Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purwoko Nugroho
"Penelitian tentang pengaruh ekstrak Pimpinella pruatjan Molkenb. (purwoceng) terhadap libido Mus musculus L. (mencit) jantan dilakukan di Laboratorium Biologi Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI. Dua puluh lima ekor mencit jantan dibagi secara acak dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol 1 (KK1) yang dicekok larutan carboxy methyl cellulose (CMC) 1%, kelompok kontrol 2 (KK2) yang dicekok suspensi asetaminophen dosis 140 mg/kg bb, serta 3 kelompok perlakuan (KP1, KP2, dan KP3) yang dicekok ekstrak P. pruatjan dengan dosis 32,5; 65; dan 130 mg/kg bb selama 3 hari yang sebelumnya dicekok asetaminophen dosis 140 mg/kg bb selama 30 hari.
Parameter libido yang diukur adalah latensi penunggangan, latensi intromisi, latensi ejakulasi, jumlah penunggangan, dan jumlah intromisi. Uji anava 1 faktor (α = 0,05) yang dilanjutkan dengan uji LSD (α = 0,05) menunjukkan bahwa pencekokan ekstrak P. pruatjan dosis 32,5 mg/kg bb (KP 1) selama 3 hari berturut-turut dapat meningkatkan libido, sementara pencekokan ekstrak P. pruatjan dosis 65 dan 130 mg/kg bb (KP 2 dan KP 3) tidak berpengaruh dalam meningkatkan libido."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ramadhani
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak Pimpinella pruatjan Molkenb. (purwoceng) secara oral terhadap kualitas spermatozoa Mus musculus L. (mencit) jantan galur DDY pada bulan Juni--Juli 2006 di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI. Mencit jantan sebanyak 24 ekor dibagi dalam 4 kelompok perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 6 ulangan. Satu Kelompok Kontrol (KK) dicekok dengan larutan carboxy-methyl-cellulose 1%.
Tiga kelompok perlakuan lainnya (KP1,KP2, dan KP3) dicekok dengan suspensi ekstrak P. pruatjan dengan dosis berturut-turut sebesar 32,5; 65; dan 130 mg/ kg bb/ hari. Semua perlakuan diberikan selama 8 hari berturutturut. Mencit dikorbankan pada hari ke-9 dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, kemudian bagian ujung distal kauda epididimis sampai akhir vas deferen diisolasi dan dilakukan penghitungan persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas serta konsentrasi spermatozoa. H
asil pengamatan terhadap rerata persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan konsentrasi spermatozoa berturut-turut adalah sebagai berikut: KK (69,5 ± 9,13 % ; 70,3 ± 0,80 % ; 16,5 ± 0.84 % ; 19,76 ± 6,852 juta/ml), KP1 (76 ± 9.54 % ; 78 ± 0,50 % ; 19,16 ± 0,57 % ; 21,56 ± 9,992 juta/ml), KP2 (66,8 ± 9,17 % ; 74,5 ± 1,22 % ; 13,16 ± 0,83 % ; 22,33 ± 7,247 juta/ml), KP3 (76,6 ± 9,59 % ; 81,5 ± 0,60 % ; 16,83 ± 0,90 % ; 35,8 ± 12,129 juta/ml). Hasil uji anava 1-faktor terhadap persentase motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara ke-4 kelompok perlakuan.
Hasil uji anava 1-faktor terhadap konsentrasi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara KP3 dengan KK, KP1, dan KP2. Dengan demikian, pencekokan ekstrak P. pruatjan selama 8 hari berturut-turut dengan dosis 130 mg/kg bb dapat meningkatkan konsentrasi spermatozoa sebesar 44,08 %, sedangkan terhadap persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa tidak berpengaruh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Juwariah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Kusmana
"Telah dilakukan pengujian pengaruh suspensi ekstrak tribulus (Tribulus cistoides) dosis 400, 800, 1600, dan 3200 mg/kg bb selama 3 hari terhadap mencit jantan yang sebelumnya ielah diberi asetaminophen dosis 140 mg/kg bb/ hari selama 30 hari berturut-turut. Hasil uji stastistik terhadap parameter-parameter lalensi penunggangan, latensi intromisi, latensi ejakulasi, jumlah penunggangan, dan jumlah tntromtsi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (a < 0,05) dibandingkan dengan kontrol. Dengan demikian dapal disimpulkan bahwa pemberian ekstrak tribulus dosis 400, 800, 1600, dan 3200 mg/kg bb selama tiga hari dapat meningkatkan libido mencit, semakin tinggi dosis maka semakin besar libido yang dihasilkan.

The effect of varying doses (400, 800, 1600, 3200 mg/kg body weight) of tribulus (Tribulus cistoides) extract suspension on libido of male mice for 3 days was investigated. Before treatment, the male mice were previously subjected with 140 mg/kg body weight of acetaminophen for 30 days. The statistical test on mount latency, intromtion latency, ejaculation latency, amount of mounts and amount of intromtions of the male showed significantly difference ( a < 0.05) compared with control. Notably, there was an increase in the male mice libido with increase in concentration of the tribulus extract."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2005
SAIN-10-1-2005-11
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mellita Rizkawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shilvana
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak etil asetat Enhalus acoroides (L.f.) Royle secara oral terhadap spermatogenesis mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Dua puluh lima ekor mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri atas 5 ekor. Kelompok 1 sebagai kontrol dicekok olive oil, dan 4 kelompok lainnya dicekok ekstrak etil asetat Enhalus acoroides (L.f.) Royle dengan dosis 5 mg/kg bb, 10 mg/kg bb, 20 mg/kg bb, dan 40 mg/kg bb. Pencekokan dilakukan selama 36 hari berturut-turut dan pada hari ke-37 seluruh mencit dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, kemudian dilakukan pembuatan sediaan histologi testis dengan metode parafin. Data rerata skor Johnsen KK (9,57 ± 0,20), KP1 (9,59 ± 0,18), KP2 (9,65 ± 0,13), KP3 (9,48 ± 0,34) dan KP4 (9,47 ± 0,29). Data rerata diameter tubulus seminiferus KK (207,62 μm ± 9,18), KP1 (198,28 μm ± 3,12), KP2 (206,33 μm ± 9,80), KP3 (200,05 μm ± 8,44) dan KP4 (201,08 μm ± 3,00). Data rerata berat testis KK (0,28 g ± 0,05), KP1 (0,30 g ± 0,04), KP2 (0,30 g ± 0,02), KP3 (0,31 g ± 0,07) dan KP4 (0,28 g ± 0,05). Hasil uji statistik Anava 1-faktor (α = 0,05) tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada skor Johnsen, diameter tubulus seminiferus dan berat testis, sehingga tidak berpengaruh terhadap spermatogenesis."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monati Septarini
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek diuretik ekstrak rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val. & Van Zijp.) dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Penelitian dilakukan di Laboratorium Metabolisme Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi FKH-IPB. Tiga puluh ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok eksperimental KE1, KE2, dan KE3 yang masing-masing diberi ekstrak rimpang temu mangga dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb; kelompok kontrol negatif (KKN) yang diberi larutan salin 0,1% tween-80; kelompok kontrol positif 1 (KKP1) yang diberi urea dosis 500 mg/kg bb; dan kelompok kontrol positif 2 (KKP2) yang diberi furosemid dosis 3 mg/kg bb. Seluruh bahan uji diberikan secara oral. Aktivitas diuretik maksimum KE1, KE2 dan KE3 secara berurutan adalah 0,59; 1,18; dan 0,84. Berdasarkan skala Gujral (1955) ekstrak rimpang temu mangga dosis 40 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik menengah, dosis 80 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik lemah, dan dosis 20 mg/kg bb belum dapat menghasilkan aktivitas diuretik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuvinta Riandisty
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.) dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap aktivitas diuretik mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Penelitian dilakukan di Laboratorium Metabolisme, Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi FKH IPB, Bogor. Tiga puluh ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (KKN) (salin 0,10% tween-80), kelompok kontrol positif 1 (KKP1) (urea), kelompok kontrol positif 2 (KKP2) (furosemid), dan 3 kelompok eksperimen (KE) (ekstrak rimpang temu putih) yaitu KE1, KE2, dan KE3 dengan dosis masing-masing 20, 40, dan 80 mg/kg bb. Pengamatan volume urin kumulatif dilakukan setiap jam selama 5 jam setelah pencekokan. Analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa aktivitas diuretik tertinggi untuk KKP2, KE1, KE2, dan KE3 masing-masing sebesar 3,57; 0,54; 1,41; dan 0,85. Berdasarkan skala diuretik Gujral dkk. (1955), ekstrak rimpang temu putih dosis 40 mg/kg bb dan 80 mg/kg bb memiliki aktivitas diuretik, namun dosis 20 mg/kg bb tidak memiliki aktivitas diuretik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jill Wanda Hamilton
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak dimer isoeugenol secara oral terhadap kualitas spermatozoa mencit jantan galur DDY. Kelompok kontrol diberi minyak zaitun. Kelompok perlakuan diberi ekstrak dimer isoeugenol dengan dosis 2,4 mg/kg bb; 4,8 mg/kg bb; 9,6 mg/kg bb; dan 19,2 mg/kg bb. Masing-masing kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terdiri atas 5 ekor mencit. Bahan uji diberikan setiap hari selama 36 hari berturut-turut.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan motilitas spermatozoa dan viabilitas spermatozoa pada dosis 4,8 mg/kg bb; 9,6 mg/kg bb; da 19,2 mg/kg bb, juga konsentrasi spermatozoa pada dosis 9,6 mg/kg bb dan 19,2 mg/kg bb. Kenaikan abnormalitas ditemukan pada dosis 4,8 mg/kg bb; 9,6 mg/kg bb; dan 19,2 mg/kg bb. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian ekstrak dimer isoeugenol dapat menurunkan kualitas spermatozoa mencit jantan mulai dosis 4,8 mg/kg bb dan memiliki batas aman penggunaan sampai 2,4 mg/kg bb.

The research aims to determined the effect of isoeugenol dimer extract administrated orally on the quality of spermatozoa of male mice DDY strain. The control group was given olive oil. The treatment group were given isoeugenol dimer with doses of 2.4 mg/kg bw; 4.8 mg/kg bw; 9.6 mg/kg bw; and 19.2 mg/kg bw. Each control group and treatment group consisted of 5 mices. Test material administrated daily for 14 consecutive days.
The results showed that a decreased in sperm motility and viability of spermatozoa at doses 4.8 mg/kg bw; 9.6 mg/kg bw; and 19.2 mg/kg bw, as well as the concetration of spermatozoa at doses 9.6 mg/kg bw and 19.2 mg/kg bw. The increased in spermatozoa abnormality were found at doses 4.8 mg/kg bw; 9.6 mg/kg bw; and 19.2 mg/kg bw. The result indicated that administration of extract dimer isoeugenol can reduce the quality of spermatozoa from male mice stated from doses 4.8 mg/kg bw and had usage threshold up to 2.4 mg/kg bw."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yultra Arce
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>