Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Laksmi Winarni
"Determinasi seks. merupakan syarat lautlak dalam program penangkaran burung. . Hal tersebut akan sulit dilakukan pada jenis-jenis yang tidak menampakkan adanya dimorfisme seksual. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk.determinasi seks suatu individu adalah analisis , kromosom seks dengan teknik kultur darah; Pada'penelitian ini, teknik kultur darah whole blood menurut metode Belterman & De Boer yang mengalami modifikasi diterapkan untuk memperoleh sediaan kromosom burung merpati {Columba livia L.) dan burung betet {Psittacula alexandri (L.)). Sampel darah dikultur selama 72 jam untuk mendapatkan sediaan kromoSom metafase. .Sediaan kromosom tidak diperoleh dari kultur darah P. alexandri. Dari.sediaan kromosom C. livia yang diperoleh, kromosom seks dapat diidentifikasi sehingga jenis kelaminnya dapat ditentukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik kultur , darah whole blood modifikasi dapat dipakai dalam determinasi seks suatu individu burung, tetapi teknik tersebut memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk menguraikan berbagai interaksi yang mempengaruhi proses pembuatan sediaan kromosom."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Saryanthi
"ABSTRAK
Determinasi seks pada burung-burung monomorfik dapat dilakukan
melalui identifikasi kromosom seks pada sediaan kromosom yang diperoleh
dengan metode feather-pulp. Pada penelitian ini telah diterapkan metode
feather-pulp dari Shoffner et al. (1966) dengan modifikasi penambahan
kolkisin secara in vivo dan in vitro. Percobaan dilakukan pada salah satu
jenis burung Psittacidae, yaitu betet Psittacuia aiexandri {L), dan sebagai
pembanding digunakan burung merpati Coiumba iivia L. Sediaan kromosom
tidak diperoleh dari feather-puip betet. Dari sediaan kromosom merpati yang
diperoleh melalui penambahan kolkisin in vivo, kromosom seks dapat
diidentifikasi sehingga jenis kelaminnya dapat ditentukan. Dari hasil
penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa modifikasi metode feather-puip
dapat digunakan untuk determinasi seks burung, tetapi metode ini masih
perlu disempurnakan lebih lanjut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eviati Suhaimi
"Ditinjau dari penggunaan sudut pandang yang dipergunakan pengarang dalam sejarah kesusastraan Indonesia, tampak adanya perubahan sejak awal kemunculan novel-novel dalam sastra Indonesia hingga saat ini. penggunaan sudut pandang yang dipergunakan pengarang Y.B. Mangunwijaya dalam novel Burung-burung Manyar merupakan salah satu oontoh perubahan penggunaan sudut pandang yang menunjuk ke masa kini.
Novel ini menarik untuk diteliti karena sudut pandang berganti-ganti yang digunakan pengarang dalam novel tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti peran sudut pandang bagi keberhasilan Burung-Burung Manyar sebagai sebuah karya sastra. Sebagai penelitian awal mengenai sudut pandang yang masih sangat jarang dilakukan orang, dapatlah kiranya skripsi ini dipandang sebagai umpan para peminat sastra untuk meneliti masalah sudut pandang lebih jauh lagi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Anwar
"Novel Burung-burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya adalah karya penting dalam kesusastraan Indonesia. Novel itu sudah mengalami beberapa kali cetak ulang. diteriemahkan ke dalam sejumlah Bahasa. dibicarakan para kritikus. dan mendapatkankan sejumlah penghargaan. Novel Burung-burung Manyar akan dikaji dalam tesis ini dengan permasalahan sebagai berikut:
1) Bagaimanakah kedudukan dan pesan setiap tokoh dalam novel yang diteliti?
2). Bagaimanakah tokoh, khususnva tokoh utama. memandang masalah kebangsaan?
3). Bagaimanakah kaitan antara gagasan kebangsaan dalam novel yang diteliti dengan gagasan kebangsaan Sutan Sjahrir yang terdapat dalam esei-esei 8 intelektual Indonesia dan 6 esei Mangunwijaya? Berpijak pada tiga masalah itu, intinya tesis ini bertujuan menemukan gagasan kebangsaan Indonesia dalam novel Burung-burung Manyar kaitannya dengan gagasan kebangsaan dalam 6 esei Mangunwijaya dan 8 esei intelektual Indonesia yang membahas pemikiran Sutan Sjahrir. Adapun basil penelitian adalah seperti di bawah ini.
Teto dan Atik adalah penggerak cerita novel Burung-burung Manyar karya Y.B. Mangumwijava. Novel itu mengisahkan perjalanan dua manusia yang sama-sama memiliki cita-cita (karsa) memperjuangkan sesuatu yang diyakininva. Selain menggerakkan cerita;. Teto dan Atik menggulirkan gagasan kebangsaan Indonesia. Baik dar segi peran yang dimainkan maupun gagasan kebangsaan yang digulirkannya, kedua tokoh utama ini memiliki persamaan dan perbedaan.
Teto dan Atik sama-sama memperjuangkan kemerdekaan manusia baik sebagai individu maupun sebagai bangsa. Mereka percaya pada rasionalitas untuk menyelesaikan masalah, terutama dalam mempejuangkan kemerdekaan manusia dan mengenyahkan mental fasis Jepang dan feodal Jawa. Mereka menolak segala bentuk penindasan dan menghargai kesetaraan dengan landasan nilai kemanusiaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T37515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widiyanti Rahayu Hilia
"ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan untuk menganalisis kromosom ikan koi Kohaku (Cyprinus carpio L.) dengan teknik kultur sel darah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah dan karakter morfologi kromosom ikan koi Kohaku (Cyprinus carpio L.). Preparat kromosom diperoleh dari sel darah ikan koi Kohaku yang dikultur dengan menggunakan medium RPMI 1640, mitogen PHA-M, faktor tumbuh FBS, dan antibiotic antimycotic pada suhu 37°C selama 72 jam dalam inkubator dengan 5% CO2. Perlakuan penghambatan pembentukkan spindel untuk mendapatkan sebaran kromosom metafase dilakukan dengan pemberian 10µg/mL kolsemid kemudian di inkubasi selama dua jam. Sampel kemudian diberi perlakuan hipotonis dengan larutan KCl 0,075 M di inkubasi selama 8 menit, dan perlakuan fiksatif dengan larutan metanol dan asam asetat glasial dalam perbandingan 3: 1 selama 10 menit. Sampel diwarnai dengan Giemsa 5%, dan diamati di bawah mikroskop Leica dengan perbesaran 10x100. Jumlah kromosom dihitung dengan bantuan software ImageJ. Pengamatan sebaran kromosom metafase yang didapatkan menunjukkan ikan koi Kohaku memiliki kromosom yang berjumlah berkisar 2n= ca. 100--102. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi informasi dasar kromosom spesies, melihat kekerabatan spesies, dan pengembangan sitogenetik di Indonesia.

ABSTRACT
Research to analyze chromosomes Kohaku koi (Cyprinus carpio L.) using blood cell culture techniques has been conducted. The aim of the research was to obtain information about the number and size of chromosome of the Kohaku koi (Cyprinus carpio L.) chromosome. Chromosomes were obtained from Kohaku koi fish blood cell culture. The cells were cultured using RPMI 1640 medium, mitogen from PHA-M, FBS growing factor, and antibiotic antimycotic at a temperature of 37°C for 72 hours in a 5% CO2 incubator. The inhibition of spindle formation to obtain chromosomal metaphase distribution was carried out by two-hours colcemid treatment at a dosage of 10 µg/mL. The samples were subjected to 0.075 M KCl hypotonic solution for 8 minutes, and fixed with a solution of methanol and glacial acetic acid in a 3: 1 ratio for 10 minutes. Samples were tinged with 5% Giemsa and observed under a Leica microscope software with 10 x 100 magnification. The number of chromosomes has been calculated by using ImageJ software. According to the data obtained, Kohaku koi fish chromosome numbers ranged from 2n=ca. 100 to 2n=ca.102. The results were expected to be the basic of chromosome information that would be beneficial for predicting the kinship of species as well as the development of cytogenetics in Indonesia."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ari Pujianto
"Hasil dan Pembahasan: Dari hasil eksperimen diperoleh hasil kultur sebagai berikut: Dengan menggunakan teknik kultur konvensional, dari 7 metafase, diperoleh 1 kultur yang menunjukkan kromosom dengan kenampakan pita yang optimal. Sedangkan dengan menggunakan teknik kultur resolusi tinggi dengan menggunakan blocking agent pada fase metafase kemudian dilanjutkan dengan releasing agent, dari 13 metafase diperoleh 3 kultur kromosom dengan jumlah pita yang optimal.
Ketiga kultur kromosom ini menunjukkan struktur kromosom yang lebih panjang jika dibanding dengan teknik kultur yang konvensional. Jika dilihat dari prosentase keberhasilan mendapatkan pita-pita yang jelas terlihat, tampak bahwa tidak banyak perbedaan antara teknik kultur konvensional dengan teknik kultur revolusi tinggi, namun jika dilihat dari hasil kulturnya tampak bahwa kultur kromosom resolusi tinggi (Foto 1) menghasilkan kromosom yang lebih panjang dibanding teknik konvensional. (Foto 2). Struktur kromosom yang panjang ini merupakan hasil yang cukup menggembirakan karena dengan struktur yang terentang akan lebih banyak pita yang akan terlihat. Pada Foto 3 dan 4 diperlihatkan kariogram dari kultur kromosom resolusi tinggi dan teknik kultur konvensional.
Masalah yang masih menjadi kendala dalam penelitian ini adalah hasil fotografi yang kurang bagus sehingga meskipun kromosomnya panjang namun pita-pita kurang jelas terlihat. Hal ini disebabkan oleh kaca obyektif yang kurang fokus. Perlu dilakukan penggantian lensa obyektif plan akromat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Disamping lensa obyektif, variasi lama inkubasi setelah diberikan releasing agent juga sangat menentukan panjang pendeknya kromosom yang didapat.
Penelitian ini selain mencoba teknik kultur dengan menggunakan blocking agent juga berusaha memodifikasi prosedur agar didapatkan hasil kultur yang paling bagus, karena teknik kultur yang bisa diteruskan pada salah satu laboratorium belum tentu bisa bagus jika diterapkan laboratorium yang lain. Dengan demikian masing-masing laboratorium akan mempunyai kiat-kiat tersendiri untuk mendapatkan hasil yang bagus meskipun prinsipnya tidak jauh berbeda?."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, 1929-1999
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
899.221 3 MAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, 1929-1999
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
899.221 3 MAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, 1929-1999
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2016
899.221 YUS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>