Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhiza Nurchandra Dewi
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% rimpang Curcuma domestica Val. (kunyit) dosis 230 mg/kg bb, 310 mg/kg bb, dan 390 mg/kg bb, terhadap ketebalan epitel vagina Mus musculus L. (mencit) betina galur DDY yang diovariektomi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Perkembangan, Departemen Biologi FMIPA-UI. Dua puluh lima ekor M. musculus betina galur DDY yang telah diovariektomi
dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (KK1) (akuades), kelompok kontrol positif (KK2) (etinil estradiol), dan 3 kelompok perlakuan (KP) (ekstrak rimpang C. domestica) yaitu KP1, KP2, dan KP3 dengan dosis masing-masing 230, 310, dan 390 mg/kg bb per hari. Pemberian ekstrak dilakukan secara oral selama 8 hari berturut-turut. Rerata ketebalan epitel vagina pada hari ke-9 untuk KP1, KP2, KP3, KK1, dan KK2 masing-masing sebesar (5,91 ± 0,65) μm, (11,33 ± 1,42) μm, (19,60 ± 1,50) μm, (5,06 ± 0,72)μm, dan (18,75 ± 1,90) μm. Uji anava menunjukkan bahwa ekstrak rimpang C. domestica dengan dosis tersebut berpengaruh terhadap ketebalan epitel vagina M. musculus yang diovariektomi (α = 0,05). Namun, dosis 230 mg/kg bb belum dapat meningkatkan ketebalan epitel vagina secara nyata."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahayu Ratri
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang Curcuma domestica Val. (kunyit) dengan dosis 230 mg/kg bb, 310 mg/kg bb, dan 390 mg/kg bb, terhadap endometrium Mus musculus L. (mencit) galur DDY yang diovariektomi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Perkembangan Departemen Biologi FMIPA-UI. Dua puluh lima ekor mencit betina galur DDY yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok perlakuan KP1, KP2, KP3, yang masing-masing diberi ekstrak rimpang C. domestica dengan dosis 230 mg/kg bb, 310 mg/kg bb, dan 390 mg/kg bb per hari, kontrol negatif (KK1) yang diberi akuades, dan kelompok kontrol positif (KK2) yang diberi etinil estradiol. Seluruh bahan uji diberikan secara oral selama 8 hari berturut-turut. Rerata ketebalan endometrium setelah 8 hari untuk KP1, KP2, KP3, KK1, dan KK2 berturut-turut adalah (13,57 ± 1,76) μm; (24,14 ± 2,33) μm; (31,03 ± 3,76) μm; (9,85 ± 1,04) μm; dan (27,59 ± 2,56) μm. Uji analisis variansi (anava) 1-faktor menunjukkan bahwa ekstrak rimpang C. domestica dosis 310 mg/kg bb, dan 390 mg/kg bb dapat meningkatkan ketebalan endometrium, namun pada dosis 230 mg/kg bb belum dapat meningkatkan ketebalan endometrium."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dadang Kusmana
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap ketebalan endometrium, epitel vagina, kelenjar mammae, dan protein reseptor estrogen (RE) pada mencit-mencit yang telah diovariektomi. Dua puluh lima mencit yang telah diovariektomi yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok diberi perlakuan dengan etinilestradiol (8,4 x 10-3 g), akuades (10 ml), dan ekstrak rimpang kunyit dosis 230 mg/kg bb; 310 mg/kg bb; dan 390 mg/kg bb selama delapan hari. Mencit dibunuh pada akhir percobaan, kemudian uterus, vagina, dan mamae diambil, lalu berat basah uterus dicatat. Uterus, vagina, dan mammae diperiksa preparat histologisnya. Keberadaan protein reseptor estrogen (RE) pada uterus dianalisis menggunakan SDS-PAGE. Hasil uji anava 1-faktor menunjukkan bahwa ekstrak rimpang kunyit dosis 310 mg/kg bb dan 390 mg/kg bb memberikan efek estrogenik pada epitel vagina, ketebalan endometrium, dan diameter kelenjar mammae. Analisis SDS-PAGE menunjukkan adanya perbedaan konsentrasi protein antara kontrol dan kelompok perlakuan yang terlihat dari ketebalan pita-pita protein. Pita reseptor estrogen dapat dideteksi pada sampel kelompok perlakuan dengan berat molekul 45 kDa.

Estrogenic Effect of 70% Ethanol Turmeric (Curcuma domestica Val.) extract on ovariectomized Female Mice (Mus musculus L.). The influence of extract turmeric (Curcuma domestica Val.) on endometrium thickness, vaginal epithelium, mammary gland, and protein of estrogen receptor of ovariectomized mice was examined. Twenty five ovariectomized mice which were divided into five groups, were treated by ethynilestradiol (8,4 x 10-3 g), aquades (10 ml), and turmeric extract at doses 230 mg/kg b.w.; 310 mg/kg b.w.; and 390 mg/kg b.w. for eight days. At the end of experiments the mice were killed, then the uterus, vagina, and mammae were removed and the wet weight of uterus was recorded. Uterus, vagina, and mammae were examined histologically. Estrogen receptor protein from uterus were analized by using SDS-PAGE. One way anava test showed that turmeric extract at doses 310 mg/kg b.w. and 390 mg/kg b.w give estrogenic effect on vaginal ephitelium, endometrium thickness, and diametre of mammary glands. SDS-PAGE analysis showed there were differences in protein concentration between control and treatment groups which were seen in the thickness of the bands. Estrogen receptor band could be detected in sampel of treatment groups at molecular weight 45 kDa."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lidwina Ambiono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Wulandari
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak etil asetat Enhalus acoroides (L.f.) Royle dosis 5 mg/kg bb, 10 mg/kg bb, 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap ketebalan epitel vagina Mus musculus L. (mencit) betina galur DDY yang diovariektomi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan, Departemen Biologi FMIPA-UI. Tigapuluh dua ekor M. musculus betina galur DDY yang telah diovariektomi dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu 5 kelompok perlakuan (KP) yaitu KP1, KP2, KP3, KP4, dan KP5 dengan dosis masing-masing 5 mg/kg bb, 10 mg/kg bb, 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb per hari, kelompok kontrol negatif (KK-) (olive oil), kelompok kontrol positif (KK+) (etinil estradiol), dan kelompok pembanding (KPb) (tidak diovariektomi dan diberi olive oil). Pemberian ekstrak dilakukan secara oral selama 8 hari berturut-turut. Rerata ketebalan epitel vagina pada hari ke-9 untuk KP1, KP2, KP3, KP4, KP5, KK-, KK+, dan KPb masing-masing sebesar (73,90  24,15) m, (49,81  6,84) m, (122,78  23,20) m, (137,66  27,61) m, (96,09  6,93) m, (46,66  8,86) m, (114,47  23,75) m, dan (98,41  37,57) m. Berdasarkan uji Anava dan LSD ( = 0,05) menunjukkan bahwa ekstrak E. acoroides memiliki efek estrogenik terhadap ketebalan epitel vagina M. musculus betina yang diovariektomi, yaitu pada dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb. Berdasarkan rerata ketebalan epitel vagina, dosis 40 mg/kg bb merupakan dosis optimum."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun
Elephantopus scaber L. (tapak liman) dosis 350 mg/kg b.b., 700 mg/kg b.b.,
1400 mg/kg b.b. dan 2800 mg/kg b.b., terhadap ketebalan epitel vagina
Mus musculus L. (mencit) galur DDY yang diovariektomi. Penelitian
dilakukan di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan
Departemen Biologi FMIPA-UI. Tiga puluh ekor mencit betina galur DDY
yang telah diovariektomi dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol
negatif (KK-) (akuades), kelompok kontrol positif (KK+) (estradiol benzoat)
dan 4 kelompok perlakuan (KP) (ekstrak daun tapak liman) yaitu KP1, KP2,
KP3 dan KP4 dengan dosis masing-masing 350 ; 700; 1400 dan 2800 mg/kg
b.b. per hari. Perlakuan diberikan secara oral selama 8 hari berturut-turut.
Rerata ketebalan epitel vagina pada hari ke-9 untuk KK-, KK+, KP1, KP2,
KP3 dan KP4 masing-masing sebesar 5,82 ± 1,28; 8,89 ± 2,9; 8,24 ± 1,91;
8,23 ± 1,91; 9,34 ± 2,23 dan 13,04 ± 2,77 μm. Uji ANAVA menunjukkan
bahwa ekstrak daun tapak liman berpengaruh nyata terhadap ketebalan
epitel vagina mencit yang diovariektomi (α = 0,05). Uji LSD menunjukkan
bahwa ekstrak daun tapak liman dosis 2800 mg/kg b.b. (KP4) dapat
meningkatkan ketebalan epitel vagina mencit yang diovariektomi (α = 0,05)."
Universitas Indonesia, 2007
S31382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Monati Septarini
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek diuretik ekstrak rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val. & Van Zijp.) dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Penelitian dilakukan di Laboratorium Metabolisme Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi FKH-IPB. Tiga puluh ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok eksperimental KE1, KE2, dan KE3 yang masing-masing diberi ekstrak rimpang temu mangga dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb; kelompok kontrol negatif (KKN) yang diberi larutan salin 0,1% tween-80; kelompok kontrol positif 1 (KKP1) yang diberi urea dosis 500 mg/kg bb; dan kelompok kontrol positif 2 (KKP2) yang diberi furosemid dosis 3 mg/kg bb. Seluruh bahan uji diberikan secara oral. Aktivitas diuretik maksimum KE1, KE2 dan KE3 secara berurutan adalah 0,59; 1,18; dan 0,84. Berdasarkan skala Gujral (1955) ekstrak rimpang temu mangga dosis 40 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik menengah, dosis 80 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik lemah, dan dosis 20 mg/kg bb belum dapat menghasilkan aktivitas diuretik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholifah
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Elephantopus scaber L. dosis 350 mg/kg b.b., 700 mg/kg b.b., 1400 mg/kg b.b.,2800 mg/kg b.b., terhadap endometrium Mus musculus L. galur DDY yang diovariektomi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA-UI. Tiga puluh ekor mencit betina galur DDY yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (KK-) yang diberi akuades, kelompok kontrol positif (KK+) yang diberi estradiol benzoat, dan 4 kelompok perlakuan KP1, KP2, KP3, dan KP4 yang masing-masing diberi ekstrak daun E. scaber dengan dosis 350 mg/kg b.b., 700 mg/kg b.b., 1400 mg/kg b.b., dan 2800 mg/kg b.b. perhari. Perlakuan diberikan secara oral selama 8 hari berturut-turut. Rerata ketebalan endometrium setelah 8 hari untuk KK-, KK+, KP1, KP2, KP3, dan KP4 adalah 16,74±2,60; 29,60±2,76; 24,07±4,12; 14,52±1,68; 28,23±2,30; dan 22,84±3,47 μm. Rerata diameter uterus untuk KK-, KK+, KP1, KP2, KP3, dan KP4 adalah 96,55±7,02; 130,62±6,13; 120,67±10,50; 78,12±6,24; 130,30±1,49; dan 109,19±8,86 μm. Rerata berat basah uterus untuk KK-, KK+, KP1, KP2, KP3, dan KP4 adalah 0,05±0,03; 0,11±0,07; 0,10±0,06; 0,04±0,02; 0,08±0,06; dan 0,07±0,04 g. Uji analisis variansi (ANAVA) 1- faktor menunjukkan bahwa ekstrak daun E. scaber dengan dosis tersebut tidak meningkatkan ketebalan endometrium, diameter dan berat basah uterus mencit yang diovariektomi secara nyata (α = 0,050)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>