Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmaerius
"ABSTRAK
Sejumlah spesies kapang merupakan mikroorganisme
penghasil enzim glukoamilase dan telah digunakan secara
komersial untuk menghasilkan glukosa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 4
auftiber karbohidrat (tepung beras, tepung tapioka, tepung
maizena, dan pati terlarut), terhadap aktivitas
glukoamilase Mucor hiemalis UICC 278, pada fermentasi 24
jam; serta untuk mengetahui sumber karbohidrat terbaik,
agar diperoleh aktivitas glukoamilase yang maksimal.
Spora kapang diinokulasikan ke dalam medium
fermentasi Sakai & Caldo yang telah dimodifikasi, dan
diinkubasi dalam shaking incubator selama 24 jam (30°C dan
110 rpm). Aktivitas glukoamilase diuji dengaan metode
Nishise dkk. (1988) modifikasi dan gula pereduksi dengan
metode Somogyi-Nelson.
Pengujian statistik menunjukkan adanya pengaruh
keempat sumber karbohidrat terhadap aktivitas glukoamilase
M. hiemalis UICC 278. Rata-rata aktivitas glukoamilase
tertinggi diperoleh pada medium dengan substrat tepung
beras, dan secara statistik berbeda nyata dengan substrat
lainnya, kemudian diikuti tepung tapioka, pati terlarut,
dan terendah pada tepung maizena. Secara statistik antara
pati terlarut dengan tepung maizena tidak berbeda nyata.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Melani Sigar
"ABSTRAK
Bacillus sp. Th4 merupakan bakteri penghasil amilase. Pada proses fermentasi, sumber karbohidrat mempengaruhi dan menentukan hasil akhir proses tersebut. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh sumber karbohidrat, yaitu: maizena, tepung sagu, tapioka, tepung beras, dan soluble starch, terhadap aktivitas amylase Bacillus sp. Th4; dan menentukan sumber karbohidrat terbaik untuk aktivitas amilase yang maksimum.
Bacillus sp. Th4 diinokulasikan pada medium fermentasi Pamatong modifikasi dengan variasi sumber karbohidrat, dan diinkubasi dalam shaking incubator selama 20 jam, 45°C, dengan kecepatan 120 rpm. Aktivitas amilase diuji berdasarkan metode Morgan & Priest modifikasi. Gula pereduksi yang terbentuk diukur dengan menggunakan pereaksi DNS.
Urutan dari tinggi ke rendah, aktivitas amylase hasil penelitian ini, diperoleh pada substrat tapioka, tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Pada tapioka aktivitas amilase berbeda nyata dengan tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Aktivitas amilase pada maizena, soluble starch dan tepung beras tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan tepung sagu.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervine Chastine Marind
"Total asupan energi yang kurang dapat menjadi salah satu penyebab underweight dan secara jangka panjang akan berisiko terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan total asupan energi siswa SMAN 68 Jakarta. Metode yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan desain studi penelitian potong lintang (cross-sectional). Total asupan energi adalah variabel dependen, sementara persepsi mengenai karbohidrat, persepsi mengenai lemak, pengetahuan gizi, penggunaan media sosial, pendidikan orang tua dan jenis kelamin merupakan variabel independen. Pengambilan data dilakukan secara daring kepada siswa kelas XI SMAN 68 Jakarta dengan menggunakan kuesioner dan 2-days food record sejak Maret-Juni 2021. Penelitian melibatkan 184 siswa SMAN 68 Jakarta setelah dilakukan simple random sampling. Terdapat 89,7% responden yang memiliki total asupan energi kurang (<80% AKG). Berdasarkan uji bivariat, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara semua variabel independen dengan variabel dependen. Secara uji multivariat, persepsi mengenai karbohidrat merupakan faktor dominan yang memengaruhi total asupan energi pada siswa SMAN 68 Jakarta (OR=2,971; 95% CI 1,031 - 8,565). Diperlukan edukasi mengenai pengetahuan gizi seimbang, khususnya persepsi mengenai karbohidrat. Bagi instansi pemerintah, disarankan untuk membangun program untuk membasmi stigma mengenai karbohidrat dan lemak.

Inadequate total energy intake is one of the factors associated with underweight and will risk one’s health in long term. This research aims to explore factors associated with total energy intake students of SMAN 68 Jakarta. The methodology used for this research is quantitative approach with cross-sectional design study. Total energy intake acts as a dependent variable, meanwhile perception about carbohydrate, perception about fat, nutrition knowledge, social media usage, parent’s education level and gender act as independent variable. A total of 184 students were assessed after simple random sampling. Data were collected through online meeting to grade XI students SMAN 68 Jakarta since March-June 2021. The instrument used are questionnaire and 2-days food record. 89,7% students have inadequate total energy intake (<80% AKG). According to bivariate analysis, there was no significant association between all the independent variables and dependent variable. Perception about carbohydrate was found as dominant factor to total energy intake in students SMAN 68 Jakarta (OR=2,971; 95% CI 1,031 - 8,565). Education related to balance nutrition knowledge, particularly perception about carbohydrate is recommended idea programme for school. For government, establishing programme focusing on deracinate stigma around carbohydrate and fat is recommended."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarinah
"Sumber nitrogen merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses fermentasi untuk menghasilkan enzim glukoamilase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis sumber nitrogen yang ditambahkan pada medium modifikasi CDB, terhadap aktivitas glukoamilase Mucar biemaiis UICC 278j pada fermentasi 24 jam serta mengetahui sumber nitrogen yang terbaik untuk menghasilkan enzim glukoamilase yang optimal. Pengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan metode modifikasi Nishise dkk, Pengukuran terhadap kadar glukosa dilakukan dengan metode Somogyi—Nelson. Aktivitas glukoamilase dinyatakan dalam unit/ml. Hasil analisis secara statistik menunjukkan adanya pengaruh jenis sumber nitrogen terhadap aktivitas glukoamilase Mucar hiemslis UICC 278. Perbedaan rata—rata aktivitas glukoamilase terjadi antara NaNO dengan (NH ) SO , (NH )H PO , ^ 3 ^ 4Z 4 4 2 4- urea, bakto—pepton, dan ekstrak khamir; (NH ) SO dengan 4 2 4 (NH )H PO , urea, bakto—pepton, dan ekstrak khamir; (NH )H PO 4 2 4" 4 2 4 dengan urea dan bakto-pepton; urea dengan bakto—pepton dan ekstrak khamir; serta bakto—pepton dengan ekstrak khamir. Rata—rata aktivitas glukoamilase tertinggi Mucar hiemalis UICC 278 diperoleh pada medium dengan urea sebagai sumber nitrogen"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Bina Edvantoro
"ABSTRAK
Glukoamilase merupakan enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis pati nrenjadi glukosa.
Penelitian ini bertujuan untuk nengetahui pengaruh empat sumber karbohidrat, yaitu tepung beras, tepung maizena, tepung tapioka, dan soluble starch terhadap aktivitas glukoanilase R. arrhizus UICC 2 dan R. oryzae UICC 128 pada kondisi fermentasi yang diberikan dalam waktu inkubasi 24 jam.
Data rata-rata aktivitas glukoamilase R. arrhizus UICC 2 dan R. oryzae UICC 128 dalam waktu fermentasi 24 jam yang dinyatakan dalam unit/ml, diperoleh nilai tertinggi dari sumber karbohidrat tepung rnaizena, kemudian diikuti dengan tepung tapioka, soluble starch, dan tepung beras.
Hasil perhitungan aktivitas glukoamilase menunjukkan, ada perbedaan aktivitas glukoamilase R. arrhizus UICC 2 antara sumber karbohidrat tepung maizena dan tepung beras, antara tepung tapioka dan tepung beras, serta antara soluble starch dan tepung beras. Ada perbedaan aktivitas glukoamilase R. oryzae UICC 128 antara tepung maizena dan tepung beras, antara tepung tapioka dan tepung beras, antara soluble starch dan tepung beras, antara tepung maizena dan tepung tapioka, serta antara tepung maizena dan soluble starch.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Fahlevi
"Gizi kurang masih menjadi persoalan yang tak kunjung usai di Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2007, prevalensi gizi kurang pada anak-anak mencapai 13,3% untuk laki-laki dan 10,9% untuk perempuan. Status gizi kurang berkaitan erat dengan asupan zat gizi yang dikonsumsi. Karbohidrat sebagai sumber energi utama berperan besar dalam status gizi. Hal ini mendasari perlunya mengetahui prevalensi gizi kurang dan melihat hubungannya dengan asupan karbohidrat yang dikonsumsi sehingga dapat dijadikan evaluasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan teknik probability sampling. Jumlah responden berjumlah 90 orang.
Hasil penelitian menunjukkan sebaran responden tertinggi pada kelompok usia 13-15 tahun (55,6%) dan lebih banyak laki-laki (52,2%). Sebagian besar responden memiliki status gizi baik (71,1%), 27,8% dengan status gizi lebih dan hanya 1,1% yang berada pada status gizi kurang. Ditinjau dari energi rekomendasi AKG, asupan karbohidrat seluruh responden berada pada kategori kurang, sedangkan jika ditinjau dari energi total yang dikonsumsi, hanya 61,1% responden yang berada pada kategori kurang. Uji kolmogorov-smirnov menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara status gizi dengan asupan karbohidrat (p=0,494).

Undernutrition continues to be a problem in Indonesia. Based on Riskesdas 2007, prevalence of undernutrition among children reached 13.3% for boys and 10.9% for girls. Nutritional status is depends on nutrient intake. Carbohydrates plays a major role in the nutritional status as a main source of energy. This reason underlies the importance to know the prevalence of undernutrition and its relationship to carbohydrate intake. The design of this study was a cross-sectional. Data were collected by probability sampling technique. The total respondents of this research are 90 people.
The results showed the highest distribution of respondents are in the age group 13-15 years (55.6%) and more than a half of them are boy (52.2%). Most respondents had a good nutritional status (71.1%), 27.8% respondents with overnutrition status and only 1.1% respondents were located in undernutrition status. Based on the energy recommendation of RDA, carbohydrate intake all respondents were in the low category. Meanwhile when carbohydrate intake compared with total energy consumed, percentage of respondents who are in the low category are 61,1%. Kolmogorov-Smirnov test showed a non-significant relationship between nutritional status with carbohydrate intake (p=0.494).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Latihan panjang akan menguras glikogen otot dan merusak jaringan otot. Peningkatan kadar ureum dan kreatin kinase darah dapat menyebabkan penurunan performa pada latihan atau pertandingan berikutnya. Tesis ini membahas pengaruh pemberian minuman elektrolit berkarbohidrat terhadap kadar ureum darah, kreatin kinase darah, dan performa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, bersifat single blind dengan rancangan silang pada 10 atlet dayung rowing nasional laki-laki di Pelatnas Dayung Pengalengan tahun 2015. Minuman yang diberikan adalah minuman elektrolit dengan jumlah karbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB pada kelompok perlakuan dan 0,35 gr/kgBB pada kelompok kontrol. Minuman tersebut diberikan segera setelah latihan dan dua jam berikutnya. Pengambilan sampel darah vena dilakukan untuk mengukur penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah sebelum dan setelah pemberian minuman masing-masing dengan alat COBAS C111 dan Advia 1650/1800. Hasil analisis membuktikan bahwa penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah lebih tinggi pada kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa minuman elektrolit berkarbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB efektif untuk memulihkan kembali simpanan glikogen otot dan menurunkan kerusakan jaringan otot.

Long lasting exercise will deplete muscle glycogen and muscle tissue damage. Increased levels of blood urea and creatine kinase can cause a decrease in performance at the next exercise or competition. This thesis discusses the effect of carbohydrate electrolyte drinks on blood urea levels, blood creatine kinase levels, and performance. This is true experimental study, single blind cross over design in 10 rowing men athletes in the National Training Centre Pengalengan 2015. Beverages provided are electrolyte drinks with the amount of carbohydrates as much as 1 g/kg body weight in the treatment group and 0,35 g/kg body weight in the control group. Beverages given immediately after the workout and the next two hours. Venous blood sample was collected to measure the reduction of blood urea and creatine kinase level before and after drinking beverages using COBAS C111 and Advia 1650/1800 respectively. The result show that the reduction of blood urea and creatine kinase levels is greater in the treatment group. It suggests that beverages contain 1 gr/kg body weight carbohydrate is effective to restore muscle glycogen stores and decrease muscle tissue damage."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuning Hanurawati
"ABSTRAK
Glukoamilase menghidrolisis ikatan a-1,4 dan a-1,6 pada ujung non-reduktif dari pati.
Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan aktivitas glukoamilase dari A. awamori UICC 314 yang ditumbuhkan pada medium Sakai modifikasi dengan enam sumber karbohidrat yang berbeda. Pengukuran aktivitas glukoamilase dengan metode Nishise et al. (1988), dan konsentrasi glukosa dengan metode Somogyi-Nelson.
Dalam waktu fermentasi 24 jam urutan tinggi ke rendah aktivitas glukoami1ase dihasilkan dari tepung beras, tepung ubi, maizena, tapioka, soluble starch dan tepung sagu; pada tepung sagu dan soluble starch aktivitas berbeda nyata dengan tepung beras, tepung ubi, maizena, dan tapioka; aktivitas pada soluble starch juga berbeda nyata dengan tepung sagu; pada tapioka aktivitas tidak berbeda nyata dengan tepung beras dan tepung ubi, sedangkan dengan maizena berbeda nyata; pada tepung beras, tepung ubi, dan maizena hasilnya tidak berbeda nyata.
Dalam waktu fermentasi 48 jam tidak ada perbedaan aktivitas glukoamilase pada semua sumber karbohidrat.
Aktivitas glukoamilase berbeda dalam waktu fermentasi 24 dan 48 jam pada tepung beras, tepung ubi, maizena, dan tepung sagu; sedangkan pada tapioka dan soluble starch tidak ada perbedaan.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Rahmani Nursanti
"Adaptasi terhadap hipoksia kronik disebut memiliki efek protektif terhadap penyakit jantung koroner. Salah satu bentuk adaptasi terhadap hipoksia adalah pergeseran metabolisme energi dari jalur fosforilasi oksidatif menuju glikolisis anaerob. Laju glikolisis anaerob yang tinggi dibutuhkan untuk mendapatkan jumlah energi setara dengan metabolisme aerobik. Akibatnya, kebutuhan glukosa meningkat pesat, terutama pada jaringan dengan kebutuhan energi besar seperti jantung. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diduga jalur glukoneogenesis, salah satunya dari prekursor alanin, teraktivasi.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa respon metabolik jaringan jantung terhadap hipoksia dengan menilai aktivitas spesifik alanin aminotransferase (ALT) pada jaringan jantung 25 tikus jantan Sprague Dawley yang diinduksi hipoksia sistemik (10% O2 dan 90% N2) selama 1, 3, 7, dan 14 hari dibandingkan kontrol normoksia. Distribusi data tidak normal sehingga analisis dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan uji post-hoc Mann-Whitney.
Hasilnya, aktivitas spesifik ALT menunjukkan tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya durasi hipoksia. Dibandingkan dengan kelompok normoksia, perbedaan bermakna hanya didapatkan pada kelompok tikus hipoksia 14 hari (p = 0.047). Dapat disimpulkan, aktivitas ALT jaringan jantung dipengaruhi kondisi hipoksia. Aktivitas ALT berperan mempertahankan laju glikolisis anaerob sehingga kebutuhan energi jantung dapat terpenuhi.

Adaptation to chronic hypoxia is said to provide protective effects against coronary artery disease. One of adaptation form is a shift in energy metabolism from oxidative phosphorylation towards anaerobic glycolysis. High rate anaerobic glycolysis is needed to obtain same amount of energy as aerobic metabolism. Therefore, glucose demands rapidly increased, especially in tissue with large energy demands such as cardiac tissue. To meet those needs, it is suspected that gluconeogenesis pathway is activated, one of which from alanine precursor.
This study is aimed to analyze metabolic responses of cardiac tissue towards hypoxia by evaluating alanine aminotransferase (ALT) specific activity in cardiac tissues of twenty five males Sprague Dawley induced by systemic hypoxia (10% O2 and 90% N2) for 1, 3, 7, and 14 days, compare with normoxic group. Because its abnormal distribution, data were analyzed using Kruskal-Wallis test, then post-hoc Mann-Whitney.
The results showed relative increasing trend of median ALT specific activity as hypoxia duration increased. But, comparing to the normoxic group, significant difference only found in group induced by systemic hypoxia for 14 days (p=0.047). In conclusion, ALT activity of cardiac tissue is affected by hypoxic conditions. ALT activity plays a role in maintaining anaerobic glycolysis rate to meet energy demands.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Siswoyo
"Tujuan : Mengetahui manfaat pemberian suplemen kreatin 4x5 g/hari selama 5 hari berturut-turut pada olahraga angkat beban terhadap kadar asam urat darah. Tempat : Pusat Kebugaran ?Fitness One? JI. Jenderal Gatot Subroto Jakarta.
Penelitian eksperimen berpasangan dan tersamar ganda terhadap 34 siswa pria Sekolah Kesehatan TNI Angkaran Laut. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subyek penelitian berdasarkan data demografi (umur), data antropometri (berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh), analisis asupan zat gizi dengan food recall 1x24 jam, data tekanan darah dan frekuensi denyut nadi, gambaran elektrokardiogram, dan data laboratorium ( Hemoglobin, SGOT, SGPT, Ureum, kreatinin darah, kreatinin urin, asam urat darah). Data
dianalisis dan diuji dengan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon.
Hasil menunjukkan usia rata-rata 25,65 kurang lebih 3,77 tahun (kelompok kreatin) dan 26,24 kurang lebih 3,73 tahun (kelompok kontrol, IMT 23,76 kurang lebih 2,31 kg/m2 pada kelompok
kreatin, 22,88 kurang lebih 2,14 kg/m2 pada kelompok kontrol. Asupan kalori rata-rata 3017(1796-4385) Kal/hari pada kelompok kreatin dan 3080(2056-4129) Kal/hari pada kelompok kontrol, dengan proporsi energi sesuai dengan menu gizi seimbang. Asupan purin pada kelompok kreatin 285,50(86,50-598,00) mg/hari dan kelompok kontrol 297(118,75-457,00) mg/hari. Tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok kreatin dengan kelompok kontrol dalam hal asupan energi, makronutrien, protein hewani, dan asupan purin. Fungsi sistem kardiovaskular, fungsi hati dan fungsi ginjal seluruh subyek dalam keadaan normal. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar kreatinin darah pada 2 jam pasca perlakuan antara kelompok kreatin (1,19 kurang lebih 0,09 mg/dL) dengan kelompok kontrol(1,08d kurang lebih 0,12 mg/dI,) dengan p=0,005, 24 jam pasca perlakuan pada kelompok kreatin (1,19 kurang lebih 0,11 mg/dL) dan kelompok kontrol (1,11 kurang lebih 0,15 mg/dl.) dengan p=0,04, peningkatan kadar kreatinin urin pasca perlakuan pada kelompok kreatin {457(-580-1179) mg/24jam} am kelompok kontrol 22 (-515-747) mg/24jam} dengan p=0,044, dan peningkatan kadar asam urat darah 2 jam pasca perlakuan pada kelompok kreatin {0,40(-0,40-3,40) mg/dL} dan kelompok kontrol {1,80(0,00-4,30) mg/dL) dengan p=0,024.
Kesimpulan : Suplementasi kreatin 4x5 g/hari selama 5 hari berturut-turut dapat menghambat peningkatan kadar asam urat darah pada 2jam pasca latihan angkat beban."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>