Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Irffiani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Julianti
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI untuk melihat pengaruh pemberian filtrat kering statin terhadap konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa Mus musculus L. (mencit) jantan galur DDY. Pencekokan dilakukan 36 hari berturut-turut pada tiga kelompok perlakuan M. musculus dengan sepuluh ulangan. Kelompok kontrol 1 (KK1) diberi larutan CMC 1%, dan kelompok kontrol 2 (KK2) diberi tepung tempe dosis 14 mg/kg bb/hari. Satu kelompok eksperimen (KE) diberi filtrat kering statin dosis tunggal, yaitu 14 mg/kg bb/hari. Mus musculus dikorbankan pada hari ke-37 kemudian dihitung konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa.
Hasil pengamatan terhadap rata-rata konsentrasi (juta/ml), motilitas (%), dan abnormalitas (%) spermatozoa berturut-turut adalah KK1 (97,15 ± 45,66; 60,2 ± 31,44; 0,9 ± 0,88), KK2 (88,9 ± 49,46; 52 ± 20,44; 2,2 ± 1,93), KE (67,9 ± 51,96; 59,7 ± 30,22; 2,8 ± 2,53). Hasil uji parametrik Analisis Variansi (Anava) 1-faktor terhadap parameter konsentrasi, motilitas, dan abnormalitas spermatozoa menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan demikian, pemberian filtrat kering statin dosis 14 mg/kg bb/hari selama 36 hari berturut-turut tidak mempengaruhi konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa M. musculus jantan galur DDY."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mewahyu Dewi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwoko Nugroho
"Penelitian tentang pengaruh ekstrak Pimpinella pruatjan Molkenb. (purwoceng) terhadap libido Mus musculus L. (mencit) jantan dilakukan di Laboratorium Biologi Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI. Dua puluh lima ekor mencit jantan dibagi secara acak dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol 1 (KK1) yang dicekok larutan carboxy methyl cellulose (CMC) 1%, kelompok kontrol 2 (KK2) yang dicekok suspensi asetaminophen dosis 140 mg/kg bb, serta 3 kelompok perlakuan (KP1, KP2, dan KP3) yang dicekok ekstrak P. pruatjan dengan dosis 32,5; 65; dan 130 mg/kg bb selama 3 hari yang sebelumnya dicekok asetaminophen dosis 140 mg/kg bb selama 30 hari.
Parameter libido yang diukur adalah latensi penunggangan, latensi intromisi, latensi ejakulasi, jumlah penunggangan, dan jumlah intromisi. Uji anava 1 faktor (α = 0,05) yang dilanjutkan dengan uji LSD (α = 0,05) menunjukkan bahwa pencekokan ekstrak P. pruatjan dosis 32,5 mg/kg bb (KP 1) selama 3 hari berturut-turut dapat meningkatkan libido, sementara pencekokan ekstrak P. pruatjan dosis 65 dan 130 mg/kg bb (KP 2 dan KP 3) tidak berpengaruh dalam meningkatkan libido."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yultra Arce
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholifah
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Elephantopus scaber L. dosis 350 mg/kg b.b., 700 mg/kg b.b., 1400 mg/kg b.b.,2800 mg/kg b.b., terhadap endometrium Mus musculus L. galur DDY yang diovariektomi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA-UI. Tiga puluh ekor mencit betina galur DDY yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (KK-) yang diberi akuades, kelompok kontrol positif (KK+) yang diberi estradiol benzoat, dan 4 kelompok perlakuan KP1, KP2, KP3, dan KP4 yang masing-masing diberi ekstrak daun E. scaber dengan dosis 350 mg/kg b.b., 700 mg/kg b.b., 1400 mg/kg b.b., dan 2800 mg/kg b.b. perhari. Perlakuan diberikan secara oral selama 8 hari berturut-turut. Rerata ketebalan endometrium setelah 8 hari untuk KK-, KK+, KP1, KP2, KP3, dan KP4 adalah 16,74±2,60; 29,60±2,76; 24,07±4,12; 14,52±1,68; 28,23±2,30; dan 22,84±3,47 μm. Rerata diameter uterus untuk KK-, KK+, KP1, KP2, KP3, dan KP4 adalah 96,55±7,02; 130,62±6,13; 120,67±10,50; 78,12±6,24; 130,30±1,49; dan 109,19±8,86 μm. Rerata berat basah uterus untuk KK-, KK+, KP1, KP2, KP3, dan KP4 adalah 0,05±0,03; 0,11±0,07; 0,10±0,06; 0,04±0,02; 0,08±0,06; dan 0,07±0,04 g. Uji analisis variansi (ANAVA) 1- faktor menunjukkan bahwa ekstrak daun E. scaber dengan dosis tersebut tidak meningkatkan ketebalan endometrium, diameter dan berat basah uterus mencit yang diovariektomi secara nyata (α = 0,050)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinda Ratna Setyaningsih
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian infus simplisia rosella (Hibiscus sabdariffa L.) secara oral terhadap kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI pada bulan Juni 2010--Maret 2011. Mencit dikelompokkan menjadi lima kelompok. Kelompok kontrol normal (KK1) diberi akuades selama 14 hari berturut-turut.
Kelompok kontrol perlakuan (KK2) diberi akuades secara oral selama 14 hari berturut-turut, serta induksi etanol (dosis 2,8 g/kg bb) pada hari ke 8--14 secara intraperitoneal (i.p). Kelompok perlakuan (KP1, KP2, dan KP3) diberi infus simplisia H. sabdariffa L. secara oral dengan dosis 1,5%; 3%; dan 6% selama 14 hari berturut-turut serta induksi etanol pada hari ke 8--14 secara i.p.
Hasil uji anava 1-faktor (P < 0,05) menunjukkan bahwa pemberian infus simplisia H. sabdariffa L. dapat meningkatkan motilitas dan menurunkan abnormalitas spermatozoa pada semua kelompok perlakuan. Peningkatan motilitas dan penurunan abnormalitas spermatozoa terbaik dicapai oleh kelompok perlakuan dosis 3% dengan nilai mendekati kelompok kontrol normal.

The research on the influence of crude roselle (Hibiscus sabdariffa L.) infusion orally on the quality of spermatozoa DDY strain male mice (Mus musculus L.) was conducted in the Laboratory of Reproductive and Developmental Biology, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences University of Indonesia on June 2010-March 2011. Mice were divided into 5 groups. The normal control group (KK1) was given distilled water for 14 consecutive days.
The treatment control group (KK2) were given distilled water orally for 14 consecutive days and induced ethanol (dose 2.8 g/kg bw) on day 8-14 by intraperitoneal (i.p). The treatment groups (KP1, KP2, and KP3) were given a crude H. sabdariffa L. infusion orally with doses of 1.5%, 3% and 6% for 14 consecutive days and induced ethanol on day 8-14 by i.p.
The results of one-way anova (P < 0.05) showed that crude H. sabdariffa L. infusion significantly increases spermatozoa motility and decreases abnormalities in all treatment groups. The best enhancement of increased motility and decreased abnormalities of spermatozoa was achieved by treatment group with dose of 3% H. sabdariffa L., with a value approaching the normal control group.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1760
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Veronica
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahayu Ratri
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang Curcuma domestica Val. (kunyit) dengan dosis 230 mg/kg bb, 310 mg/kg bb, dan 390 mg/kg bb, terhadap endometrium Mus musculus L. (mencit) galur DDY yang diovariektomi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Perkembangan Departemen Biologi FMIPA-UI. Dua puluh lima ekor mencit betina galur DDY yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok perlakuan KP1, KP2, KP3, yang masing-masing diberi ekstrak rimpang C. domestica dengan dosis 230 mg/kg bb, 310 mg/kg bb, dan 390 mg/kg bb per hari, kontrol negatif (KK1) yang diberi akuades, dan kelompok kontrol positif (KK2) yang diberi etinil estradiol. Seluruh bahan uji diberikan secara oral selama 8 hari berturut-turut. Rerata ketebalan endometrium setelah 8 hari untuk KP1, KP2, KP3, KK1, dan KK2 berturut-turut adalah (13,57 ± 1,76) μm; (24,14 ± 2,33) μm; (31,03 ± 3,76) μm; (9,85 ± 1,04) μm; dan (27,59 ± 2,56) μm. Uji analisis variansi (anava) 1-faktor menunjukkan bahwa ekstrak rimpang C. domestica dosis 310 mg/kg bb, dan 390 mg/kg bb dapat meningkatkan ketebalan endometrium, namun pada dosis 230 mg/kg bb belum dapat meningkatkan ketebalan endometrium."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Vidya Larasitha
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI mengenai pengaruh pencekokan lidah buaya KAVERA terhadap kadar glukosa darah Mus musculus L. (mencit) jantan hiperglikemia galur DDY. Penelitian dilakukan dengan metode uji diabetes aloksan terhadap 25 ekor mencit jantan yang dibagi dalam 5 kelompok dengan 5 ulangan. Kelompok terdiri atas KK - (akuades), KK + (nata lidah buaya tawar), KP I (nata lidah buaya manis), KP II (air gula jagung), dan KP III (campuran nata lidah buaya manis dengan air gula jagung). Induksi aloksan 80 mg/kg bb dilakukan secara intraperitonial pada semua kelompok untuk mendapatkan kondisi hiperglikemia.
Pencekokan bahan uji dilakukan 14 hari berturut-turut, dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan. Kadar glukosa darah puasa dan post prandial (dua jam setelah makan) diukur dengan glukometer, yaitu pada hari ke-7 sebelum induksi aloksan (minggu I), setelah induksi aloksan (minggu II), hari ke-7 setelah pemberian bahan uji (minggu III), dan hari ke-14 setelah pemberian bahan uji (minggu IV).
Persentase penurunan kadar glukosa darah KK + minggu III dan minggu IV berturut-turut 34,32% dan 7,91% (puasa), 42,16% dan 7,38% (post prandial); KP I minggu III dan minggu IV berturut-turut 24,00% dan 18,21% (puasa), 34,27% dan 17,89% (post prandial); KP III minggu III dan minggu IV berturut-turut 19,70% dan 18,40% (puasa), 28,28% dan 14,24% (post prandial). Penurunan kadar glukosa darah terbesar sampai terkecil terjadi pada kelompok berturut-turut KK +, KP I, KP III, dan KP II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencekokan nata lidah buaya tawar, nata lidah buaya manis, dan campuran nata lidah buaya manis dan air gula jagung selama 14 hari memberikan efek penurunan kadar glukosa darah yang bermakna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>