Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130837 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riani Widiarti
"Suatu penelitian mengenai Dinoflageflata epibentik pada makroalga telah
dilakukan di rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta, pa&a bulan
Maret 1996. Penelitian mi bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis
Dinoflagellata epibentik pada makroalga. Penelitian dilakukan karena masih
sedikitnya penelitian mengenai jenis-jenis Dinoflagellata tersebut di Kepulauan
Seribu, bahkan di Indonesia, padahal Dinoflageltata epibentik memiliki peranan
penting dalam masalah penkanan clan kesehatan manusia. Sifat penelitian
kualitatif-desknptif, sedangkan pengambilan sampel ditakukan dengan cara
purposif (purposive sampling) di stasiun Selatan, Barat, Timur, clan Utara pulau
tersebut. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) Dinoflagellata
epibentik yang diperoleh dalam penelitian mi berjumlah 7 jenis yang mewakili 3
kelompok besar Prorocentroid, Dinophysoid, clan Gonyaulacoid; (2) identifikasi
Dinoflagellata dapat dilakukan melalui bentuk (karakter morfologi) clan ukuran
sel; clan (3) pemilihan substrat makroalga bagi Dinoflagellata epibentik, selain
tergantung dad sifat makroalga itu sendin, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
ekologi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riani Widiarti
"Epibenthic dinoflagellates on macroalgae at penjaliran barat island's reef flat,Jakarta bay : epibenthic dinoflagellates,besides playing an important role as primary producent in the food cycle, may also cause harmfull effect to human health. Presently nearly no data is available on the epibenthic dinoflgellates in Indonesian waters. To obtain data of the epibenthic dinoflagellates,an inventory was made at penjaliran barat islan reef flat on March 2-9 1996.Results show the presence of 7 species belonging to 3 major group.Prorocentroid.Dinophysoid, and Gonyaulacoid of wich 4 species are potentially toxic.Sargassum spp and Padina spp are 2 genera of macroalgae where most of the epibenthic dinoflagellates were found"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
SAIN-7-1-2002-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysia Murn Shintosari
"ABSTRAK
Untuk mengetahui jenis-jenis Gastropoda di rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta, telah dilakukan inventarisasi dengan cara purposif (purposive sampling) di 32 substasiun (@ 1 m xl m) dan di sepanjang pantai utara pulau (koleksi bebas) pada tanggal 2--9 Maret 1996 dan 31 Juli - 3 Agustus 1996. Dari penelitian tersebut diperoleh 45 jenis Gastropoda yang mewakili 2 anak kelas, 4 bangsa, 19 suku, dan 27 marga. Semua spesimen yang diperoleh dapat ditentukan jenisnya berdasarkan morfologi cangkang, kecuali 2 spesimen yang masih muda. Dari 45 jenis Gastropoda yang diperoleh, hanya 4 jenis (8,89%) yang bernilai komersial, yaitu Haliotis varia, Trochus niloticus, Lambis lambis, dan Pleuroploca trapezium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasistini Baitoningsih
"Pada bulan Maret 1996 dilakukan penelitian tentang jenis-jenis Pelecypoda (Mollusca) yang berada di rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat. Penelitian dilakukan karena belum ada data tentang jenis-jenis Pelecypoda di rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, sedangkan beberapa Pelecypoda ada yang bernilai ekonomis atau dilindungi. Penelitian bersifat eksploratif-deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan secara purposif (purposive sampling). Stasiun penelitian ditetapkan sebanyak 5 lokasi, yaitu di selatan (2 lokasi); timur; barat; dan utara. Tiap stasiun dibagi menjadi substasiun-substasiun pengambilan sampel dengan jarak antara 20 m, berdasarkan tipe dasarannya. Pelecypoda yang didapat sebanyak 28 jenis, yang mewakili 20 marga dari 13 suku, 6 bangsa, dan 2 anak kelas. Gafrarium merupakan marga yang memiliki jumlah jenis terbanyak. Pelecypoda yang bernilai ekonomis adalah Perna viridis (Linnaeus, 1758), Atrina vexillum (Born, 1778), Hippopus hippopus (Linnaeus, 1758), Tridacna crocea Lamarck (1819), dan T. maxima (Roding, 1798). Ketiga Pelecypoda yang disebut terakhir termasuk ke dalam biota laut yang dilindungi. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Siena
"Telah dilakukan penelitian inventarisasi jenis-jenis teripang di rataan
terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta, pada bulan Maret 1996.
Penelitian dilakukan karena belum ada data mengenai jenis-jenis teripang di
rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, padahal teripang memiliki nilai
ekonomis dan ekologis yang penting. Sifat penelitian kualitatif-deskriptif,
pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif {purposive sampling) di
13 substasiun yang masing-masing luasnya ±100 m^. Teripang yang
diperoleh dalam penelitian ini 13 jenis, yaitu: Bohadschia graeffei, B.
marmorata, Holothuria {Acanthotrapeza) coluber, H. (Halodeima) atra, H.
{Halodeima) edulis, H. {Mertensiothuria) fuscocinerea, H. {Mertensiothuria)
leucospilota, H. {Thymiosycia) arenicola, H. {Thymiosycia) impatiens,
Stichopus chloronotus, S. variegatus, Opheodesoma grisea, dan Synapta
maculata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dua hal utama, yaitu (1)
setiap jenis teripang memiliki spikula dengan bentuk yang khas sebagai
penunjuk jenis; dan (2) tidak lagi didapati teripang bernilai ekonomis sedang
dan mahal di rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.V. Inge Bollita Pradiasuri
"ABSTRAK
Penelitian mengenai komunitas alga bentik laut di rataan terumbu P. Semak Daun, Teluk Jakarta telah dilakukan pada bulan Januari 1991 dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi kehadirannya dan asosiasi genusnya pada substrat karang di empat lokasi penelitian (Utara, Selatan, Barat, dan Timur). Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda garis transek dan analisis data dilakukan dengan menggunakan tes X2 (Chi-square) asosiasi (Gilbertson dkk. 1985: 210). "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boen Sri Oemarjati
"ABSTRAK
Untuk memperkenalkan jenis-jenis Polychaeta Sedentaria yang hidup di rataan terumbu ujung Timur Pulau Pari (Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta), telah dilakukan suatu penelitian kulitatif-deskriptif. Hasil penelitian adalah koleksi dan deskripsi tujuh jenis Polychaeta Sedentaria (4 suku, 6 marga), yaitu: Dodecaceria laddi Hartman, 1954 (Cirratulidae); Hypsicomus phaeotaenia (Schmarda, 1861), Potamilla ehlersi Gravier, 1906, dan Sabellastarte sanctijosephi (Gravier, 1906) (Sabellidae); Spirobranchus giganteus (Pallas, 1766) (Serpulidae); Pista fasciata (Grube, 1869) dan P.foliigera Caullery, 1915 (Terebellidae). Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Deskripsi jenis perlu dicocokkan dengan deskripsi asli spesies tipe untuk memantapkan identifikasi; (2) Ukuran panjang Polychaeta Sedentaria perlu dilengkapi data jumlah segmen hewan; (3) Keterangan tentang biologi serta manfaat dan mudarat Polychaeta Sedentaria akan melengkapi pengenalan dan pengetahuan kita tentang hewan tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrian Anggraini
"Telah dilakukan penelitian tentang Dinoflagellata Epifitik pada Lamun Enhalus acoroides di rataan terumbu Pulau Pari, Kepulauan Seribu pada Bulan April 2012. Penelitian dilakukan dengan mengoleksi daun lamun Enhalus acoroides dari rataan terumbu, kemudian dilakukan pengocokan dan penyaringan dengan saringan bertingkat (125µm dan 20µm). Dinoflagellata epifitik yang ditemukan berjumlah 8 jenis, yaitu Gambierdiscus toxicus, Ostreopsis lenticularis, O. ovata, O. siamensis, Prorocentrum concavum, P. emarginatum, P. lima, dan P. rhathymum. Enam dari jenis yang ditemukan merupakan Dinoflagellata epifitik yang berpotensi menyebabkan ciguatera. Kepadatan tertinggi Dinoflagellata epifitik terdapat pada stasiun 8 (577 sel/cm2) yang terletak pada bagian selatan pulau, sedangkan kepadatan terendah terdapat pada stasiun 1 (22 sel/cm2) yang terletak pada bagian barat pulau. Berdasarkan uji korelasi Spearman, parameter lingkungan perairan yang memengaruhi kepadatan Dinoflagellata epifitik saat penelitian adalah kecepatan arus dan oksigen terlarut (DO).

Research on epiphytic Dinoflagellates on seagrass Enhalus acoroides had already conducted in Pari Island waters, Seribu Islands on April 2012. Research was carried out by collecting Enhalus acoroides leaves, which were shaken vigorously and the seawater filtered through a series of sieves (125µm and 20µm). Eight epiphytic Dinoflagellates were found, they were Gambierdiscus toxicus, Ostreopsis lenticularis, O. ovata, O. siamensis, Prorocentrum concavum, P. emarginatum, P. lima, and P. rhathymum. Six of the spesies found were epiphytic Dinoflagellates that potentially caused ciguatera. The highest density value of epiphytic Dinoflagellates was found at station 8 (577 sel/cm2) which located on the southern part of island and the lowest was at station 1 (22 sel/cm2) which located on the western part of island. Based on Spearman corellation test, the environmental factors which influenced the abundance of epiphytic Dinoflagellates at sampling time were current velocity and dissolved oxygen (DO)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasman
"ABSTRAK
Untuk mengetahui sebaran Mollusca hutan bakau pantai utara Pulau Penjaliran Barat, Kepulauan Seribu, telah dilakukan suatu penelitian pada tanggal 29-31 Juli 1996. Pengumpulan sampel dakukan dalam kuadrat (025 m2) yang diletakkan secara sistematis di setiap 5 meter sepanjang transek. Sebanyak 5 transek masing-masing ditarik tegak lurus garis pantai dari tempat pohon bakau terluar sampai dengan batas darat hutan bakau. Dari 24 jenis Mollusca yang ditemukan, dapat dibags dalam tiga kelompok, yaitu: kelompok Mollusca ash (25,0%), Kelompok Mohlusca fakultatif (8,3%), dan kelompok Mollusca pengunjung (66,7%). Kelompok Mohlusca ash memiliki pola sebaran mengelompok dan acak di bagian tengah sampai bagian belakang hutan, sedangkan kelompok Mollusca fakultatif dan kelompok Mollusca pengunjung memiliki pola sebaran mengelompok dan acak di bagian depan sampai bagian tengah hutan. Kehadiran Mohlusca di hutan bakau lebih dipengaruhi oleh keadaan fisik substrat habitat hutan daripada oleh faktor-faktor hingkungan lain, seperti salinitas, pH, dan suhu. Habitat hutan bakau yang sebagian besar merupakan hamparan pecahan karang mati, memungkinkan jenis-jenis Mollusca pengunjung mendominasi hutan bakau pantai utara Pulau Penjahiran Barat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>