Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halimi
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencekokan minuman Aloe vera L. terhadap histologis pankreas Mus musculus L. jantan galur DDY yang diinduksi aloksan. Penelitian menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi dalam 6 kelompok 4 ulangan, yaitu: kelompok normal (KK1); kelompok kontrol aloksan (KK2); kelompok kontrol nata tawar (KK3); kelompok perlakuan nata manis (KP1); kelompok perlakuan air gula jagung (KP2); dan kelompok perlakuan campuran nata manis dengan air gula jagung (KP3).
Pencekokan dilakukan setiap hari selama 14 hari dengan dosis 10 ml/kg bb. Pada hari ke-15, mencit dikorbankan dan organ pankreas diisolasi, kemudian dibuat sediaan histologi metode parafin. Data rerata jumlah sel b pankreas dan diameter pulau Langerhans mencit adalah sebagai berikut: KK1 (118,08 ± 24,42), (163,03 ± 18,60) mm; KK2 (63,37 ± 4,73), (132,70 ± 8,93) mm; KK3 (76,85 ± 13,48), (139,58 ± 11,26) mm; KP1 (88,42 ± 2,51), (146,83 ± 1,21) mm; KP2 (59,61 ± 16,84), 134,47 ± 10,19) mm; KP3 (79,56 ± 17,83), (138,86 ± 18,10) mm.
Hasil uji LSD (a=0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna jumlah sel b pankreas antara KP1 dengan KK1 dan KK2, namun tidak terhadap diameter pulau Langerhans. Dengan demikian, pencekokan minuman A. vera dosis 10 ml/kg bb selama 14 hari memberikan perbaikan terhadap jumlah sel b pankreas hanya pada mencit yang dicekok dengan nata manis (KP1), sedangkan diameter pulau Langerhans tidak terjadi perbaikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Novita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellita Rizkawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Syafhiera
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Anita
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui pengaruh pencekokan jus daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap spermatogenesis mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss. Tiga puluh ekor mencit dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu satu kelompok kontrol yang dicekok akuabides, dan empat kelompok perlakuan yang dicekok jus daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi pengenceran (jus daun lidah buaya murni: akuabides) (1:3), (1:2), (1:1) dan (1:0). Pencekokan dilakukan selama I siklus spermatogenesis (36 hari) berturut-turut dan pada hari ke-37 seluruh mencit percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, lalu dilakukan pembuatan sediaan histologi testis dengan metode parafin. Hasil uji statistik ANAVA (cc= 0,05) tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna yaitu pada jumlah sel spermatogonia A, sel spermatogonia B, spermatosit pakiten, diameter tubulus seminiferus, dan berat testis antara ke-5 kelompok perlakuan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Asih Widiastuti
"Penelitian ml dilakukari untuk mengetahul pengaruh pencekokan jus lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap organ hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss. Dua puluh empat ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok pérlakuan, yaitu 1 kelompok yang dicekok akuabides (ketompok kontrol) dan 3 kelompok yang dicekok jus lidah buaya dengan konsentrasi pengenceran (jus lidah buaya : akuabides) = (14), (1: 2), clan (1:0) selama 36 hari berturut-turut clan pada han ke-37 seluruh mencit percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis. Hasil pengamatan makroskopik, tidak ditemukan adanya perubahan morfologi baik warna maupun berat organ hati. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan diameter vena sentralis sangat nyata (a = 0,01) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang dicekok jus lidah buaya. Hasil pengamatan struktur histologi hati menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi terus meningkat sesuai dengan meningkatnya konsentrasi jus yang dicekokan. Jenis kerusakan yang diamati yaitu: penluasan clan pembendungan vena sentralis, intl piknotik, clan lisis pada sel hati. NUal degenerasi derajat 2 vena sentralis tertinggi terlihat pada pencekokan jus Iidah buaya dengan konsentrasi 1 : 4 sebesar 33,3% dan degenerasi derajat 2 hepatosit sebesar 63,3% pada pencekokan jus dengan konsentrasi 1 : 0. .Sedangkan degenerasi derajat 3 vena sentralis tertinggi sebesar 80% dan degenerasi derajat 3 hepatosit sebesar 6,7% terlihat pada encekokan jus lidah buaya konsentrasi 1 :0."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Vidya Larasitha
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI mengenai pengaruh pencekokan lidah buaya KAVERA terhadap kadar glukosa darah Mus musculus L. (mencit) jantan hiperglikemia galur DDY. Penelitian dilakukan dengan metode uji diabetes aloksan terhadap 25 ekor mencit jantan yang dibagi dalam 5 kelompok dengan 5 ulangan. Kelompok terdiri atas KK - (akuades), KK + (nata lidah buaya tawar), KP I (nata lidah buaya manis), KP II (air gula jagung), dan KP III (campuran nata lidah buaya manis dengan air gula jagung). Induksi aloksan 80 mg/kg bb dilakukan secara intraperitonial pada semua kelompok untuk mendapatkan kondisi hiperglikemia.
Pencekokan bahan uji dilakukan 14 hari berturut-turut, dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan. Kadar glukosa darah puasa dan post prandial (dua jam setelah makan) diukur dengan glukometer, yaitu pada hari ke-7 sebelum induksi aloksan (minggu I), setelah induksi aloksan (minggu II), hari ke-7 setelah pemberian bahan uji (minggu III), dan hari ke-14 setelah pemberian bahan uji (minggu IV).
Persentase penurunan kadar glukosa darah KK + minggu III dan minggu IV berturut-turut 34,32% dan 7,91% (puasa), 42,16% dan 7,38% (post prandial); KP I minggu III dan minggu IV berturut-turut 24,00% dan 18,21% (puasa), 34,27% dan 17,89% (post prandial); KP III minggu III dan minggu IV berturut-turut 19,70% dan 18,40% (puasa), 28,28% dan 14,24% (post prandial). Penurunan kadar glukosa darah terbesar sampai terkecil terjadi pada kelompok berturut-turut KK +, KP I, KP III, dan KP II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencekokan nata lidah buaya tawar, nata lidah buaya manis, dan campuran nata lidah buaya manis dan air gula jagung selama 14 hari memberikan efek penurunan kadar glukosa darah yang bermakna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirudin Anas
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian madu PS (pollen substitute) terhadap gambaran histologi pulau Langerhans pankreas pada mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY yang diinduksi aloksan. Sebanyak 24 ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok 6 ulangan, yaitu: kelompok kontrol normal (KK1), kelompok kontrol diabetes (KK2), kelompok perlakuan pemberian madu PS 10% (KP1), dan kelompok perlakuan pemberian madu PS 20% (KP2). Pencekokan madu PS dilakukan setiap hari selama 14 hari berturut-turut. Pada hari ke-15, mencit dikorbankan, organ pankreas diisolasi dan dibuat sediaan histologi menggunakan metode parafin dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Sediaan diamati secara mikroskopik menggunakan mikroskop cahaya dan mikroproyektor. Data rerata diameter pulau Langerhans mencit dan jumlah sel β pankreas adalah sebagai berikut: KKI (115,03 ± 4,94) µm, (59,47 ± 2,08); KK2 (51,09 ± 8,39) µm, (15,24 ± 2,54); KP1 (106,70 ± 4,75) µm, (40,89 ± 2,33); KP2 (114,24 ± 10,85) µm, (46,78 ± 3,2). Hasil uji LSD (P < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol KK2. Hal ini berarti bahwa pemberian madu PS (pollen substitute) memengaruhi rerata diameter pulau Langerhans dan jumlah sel β pankreas pada dosis 10% dan 20%.

ABSTRACT
The study was undertaken to assess the effect of PS (pollen substitute) honey intake on recovery diameter islet of Langerhans pancreas of alloxan-induced male-DDY mice (Mus musculus L.). Tweenty-four male mice were randomly devided into four groups, consisting of normal control group (KK1), treatment control group (KK2), two treatment groups (KP1 and KP2) which was administered with alloxan and PS honey in concentration of 10% and 20%, respectively. Treatments were carried out orally within 14 consecutive days. The mice were sacrified at day 15 (T15). Histology slides was made with paraffin method and stained with Haematoxyline Eosin (HE) and observed with microscope and microprojector. Mean of diameter of islet of Langerhans and pancreatic cell β number : KKI (115,03 ± 4,94) µm, (59,47 ± 2,08); KK2 (51,09 ±8,39) µm, (15,24 ± 2,54); KP1 (106,70 ± 4,75) µm, (40,89 ± 2,33); KP2 (114,24 ±10,85) µm, (46,78 ± 3,2). Least significant difference (LSD) (P < 0,05%) test showed a significant effect of treatment. The result demonstrated the potential beneficiary effect of PS (pollen substitute) Honey for recovery diameter of islet of Langerhans and pancreatic cell β number in concentration of 10% and 20%."
2014
S53496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Linggar Asfaningdyah
"ABSTRAK
Penelitian tentang pengaruh pemberian jus lidah buaya (Aloe vera Linn.) terhadap motilitas, viabilitas, jumlah spermatozoa dan keabnormalitasan spermatozoa mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss telah dilakukan di Laboratorium Reproduksi Jurusan Biologi FMIPA-UI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus Aloe vera secara oral terhadap motilitas, viabilitas, jumlah spermatozoa serta jumlah spermatozoa abnormal. Pencekokan dilakukan selama 36 hari berturut-turut. Mencit jantan berumur 2-3 bulan sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok eksperimen. Dosis pengenceran yang diberikan pada kelompok eksperimen adalah berturut-turut: (jus murni: akuabides) 1:0; 1:1; 1:2 dan 1: 3. Sampel spermatozoa diambil dari kauda epididimis sampai vas deferens, kemudian dilakukan uji motilitas, viabilitas, jumlah dan keabnormalitasan. Uji statistik Kruskal Wallis diteruskan dengan uji perbandingan berganda secara bermakna pada a 0,05 menunjukkan bahwa pemberian jus Aloe vera menurunkan motilitas dan meningkatkan jumlah spermatozoa abnormal terutama cytoplasmic droplet, sedangkan viabilitas dan jumlah spermatozoa tidak berbeda diantara keempat perlakuan tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yultra Arce
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>