Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58405 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sisca Kusuma AA
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buah mangga merupakan salah satu komoditas hortikiultura Indonesia yang selain dikonsumsi di dalam negeri juga diekspor....."
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firsty Aprielta Aribah
"Tanaman mangga merupakan tanaman yang tersebar luas di negara tropis seperti di Indonesia. Bagian daunnya mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder salah satunya adalah senyawa tanin. Tanin memiliki gugus polifenol yang dapat berfungsi sebagai ligan polifungsional untuk mengkelat logam Cu II . Cu-ion imprinted polymer dari ekstrak tanin berhasil disintesis menggunakan fenol dan formaldehida sebagai crosslinker dan asam sulfat sebagai katalis dan inisiator.
Kestabilan kompleks ekstrak tanin dengan ion Cu II dipelajari dengan metode job dan didapatkan perbandingan mol optimum Cu II :tanin yaitu 1:1. Hasil sintesis Cu-ion imprinted polymer di karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope SEM, EDS Energy Dispersive X-ray Spectroscopy dan Fourier Transform Infra Red FTIR.
Untuk mengetahui kemampuan adsorpsinya, Cu-ion imprinted polymer hasil sintesis diuji terhadap pengaruh pH dan waktu kontak. Adsorpsi maksimum dari Cu-Ion imprinted polymer dicapai pada pH 7 dan waktu kontak selama 120 menit. Adsorpsi dari Cu-ion imprinted polymer mengikuti model isoterm Freundlich dengan kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 99.08 mg/g.
Nilai relatif faktor selektivitas ? r dari Cu II /Ni II , Cu II /Pb II dan Cu II /Fe II pada uji selektivitas ion logam tunggal masing masing adalah 23.89, 55.71 dan 26.25 sedangkan pada uji selektivitas ion logam campuran adalah 22.71, 96.48 dan 36.69 yang menunjukkan bahwa hasil lebih besar dari 1 mengindikasikan bahwa Cu-Ion imprinted polymer bersifat selektif. Penggunaan Cu-Ion imprinted polymer memiliki reusibilitas yang baik dengan nilai RSD sebesar 0.52 dan CV Hotwitz sebesar 1.02.

Mango plant is a plant that is widespread in tropical countries such as in Indonesia. Part of its leaves contain several compounds are secondary metabolites, one of which is tannin. Tannins have a cluster of polyphenols that can serve as polifunctional ligands for chelating Cu II . Cu ion imprinted polymer of extract tannins successfully synthesized using phenol and formaldehyde as a crosslinker and sulfuric acid as a catalyst and initiator.
The stability of the complex extracts tannins with ion Cu II were studied by the job method and obtained mol comparison optimum Cu II tannins that is 1 1. The results of the synthesis of Cu ion imprinted polymer is characterized with Scanning Electron Microscopy SEM , EDS Energy Dispersive x ray Spectroscopy and Fourier Transform Infra Red FTIR.
To find out the ability of adsorption of Cu ion imprinted polymer, the synthesis result is tested against the influence of the pH and time contact. Maximum adsorption of Cu ion imprinted polymer obtained at pH 7 and contact time at 120 minutes. Adsorption of Cu ion imprinted polymer followed the Freundlich isotherm model with a maximum capacity of adsorption is 99.08 mg g.
The relative values of the selectivity factor r of Cu II Ni II , Cu II Pb II and Cu II Fe II on a single metal ion selectivity test were 23.89, 55.71 and 26.25 whereas in the test of selectivity of mixed metal ions were 22.71, 96.48 and 36.69 respectively, which are greater than 1 means that Cu ion imprinted polymer is selective. The use of Cu ion imprinted polymer has a good reucibility with the value of RSD is 0.52 and CV Hotwitz is 1.02.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Noviana Cahya Astuti
"Pada penelitian ini, nanopartikel TiO2 telah dimodifikasi dengan InVO4 melalui metode green synthesis menggunakan ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.). Ekstrak daun mangga fraksi air yang digunakan mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid, saponin, tannin, dan polifenol yang berperan sebagai sumber basa lemah dan agen capping. Nanopartikel TiO2, InVO4, dan nanokomposit TiO2/InVO4 dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, UV-Vis DRS, dan FESEM-EDS. Aktivitas fotokatalitik nanokomposit TiO2/InVO4 terhadap rifampicin di bawah iradiasi sinar tampak selama 120 menit diuji menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Persentase fotodegradasi TiO2/InVO4 dengan massa optimum 8 mg menunjukkan persentase tertinggi yaitu 97,18% dibandingkan variasi kondisi lain yaitu katalis TiO2 (34,13%), InVO4 (74,93), adsorpsi (36,07%), dan fotolisis (12,43%). Serta kinetika reaksi fotokatalisis nanokomposit TiO2/InVO­4­ terhadap degradasi rifampicin mengikuti model pseudo orde satu dengan konstanta laju reaksi (k) sebesar 9,34 x 10-3 menit-1.

In this research, TiO2 nanoparticles were modified with InVO4 by means of green synthesis method using mango (Mangifera indica L.) leaf extract. The water fraction of mango leaf extract consisted of secondary metabolites such as alkaloids, saponins, tannins, and polyphenols which act as sources of weak base and capping agent. TiO2, InVO4, and TiO2/InVO4 nanocomposites were characterized using FTIR, XRD, UV-Vis DRS, and FESEM-EDS. The photocatalytic activity of TiO2/InVO4 nanocomposites against rifampicin under visible light irradiation for 120 minutes was probed by UV-Vis spectrophotometer. The percentage of degradation of TiO2/InVO4 with an optimum mass of 8 mg showed the highest percentage of 97,18% compared to other conditions, catalyst TiO2 (34,13%), InVO4 (74,93), adsorption (36,07%), and photolysis (12,43%). Also, kinetic photocatalytic reaction of TiO2/InVO4 on rifampicin degradation follows pseudo-first order with a reaction rate constant (k) of 9,34 x 10-3 minutes-1."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian keragaman genetik tanaman buah merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendukung pemuliaan tanaman. Perbedaan tanaman dapat dideteksi melalui beberapa penanda, antara lain dengan pola pita DNA (Lamadji 1998) yang sering disebut sebagai penanda molekuler...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan menganalisis DNA genom
118 generasi pertama (T0) dengan metode Southern hybridization dan 549
generasi kedua (T1) dengan metode PCR dan uji seleksi pada tanaman padi
(Oryza sativa L.) hasil transformasi T-DNA yang mengandung transposon
Ac/Ds pembawa activation tag, melalui metode infeksi Agrobacterium
tumefaciens L. dengan plasmid pMO22. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Biologi Molekuler, Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI, Cibinong selama 10
bulan (Agustus 2007--Mei 2008). Analisis Southern hybridization
menunjukkan 9 dari 46 tanaman T0 mengandung single copy T-DNA.
Generasi T1 yang diperoleh dari 9 parental (T0) yaitu sebanyak 549
tanaman. Analisis aktivitas transposon Ds pada 161 tanaman T1 dari 5
parental T0 dengan PCR eksisi menunjukkan 110 tanaman memiliki aktivitas
transposon Ds. Keberadaan transposon Ac/Ds pada genom tanaman T1
dideteksi dengan penanda reporter gen gfp, bar, dan hpt. Uji GFP tidak
berhasil mendeteksi gen gfp dalam transposon Ds karena ekspresi gen
tersebut lemah. Uji seleksi basta dan uji higromisin pada 161 tanaman T1
dari 5 parental T0 menunjukkan 78 tanaman mutan yang mengandung
transposon Ds stabil (tidak mengandung transposon Ac). Penelitian berhasil
membuktikan sistem transposon Ac/Ds dapat digunakan untuk memperoleh
populasi tanaman padi mutan yang mengandung transposon Ds stabil
pembawa activation tag, dengan posisi yang berbeda-beda."
Lengkap +
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunisa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indarti
"ABSTRAK
Untuk mengetahui pengaruh kolkisin terhadaP hasil per-tananian tomat ( Lycopersicum esculentum (L.) Mill.) varietas Ratna, dilakukan perendanian akar keoambah tanainan tomat berumur 21 hari dalam berbagai konsentrasi kolkisin yaitu 0, 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm selaina 3 dan 6 jam. Kecambah tersebut kemudian ditanam dalam kantung piastik polietilen hitain. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok. Hasil pengujian nonparametrik Friedman pada taraf nyata a 0,01 inenunjukkàn konsentrasi kolkisin pada perendaman akar kecambah 3 jam tidak berpengaruh terhadap jumlah buah/tanainan, jümlah biji/buah, danberat basah buah. Konsentrasi kolkisin pada perendaman akar kecambah 6 jam berpengaruh pada berat basah buah. Berat basah tertinggi terdapat pada perlakuan kolkisin 50 ppm, yaitu 33,43 g dan terendah terdapat pada kontrol yaitu 22,16 g. Uji perbandingan berganda Newman Keuls terhadap berat basah buah inenunjukkan adanya perbedaan nyata antara perlakuan kolkisin 50 ppm dengan kontrol dan 100 ppm, dan antara 150 ppm dengan 250 ppm."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S31370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina F.
"Untuk mengetahui pengaruh kolkisin terhadap hasil tanaman kedelai {Glycine max (L.) Merrill) varietas Orba, biji-biji kedelai direndam dalam berbagai konsentrasi kolkisin, masing-masing selama 3, 6, dari 9 jam. Konsentrasi kolkisin. yang dimaksud adalah 0, 100, 200, 300, dan 400 ppm. Selanjutnya biji tersebut ditanam dalam kantung polietilen hitam. Metode penelitian adalah rancangan acak lengkap. Analisis variansi 2 faktor pada c* = 0,05 menunjukkan bahwa lama perendaman biji berpengaruh terhadap waktu panen, jumlah polong, dan biji. Waktu panen terlama didapat pada perlakuan perendaman 9 jam, yaitu 88,13 hari. Jumlah polong dan biji terbanyak dihasilkan pada perlakuan perendaman 3 jam, yaitu 22,87 polong dan 42,20 biji. Tingkat konsentrasi kolkisin berpengaruh terhadap waktu panen, jumlah polong, jumlah biji, dan ukuran biji. Waktu panen terlama dan biji terberat di hasilkan pada konsentrasi kolkisin 400 ppm, yaitu 90,78 hari dan 18,19 g/100 biji. Jumlah polong dan biji terbanyak dihasilkan pada konsentrasi kolkisin 0 ppm, masing-masing dengan nilai 34,58 polong dan 82,22 biji. Interaksi lama perendaman biji dan tingkat konsentrasi kolkisin hanya berpe ngaruh terhadap ukuran biji. Biji terberat dihasilkan pada lama perendaman 9 jam dengan tingkat konsentrasi kolkisin 400 ppe, yaitu 18,44 g/100 biji."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S30914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>