Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182656 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kiki Anggraini
"Telah dilakukan survei untuk mengetahui kepadatan dan sebaran
spasial rangkong, serta untuk mencari hubungan regresi antara jumlah
rangkong dengan total persentase jumlah buah dan total persentase jumlah
buah masak di Stasiun Penelltian Way Canguk, Taman Nasional Bukit
Barlsan Selatan, Lampung. Metode transek garis dilakukan untuk mensurvei
rangkong dan buah pakannya di areal peneljtian seluas 4 km^, yang mellputi
tipe habitat hutan primer dan beberapa tipe habitat hutan yang mengalami
gangguan. Survei dilakukan dari bulan Juli hingga November 1997. Empat
di antara enam jenis rangkong yang ditemukan di areal penelltian dihitung
kepadatannya dan disertakan dalam analisis regresi. Hasil perhitungan
menunjukkan total kepadatan Aceros undulatus = 7,24 individu/km^,
Anorrhinus galeritus = 3,05 individu/km^, Buceros rhinoceros = 2,13
individu/km^, dan Buceros vigil = 2,06 individu/km=^. Sebaran A. galeritus dan
B. rhinoceros terkonsentrasi pada tipe habitat hutan primer dan transisi.
Sebaran A. undulatus dan B. vigil merata di seluruh tipe habitat, balk di hutan
primer, transisi, maupun hutan yang mengalami gangguan. Analisis regresi
berganda menunjukkan total persentase jumlah buah berpengaruh negatif
dan total persentase jumlah buah masak berpengaruh positif terhadap jumlah
rangkong (Y=1,283-0,113X1+0,371X2), namun tidak sjgnifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Ramadhan
"Kelelawar buah famili Pteropodidae telah dikenal sebagai agen penyerbuk bunga dan penyebar biji berbagai spesies tumbuhan di kawasan tropis. Peran kelelawar buah sebagai penyerbuk bunga dan penyebar biji termasuk sebagai jasa layanan ekosistem yang berfungsi menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui asosiasi antara kehadiran kelelawar buah dengan tumbuhan di tepi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung selama bulan Juni--September 2012. Lokasi penelitian terdiri atas lahan perkebunan warga dan hutan. Kelelawar buah diperangkap menggunakan jala kabut (mist-net) pada pukul 18.00--22.00 WIB. Analisis vegetasi dilaksanakan menggunakan metode Point-centered Quarter (PCQ). Asosiasi kehadiran kelelawar buah dengan tumbuhan diuji dengan chi-square (2). Berdasarkan hasil penelitian telah didapat total 11 spesies kelelawar buah selama 195 jam pemerangkapan dan 79 spesies tumbuhan di hutan dan kebun. Hasil uji 2 menunjukkan adanya asosiasi antara spesies kelelawar buah dengan tumbuhan di hutan maupun kebun. Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa jasa layanan ekosistem oleh kelelawar buah terhadap tumbuhan tetap berlangsung baik di hutan maupun kebun.

Fruit bats of the Pteropodidae family were known as pollinator and seed disperser to some plant species in tropical region. The roles of fruit bats in the ecosystem service are as pollinator and seed disperser that preserve ecosystem balance and conservation. This research was carried out to determine the association between the presence of fruit bats and plants on edge of Bukit Barisan Selatan National Park, Lampung during June to September 2012. Study sites consisted of cultivated area and forest site. Fruit bats were caught using mist net from 18.00 to 22.00 WIB. Vegetation analysis was done using Point-centered Quarter (PCQ) method. Association between the fruit bats presence and plants was tested using the chisquare (2) method. The results showed that there were 11 species of fruit bats recorded during 195 hours of capture and 79 plant species recorded from cultivated area and forest. The 2 test show an existing association between the presence of fruit bats and the plants form the forest and cultivated area. The result showed that the ecosystem service provided by the fruit bats for the plants suggested a positive influence for the forest and the cultivated area."
Depok: fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S31268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indartono Sosro W.
"Telah dilakukan penelitian mengenai keragaman burung penyedia layanan ekosistem (frugivor dan nektarivor) dan hubungannya dengan vegetasi di tepi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, Sumatera pada pertengahan Juni 2012 sampai September 2012. Sensus burung dilakukan dengan menggunakan metode Point Count (titik), sedangkan pengambilan data vegetasi dilakukuan dengan metode Point Center Quarter (PCQ) di habitat hutan dan kebun.
Hasil Penelitian menunjukkan jumlah jenis burung penyedia layanan ekosistem yang ditemukan sebanyak 50 jenis burung. Perkebunan (n=38) memiliki jumlah jenis yang lebih tinggi dibandingkan hutan (n= 36). Nilai indeks keragaman burung penyedia layanan ekosistem di habitat kebun (H’= 2,89) lebih tinggi dibandingkan hutan (H’= 2,70).
Namun demikian, hasil analisis uji t indeks keanekaragaman jenis burung penyedia layanan ekosistem menunjukkan tidak ada perbedaan secara nyata keragaman antara habitat hutan dan kebun (0,562 pada P<0,05). Terdapat 11 jenis tumbuhan berbuah dan berbunga yang berasosiasi positif dengan kehadiran burung penyedia layanan ekosistem di dua habitat tersebut.

A study of bird diversity as provider of ecosystem service (frugivor and nektarivor) and the relationship with vegetation at the forest edge of Bukit Barisan Selatan National Park, Lampung, Sumatra, was conducted during mid-June to September 2012. Bird survey was carried out using Point Count method, whereas vegetation data was collected using Point Center Quartered (PCQ) method in forest and garden habitat.
The results showed that, there were 50 bird species as provider of ecosystem service. The total bird species recorded in the garden (n=38) was higher than in the forest (n=36). Bird diversity index value of provider of ecosystem services in the garden (H’= 2,89) was higher than in the forest (H' = 2,70).
However, the bird diversity between forest and garden habitats was not significantly different (0,562 at P <0,05). There were 11 species plants which associated with bird species in the forest and garden habitat.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Hartiningtias
"Penelitian fenologi dan struktur komunitas Dipterocarpaceae di Stasiun Penelitian Way Canguk (SPWC), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan telah dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola fenologi dan struktur komunitas Dipterocarpceae di SPWC, serta mengetahui besar pengaruh pola fenologi terhadap struktur komunitas Dipterocarpceae di SPWC. Pengamatan fenologi dilakukan secara visual dengan binokular setiap awal bulan oleh Wildlife Conservation Society - Indonesia Program (WCS-IP) sejak Februari 1998. Pengamatan stuktur komunitas dilakukan dengan menggunakan metode garis berpetak. Pola fenologi digambarkan dalam bentuk diagram, sedangkan stuktur komunitas dalam bentuk tabel dan peta. Hasil penelitian menunjukkan pola musim berbunga Dipterocarpceae di SPWC adalah subannual, berbeda dengan pola musim berbunga di Kalimantan, Semenanjung Malaysia, dan Sumatra bagian utara. Dipterocarpaceae di SPWC didominasi oleh genus Dipterocarpus. Pola mu ...

Research about phenology and community structure of Dipterocarpaceae in Way Canguk Research Station (WCRS) had been conducted on July to October 2012. The research aimed to acknowledge phenological pattern and community structure of Dipterocarpaceae in WCRS and also the effect of phenological pattern to community structure of Dipterocarpaceae in WCRS. Phenological observation of blooming, fruiting, and appearance of new leaves was conducted visually by binocular at every early moth by Wildlife Conservation Society - Indonesia Program (WCS-IP) since February 1998. The observation of community structure was conducted with transect line, while the observation of community structure was conducted with table and map. The results showed that the phenological pattern of blooming is subannual, Dipterocarpaceae is dominated by genus Dipterocarpus, and blooming pattern did not affect community structure of Dipterocarpaceae"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badzlina Amalia
"Penelitian Karakteristik Habitat dan Tingkat Simpanan Karbon Pada Hutan Dataran Rendah Dipterocarpaceae di Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan telah dilakukan pada bulan Juni 2013. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakter habitat yang mempengaruhi pertumbuhan Dipterocarpaceae, mengetahui habitus pertumbuhan semai hingga pohon dan pengaruhnya terhadap tingkat simpanan karbon Dipterocarpaceae, serta peran Dipterocarpaceae dalam menentukan besaran nilai simpanan karbon seluruh vegetasi pada hutan dataran rendah Dipterocarpaceae di TNBBS. Pengamatan Karakter habitat dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap faktor lingkungan tumbuh Dipterocarpaceae pada hutan tidak terbakar dan pasca terbakar. Pengamatan Simpanan karbon dilakukan dengan mengukur diameter pohon setinggi dada. Hasil penelitian menunjukkan intensitas cahaya yang lebih banyak, serasah yang tebal, dan liana yang sedikit, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan Dipterocarpaceae. Faktor-faktor tersebut mendukung lingkungan tumbuh bagi habitus semai, pancang, tiang, dan pohon Dipterocarpaceae. Habitus pohon Dipterocarpaceae yang pada umumnya memiliki DBH besar mampu meningkatkan nilai simpanan karbon hutan Dipterocarpaceae Di Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung

Habitat characteristics and the level of Carbon stocks in Lowland Dipterocarp forest in The Way Canguk, Bukit Barisan Selatan National Park was conducted in June 2013. The study aims to determine the habitat characteristics that affect growth Dipterocarpaceae, knowing habitus up a tree seedling growth and its effect on the level of carbon savings dipterocarp and dipterocarp role in determining the amount of the value of carbon storage in forest vegetation throughout lowland dipterocarp in TNBBS. Character habitat observations made by direct observation of environmental factors on the growth dipterocarp not burn and burned forests. Observations of carbon Deposits made by measuring the diameter at breast height of trees. The results showed that more of the light intensity, litter is thick, and a minimum of liana, are factors that influence the growth Dipterocarpaceae. These factors support the habitus growing environment for seedlings, saplings, poles, and Dipterocarpaceae trees. Habitus dipterocarp trees , which generally have a large DBH able to increase carbon storage in Dipterocarp forest Way Canguk, Bukit Barisan Selatan National Park, Lampung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anggraeni
"Stasiun Penelitian Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan kawasan hutan tropis dataran rendah yang berada di bagian selatan Pulau Sumatera. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan di kawasan tersebut belum banyak mengeksplorasi keragaman tumbuhan termasuk tumbuhan paku dan likofit. Tujuan penelitian yang telah dilakukan adalah mengetahui dan menjelaskan keragaman tumbuhan paku dan likofit di stasiun penelitian Way Canguk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stasiun Penelitian Way Canguk memiliki 60 jenis tumbuhan paku dan 4 jenis likofit. Keragaman tersebut didominasi oleh suku Polypodiaceae dan Pteridaceae. Kunci identifikasi dan deskripsi jenis disajikan.

Way Canguk Research Station, Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP), is a lowland tropical forest lies in southtern part of Sumatra. There were few botanical research conducted in this area, which includes research on diversity of ferns and lycophytes. This research was conducted to describe diversity of ferns and lycophytes in Way Canguk Research Station. Specimens were collected from several accessible location. Sixty species of ferns and four species of lycophytes have been recorded during this research. Most of the specimens were dominated by species of Polypodiaceae and Pteridaceae. Identification key to species and species description are provided.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabet Maria Purastuti
"Upaya penanggulangan konflik manusia gajah sudah banyak dilakukan, tetapi konflik masih terus menerus terjadi sehingga populasi gajah menurun dan menyebabkan terjadinya kepunahan lokal. Hal ini berdampak buruk pada konservasi gajah di alam. Penyebab konflik manusia gajah adalah kerusakan lingkungan pada habitat gajah akibat tekanan penduduk. Oleh karena itu perlu adanya kajian mengenai pola pergerakan gajah dan daerah yang disukai Oleh gajah. Fokus penelitian ini adalah menganalisis pola pergerakan gajah berdaaarkan Kondisi abiotik dan biotik habitat gajah. pola pemanfaatan dan pengelolaan lahan masyarakat, dari upaya penanggulangan konflik manusia gajah yang telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Sekincau, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung dimana pada bulan November 2006 ada 1 ekor Gajah Sumatra betina dewasa yang dipasang GPS Radio Telemetry Collar. Tujuan pemasangan alat ini adalah untuk "monitoring pergerakan kelompok gajah di daerah tersebut Hasil dari penelitian adalah target pergerakan gajah berada pada Wilayah di sekitar sungai dengan radius 0-500 meter ada ketersediaan pakan, kerapatan vegetasi yang tinggi untuk tempat berlindung dan ada ketersediaan mineral. Cara pengolahan dan pemanfaatan lahan masyarakat yang mengusahakan tanaman yang disukai gajah, jarak tanam yang rapat dan kebiasaan masyarakat yang menampung air hujan di kebun mempunyai daya tarik bagi pergerakan gajah. Tanaman padi menjadi favorit bagi gajah karena memiliki nutrisi dan biomassa yang tinggi sehingga menjadi faktor utama dalam pergerakan gajah. Konflik manusia gajah terjadi karena kerusakan lingkungan, tetapi upaya penanggulan masih menggunakan teknik yang bersifat symptomatic solution, seperti penggiringan dan penghalauan, sehingga konflik masih terus berlangsung."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26941
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan studi populasi dan analisis kelayakan habitat badak
sumatera (Dicerorhinus sumatrensis, Fischer 1814) di TNBBS. Data yang
dianalisis adalah data kamera penjebak Wildlife Conservation Society -
Indonesia Program (WCS-IP) 1998--2005 dan data patroli Rhino Protection
Unit (RPU) 1999--2005. Kelimpahan relatif per blok sampling dihitung
menggunakan indeks jumlah foto per 100 hari tangkap (capture rate).
Kelimpahan relatif berurut dari tinggi ke rendah adalah pada blok sampling
Sukaraja, Way Ngaras, Way Paya, dan Pemerihan. Kecenderungan
perubahan ukuran populasi dihitung menggunakan indeks kelimpahan relatif
dari jumlah tapak per 10 km jarak patroli (footprint rate) Kecenderungan
ukuran populasi pada tahun 2002--2005 diperkirakan mengalami penurunan.
Berdasarkan uji banding variansi-mean, pola sebaran bersifat mengelompok
dengan nilai Indeks Dispersal 5,47. Analisis kelayakan habitat menunjukkan
bahwa badak sumatera di TNBBS sebagian besar (47,3%) tersebar di daerah
dengan ancaman sedang. Ditunjukkan pula bahwa Sukaraja sebagai daerah
pusat sebaran badak sumatera merupakan daerah yang tidak layak karena
memiliki tingkat ancaman yang cenderung tinggi dan sangat tinggi. Waktu
aktifitas harian badak sumatera di TNBBS berdasarkan kamera penjebak
menunjukkan pola cathemerality dan terjadi perubahan keterdapatan badak
sumatera berdasarkan ketinggian dari 200--300 m dpl di tahun 1999--2004 ke
300-400 m dpl pada tahun 2005. Kedua hal tersebut mungkin merupakan
respon perilaku badak sumatera terhadap tingginya tekanan antropogenis."
Universitas Indonesia, 2006
S31427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>