan karbohidrat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Tri Mayang Mekar
"Khamir merupakan mikroorganisme yang paling banyak digunakan dalam industri Protein Sel Tunggal (PST). Diketahui bahwa substrat merupakan biaya operasi terbesar dalam industri ini. Di Indinesia, hutan sagu yang tersebar luas belum dimanfaatkan secara optimal. Tepung sagu dapat dimafaatkan sebagai substrat PST. Saccharomycopsis fibuligera yang memiliki enzim amilase ekstra selular, termasuk khamir yang dapat mengurai amilum atau pati. Penelitian pendahuluan membuktikan bahwa S. fibuligera mampu tumbuh pada medium sagu 0,5 %. Dalam penelitian ini, pertumbuhan diukur dengan spektrofotometer Spectronic 20 Bausch & Lomb pada panjang gelombang = 640 nm. Pertumbuhan yang lebih baik didapatkan setelah penambahan yeast extract, mengingat sagu miskin vitamin. Selanjutnya, diuji pengaruh 3 variasi pH terhadap pertumbuhan S. fibuligera pada medium sagu yang diperkaya yeast extract. Dari penelitian dapat disimpulakan bahwa S. fibuligera tumbuh lebih baik pada medium sagu sesudah ditambahkan yeast extract, dan pH 5,0 merupahan pH yang terbaik bagi pertumbuhan S. fibuligera pada medium sagu yeast extract, pada suhu kurang lebih 30 derajat celcius."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaitun Alatas
"ABSTRAK
Untuk mengisolasi Chlamydomucor oryzae dari ragi tape, telah digunakan enam macam sampel yaitu: ragi Semar (S), ragi Sumber Madu (SM), ragi Sumber Urip (SU), ragi Puhung Padi (PP), ragi Roda Mae (II), dan ragi NKL (N). C. ory zae berhasil diisolasi .dari dua macam sanipel saja yaitu ragi S dan SM. Dalam penelitian ini oryzae yang telah diisolasi dari ragi tape tersebut, diuji pertumbuhannya pada medium PDA dan TEA dengan metode sebar, diuji aktivitas amilolitik nya pada medium pati singkong 35 % ( b/v) dengan metode "still culture", dan diuji aktivitas proteolitik-. nya pada medium gelatin 15 %. Semua uji aktLvitas tersebut dilakukan pada suhu 30°C dan 35°C. Dari uji pertumbuhan pada medium PDA, diameter koloni C. oryzae berkisar antara 4-16 mm (± 3,385) pada suhu 30°C dan berkisar antara 9-20 mm (2 9 787) pada 35°C. Pada medium TEA, diameter koloninya berkisar antara 9-20 mm ( 2,873) pada 30°C, dan berkisar antara 12-24 mm ( 3,253) pada 35°C. .Aktivitas amilolitik dan proteolitik kapang tersebut lebih tinggi pada suhu 35°C, bila dibandingkan pada suhu 30°C. Dari hasil penelitian mi diketahul bahwa Q. orvzae merupakan kapang yang mempunyai aktivitas arnilolitik dan proteolitik, sehingga dengan demikian dapat dlmanfaatkan pula di industri fermentasi yang menggunakan pati atau suatu sumber protein sebagal substrat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Indonesia memiliki beraneka ragam tanaman yang kaya akan karbohidrat, antara lain sagu dan ketela pohon. Baik tapioka yang merupakan hasil olahan dari ketela pohon, maupun sagu, keduanya dapat dimanfaatkan sebagai substrat Protein Sel Tunggal (PST). Dengan enzim amilase yang dimilikinya, Clamydomucor oryzae dapat memanfaatkan sagu dan tapioka untuk pertumbuhannya. Untuk mendapatkan pertumbuhan Clamydomucor oryzae, maka pada sagu dan tapioka perlu ditambahkan ekstrak taoge yang terutama sebagai sumber vitamin. Dalam penelitian ini, diuji pertumbuhan Clamydomucor oryzae pada medium sagu broth 0,5%, tapioka broth 0,5%, ekstrak taoge 10 %, sagu 0,5% + ekstrak taoge 10%, dan pada medium tapioka 0,5% + ekstrak tauge 10%. Fermentasi dilakukan pada suhu 35 derajat Celsius, pH 6,0 selama 7 hari. Pengukuran dilakukan melalui berat kering biomasa Chlamydomucor oryzae. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Chlamydomucor oryzae tumbuh lebih baik pada medium sagu dan tapioka yang ditambahkan ekstrak taoge, jika dibandingkan dengan pertumbuhannya pada medium lainnya. Pertumbuhan Chlamydomucor oryzae juga lebih baik pada pada medium ekstrak taoge, dibandingkan pertumbuhannya pada medium sagu dan tapioka murni."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rostiati N.
"ABSTRAK
Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat yang cukup potensial, dapat dimanfaatkan sebagai substrat dalam industri Protein Sel Tunggal (PST). Mikroorganisme yang banyak digunakan dalam industri tersebut adalah khamir, antara lain Candida tropocalis yang memiliki enzim amilase. Dalam penelitian ini, khamir Candida tropicalis ditumbuhkan pada medium sagu (0,5 %, b/v), ditambah yeast extract sebagai sumber vitamin serta mineral yang terdiri atas (NH4)2SO4, KH2PO4, MgSO4.7H2O, dan CaCl2.2H2O. Medium diinokulasi dengan suspensi Candida tropicalis (2 %, v/v). Fermentasi berlangsung dengan pengocokan secara resiprokal (125 rpm), pada suhu 30 derajat Celsius, selama 48 jam. Pertumbuhan khamir diukur dengan Spektrofotometer ?Spectronic 20 Bausch & Lomb? pada panjang gelombang 640 nm. Hasil yang diperoleh ialah , Candida tropicalis tumbuh lebih baik pada medium sagu yang telah diperkaya dengan yeast extract dan mineral, pada suhu 30 derajat Celsius."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Upaya pemeliharaan dan pengembangbiakan Mansonia uniformis di laboratorium, sampai saat ini belum memperoleh hasil yang memuaskan karena ditemukan beberapa kendala. Salah satu di antaranya tersedianya makanan (mikroorganisme) dalam medium pemeliharaan. Suatu penelitian telah dilakukan di laboratorium Stasiun Penelitian Vektor Penyakit untuk memelihara dan mengembangbiakkan Ma.uniformis dengan memberi makanan tambahan berupa ragi tape dan ragi roti. Hasil penelitian menunjukkan persentase nyamuk dewasa yang dihasilkan dengan pemberian makanan tambahan ragi tape dan ragi roti berturut-turut 27,8% dan 36,3%, sehingga ragi tape dapat digunakan sebagai pengganti ragi roti impor untuk pemeliharaan jentik Ma.uniformis di laboratorium."
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Philip Wang
"Pangan fungsional merupakan makanan dan minuman yang dapat memberikan manfaat kesehatan. Makanan fermentasi seperti tape termasuk makanan fungsional karena mengandung probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri dari tape ketan hitam dan tape beras hitam serta mengisolasi probiotik yang berperan. Tape dibuat dengan memasak kedua beras dan kemudian diberi ragi tape NKL dan difermentasi hingga hari ke 3, 5, dan 7. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan cylinder plate diffusion terhadap bakteri uji Escherichia coli, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Kocuria rhizophila. Pengukuran pH dilakukan dengan pH meter sedangkan total asam diukur dengan metode titrasi. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar pada filtrat tape ketan hitam dengan lama fermentasi 5 hari terhadap E. coli (16.33±1.38), P. aeruginosa (11.82±0.94), B. subtilis (13.44±1.18), S. aureus (14.14±0.67), dan K. rhizophila (15.35±1.18). Tape ketan hitam dengan lama fermentasi 5 hari memiliki nilai pH sebesar 4,935 dan persentase total asam 0,557% sedangkan nilai pH tape beras hitam sebesar 4,31 dan total asam 0,727%. Hasil aktivitas antibakteri kedua tape disebabkan oleh bakteriosin yang diproduksi oleh bakteri asam laktat. 4 isolat lactobacilli berhasil diisolasi dari air tape ketan hitam dan seluruh isolat memiliki karakteristik yang sesuai dengan ciri Lactobacillus berdasarkan identifikasi manual Cowan and Steel. Potensi isolat lactobacilli sebagai probiotik dapat diteliti lebih lanjut.

Functional food is types of food that can provide health benefits. Fermented foods such as black glutinous rice included as functional foods because they contain beneficial probiotics. This study aims to determine the antibacterial activity of fermented black glutinous rice and fermented black rice and to isolate the probiotics. Fermented black glutinous rice is made by cooking both rice and inoculated with NKL starter culture and fermented until 3, 5, and 7 days. Antibacterial activity test was carried out with cylinder plate diffusion method on Escherichia coli, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, and Kocuria rhizophila. pH measurement was done with pH meter while the total acid was measured by titration. Results showed that highest antibacterial activity was found in fermented black glutinous rice filtrate with 5 days of fermentation against E. coli (16.33±1.38), P. aeruginosa (11.82±0.94), B. subtilis (13.44±1.18), S. aureus (14.14±0.67), and K. rhizophila (15.35±1.18). Fermented black glutinous rice with 5 days of fermentation has a pH value of 4.935 and a total acid percentage of 0.557%, while fermented black rice has a pH value of 4.31 and a total acid percentage of 0.727%. The results of both fermented rices antibacterial activity were caused by bacteriocins produced by lactic acid bacteria. Four lactobacilli isolates were successfully isolated from fermented black glutinous rice water and all isolates had characteristics that matched those of lactobacillus based on the identification manual by Cowan and Steel. The potential of lactobacilli isolates as probiotics could be further investigated."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Dharmastuti
"ABSTRAK
Penelitian mengenai aktivitas amilolitik kapang dan sakarolitik khamir penghasil alkohol dari ragi tapai telah dilakukan. Sebanyak 22 isolat kapang dan 10 isolat khamir berhasil diisolasi dari ragi tapai yang berasal dari 5 daerah berbeda, yaitu Aceh, Bengkulu, Medan, Pontianak, dan Sulawesi. Penapisan isolat kapang secara kualitatif dan semi-kuantitatif dilakukan dengan metode iodin. Aktivitas amilase kapang secara kualitatif ditentukan berdasarkan ukuran zona bening setelah diteteskan dengan pereaksi iodin. Penapisan aktivitas amilase secara semi-kuantitatif diukur dengan spektrofotometer pada 620 nm. Hasil penapisan secara kualitatif menunjukkan bahwa isolat ZMDN1, ZMDN2, dan ZRS1 masing-masing memiliki diameter zona bening yang sama sebesar 85 mm. Penapisan secara semi-kuantitatif menunjukkan bahwa isolat ZMDN1 dan ZRS1 memiliki nilai transmitan (T) sebesar 96%, sedangkan isolat ZMDN2 memiliki nilai transmitan (T) sebesar 45%. Aktivitas amilase tiga isolat kapang terpilih diukur lebih lanjut menggunakan metode Dinitrosalicyclic Acid (DNS). Hasil menunjukkan bahwa isolat ZMDN1 memiliki nilai aktivitas amilase tertinggi sebesar 8,53 U/mL sedangkan aktivitas terendah, 4,88 U/mL dihasilkan oleh isolat ZRS1. Berdasarkan pengamatan karakter morfologi makroskopis dan mikroskopis, ketiga isolat kapang terpilih diduga merupakan anggota genus Amylomyces. Hasil penapisan khamir berdasarkan pertumbuhan sel dan pembentukan gas CO2 di dalam tabung Durham menunjukkan bahwa ketiga isolat khamir YPN2, YBKL1, dan YPN1 mampu tumbuh baik pada medium PDB dengan penambahan 15% glukosa. Produksi alkohol berdasarkan pembentukan CO2 oleh YPN2 telah terlihat dalam 24 jam, sementara isolat khamir YBKL1 dan YPN1 terlihat dalam 48 jam. Ketiga isolat khamir terpilih diduga merupakan anggota filum Ascomycota berdasarkan karakter morfologi dan kemampuan memfermentasi glukosa untuk menghasilkan alkohol dan CO2.

ABSTRACT
A research on screening of amylolytic molds and saccharolytic yeasts from ragi tapai has been done. Twenty two isolates of mold and ten isolates of yeast were isolated from ragi tapai originating from five regions in Indonesia. The five regions are Aceh, Bengkulu, Medan, Pontianak, and Sulawesi. Qualitative and semi-quantitative screening of mold isolates were carried out by iodine method. The amylase activity of molds were qualitatively determined based on the formation of clear zones after flooding with iodine reagent. Semi-quantitative screening of amylase activity was measured by spectrophotometer based on the highest transmittance value at 620 nm. Qualitative screening results showed that ZMDN1, ZMDN2, and ZRS1 isolates have the same clear zone diameter of 85 mm. Semi-quantitative screening showed that ZMDN1 and ZRS1 isolates have 96% transmittance value, whereas ZMDN2 isolates has 45% transmittance value. Based on the screening results, the three mold isolates were thought to have the highest amylase activity. The amylase activity of the three selected molds was measured further using the Dinitrosalicyclic Acid (DNS) method. The highest amylase activity value was produced by ZMDN1 isolate (8.53 U/mL), while the lowest amylase activity value was produced by ZRS1 isolate (4.88 U/mL). Based on the macroscopic and microscopic morphological characteristics, the three selected isolates belong to the genus Amylomyces. Yeast screening results based on cell growth and formation of CO2 gas in Durham tubes showed that the three yeast isolates were able to grow well on the PDB medium with the addition of 15% glucose. Alcohol production based on CO2 formation by YPN2 was detected in 24 hours, while YBKL1 and YPN1 was detected in 48 hours. The three selected yeast isolates are members of the phylum Ascomycota, based on morphological characteristic and ability to ferment glucose to produce alcohol and CO2."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Washila Nurlaila
"ABSTRACT
Isolasi dan penapisan kapang dan khamir dari lima jenis ragi tapai asal beberapa kota di Jawa Barat telah dilakukan. Berdasarkan hasil isolasi, didapatkan tiga belas isolat kapang dan tujuh isolat khamir. Penapisan kapang amilolitik dilakukan secara kualitatif menggunakan uji iodin. Uji kualitatif dilakukan dengan mengukur zona bening pada medium starch agar yang telah ditumbuhi kapang dan kemudian ditetesi iodin. Hasil uji menunjukkan isolat (ZC1, ZC2, ZGJ2) memiliki diameter zona bening sebesar (69,95 mm, 58,73 mm, 56,85 mm). Aktivitas amilase ketiga isolat kapang terpilih diukur menggunakan metode DNS (Dinitrosalicylic Acid). Hasil uji menunjukkan bahwa isolat ZGJ2 merupakan isolat kapang dengan aktivitas tertinggi (6,30 U/mL) sedangkan isolat kapang dengan aktivitas terendah (3,03 U/mL) dihasilkan oleh isolat ZC2. Penapisan khamir penghasil alkohol dilakukan berdasarkan pertumbuhan sel dan gas  yang terperangkap dalam tabung Durham, dalam medium PDB yang ditambah glukosa 5%, 10%, dan 15%. Ketiga isolat mampu tumbuh dengan baik pada medium dengan konsentrasi glukosa 15%. Namun pembentukan gas  hanya terjadi pada penambahan 10% glukosa oleh isolat YC1 (4+) dan YC3 (3+)  serta penambahan 5% glukosa oleh isolat YC2 (2+). Hasil pengamatan karakter makroskopis dan mikroskopis isolat ZC1 dan ZGJ2  diduga merupakan genus Rhizopus, sedangkan isolat ZC2 masuk ke dalam genus Mucor. Isolat khamir terpilih diduga termasuk ke dalam filum Ascomycota berdasarkan karakter morfologi dan fisiologi.

ABSTRACT
Isolation and screening of molds and yeasts from five types of ragi tapai from several cities in West Java had been done. Based on the results of isolation, thirteen mold isolates and seven yeast isolates were obtained. Screening of amylolytic mold was done by qualitative assay using iodine. Iodine assay was done by measuring clear zones on starch agar medium which had been grown with mold and then flooded with iodine. The results of iodine assay showed that three isolates (ZC1, ZC2, ZGJ3) formed clear zones diameter (69.95, 58.73, 56.85). Amylase activity of the three selected mold isolates were measured using the DNS (Dinitrosalicylic Acid) method. The results showed that ZGJ2 had highest activity (6.30 U / mL) meanwhile the mold isolate with the lowest activity (3.03 U / mL) was ZC2. Alcohol-producing yeasts were screened based on cell growth and  trapped in Durham tubes, in the medium of PDB added with glucose 5%, 10%, and 15%. The best three isolates were able to grow in a medium with 15% glucose concentration. However the formation of  only occurs in the addition of 10% glucose by YC1 (4+) and YC3 (3+) and the addition of 5%  glucose by YC2 (2+). Based on observation of the macroscopic and microscopic characters, ZC1 and ZGJ2 assumed belong to the Rhizopus genus, meanwhile ZC2 belongs to the Mucor genus.The selected yeasts are assumed to belong to the Ascomycota phylum based on morphological and physiological characters."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>