Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadil Ihdin
"ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi pada ujung jari dan telapak tangan Macaca nemestrira L. (beruk) yang gambaran dermatoglifinya digunakan sebagai alat bantu identifikasi. Penelitian ini bertujuan menggambarkan variasi tipe pola sulur ujung jari dan telapak tangan serta kecenderungan arah sulur pada telapak tangan M. nemestrina. Sampel yang digunakan terdiri atas 36 ekor M. nemestrina (16 jantan dan 20 betina) milik Pusat Studi Satwa Primata IPB. Pengambilan cetakan sulur ujung jari dan telapak tangan M. nemestrina menggunakan metode Holt. Berdasarkan hasih pengamatan diketahui tipe pola ujung jari M. nemestrina semuanya seragam dalam bentuk whorl. Hasil uji statistik chikuadrat frekuensi tipe pola sulur telapak tangan kanan dan kiri memperlihatkan perbedaan bermakna di daerah interdigital II dan III (a =0,05). Tipe pola open field (0), dominan di daerah thenar dan hipothenar distal. Tipe pola whorl (W), dominan di daerah interdigital I, II, 111 dan IV. Tipe pola loop (L), dominan di daerah hipothenar proksirnat. Arah sulur dan interdigital II tidak ada yang dominan (proksimalulna). Arah sulur dari interdigital III mengarah ke ulna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Triantoro Putro
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian dermatoglifi ujung jari dan telapak tangan Macaca fasciculans untuk mengetahui kemungkinan menggunakan gambaran dermatoglifi tersebut sebagai alat bantu identifikasi pada M. fascicularis. Penelitian ini bertujuan menggambarkan variasi tipe pola sulur ujung jari dan telapak tangan serta kecenderungan arah sulur pada telapak tangan M. fascicularis dengan menggunakan sampel 55 ekor M. fascicularis (32 jantan dan 23 betina) milik Pusat Studi Satwa Primata IPB yang berasal dari penangkaran di pulau Tinjil, Pandegiang, Jawa Barat. Pengambilan cetakan ujung jari dan telapak tangan M. fascicularis dilakukan dengan menggunakan metoda tinta. Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui tipe pola ujung jari M. fascicularis semuanya seragam dalam bentuk whorl. Frekuensi tipe pola sulur telapak tangan kiri dan kanan M. fascicularis memperlihatkan perbedaan sangat bermakna di daerah interdigital II, interdigital III dan interdigital IV ((X<0,01) serta perbedaan arah sulur yang bermakna pada arah sulurdad interdigital H (a<0,05). Perbedaan frekuensi tipe pola sulur antara telapak tangan jantan dan betina M. fascicularis mempeniihatkan perbedaan bermakna pada hipothenar proksimal (a<0,05). Arah sulur dad intendigital II dominan ke daerah nomor 2 dan arah sufur dad interdigital III dominan ke daerah nomor 6."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri
"ABSTRAK
Untuk mengetahui frekuensi simetri-asimetri tipe pola telapak tangan dan kecenderungan tipe pola whorl di daerah interdigital I, II, III dan IV telah dilakukan penelitian dermatoglifi pada Macaca nemestrina (Linnaeus, 1766). Hasil penelitian diharapkan dapat melengkapi data mengenai ciri morfologi Macaca nemestrina. Sampel yang digunakan sebanyak 36 ekor (16 jantan dan 20 betina) dan pengambilan cetakan sulur ujung jari dan telapak tangan menggunakan metode Holt. Kemunculan asimetri di daerah interdigital I, II, III dan IV Iebih besar dibandingkan di daerah Th, Hd dan Hp. Tipe pola Whorl radial (Wi) di daerah interdigital II, III dan IV berbeda sangat bermakna (x = 001), cenderung muncul di telapak tangan kiri, sedangkan di daerah interdigital I berbeda bermakna (x = 0,05), cenderung muncul di telapak tangan kanan. Tipe pola Whorl ulna (Wu) di daerah interdigital II berbeda sangat bermakna (a = 0,01), di daerah interdigital III berbeda bermakna (X = 0,05) dan keduanya cenderung muncul di telapak tangan kanan sedangkan di daerah interdigital I dan IV tidak menunjukkan preferensi lateral."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Suksmaningdyah Widyaningrum
"ABSTRAK
Dermatoglifi adalah gambaran sulur dan p ola sulur yang terdapat pada ujung jari, telapak tangan serta kaki. Pada Denelitian ini telah dilakukan analisis dermatoglifi terhadap penderita limfoma malignum Hodgkin (LH) dan non- Hodgkin (LMNH) yang dibandingkan terhadap kelompok normal. Metode yang digunakan dalam pengambilan gambaran dermatoglifi ujung jari serta telapak tangan, menurut cara yang dilakukan oleh Cummins & Midlo. Dari hasil analisis dermatoglifi terhadap kelompok LH menunjukkan frekuensi pola 'whorl' 40%, 'loop' ulna 56,67%, 'loop ' radial 1,30 dan 'arch' 2%, dengan nilai indeks Dankmeijer 5,0 dan indeks Funithata 68,9. Pada kelomcok LMNE, frekuensi pola 'whorl' 39,46%, 'loop' ulna 56,52%, 'loon' radial 1,34 dan 'arch' 2,68/L, dengan nilai indeks Dankmeijer 6,8 dan indeks Furuhata 68,2. Sedangkan untuk kelompok normal, pola 'whorl' mempunyai frekuensi 37,330A' , 'loop' ulna 60, 'loop' radial 12 dan 'arch' 1,67%, dengan nilai indeks
Dankrneijer 4,5 dan indeks Furuhata 61,2. Jumlah rata-rata total triradius ujung jari tangan kelompok LH 14,07,dengan jumlah rata-rata total sulur 160,13 dan besar sudut atd rata-rata 84,53 derajat. Pada kelompok UVINH, jumlah rata-rata total triradius 13,63, jumlah rata-rata total sulur 146,33 dan besar sudut atd rata-rata 86 derajat. Untuk kelompok normal, jumlah rata-rata total triradius 13,63, jumlah rata-rata total sulur 157,33 dan besar sudut atd rata-rata 79,05 derajat. Frekuensi garis lipatan 'simian' pada kelompok LH adalah 6,67% dan lipatan 'Sydney' 26,67%. Pada kelompok LMNH, frekuensi garis lipatan 'simian' dan lipatan 'Sydney' masing-masing 36,67%. Sedangkan pada kelompok normal, frekuensi garis lipatan 'simian 6,67% dan lipatan 'Sydney 3,33%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Derrnatogiifi ujung jari tangan antara kelompok LH, LMNH dengan kelompok normal, tidak menunjukkan perbedaan; (2) Denmatogiifi telapak tangan, yaitu besar sudut atd dan frekuensi garis lipatan telapak tangan antara kelompok LH, LMNH dan normal menunjukkan perbedaan nyata.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadijanti Kurnia Widyastuti
"ABSTRAK
Dermatoglifi adalah gambaran dari sulur dan pola sulur yang terdapat pada jari tangan, telapak tangan, jari kaki, dan telapak kaki. Telah dilakukan analisis dermatoglifi terhadap anak laki-laki penderita thalassaemia untuk mengetahui adanya perbedaan antara dermatoglifi anak laki-laki penderita thalassaermia dengan dermatoglifi pria non-thalassaema. Metode pencetakan dermatoglifi ujung jari dan telapak tangan dilakukan menurut Cummins dan Midlo. Hasil analisis dermatoglif anak laki-laki pendenita thalassaeniia menunjukkan frekuensi pola "whorl" 27,5%, "loop" ulna 67,5%, "loop" radial 2,5%, dan "arch" 2,5%, dengan indeks Dankmeijer 9,1 dan indeks Furuhata 39,3; sedangkan pada pria non-thalassaemia frekuensi pola "whorl" 41,9%, "loop" ulna 53,3%, "loop" radial 1,6%, dan "arch" 1,3%, dengan indeks Dankmeijer 3,1 dan indeks Furuhata 73,6. Jumlah total triradius pada ujung jari tangan anak laki-laki penderita thalassaemia 12,63; sedangkan pada pria non-thalassaemia 14,09. Jumlah semua sulur pada anak laki-laki penderita thalassaemia adalah 1 29,59; sedangkan pada pnia non-thalassaemia 152,76. Pada anak laki-laki penderita thalassaemia, besar sudut atd di kedua telapak tangan 83,06 derajat; sedangkan pada pria non-thalassaernja sebesar 79,69 derajat. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah; 1) Dermatoglifi ujung jar tangan anak laki-laki penderita thalassaemia berbeda dengan dermatoglifi ujung jari tangan pria nonthalassaernia; (2) Besar sudut atd pada telapak tangan anak laki-laki penderita thalassaemia tidak menunjukkan perbedaan dengan besar sudut atd pada telapak tangan pnia non-thaiassaemia,
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Redyawati Obstetrica
"Pengetahuan mengenai gambaran sulur dan pola sulur kulit yang terdapat pada ujung jari tangan dan telapak "tangan serta ujung jari kaki dan telapak kaki, disebut dermatoglifi. Obyek penelitian dikhususkan pada anak perempuan penderita thalassaemia dan perempuan nonthalassaemia. Untuk mengetahui adanya perbedaan dermatoglifi ujung jari tangan dan telapak tangan antara kedua kelorapok tersebut, telah dilakukan analisis dermatoglifi. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah'mencetak dermatoglifi ujung jari tangan dan telapak tangan sesuai dengan Cummins dan Midlo. Hasil analisis dermatoglifi ujung jari dan telapak tangan anak perempuan penderita thalassaemia menunjukkan frekuensi tipe pola "whorl" 35,3%, "loop" ulna 62,3%, "loop" radial 0,7%, dan "arch" 1,7%, dengan indeks Dankmeijer 4,7 dan indeks Furuhata 56,1; sedangkan pada perempuan nonthalassaemia frekuensi tipe pola "whorl" 31,3%, "loop" ulna 64,3%, "loop" radial 3,3%, dan "arch" 1,0%, dengan indeks Dankmeijer 3,2 dan indeks Furuhata 46,3. Rata-rata jumlah total triradius pada ujung jari tangan anak perempuan penderita thalassaemia 13,40; sedangkan pada perempuan non-thalassaemia 13,10. Rata-rata jumlah semua sulur pada ujung jari tangan anak perempuan penderita thalassaemia 129,00; sedangkan pada perempuan non-thalassaemia 128,23. Rata-rata besar sudut atd pada kedua telapak tangan anak perempuan penderita thalassaemia 91,03; sedangkan pada perempuah non-thalassaemia 80,93. Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari basil penelitian ini adalah: (1) Dermatoglifi ujung jari tangan anak perempuan penderita thalassaemia tidak berbeda dengan perempuan non-thalassaemia; (2) Dermatoglifi telapak tangan (sudut atd) anak perempuan penderita thalassaemia berbeda dengan perempuan non-thalassaemia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inmar Raden
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian : Telah dilakukan penelitian Pola Dermatoglifi pada penderita hipertensi esensial (primer) pada orang Indonesia di Jakarta. Penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk mengetahui beda pola dermatoglifi pada penderita hipertensi dengan yang non hipertensi. Penelitian ini terbagi atas 4 kelompok yaitu kelompok laki-laki hipertensi, kelompok wanita hipertensi, kelompok laki-laki dan wanita non hipertensi sebagai kontrol. Pola dermatoglifi yang diamati mencakup : frekuensi tipe pola ujung jari tangan kanan dan tangan kiri, kesepuluh ujung jari, indeks intensitas triradius ujung jari tangan kanan dan tangan kiri, telapak tangan kanan dan tangan kiri, rata-rata sulur ujung jari tangan kanan dan tangan kiri, sudut atd telapak tangan kanan dan Lengan kiri, indeks intensitas pola Dankmeijer dan indeks intensitas pola Furuhata. Pengukuran tekanan darah pada sampel mempergunakan alat tensimeter air raksa. Analisis data menggunakan uji statistik.
Hasil dan Kesitapulan :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1) Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna ( P>0,05 ) : jumlah tipe pola whorl, indeks intensitas triradius, rata rata jumlah sulur pada ujung jari tangan, baik kelompok laki-laki maupun wanita hipertensi. Jumlah pola whorl, Indeks intensitas triradius, rata-rata sulur, kelompok hipertensi lebih tinggi dari kelompok kontrol (non hipertensi).
(2) Secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna ( P>0,05) sudut atd telapak tangan antarakelompok lakilaki maupun wanita hipertensi dengan kelompok kontrol (non hipertensi).
Terdapat perbedaan Indek Dankmeijer dan Indeks Furuhata. Pada kelompok hipertensi Indeks Dankmeijer < dari kelompok kontrol (non hipertensi) , sedangkan Indeks Furuhata > dari kelompok kontrol (non hipertensi).
Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) jumlah pola whorl, antara golongan hipertensi sistolik (ringan,sedang dan berat), baik pada kelompok laki-laki maupun wanita. Rata-rata jumlah pola whorl yang didapat kan pada ujung jari tangan lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok golongan hipertensi sedang dan hipertensi yang berat.
Kesimpulan : Individu yang mempunyai jumlah tipe poly whorl banyak (> 7) pada ujung jemari kedua tangan, diprediksikan individu tersebut mempunyai kecendrungan (bakat) untuk menderita hipertensi sistolik pada usia dewasa unity > 40 th.

ABSTRACT
Scope and method : The dermatogliphyic pattern of the essential hypertensive patients in Jakarta have been studied. It was a descriptive study to elucidate the differences in the dermatogliphyic pattern from the patients and the control groups, non-hypertensive ones There were two groups of male and female hypertensive patients and two groups of male and female non hypertensive patients as control .
The dermatogliphyc patterns were observed on the right and left hands. The observation consist of the frequency of the finger pattern types, the intensity index of the fingers , the intensity index of the palms, the palmar atd angle and Dankmeijer and Furuhata intensity index. Descriptive statistics were performed.
Result : There were statistically significant differences in the frequency of the finger pattern types,, the intensity index triradii of the fingers, total ridge count of fingers, between the hypertensive croups and the control groups. (P0.05).
This study also found lower Dankmeijer indexes in the hypertensive groups, while the Furuhata indexes were higher. Statistically there were significant differences in whorl pattern from the male and female patients with mild, moderate and severe hypertension.
Conclusions : The individuals with the whorl frequency of the finger pattern types of more than 7 on the right and left hands showed the tendency to have hypertension at the age of 40 in the studies.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saptarina Yuniati
"ABSTRAK
Deriatoglifi adalah gambaran sulur dan pola sulur yang terdapat pada ujung jari, telapak tangan dan telapak kaki. Analisis dermatoglifi yang dilakukan pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang bermakna antara dermatoglifi penderita leukemia dengan dermatoglifi orang non-leukemia (normal). Metode pendetakan dermatoglifi ujung jari dan telapak tangan dilakukan menurut cara Cummins dan Micilo. Analisis dermatoglifi penderita leukemia menunjukkan hasil sebagai berikut: pola "whorl" mempunyai frekuensi sebesar 36,7%, "loop" ulna 59,3%, "loop" radial 3% dan "arch" 1%. Nilai indeks Dankmeijer 2,72 dan nilai indeks Furuhata sebesar 58 9 91. Pada orang non-leukemia analisi a dermatoglifi menunjukkan frekuensi pola "whorl" 37%, "loop" ulna 59%, "loop" radial sebesar 1,7% dan "arch" 2,3%9 sedangkan nilal indeks Dankrneijer 6 9 22 dan indeks ?uruhata 60,96. Jumlah total sulur ujung jari tangan pada penderita leukemia rata-rata 13,5 sedangkan pada orang non-leukemia 155,33.
Jumlah total triradius pada ujung jari tangan penderita leukemia rata-rata 13,5 dan pada orang non-leukemia 13,37. Pada penderita leukemia besar sudut atd di kedua telapak mempunyai besar rata-rata 83,9 derajat sedangkan pada orang non-leukemia sebesar 79,15 derajat, Frekuensi total kemunculan garis lipatan telapak tangan pada penderita leukemia sebesar 56 9 67% sedangkan pada orang non-leukemia sebesar 10%. Garis lipatan Sydney pada penderita leukemia empunyai frekuensi 20% dan pada orang non-leukemia frekuensinya 3,33%. Frekuensi kemunculan garis lipatan simian pada penderita leukemia 36 9 67% dan pada orang non-leukemia 6,67%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Dermatoglifi ujung jari tangan penderita leukemia tidak berbeda bermakna dengan dermatoglifi ujung ,jari tangan orang non-leukemia; (2) Dermatoglifi telapak tangan (sudut atd dan frekuensi ganis lipatan telapak tangan) penderita leukemia menunjukkan perbedaan berrnakna dengan dermatoglifi telapak tangan orang non-leukemia.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratu Siti Rafiah
"Hasil penelitian beberapa peneliti terdahulu menyatakan bahwa, dermatoglifi tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan dapat digunakan untuk membedakan ras, populasi, dan kasta. Penurunan (heritabilitas) intensitas dari tipe pola, dan jumlah semua sulur ujung jari tangan sangat tinggi.
Variasi dermatoglifi pada populasi dapat terjadi karena adanya beberapa faktor seperti, seleksi, isolasi, dan genetic drift. Populasi dalam strata pendidikan dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan lapisan masyarakat berdasarkan dermatoglifi, karena pada setiap kenaikan tingkat pendidikan seseorang berlaku seleksi.
Sampel populasi dalam penelitian ini diambil dari beberapa lapisan masyarakat berbagai suku dengan strata pendidikan berbeda yang terdiri atas non sarjana, sarjana dan doktor. Sampel populasi non sarjana ialah mereka yang berpendidikan SD, SLTP, dan SLTA, sedangkan sampel populasi sarjana dan doktor, ialah mereka yang tamat dari pendidikan perguruan tinggi.
Tujuan penelitian dermatoglifi ialah untuk mengetahui apakah ada perbedaan tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan antara populasi non sarjana, sarjana, dan doktor. Dari tipe pola yang dibedakan meliputi 3 tipe pola dasar, yaitu tipe pola arch, loop dan whorl. Kemudian dilakukan perhitungan indeks Dankmeijer, indeks Furuhata dan indeks intensitas pola. Dari jumlah sulur yang dihitung ialah rata-rata jumlah semua sulur (JSS), rata-rata jumlah sulur (tipe pola loop, tipe pola whorl), dan rentang rata-rata jumlah semua sulur. Data-data tersebut dianalisis menurut cara yang dilakukan oleh Holt (1968).
Hasil penelitian analisis tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan dari sampel populasi non sarjana, sarjana, dan doktor menunjukkan bahwa:
I. Tipe pola ujung jari tangan
1. Ada perbedaan frekuensi tipe pola arch, tipe pola loop dan tipe pola whorl antara sampel populasi, kecuali antara populasi sarjana dan doktor.
2. Indeks Dankmeijer yaitu indeks arch/whorl pada sampel populasi non sarjana lebih tinggi dari pada sarjana dan doktor.
3. Indeks Furuhata yaitu indeks whorl/loop pada sampel populasi non sarjana lebih rendah dari pada sarjana, dan doktor.
4. Indeks intensitas pola yaitu rata-rata jumlah triradii ujung jari tangan pada sampel populasi non sarjana lebih rendah dari pada sarjana, dan doktor.
II. Jumlah sulur ujung jari tangan
1. Ada perbedaan frekuensi rata-rata jumlah semua sulur (JSS) ujung jari tangan antara sampel populasi, kecuali antara populasi sarjana dan doktor.
2. Ada perbedaan rata-rata jumlah sulur tipe pola loop dan tipe pola whorl antara populasi, kecuali antara populasi sarjana dan doktor.
3. Ada perbedaan rentang rata-rata jumlah semua sulur antara non sarjana di satu pihak dengan populasi sarjana dan doktor di pihak lain.
Dari keterangan I dan II terlihat ada perbedaan antara populasi non sarjana di satu pihak, dengan populasi sarjana dan doktor di pihak lain.
Menurut Holt (1968) untuk membedakan antar populasi, umumnya dipakai indeks Dankmeijer. Pada populasi non sarjana, populasi suku Jawa (Satmoko, 1981), dan populasi umum (Rafiah dkk, 1979; Sutanto, 1989) ditemukan adanya persamaan indeks Dankmeijer, yaitu di atas 6. Sebaliknya populasi sarjana dan doktor, serta pada populasi mahasiswa (Tadjudin dkk, 1970; Suhadi, 1974) mempunyai persamaan indeks Dankmeijer, yaitu di bawah 6.
Selain itu untuk membedakan antar populasi menurut Pollitzer & Plato (1979), digunakan rata-rata jumlah semua sulur ujung jari tangan. Pada populasi non sarjana, dan populasi umum (Rafiah dkk, 1979; Sutanto, 1989), mempunyai persamaan rentang rata-rata jumlah semua sulur ujung jari tangan, yaitu 124-135. Sedangkan pada populasi sarjana dan doktor dengan populasi mahasiswa (Suhadi, 1974), ada persamaan rentang rata-rata jumlah semua sulur ujung jari tangan, yaitu 143-151.
Kesimpulannya, ada 2 lapisan masyarakat Indonesia berdasarkan dermatoglifi ujung jari tangan. Pertama, lapisan masyarakat dengan indeks Dankmeijer di atas 6, dengan rentang rata-rata jumlah semua sulur 124-135. Kedua, lapisan masyarakat dengan indeks Dankmeijer di bawah 6, dengan rentang rata-rata jumlah semua sulur 143-151.
Terjadinya variasi dermatoglifi ujung jari tangan antara kedua lapisan masyarakat tersebut di atas, disebabkan karena adanya seleksi, dan faktor lain yang menyebabkan terjadinya variasi dermatoglifi di antara dua lapisan masyarakat, yaitu kemungkinan karena adanya isolasi reproduksi.

The Dermatoglyphics of Finger Pattern Types and Finger Ridge Counts In Several Educational Levels In The Indonesian SocietyThe dermatoglyphics of finger pattern types and finger ridge counts can be applied to classify race, population and caste. The heritability of total finger pattern intensity and total finger ridge counts is very high.
Variation in biological characters such as dermatoglyphic variation can exist due to various factors, like selection, isolation, and genetic drift. The population at different education levels can be used to detect differences between society levels based on dermatoglyphics, because at each higher level of educational selective processes are active.
The population sample of this research is derived from several levels of Indonesian society and educational strata consisting of no graduate, graduate, and PhD populations. The non-graduate population consists of people who have never had tertiary education, while the graduate and the PhD population consist of people who are graduates from a university.
The purpose of the present study is to know whether there are differences in finger pattern., types and finger ridge counts between the non graduate, graduate, and Ph.D populations. Pattern types are classified into three basic pattern, i.e. the arch, loop, whorl. Furthermore the Dankmeijer index, the Furuhata index, and the pattern intensity index are also calculated. Finger ridge counts performed are the mean total finger ridge counts, the mean ridge count of loops and whorls, and the range of the mean total finger ridge counts. These data are analyzed according to the method used by Halt (1968).
The results of analysis of the finger pattern type and finger ridge counts of the non-graduate, graduate and PhD population samples show that:
I. The finger pattern type:
1. There are significant differences in arch, loop, and whorl between population samples, except between the graduate and the PhD populations.
2. The Dankmeijer's index, or the arch/whorl index of the non-graduate is higher than the graduate and the PhD populations.
3. The Furuhata's index, or the whorl/loop index of the non-graduate is lower than the graduate and the PhD populations.
II. The finger ridge counts:
1. There are significant differences in the mean total finger ridge counts between the populations, except between the graduate and the Ph.D. populations.
2. There are significant differences in the mean ridge count of loops and whorls between the populations, except between the graduate and the PhD populations.
3. There are significant differences in the range of mean total finger ridge count between the non-graduate on one side and the graduate + Ph. D populations on the other side.
From the results described in I and II, it can be concluded that there are differences between the non graduate population on one side, and the graduate, PhD population on the other side.
In general, according to Holt (1968), the Dankmeijer index has been widely used to distinguish populations. In the non-graduate population, the Javanese population (Satmoko, 1971), and the general population (Rafiah et al., 1979; Sutanto, 1989), it has been found that the Dankmeijer index is above 6. On the other hand in the graduate and the Ph.D. populations also in student populations (Tadjudin et al., 1970; Suhadi, 1974) the Dankmeijer index is below 6.
To make a more detailed classification among populations, according to Pollitzer & Plato (1979), the total finger ridge counts can be used. In the non-graduate population and the general population (Rafiah et el., 1979; Sutanto, 1989) the range of the mean total finger ridge counts is between 124-135. While in the graduate + PhD populations and also in a student population (Suhadi, 1974), the range of the mean total finger ridge counts is between 143-151.
The conclusion of this study is that according to the pattern type and ridge counts, the three populations can be divided into two levels. The first is the level with Dankmeijer index above 6 and the range of the total finger ridge counts between 124-135, the second is the level with Dankmeijer index below 6 and the range of the total finger ridge counts between 143-151. The existence of dermatoglyphic variation between the two levels may be due to selection, and the possibility of reproductive isolation.
"
1990
D275
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>