Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daisy Rachmawattie
"Untuk mengetahui sturuktur komunitas fitoplankton di perairan Situ Cikaret Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat,telah dilakukan penelitian bersifat deskriptif analitik pada bulan Oktober-Desember 1996
Pengambilan sampel ini setiap stasiun dilakukan secara horizontal dan vertikal yang diikuti pengukuran paremeter lingkungan, yaitu suhu, kecerahan, pH, DO, BOD6, POP4P, NO3-N.
Dari hasil penelitian ini diperoleh 65 marga fitoplankton terdiri dari Cynophyta (11 Marga), Chrysphyta (13 Marga), Chlorphyta (39 marga), dan Euglenophyta (2 Marga). Jumlah inidividu fitoplankton berkisar antara 2,36--3,25;0,411-059 dan 38,24-44,56%. Pengukuran parimeterlingkungan memperlihatkan suhu, kecerahan, pH, DO, BOD6, POP4P, NO3-N.
Dari penelitia ini dapat disimpulkan bahwa perairan di Situ Cikaret mempunyai beberapa parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan fitoplankton."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi Teguh Widiyanto
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk menduga kepadatan fitoplankton secara matematis dalam hubungannya dengan parameter fisik dan kimia perairan pada bulan Oktober—Desember 1996 di Situ Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan sampel fitoplankton di setiap stasiun dilakukan secara horizontal dan vertikal disertai pengukuran suhu, kecerahan, pH, DO, BOO5, P-PO4, dan N-NO3. Model matematika untuk pendugaan kepadatan total dan masing-masing divislo fitoplankton dilakukan dengan menggunakan regresi linier bergarida, jumlah individu fitoplankton digunakan sebagai variabel takbebas dan parameter lingkungan digunakan sebagai variabel bebas. Dari hasil identifikasi ditemukan 4 divisio fitoplankton yaitu: Cyanophyta, Chorophyta, Chrysophyta, dan Eugenophyta. Kepadatan fitoplankton berkisar antara 187.600-479.750 ind./l dan parameter lingkungan dengan kisaran suhu antara 29-30°C, kecerahan 0,32-0,62 m; pH 7,02-7,14; DO 3,31-3,38 ppm; BOD 5 1,62-2,24 ppm; P-PO4 0,01-0,02 ppm; dan N-NO3 4,35-12,07 ppm. Persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Total fitoplankton; y = 16,47 + 38,42 x 1 +0, 03 x2 —1,65 x3 2. Divisio Cyanophyta; y = 5,89 + 67,85 Xj + 0,04 x2 - 0,30 x. 3. Divisio Chiorophyta; y = 22,39 + 30,05 x1 + 0,02 x2 - 2,49 X3 4. Divisio Chrysophyta; y = 10,98 + 65,14 x1 + 0,02 x2 - 1,18 x3 5. Divislo Euglenophyta; y = 8,97 - 36,32 Xi + 0,04 x2 — 0,61 x3 Vanabel x adalah P-PO4; x2 adalah N-NO3; dan X3 adalah pH. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa P-PO4, N-NO3, dan pH merupakan komponen perairan yang paling berpengaruh terhadap kepadatan fitoplankton di perairan situ Cikaret. Hal itu diperkuat dengan nilai koefisien korelasi parsial (R) persamaan tersebut yang mendekati 1. Pada tingkat kepercayaan 90%, persamaan untuk total fitoplankton dan Chiorophyta dapat dimanfaatkan sebagai model matematika untuk menduga kepadatannya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junwinanto
"Untuk mengetahui perbandingan struktur komunitas fitoplankton di perairan Situ Rawa Besar (luas 17 ha) dan Situ Rawa Kaiong (luas 8,23 ha) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah dilakukan penelitian bersifat deskriptif analitik pada buian Mei-Juni 1998. Pengambilan sampel di setiap stasiun dilakukan secara horizontal dan vertikai, diikuti pengukuran kuaiitas air yaitu: suhu, kecerahan, pH, DO, dan BOD5. Hasil penelitian diperoleh 73 marga fitoplankton di Situ Rawa Besar terdiri dari Cyanophyta (11 marga), Chrysophyta (19 marga), Chlorophyta (39 marga), Dinophyta (1 marga), dan Euglenophyta (3 marga). Di Situ Rawa Kaiong diperoleh 33 marga terdiri dari Cyanophyta (6 marga), Chrysophyta (13 marga), Chlorophyta (11 marga), Dinophyta (1 marga), #■ Charophyta (1 marga), dan Euglenophyta (1 marga). Jumlah individu fitoplankton di Situ Rawa Besar dan Situ Rawa Kaiong yaitu: 45.419 ind/l dan 187.916 ind/l, indeks keanekaragaman dan indeks kemerataan di Situ Rawa Besar dan Situ Rawa Kaiong yaitu: 1,60; 0,37 dan 0,55; 0,16 serta indeks kesamaan kedua situ sebesar 43,4%. Hasil pengukuran kuaiitas air di Situ Rawa Besar meliputi suhu, kecerahan, pH, DO, dan BOD5 masing-masing berkisar 29--33''C; 14-27 cm; 6-8; 1,3-6 ppm dan 2,6-4,47 ppm. Hasil pengukuran kuaiitas air di Situ Rawa Kaiong meliputi suhu, kecerahan, pH, DO, dan BOD5 masing-masing 29-34°C; 16,5-29 cm; 6-10; 1-8 ppm, 4,17-6,98 ppm. Hasil penelitian dapat disimpulkan jumlah marga di Situ Rawa Besar lebih besar dibandingkan Situ Rawa Kaiong, tetapi kepadatannya lebih kecil dibandingkan dengan Situ Rawa Kaiong. Marga yang mendominasi kedua situ dari Divisi cyanophyta yaliu Microcystis. Indaks kaanakaragaman tartinggi dan terandah tardapat di Situ Rawa Basar (1,60) dan Situ Rawa Kalong (0,55). Kaanakaragaman di kadua situ barbada nyata. Indaks kamarataan tartinggi dan tarandah tardapat di Situ Rawa Basar (0,37) dan Situ Rawa Kalong (0,16). Indaks kasamaan di kadua situ sadang (43,4%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S31198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Siti Nuraeni
"Telah dilakukan penelitian komunitas epifiton di Situ Cikaret Cibinong
Bogor berdasarkan tata guna lahan disekitar situ yang dapat berpengaruh
terhadap kondisi dan ekosistem situ. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 1996. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif anabtik dengan tujuan untuk mengetahul komunitas epifiton di perairan tersebut.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metoda
modffikasi 'Direct Count Method' pada tanaman teratal (Nymphaea lotus L.)
sebagai substrat. Tanaman teratal dl ambil dan dua stasiun di Situ Cikaret
yang dibedakan berdasarkan tata guna lahan di sekitar lokasi perairan.
Epifiton yang ditemukan sebanyak 64 marga, di Stasiun A ditemukan
54 marga dengan kepadatan sebesar 112.883 indMdu/m 2 , di Stasiun B
ditemukan 61 marga dengan kepadatan sebesar 199.803 indMdulm 2 nilai
indeks keanekaan di Stasiun A sebesar A 3,57 sedangkan di Stasiun B
sebesar 3,34 dan nhlai indeks keseragaman di Stasiun A 0,62 sedangkan di
Stasiun B sebesar 0,56. bengan tingkat kesamaan dan kedua stasiun
tersebut sebesar 90,43%. Berdasarkan parameter Iingkungan dan jumlah
marga eptfiton maka perairan Situ Cikaret merupakan lokasi yang cocok
digunakan untuk penkanan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Adeline Miranda
"Situ Kenanga dan Situ Mahoni merupakan dua dari enam situ yang terletak di kawasan Universitas Indonesia, Depok yang dimanfaatkan sebagai penampung aliran air dan pengendali banjir. Kedua situ memiliki dua sumber aliran air yang berbeda dengan membawa limbah domestik dari pemukiman warga yang berpengaruh terhadap keadaan parameter lingkungan perairan dan struktur komunitas organisme, khususnya fitoplankton, di kedua situ. Penelitian telah dilakukan pada bulan Januari – Juni 2022 dengan metode pengambilan sampel fitoplankton dilakukan secara bebas menggunakan plankton net (mata jaring 20 μm). Jumlah marga fitoplankton yang ditemukan pada Situ Kenanga berjumlah 15 marga, terdiri dari Chlorophyta (7 marga dan kelompok coccoid green algae), Cyanophyta (5 marga), Bacillariophyta (2 marga) Euglenophyta (2 marga), Cyanophyta (4 marga), dan Charophyta (1 marga). Sementara itu, fitoplankton pada perairan Situ Mahoni ditemukan sebanyak 18 marga yang berasal dari divisi Chlorophyta (9 marga dan kelompok coccoid green algae), Bacillariophyta (4 marga) Euglenophyta (3 marga), dan Cyanophyta (2 marga). Rerata kelimpahan fitoplankton pada Situ Kenanga (17.316,67 plankter/L) lebih tinggi dibandingkan rerata kelimpahan fitoplankton Situ Mahoni (12.716,67 plankter/L). Rerata indeks keanekaragaman (H’) pada Situ Kenanga dan Situ Mahoni masing-masing sebesar 1,829 dan 1,234 atau tergolong pencemaran sedang. Rerata indeks keseragaman (E) Situ Kenanga dan Situ Mahoni berturut-turut sebesar 0,660 dan 0,419 yang menunjukkan Situ Kenanga memiliki sebaran individu per marga fitoplankton yang lebih merata dibandingkan Situ Mahoni. Indeks dominansi (C) Situ Kenanga (0,285) lebih rendah atau tidak adanya individu fitoplankton yang mendominasi dibandingkan pada Situ Mahoni (0,461). Analisis Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa parameter fisika berupa suhu serta parameter kimia berupa nitrat dan fosfat berpengaruh signifikan dan linear terhadap struktur komunitas fitoplankton di Situ Kenanga dan Situ Mahoni.

Situ Kenanga and Situ Mahoni are two of six lakes located in the University of Indonesia area, Depok which are used as water reservoirs and flood control. Both lakes have two different sources carrying domestic waste from residential areas which affect the state of aquatic environmental parameters and community structures of organisms, especially phytoplankton, in both lakes. The research was carried out in January – June 2022 with the method of taking phytoplankton samples was done freely using plankton net (20 μm mesh size). The number of phytoplankton genera found in Situ Kenanga was 15 genera, consisting of Chlorophyta (7 genera and group of coccoid green algae ), Cyanophyta (5 genera), Bacillariophyta (2 genera) Euglenophyta (2 genera), Cyanophyta (4 genera), and Charophyta (1 genus). Meanwhile, phytoplankton in Situ Mahoni were found as many as 18 genera from the divisions of Chlorophyta (9 genera dan group of coccoid green algae), Bacillariophyta (4 genera), Euglenophyta (3 genera), and Cyanophyta (2 genera). The average abundance of phytoplankton in Situ Kenanga (17,316.67 plantkter/L) was higher than the average abundance of phytoplankton in Situ Mahoni (12,716.67 plantkter/L). The average diversity index (H') in Situ Kenanga and Situ Mahoni are 1,829 and 1,234, respectively, or classified as moderate pollution. The average evenness index (E) of Situ Kenanga and Situ Mahoni was 0,660 and 0,419, respectively, which indicated that Situ Kenanga had a more even distribution of phytoplankton individuals per genera than Situ Mahoni. The dominance index (C) of Situ Kenanga (0,285) is lower or no phytoplankton individuals dominating compared to Situ Mahoni (0,461). Structural Equation Modeling (SEM) analysis showed that physical parameters such as temperature and chemical parameters such as nitrate and phosphate had a significant and linear effect on the phytoplankton community structure in Situ Kenanga and Situ Mahoni."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Eventina Christi
"Penelitian mengenai Struktur Komunitas Epifiton dan Fitoplankton pada Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) sebagai Indikator Pencemaran Perairan di Situ Salam, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat telah dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas epifiton dan fitoplankton yang dapat digunakan sebagai indikator pencemaran perairan di Situ Salam UI. Dua macam sampel yang diambil, yaitu mikroalga epifitik dan planktonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis epifiton yang diambil dari batang eceng gondok ditemukan 11 kelas dari 30 marga dengan kelimpahan berkisar 181-6.716 plankter/ sedangkan komposisi fitoplankton yang hidup di perairan bagian bawah tanaman eceng gondok ditemukan 5 kelas dari 22 marga dengan kelimpahan berkisar 35.519-241.538 plankter/liter. Jenis epifiton dan fitoplankton pada eceng gondok di Situ Salam yang dapat menjadi indikator pencemaran perairan terdiri atas Synedra, Phacus, Gomphonema, Pinnularia, Pediastrum, Oscillatoria, Closterium, Merismopedia, Planktothrix, Tabellaria, Ankistrodesmus, Nitzschia, Spirogyra, Fragillaria, Melosira, Euglena, Scenedesmus, Chlorella, Navicula, Eudorina, Pandorina, Trachelomonas, Cymbella, dan Coelastrum. Mikroalga yang dapat hidup secara epifitik dan planktonik pada eceng gondok di Situ Salam terdiri atas Pediastrum, Planktothrix, Oscillatoria, Merismopedia, Euglena, dan Phacus sebagai indikator pencemaran perairan. Epifiton dan fitoplankton yang hidup pada eceng gondok di Situ Salam memiliki keanekaragaman sedang, tidak ada jenis yang mendominasi, Evenness cukup dan hampir merata, serta Situ Salam tercemar sedang. Parameter fisika-kimia perairan tidak memiliki korelasi yang kuat terhadap kelimpahan epifiton dan fitoplankton pada eceng gondok di Situ Salam.

Research on the Structure of Epiphyton and Phytoplankton Communities on Water Hyacinth (Eichhornia crassipes) as Indicators of Water Pollution in Situ Salam, Universitas Indonesia, Depok, West Java has been carried out from August to November 2021. This study aims to determine the structure of epiphyton and phytoplankton communities that can be used as indicators of water pollution in Situ Salam UI. Two kinds of samples were taken namely epiphytic and planktonic microalgae. The results showed that the composition of the epiphyton species in water hyacinth were found in 11 classes from 30 genera with abundances ranged from 181-6.716 plankter/ , while the composition of phytoplankton lived in the lower waters of the water hyacinth plant were found in 5 classes from 22 generas with abundances ranged from 35.519-241.538 plankter/liter. Types of epiphyton and phytoplankton on water hyacinth in Situ Salam that were tolerant of polluted waters consisted of Synedra, Phacus, Gomphonema, Pinnularia, Pediastrum, Oscillatoria, Closterium, Merismopedia, Planktothrix, Tabellaria, Ankistrodesmus, Nitzschia, Spirogyra, Fragillaria, Melosira, Scenedesmus, Chlorella, Navicula, Eudorina, Pandorina, Trachelomonas, Cymbella, and Coelastrum. Microalgae that can lived epiphytically and planktonically on water hyacinth in Situ Salam consisted of Pediastrum, Planktothrix, Oscillatoria, Merismopedia, Euglena, and Phacus as indicators of water pollution. Epiphyton and phytoplankton that lived on water hyacinth in Situ Salam have moderate diversity, no species dominates, Evenness were sufficient and almost evenly distributed, and Situ Salam was moderately polluted. Water physico-chemical parameters did not have a strong correlation with the abundance of epiphyton and phytoplankton on water hyacinth in Situ Salam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Aulia Nida
"Situ Pengarengan terletak di Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, berbatasan langsung dengan Jalan Juanda yang dimanfaatkan sebagai tempat resapan air dan mengatur banjir di sekitarnya. Namun, adanya pengaruh antropogenik yang disebabkan oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut dapat berpengaruh keadaan parameter lingkungan perairan dan struktur komunitas organisme, khususnya fitoplankton. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2023 hingga Maret 2024 dengan menggunakan metode purposive random sampling. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi perairan melalui keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi untuk mengetahui hubungan struktur komunitas fitoplankton di bagian inlet, midlet. Hasil penelitian ditemukan jenis fitoplankton di Situ Pengarengan terdapat 19 Genus dari 5 divisi, yaitu Cyanophyta, Chlorophyta, Bacillariophyta, Euglenophyta, dan Charophyta. Serta, kelimpahan fitoplankton berkisar 113-5.519 plankter/liter. Fitoplankton yang hidup di Pengarengan memiliki keanekaragaman fitoplankton sedang (2,67-2,80), tidak ada jenis yang mendominasi (0,06-0,08), kemerataan cukup dan hampir merata (0,92-1,0). Berdasarkan hasil Principal Component Analysis (PCA) & Correspondence Analysis (CA), kelimpahan fitoplankton di Situ Pengarengan, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat dicirikan dengan kekeruhan dan fosfat pada bagian inlet. Kelimpahan fitoplankton pada bagian midlet dicirikan dengan nitrat, pH dan suhu. Kelimpahan fitoplankton pada bagian outlet dicirikan dengan kecerahan dan DO.

Situ Pengarengan is located in Sukmajaya District, Depok, West Java, directly adjacent to Jalan Juanda which is used as a water catchment area and to regulate flooding in the surrounding area. However, there are anthropogenic influences caused by the surrounding community. This can affect the state of aquatic environmental parameters and the structure of the organism community, especially phytoplankton. This research was conducted from December 2023 to March 2024 using the method purposive random sampling. This research aims to determine the condition of waters through diversity, evenness and dominance to determine the relationship between the structure of the phytoplankton community in the inlet, the means. The research results found that there were 19 types of phytoplankton in Situ Pengarengan from 5 divisions, i.e. Cyanophyta, Chlorophyta, Bacillariophyta, Euglenophyta, and Charophyta. Also, the abundance of phytoplankton ranges from 113-5,519 plankters/liter. The phytoplankton that live in Pengarengan have moderate phytoplankton diversity (2.67-2.80), no species dominates (0.06-0.08), moderate evenness and almost evenness (0.92-1.0). Based on the results Principal Component Analysis (PCA) & Correspondence Analysis (CA), the abundance of phytoplankton in Situ Pengarengan, Sukmajaya, Depok, West Java is characterized by turbidity and phosphate in the inlet. The abundance of phytoplankton in the midlet was characterized by nitrate, pH and temperature. The abundance of phytoplankton at the outlet is characterized by brightness and DO."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pijar Era Milleni Budiman
"Penelitian mengenai hubungan struktur terhadap parameter fisika dan kimia di Situ Puspa, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat telah dilakukan pada bulan April hingga Juni 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelimpahan fitoplankton terhadap parameter fisika dan kimia di Situ Puspa UI. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah fitoplankton dari perairan Situ Puspa UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis fitoplankton di Situ Puspa UI ditemukan 24 marga dari 9 kelas dan kelimpahannya berkisar 121-4.167 plankter/liter. Fitoplankton yang hidup di Situ Puspa UI memiliki produktivitas, ekosistem, kestabilan, dan keanekaragaman fitoplankton sedang, tidak ada jenis yang mendominasi, kemerataan cukup dan hampir merata, dan Situ Puspa mengalami pencemaran sedang. Kelimpahan fitoplankton pada bagian inlet berkorelasi positif dengan oksigen terlarut, kecepatan arus, dan fosfat. Kelimpahan fitoplankton pada bagian midlet berkorelasi positif dengan nitrat dan pH serta kelimpahan fitoplankton pada bagian outlet berkorelasi positif dengan suhu, turbiditas, dan kedalaman air.

Research on the relationship of structure to physical and chemical parameters at Situ Puspa, Universitas Indonesia, Depok, West Java was carried out from April to June 2022. This study aimed to determine the relationship between abundance of phytoplankton while physical and chemical parameters at Situ Puspa UI. The sample used in this study was phytoplankton from the waters of Situ Puspa UI. The results showed that the types of phytoplankton in Situ Puspa UI found 24 genera from 9 classes and their abundance ranged from 121-4,167 plankter/liter. Phytoplankton that lived in Situ Puspa UI has moderate productivity, ecosystem, stability, and phytoplankton diversity, no species dominates, evenness were sufficient and almost evenly distributed, and Situ Puspa UI was moderately polluted. The abundance of phytoplankton at the inlet were positively correlated with dissolved oxygen, current velocity, and phosphate. The abundance of phytoplankton in the midlet were positively correlated with nitrate and pH and the abundance of phytoplankton at the outlet were positively correlated with temperature, turbidity, and water depth."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Rianto
"Telah dilakukan penelitian mengenai studi perbandingan struktur komunitas fitoplankton di Situ Kenanga dan Situ Agathis, Kampus Universitas Indonesia, Depok pada bulan September--November 2005. Pengambilan sampel dilakukan dengan plankton net (mata jaring 20 μm) yang ditarik secara horizontal. Marga fitoplankton yang diperoleh di Situ Kenanga berjumlah 22 marga, terdiri dari divisi Cyanophyta/Cyanobacteria (6 marga), Chlorophyta (12 marga), Euglenophyta (3 marga), dan Bacillariophyta (1 marga). Jumlah marga fitoplankton yang ditemukan di Situ Agathis adalah 27 marga, terdiri dari Cyanophyta/Cyanobacteria (7 marga), Chlorophyta (15 marga), Euglenophyta (3 marga), dan Bacillariophyta (2 marga). Rerata kepadatan fitoplankton di Situ Kenanga (2172 plankter/l) lebih rendah daripada Situ Agathis (6476 plankter/l). Meskipun demikian, indeks keanekaragaman fitoplankton di Situ Kenanga (1,9) dan Situ Agathis (2,12) tidak berbeda nyata (p = 0,05). Indeks kemerataan di Situ Kenanga dan Situ Agathis tidak jauh berbeda berturut-turut, yaitu 0,61 dan 0,64. Selain itu, indeks kesamaan Sorensen di kedua situ menunjukkan tingkat kesamaan marga fitoplankton yang besar, yaitu 89,8%. Data parameter lingkungan di kedua situ juga tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>