Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Dewayani
"Pestisida dapat bersifat genotoksik terhadap organisme yang hidup di lingkungan tanah maupun perairan. Bentuk pengujian yang relatif mudah dan cepat untuk mendeteksi zat genotoksik khususnya di lingkungan perairan adalah dengan uji mikronukleus. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah mikronukleus dapat terinduksi pada berudu katak lembu {Rana catesheiana) yang dipaparkan pada insektisida endosulfan dengan konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; dan 4 ppb selama 8 hari. Untuk mengamati mikronukleus dibuat preparat olesan darah yang diambil dari bagian ekor, kemudian diwarnai dengan pevyarnaan Giemsa. Penghitungan mikronukleus dilakukan pada 1000 eritrosit. Basil uji statistik menunjukkan bahwa pemaparan endosulfan selama 8 hari dengan konsentrasi endo sulfan 0,5; 1; dan 4 ppb tidak menginduksi mikronukleus pada eritrosit berudu Rana catesbeiana. Sedangkan pemaparan endosulfan dengan konsentrasi 2 ppb selama 8 hari menginduksi pembentukan mikronukleus yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol (a < 0,05)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Wahjudi
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemaparan fungisidabenomil terhadap pembentukan mikronukleus path eritrosit berudu katak lembu(Rana catesbeiana Shaw). Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental,menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan.Perlakuan yang diberikan berupa kontrol negatif 0 ppm, kontrol positif kolkisin 4ppm dan perlakuan fungisida benomil dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppmdan 4 ppm. Setelah 8 hari pemaparan, berudu dikorbankan dengan cara ekorberudu dipotong dan dibuat sediaan olesan darah. Sediaan lalu difiksasi denganmetanol absolut selama 15 menit dan diwarnai dengan pewarna Giemsa dalambufer fosfat pH 6,8 selama 15 memt. Penghitungan mikronukleus dilakukan menggunakan mikroskop cahaya pada perbesaran obyektif 40 x dan okuler 10 x dengan cara scored blind. Data kemudian diuji secara statistik dan ditemukan perbedaan nyata (P <0,05) antara perlakuan benomil 0,5 ppm dengan benomil 4 ppm. Perbedaan sangat nyata (P < 0,01) terdapat antara perlakuan kontrol negative dengan kontrol positif, perlakuan kontrol negatif dengan benomil 2 ppm dan perlakuan kontrol negatif dengan benomil 4 ppm. Dari hasil uji koefisien korelasi Spearman diketahui bahwa tidak ada korelasi antara konsentrasi fungisida benomil yang dipaparkan dengan jumlah mikronukleus yang terbentuk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohannes Tedjasukmana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sensitivitas berudu katak lembu (Rana catesbeiana Shaw) terhadap paparan sodium hipoklorit (NaOCI) dengan parameter induksi mikronukleus pada eritrosit. Paparan sodium hipoklorit yaitu 0,06; 0,12; 0,24 dan 0,48 ppm terhadap eritrosit berudu R. catesbeiana dilakukan selama 12 hari. Pengaruh paparan sodium hipoklorit dapat diamati dengan terbentuknya mikronukleus. Untuk mengamati mikronukleus, dibuat sediaan oles darah dari bagian ekor berudu yang kemudian diwarnai dengan pewarnaan Giemsa. Penghitungan mikronukleus dilakukan terhadap 1000 eritrosit.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa paparan sodium hipoklorit dengan konsentrasi 0,06; 0,12; 0,24 dan 0,48 ppm selama 12 hari pada eritrosit berudu R. catesbeiana, menginduksi pembentukan mikronukleus yang berbeda sangat nyata dengan kontrol (α = 0,01). Uji Regresi Linier menunjukkan peningkatan jumlah mikronukleus sesuai dengan peningkatan konsentrasi sodium hipoklorit yang dipaparkan (Y = 12,525 + 67.083X)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Gunawan
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi berudu katak lembu (Rana catesbeiana Shaw) sebagai hewan uji hayati dengan metode uji mikronukleus. Berudu R. catesbeiana dipapari merkuri klorida (HgCl2) dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol negatif); 0,0125; 0,025; 0,05 dan 0,1 ppm. Kolkisin 4 ppm digunakan sebagai control positif. Pemaparan dilakukan selama 12 hari. Mikronukleus diamati dari sediaan olesan darah ekor yang diwarnai dengan pewarna Giemsa. Penghitungan mikronukleus dilakukan pada 1000 eritrosit.
Hasil penghitungan statistik menunjukkan adanya perbedaan nyata (α = 0,05) antara HgCl2 0 ppm dengan HgCl2 0,0125; 0,025; 0,05; 0,1 ppm; dan dengan kolkisin 4 ppm. Dari hasil analisis regresi linier didapatkan persamaan garis Y = 5,25 + 82,82x, yang berarti peningkatan jumlah mikronukleus sesuai dengan peningkatan konsentrasi merkuri klorida yang dipaparkan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa berudu R. catesbeiana mempunyai potensi sebagai hewan uji mikronukleus untuk mendeteksi pencemaran perairan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriansjah
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi berudu katak lembu (Rana catesbeiana Shaw) sebagai hewan uji hayati dengan metode uji mikronukleus. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan cara memaparkan kadmium kiorida pada berudu katak lembu dengan konsentrasi 0; 0,1; 0,25; 0,5; dan 1 ppm serta kolkisin 4 ppm (kontrol positif) selama 12 hari. Untuk setiap berudu katak dilakukan penghitungan mikronukleus per 1000 sel eritrosit. Penghitungan statistik menunjukkan, terdapat perbedaan sangat nyata (α = 0,01) antara perlakuan pemaparan dengan cadmium kiorida 0 ppm (kontrol negatif) terhadap perlakuan pemaparan dengan kadmium klorida 0,25; 0,5 dan 1 ppm. Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa berudu katak lembu dapat membentuk mikronukleus pada eritrosit bila dipapar cadmium klorida dengan konsentrasi 0,25; 0,5 dan 1 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwien Dyastutie
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui sensitivitas berudu katak lembu (Rana catesbeiana Shaw) terhadap paparan kalium dikromat. Sensitivitas berudu
R. catesbeiana dideteksi dengan cara menghitung jumlah mikronukleus pada sediaan olesan darah yang diwarnai Giemsa. Paparan kalium dikromat dengan konsentrasi 5; 10; 20; dan 40 ppm pada berudu R. catesbeiana dilakukan selama 12 hari. Rata-rata jumlah mikronukleus per 1.000 eritrosit adalah 12; 12,4; 34,2; dan 22,6. Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa jumlah mikronukleus rata-rata pada eritrosit berudu R. catesbeiana yang terpapar pada kalium dikromat dengan konsentrasi 5; 10; 20; dan 40 ppm berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol (kalium dikromat 0 ppm) pada a = - 0,01. Analisis regresi linier menunjukkan bahwa jumlah mikronukleus tidak meningkat dengan adanya peningkatan paparan kalium dikromat (Y = 0,3904 + 0,1379 X). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa berudu R. catesbeiana cukup sensitive dalam mendeteksi induksi pembentukan mikronukleus yang disebabkan oleh kalium dikromat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Ardiyani
"ABSTRAK
Pestisida oleh beberapa faktor dapat niencapai
iingkungan perairan. Seiain beracun dan dapat membunuh
organisme bukan target, beberapa jenis pestisida bersifat
mutagenik atau genotoksik. Bentuk pengujian yang relatif
inudah dan cepat untuk mendeteksi zat genotoksik di
iingkungan perairan adaiah dengan uji mikronukieus. Uji
tersebut tidak tergantung pada kariotip dari spesies yang
digunakan. Fenelitian ml bertujuan untuk mengetahul
pengaruh genotoksik insektisida endosuifan dengan
parameter inikronukieus pada eritrosit ikan mas Cyprtntts
cczrpo L. Ikan mas dipaparkan pada endosuifan dengan
konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; 4 ppb selama 72 jam. Untuk
mengamati mikronukieus, dibuat preparat apusan darah yang
diambil dari bagian ekor, kemudian diwarnai dengan
pewarnaan Feuigen. Penghitungan mikronukieus dilakukan
pada 5.000 eritrosit. Pengujian statistik menunjukkan
jumiah inikronukieus antara konsentrasi U; 0,5; 1; 2; 4 ppb
tidak berbeda nyata. Dari analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada kondisi penelitian yang dilakukan,
endosuifan tidak menginduksi mikronukieus pada eritrosit
ikan mas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfitri Bustamam
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh genotoksik fungisida benomil pada ikan mas CCyprinus carpio L.5. Kerusakan genetik dideteksi dengan cara menghitung jumlah mikronukieus pada eritrosit ikan mas yang diwarnai dengan pewarnaan Feulgen. Ikan mas dipaparkan selama 72 jam pada benomil dengan konsentrasi 0 Ckontrol3; 0,5; 1; 2 dan 4 ppm. Kolkisin 3,5 ppm digunakan sebagai kontrol positif. Hasil uji Tukey Ca = 0,05Z) menunjukkan rata-rata jumlah mikronukieus akibat pemaparan kolkisin berbeda nyata dibandingkan dengan benomil O; 0,5; 1 dan 2 ppm. Dari empat, konsentrasi benomil yang diujikan, hanya pemaparan benomil 4 ppm yang mengakibatkan rata-rata jumlah mikronukieus berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol Co = 0,05!). Selanjutnya analisis regresi linier menunjukkan rata-rata jumlah mikronukieus meningkat sesuai dengan meningkatnya konsentrasi benomil yang dipaparkan CY = 0,966 + 0,203 X3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sutan Iskandar
Jakarta: Balai Pustaka , 1990
899.221 NUR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sutan Iskandar
Jakarta: Balai Pustaka, 2014
899.221 NUR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>