Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurfitri Bustamam
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh genotoksik fungisida benomil pada ikan mas CCyprinus carpio L.5. Kerusakan genetik dideteksi dengan cara menghitung jumlah mikronukieus pada eritrosit ikan mas yang diwarnai dengan pewarnaan Feulgen. Ikan mas dipaparkan selama 72 jam pada benomil dengan konsentrasi 0 Ckontrol3; 0,5; 1; 2 dan 4 ppm. Kolkisin 3,5 ppm digunakan sebagai kontrol positif. Hasil uji Tukey Ca = 0,05Z) menunjukkan rata-rata jumlah mikronukieus akibat pemaparan kolkisin berbeda nyata dibandingkan dengan benomil O; 0,5; 1 dan 2 ppm. Dari empat, konsentrasi benomil yang diujikan, hanya pemaparan benomil 4 ppm yang mengakibatkan rata-rata jumlah mikronukieus berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol Co = 0,05!). Selanjutnya analisis regresi linier menunjukkan rata-rata jumlah mikronukieus meningkat sesuai dengan meningkatnya konsentrasi benomil yang dipaparkan CY = 0,966 + 0,203 X3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Ardiyani
"ABSTRAK
Pestisida oleh beberapa faktor dapat niencapai
iingkungan perairan. Seiain beracun dan dapat membunuh
organisme bukan target, beberapa jenis pestisida bersifat
mutagenik atau genotoksik. Bentuk pengujian yang relatif
inudah dan cepat untuk mendeteksi zat genotoksik di
iingkungan perairan adaiah dengan uji mikronukieus. Uji
tersebut tidak tergantung pada kariotip dari spesies yang
digunakan. Fenelitian ml bertujuan untuk mengetahul
pengaruh genotoksik insektisida endosuifan dengan
parameter inikronukieus pada eritrosit ikan mas Cyprtntts
cczrpo L. Ikan mas dipaparkan pada endosuifan dengan
konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; 4 ppb selama 72 jam. Untuk
mengamati mikronukieus, dibuat preparat apusan darah yang
diambil dari bagian ekor, kemudian diwarnai dengan
pewarnaan Feuigen. Penghitungan mikronukieus dilakukan
pada 5.000 eritrosit. Pengujian statistik menunjukkan
jumiah inikronukieus antara konsentrasi U; 0,5; 1; 2; 4 ppb
tidak berbeda nyata. Dari analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada kondisi penelitian yang dilakukan,
endosuifan tidak menginduksi mikronukieus pada eritrosit
ikan mas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Wahjudi
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemaparan fungisidabenomil terhadap pembentukan mikronukleus path eritrosit berudu katak lembu(Rana catesbeiana Shaw). Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental,menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan.Perlakuan yang diberikan berupa kontrol negatif 0 ppm, kontrol positif kolkisin 4ppm dan perlakuan fungisida benomil dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppmdan 4 ppm. Setelah 8 hari pemaparan, berudu dikorbankan dengan cara ekorberudu dipotong dan dibuat sediaan olesan darah. Sediaan lalu difiksasi denganmetanol absolut selama 15 menit dan diwarnai dengan pewarna Giemsa dalambufer fosfat pH 6,8 selama 15 memt. Penghitungan mikronukleus dilakukan menggunakan mikroskop cahaya pada perbesaran obyektif 40 x dan okuler 10 x dengan cara scored blind. Data kemudian diuji secara statistik dan ditemukan perbedaan nyata (P <0,05) antara perlakuan benomil 0,5 ppm dengan benomil 4 ppm. Perbedaan sangat nyata (P < 0,01) terdapat antara perlakuan kontrol negative dengan kontrol positif, perlakuan kontrol negatif dengan benomil 2 ppm dan perlakuan kontrol negatif dengan benomil 4 ppm. Dari hasil uji koefisien korelasi Spearman diketahui bahwa tidak ada korelasi antara konsentrasi fungisida benomil yang dipaparkan dengan jumlah mikronukleus yang terbentuk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dewayani
"Pestisida dapat bersifat genotoksik terhadap organisme yang hidup di lingkungan tanah maupun perairan. Bentuk pengujian yang relatif mudah dan cepat untuk mendeteksi zat genotoksik khususnya di lingkungan perairan adalah dengan uji mikronukleus. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah mikronukleus dapat terinduksi pada berudu katak lembu {Rana catesheiana) yang dipaparkan pada insektisida endosulfan dengan konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; dan 4 ppb selama 8 hari. Untuk mengamati mikronukleus dibuat preparat olesan darah yang diambil dari bagian ekor, kemudian diwarnai dengan pevyarnaan Giemsa. Penghitungan mikronukleus dilakukan pada 1000 eritrosit. Basil uji statistik menunjukkan bahwa pemaparan endosulfan selama 8 hari dengan konsentrasi endo sulfan 0,5; 1; dan 4 ppb tidak menginduksi mikronukleus pada eritrosit berudu Rana catesbeiana. Sedangkan pemaparan endosulfan dengan konsentrasi 2 ppb selama 8 hari menginduksi pembentukan mikronukleus yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol (a < 0,05)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Narista Pramandhani
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S31196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandriah Marliana Utami
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30718
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>