Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121929 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Larashati
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S31220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Masrina
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S31215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Fatmawati
"Indonesia merupakan negara agraris yang setiap tahunnya mengnasilkan padi dalam jumlah besar, namun di sisi Iain hal ini menyebabkan banyaknya jumlah Iimbah jerami padi. Untuk itu diperlukan penanganan limbah yang tepat guna. Pada penelitian ini dicoba memanfaatkan Iimbah jerami padi yang dibagi menjadi merang dan batang sebagai bahan baku xilitol dengan hidrolisis menggunakan H2304 0,3 M pada suhu 121° C dengan waktu optimum 45 menit. Sebelum hidrolisis, dilakukan delignifikasi menggunakan NaOH 1%, suhu 55° C selama 2 jam. Kadar xilosa pada substrat merang sebesar 4918,6 mg/L dan batang 32863 mg/L. Untuk substrat yang didelignifikasi pada merang 3148,5 mg/L dan 1869,5 mg/L pada batang.
Hasil hidrolisis ini kemudian difermentasi dengan khamir penghasil enzim xy/ose reductase, yaitu Candida fukuyamaensis Sampel diberi perlakuan detoksifikasi untuk mehgnilangkan senyawa yang menghambat pertumbuhan khamir, yaitu diberi arang aktif 1% dan dikocok dengan shaker selama setengan jam. Konsentrasi xilitol optimum dihasilkan dengan perlakuan detoksifikasi yaitu untuk substrat merang sebesar 545,6 mg/L dan pada batang 226,7 mg/L, sedangkan persen konversi terhadap substrat awal paling tinggi juga dihasilkan oleh substrat jerami dengan perlakuan detoksifikasi, yaitu sebesar 1,6 % pada merang dan O,7% pada batang. Persen konversi terhadap xilosa awal paling tinggi dihasilkan oleh substrat dengan perlakuan dellgnifikasi-detoksifikasi, yaitu merang besar 17,104% dan batang 7,49%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30355
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kinasih Prayuni
"Promoter gen late embryogenesis abundant 3 (lea3) merupakan salah satu promoter terinduksi kekeringan pada tanaman. Penelitian bertujuan mengisolasi dan mengklona fragmen promoter gen lea3 yang terinduksi kekeringan dari padi (Oryza sativa L.) kultivar lokal Indonesia Rojolele dan Batutegi dengan menggunakan kultivar Nipponbare sebagai acuan. Penelitian dilakukan di Puslit Biotek LIPI, Cibinong dan berlangsung selama 9 bulan (Maret--November 2008). Fragmen promoter gen lea3 diamplifikasi secara in vitro dengan teknik PCR menggunakan primer LEAP F dan LEAP R yang menghasilkan pita berukuran ± 1.291 bp. Produk PCR kemudian diligasi dengan vektor plasmid pGEM-T Easy dan ditransformasi ke dalam Escherichia coli DH5α dengan metode heat shock. Hasil penapisan biru putih menunjukkan adanya 19 koloni biru dan 761 koloni putih dari keseluruhan koloni yang tumbuh. Verifikasi dengan digesti menggunakan enzim EcoRI menunjukkan hasil positif mengandung sisipan fragmen promoter. Hasil BLASTN pada situs NCBI (www.ncbi.nlm.nih.gov) menunjukkan bahwa sekuen hasil klona fragmen promoter gen lea3 dari ketiga kultivar memiliki similaritas 99% dengan sekuen acuan promoter gen HVA-like dari kultivar IRAT 109 (GenBank Acc. No. DQ837728). Similaritas yang tinggi menunjukkan keberhasilan proses isolasi dan pengklonaan promoter gen lea3."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S31537
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Promoter gen late embryogenesis abundant 3 (lea3) merupakan salah satu promoter terinduksi kekeringan pada tanaman. Penelitian bertujuan mengisolasi dan mengklona fragmen promoter gen lea3 yang terinduksi kekeringan dari padi (Oryza sativa L.) kultivar lokal Indonesia Rojolele dan Batutegi dengan menggunakan kultivar Nipponbare sebagai acuan. Penelitian dilakukan di Puslit Biotek LIPI, Cibinong dan berlangsung selama 9 bulan (Maret--November 2008). Fragmen promoter gen lea3 diamplifikasi secara in vitro dengan teknik PCR menggunakan primer LEAP F dan LEAP R yang menghasilkan pita berukuran ± 1.291 bp. Produk PCR kemudian diligasi dengan vektor plasmid pGEM-T Easy dan ditransformasi ke dalam Escherichia coli DH5α dengan metode heat shock. Hasil penapisan biru putih menunjukkan adanya 19 koloni biru dan 761 koloni putih dari keseluruhan koloni yang tumbuh. Verifikasi dengan digesti menggunakan enzim EcoRI menunjukkan hasil positif mengandung sisipan fragmen promoter. Hasil BLASTN pada situs NCBI (www.ncbi.nlm.nih.gov) menunjukkan bahwa sekuen hasil klona fragmen promoter gen lea3 dari ketiga kultivar memiliki similaritas 99% dengan sekuen acuan promoter gen HVA-like dari kultivar IRAT 109 (GenBank Acc. No. DQ837728). Similaritas yang tinggi menunjukkan keberhasilan proses isolasi dan pengklonaan promoter gen lea3."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sholia Hajar
"Universitas Indonesia, Depok memiliki 10 variasi bunga Hibiscusrosa¬sinensisyang meliputi variasi bentuk, ukuran, dan warna bunga. Kesepuluh variasi bunga tersebut dikelompokan menjadi 3 tipe bentuk bunga, yaitu bunga single, double, dan crested. Penelitian mengenai variasi morfologi dan anatomi daun, serta jumlah kromosom dari ke¬3 tipe bentuk bunga tersebut belum pernah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan ke¬3 tipe bunga tersebut memiliki circum scriptioovatus hingga broad ovatus, apex folii acutus hingga acuminatus, basis folii rotundatus hingga truncatus, dan margo folii serratus hingga crenatus. H.rosa¬sinensis memiliki stomata anisositik dan trikom uniseluler dan multiseluler. Hasil pengamatan terhadap jumlah kromosom dari kuncup bunga memperlihatkan dugaan terjadinya poliploidi. Hasil penelitian tehadap karakteristik morfologi dan anatomi daun, serta jumlah kromosom belum dapat digunakan untuk memperlihatkan perbedaan antara ketiga tipe bunga (single, double, dan crested).

Hibiscusrosa¬sinensisthat grown at Univesity of Indonesia, Depok has 10 flower variations, that clustered into three flower types single¬, double¬, and crested¬flower. Study on variation of leaf morphology and anatomy, and chromosome number of the three flower types has not been done. The three types of flower have circumscriptio ovatus up to broad ovatus, apex folii acutus up to acuminatus, basis folii rotundatus up to truncatus, margofolii serratus up to crenatus. Hrosa¬sinensishas anisocytic stomata, and unicellular up to multicellular trichome. Chromosome number analysis from flower buds showed that the polyploidy phenomenon could be found in H.rosa¬sinensis. The three flower types of H.rosa¬sinensisstill cannot be separated based on the result of leaf morphology and anatomy characters that performed in this research. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ellya Poespitasari
"ABSTRAK
Dengan semakin majunya perekonomian di Indonesia yang
berakibat positif bagi perbaikan lingknngan hidup dan kemajuan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang kedokteran telah meningkatkan
harapan hidup manusia dan diperkirakan akan meningkatkan jumlah
orang usia lanjut mencapai 19 juta orang (Kompas, 1992). Jumlah 19 juta
ini bukanlah jumlah yang sedikit dan tampaknya dapat berpengaruh
pada kehidupan ekonomi negara. Oleh karena itu perlu dipikirkan
untuk menjadikan usia lanjut tetap produktif^ sehingga mereka bukan
lagi menjadi beban imtuk perekonomian negara tetapi justru menjadi
modal perekonomian.
Menjadi tenaga pengajar diasumsikan akan menjadi profesi yang
tepat bagi para usia lanjut Selain tidak mengandalkan kekuatan fisik
semata, dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang lebih tinggi
menjadikan kelompok usia lanjut dapat menjadi lebih imggul daripada
kelompok usia lainnya, karena tidak dipungkiri bahwa seiring dengan
bertambahnya usia maka pengetahuan dan pengalaman yang bersifat
akumulatif yang dimilikinya juga bertambah. Mereka menjadi
bijaksana dalam. menilai dan menghadapi masalah yang ada (Schrank
& waring, 1983). Keuntungan lainnya, sebagai masyarakat budaya timur,
kita masih memiliki budaya masyarakat yang menempatkan para usia
lanjut sebagai kelompok pemikir dalam mengambil keputusan dan
jawaban dari masalah yang ada. Selain itu, stimulasi intelektual yang
didapat dengan tetap mengajar merupakan hal yang penting untuk tetap
menjaga seorang usia lanjut agar tetap sehat
Namun dalam era globalisasi dan informasi ini temyata menjadi
pengajar belum tentu merupakan pekerjaan yang mudah bagi usia
lanjut. Sebab, salah satu akibat dari adanya perubeihan yang cepat adalah
semakin banyaknya tuntutan dan kritikan terhadap dunia pendidikan.
Perguruan tinggi yang tidak mampu mencetak tenaga-tenaga terampd
dan berkuaUtas, tidak akan dapat beradaptasi dengan proses
pembangunan nasional yang makin melaju dengan cepat. Dengan
adanya tuntutan untuk membentuk mahasiswa yang berkualitas, maka
peran dosen semakin berat."
1999
S2719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulisia Ravikawati
"Perairan Laboratorium Alam di Fakultas MIPA kampus Universitas Indonesia telah lama diketahui memiliki jenis-jenis desmid. Desmid merupakan kelompok mikroalga dari bangsa Desmidiales yang bersel tunggal atau berfilamen, dan terdiri atas 2 semi sel. Penentuan 4 lokasi pengambilan sampel desmid dilakukan dengan metode purposive sampling pada bulan Maret-April 2008 dengan frekuensi 1 kali setiap bulannya. Pada setiap stasiun, dilakukan pengambilan sampel epifitik dan sampel planktonik. Jenisjenis desmid diperoleh dari 4 sampel epifitik dengan 563 individu dan 4 sampel planktonik dengan 179 individu, dan diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi sel vegetatif dan kloroplas. Berdasarkan hasil penelitian, di perairan Laboratorium Alam ditemukan 17 jenis desmid yang termasuk dalam 6 marga, yaitu Closterium (1 jenis), Cosmarium (8 jenis), Euastrum (3 jenis), Micrasterias (2 jenis), Pleurotaenium (1 jenis), dan Staurastrum (2 jenis). Jenis-jenis tersebut lebih bersifat epifitik daripada planktonik, dan marga Cosmarium memiliki jumlah jenis terbanyak dibandingkan margamarga lainnya. Sepuluh jenis desmid yang berhasil diidentifikasi dan dideskripsikan, yaitu Closterium littorale Gay, Cosmarium circulare Reinsch, Cosmarium granatum Brébisson in Ralfs, Cosmarium lundellii Delponte, Cosmarium trilobulatum Reinsch, Cosmarium quadrum Lundell, Euastrum ansatum Ralfs, Euastrum spinulosum Delponte, Euastrum turgidum Formae, dan Micrasterias pinnatifida Kützing ex Ralfs. Tujuh jenis desmid yang telah diidentifikasi dan dideskripsikan tetapi belum diketahui penunjuk jenisnya, yaitu Cosmarium sp.1, Cosmarium sp.2, Cosmarium sp.3, Micrasterias sp., Pleurotaenium sp., Staurastrum sp.1, dan Staurastrum sp.2."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S31505
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan Laboratorium Alam di Fakultas MIPA kampus Universitas
Indonesia telah lama diketahui memiliki jenis-jenis desmid. Desmid
merupakan kelompok mikroalga dari bangsa Desmidiales yang bersel tunggal
atau berfilamen, dan terdiri atas 2 semi sel. Penentuan 4 lokasi pengambilan
sampel desmid dilakukan dengan metode purposive sampling pada bulan
Maret-April 2008 dengan frekuensi 1 kali setiap bulannya. Pada setiap
stasiun, dilakukan pengambilan sampel epifitik dan sampel planktonik. Jenisjenis
desmid diperoleh dari 4 sampel epifitik dengan 563 individu dan 4
sampel planktonik dengan 179 individu, dan diidentifikasi berdasarkan
karakter morfologi sel vegetatif dan kloroplas. Berdasarkan hasil penelitian,
di perairan Laboratorium Alam ditemukan 17 jenis desmid yang termasuk
dalam 6 marga, yaitu Closterium (1 jenis), Cosmarium (8 jenis), Euastrum
(3 jenis), Micrasterias (2 jenis), Pleurotaenium (1 jenis), dan Staurastrum (2
jenis). Jenis-jenis tersebut lebih bersifat epifitik daripada planktonik, dan
marga Cosmarium memiliki jumlah jenis terbanyak dibandingkan margamarga
lainnya. Sepuluh jenis desmid yang berhasil diidentifikasi dan
dideskripsikan, yaitu Closterium littorale Gay, Cosmarium circulare Reinsch,
Cosmarium granatum Brébisson in Ralfs, Cosmarium lundellii Delponte,
Cosmarium trilobulatum Reinsch, Cosmarium quadrum Lundell, Euastrum
ansatum Ralfs, Euastrum spinulosum Delponte, Euastrum turgidum Formae,
dan Micrasterias pinnatifida Kützing ex Ralfs. Tujuh jenis desmid yang telah diidentifikasi dan dideskripsikan tetapi belum diketahui penunjuk jenisnya,
yaitu Cosmarium sp.1, Cosmarium sp.2, Cosmarium sp.3, Micrasterias sp.,
Pleurotaenium sp., Staurastrum sp.1, dan Staurastrum sp.2."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>