Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmani Hamzah
"ABSTRAK
Nitrogen merupakan salah satu makronutrien penting bagi
kapang, yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan, dan
memelihara kemampuan sel-sel dalam membentuk enzim,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variasi konsentrasi urea sebagai sumber nitrogen
terhadap aktivitas glukoamilase, dan untuk mengetahui
konsentrasi urea yang tepat dalam menghasilkan aktivitas
glukoamilase maksimal dari R. oryzae UICC 128 yang
ditumbuhkan pada medium Sakai modifikasi, pada fermentasi
16 jam (30°C).
Pengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan
metode Nishise dkk. modifikasi. Satu unit aktivitas
glukoamilase yang dihasilkan setara dengan satu /umol glukosa
yang dilepaskan per menit. Pengukuran kadar glukosa
dilakukan dengan metode Somogyi-Nelson.
Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh
konsentrasi urea yang berbeda terhadap aktivitas
glukoamilase R. oryzae UICC 128. Terdapat perbedaan
rata-rata aktivitas glukoamilase R. oryzae UICC 128 antara
konsentrasi 0,0% dengan 0,0455%, 0,0910%, 0,1364%, 0,1818%,
0,2273%, 0,2727%. Rata-rata aktivitas glukoamilase
tertinggi diperoleh pada konsentrasi 0,0%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Haifa
"Tingkat kadar lingkungan serta manusia yang hidup di lingkungan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyelidiki konsentrasi urea dalam sampel klinis dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sensor urea dengan teknik elektrokimia menggunakan NiO berpori. Preparasi NiO berpori dilakukan dengan metode anodisasi dalam larutan KOH dan H2O dengan kehadiran gliserol. Karakterisasi NiO berpori menggunakan SEM-EDS, XRD, dan FTIR menunjukkan NiO berpori dengan pori berbentuk kotak dan diameter rata-rata sebesar 90 – 1700 nm. Pembentukan NiO berpori meningkatkan luas permukaan elektroda sebesar 2 kali dari Ni plat. Selanjutnya pengukuran larutan urea dalam KOH secara elektrokimia menggunakan sistem sel tiga elektroda dengan kawat Pt sebagai elektroda counter dan Ag/AgCl sebagai elektroda reference dengan teknik CV menunjukkan koefisien korelasi 0,995 pada rentang konsentrasi 0 – 100 μM dengan LOD 1,367 μM, LOQ 4,557 μM, dan sensitivitas 0,400 μA/μM.cm2 urea, dan keberulangan dengan nilai %RSD sebesar 3,69 dengan 10 kali pengulangan. Pengukuran larutan urea dalam KOH dilakukan juga dengan teknik amperometri pada potensial 0,53 V memiliki nilai LOD 15,102 μM, LOQ 50,342 μM, dan sensitivitas 0,205 μA/μM.cm2 urea, dan keberulangan dengan nilai %RSD sebesar 33,448 dengan 10 kali pengulangan. Aplikasi sensor yang dikembangkan dicoba untuk mengukur kadar urea dalam sampel urine menunjukkan kadar urea sebesar 519,953 μM urea dengan metode CV dan 757,582 μM urea dengan metode amperometri. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sensor yang dikembangkan memiliki potensi untuk digunakan dalam sensor urea pada berbagai sampel.

The level of urea levels in the aquatic environment greatly affects the health of the environment and humans who live in that environment. Therefore, it is very important to investigate the urea concentration in clinical and environmental samples. This study aims to make a urea sensor with electrochemical techniques using porous NiO. The preparation of porous NiO was carried out by anodizing method in a solution of KOH and H2O in the presence of glycerol. The characterization of porous NiO using SEM-EDS, XRD, and FTIR showed porous NiO with square pores and an average diameter of 90 – 1700 nm. The formation of porous NiO increases the surface area of the electrode by 2 times than Ni plate. Furthermore, the measurement of the urea solution in KOH electrochemically using a three-electrode cell system with Pt wire as the counter electrode and Ag/AgCl as the reference electrode with the CV technique showed a correlation coefficient of 0,995 in the concentration range of 0 – 100 μM with an LOD of 1,367 μM, LOQ 4,557 μM, and sensitivity 0,400 μA/μM.cm2 urea, and repeatability with an %RSD value of 3,69 with 10 repetitions. Measurement of urea solution in KOH was also carried out using the amperometric technique at a potential of 0,53 V having an LOD value of 15,102 μM, LOQ 50,342 μM, and a sensitivity of 0,205 μA/μM.cm2 urea, and repeatability with an %RSD value of 33,448 with 10 times repetition. The sensor application developed was tested to measure urea levels in urine samples showing urea levels of 519,953 μM urea using the CV method and 757,582 μM urea using the amperometric method. The results indicate that the developed sensor has the potential to be used in urea sensors in various samples."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Pratiwi
"Penentuan Kadar Urea dalam urin menggunakan sensor Non-Enzimatik saat ini banyak dikembangkan, sebagai alternatif sensor urea dengan perangkat yang lebih praktis, relatif murah, dan sederhana. Pada penelitian ini, analisa urea dalam urin dilakukan dengan menggunakan katalis Ni, elektroda kerja Graphene Paste Electrode GPE yang dibuat dari serbuk grafit menjadi grapena, kemudian dibuat pasta dengan ditambahkan nujol dengan komposisi 7:3. Oksida nikel berperan sebagai sensor GPE yang terdeposit Ni pada permukaan GPE dengan metode elektrodeposisi menggunakan larutan NiSO4 0,1 M dalam 0,05 M NH4 2SO4. Variasi potensial dan waktu deposisi dilakukan untuk mendapatkan deposit Ni/GPE yang optimum. Uji pendeteksian urea dilakukan pada potensial 0,50 V vs Ag AgCl. Deposit Ni/GPE dengan variasi potensial dan waktu -0,50 V selama 120 detik merupakan yang paling optimum karena mempunyai sensitivitas tertinggi sebesar 141,3189915 A mM-1 cm-2, batas deteksi terendah sebesar 19,99 mM, dan linearitas paling baik sebesar R2 0,987. Ni/GPE optimum digunakan pada uji stabilitas dan repeatabilitas. Sensor memiliki repeatabilitas yang baik dengan RSD = 6,79 n=10 serta memiliki stabilitas yang baik dengan RSD = 1,74 n=6 . Hasil deteksi kadar urea dengan sensor menggunakan teknik kronoamperometri memilki perbedaan jika dibandingkan dengan teknik spektrofotometri. Elektroda GPE dapat digunakan untuk pengukuran kadar urea dalam urin.

Determination of urea quantity in human urine using non enzymatic sensor is developed in many ways, as an alternative sensor of urea with friendly device. In this research, analyzing urea quantity in human urine is done by using nickel Ni for catalyst, and Graphene Paste Electrode GPE as working electrode which made by graphite powder that converted into graphene and then combined with nujol with ratio 7 3 to soften the texture and become paste. The nickel oxide used for detecting device in GPE was made with electrodeposition method and using NiSO4 0.1 M solution in 0.05 M NH4 2SO4for deposition medium. Variation of potential and deposition time is done in order to have optimal performance of Ni GPE deposit. Urea detection test is running in 0.5V potential vs Ag AgCl. Ni GPE deposit with potential variation of 0,5V and time variation for 120s is chosen as an optimal performance condition because it has highest sensitivity with value 141.3189915 A mM 1 cm 2. The lowest detection range is in value 19.99 mM, and also has the best linearity value with R2 0.987. Ni GPE with optimal performance is used for stability test and repeatability test. The sensor has excellent repeatability with RSD 1.74 n 6 . Detecting urea in urine with sensor using chronoamperometry method giving different result compared to detecting urea in urine with sensor using spectrophotometry method. GPE can used as measurement of urea level in urine. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Dewi Irzalinda
"Pengukuran kadar urea pada urin merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kondisi kesehatan ginjal. Untuk itu dikembangkan sensor urea non enzimatik yang berbasis logam Ni yang terdeposit pada elektroda Au. Pada penelitian ini, Ni akan terdeposit pada elektroda Au dengan variasi potensial dan waktu. Kemudian deposit Ni diaktivasi dalam KOH menjadi NiOOH yang dapat mengoksidasi urea menjadi CO2, N2 dan H2 sehingga dapat dideteksi secara elektrokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ni/Au dapat digunakan untuk mendeteksi urea dengan nilai LOD 3,35 x10-2 mM, sensitivitas 52,20 mM A-1cm-2 dan linearitas r2= 0,997 pada potensial deposisi -0,45 V vs Ag/AgCl dengan waktu deposisi selama 180 detik. Ni/Au mempunyai kedapatulangan yang baik dengan RSD 0,12 n=12 dan menunjukkan stabilitas yang baik dengan RSD 1,60 dalam kurun waktu 9 hari. Ni/Au tidak terganggu oleh adanya interferen seperti asam askorbat, glukosa, NaCl, dan KCl. Ni/Au dapat digunakan untuk mengukur kadar urea dalam sampel urin dengan hasil 9,615 mM.

Measurement of urea concentration in urine is a very important factor for determining the condition of kidney health. For this reason, a non enzymatic urea based sensor of Ni metal which is deposited on an Au electrode has developed . In this study, Ni will be deposited on the Au electrode with variation of potential and time. Then the Ni deposit is activated in KOH become NiOOH which can oxidize urea to CO2, N2 and H2, so that it can be detected electrochemically. The results showed that Ni Au can be used to detect urea with LOD value 3.35 x 10 2 mM, sensitivity 52,20 mM A 1cm 2 and linearity r2 0,997 at deposition potential 0.45 V vs Ag AgCl with time deposition for 180 seconds. Ni Au has good repeatability with RSD is 0.12 n 12 and shows good stability with RSD is 1,60 within 9 days. Ni Au is not disturbed by the presence of interferences such as ascorbic acid, glucose, NaCl, and KCl. Ni Au can be used to measure urea levels in urine samples with concentration is 9,615 mM. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alawiyah
"Sumber nitrogen yang digunakan oleh kapang dapat berbentuk asam amino, protein, dan urea. Sumber nitrogen tesar pengaruhnya terhadap produksi glukoami lase. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ada tidaknya pengaruh konsentrasi urea yang berbeda ternadap aktivitas glukoami lase Rhizopus arrliizus UICC 2, serta roeneliti konsentrasi yang paling baik bagi kapang tersebut untuk menghasilkan aktivitas glukoamilase yang maksimal pada kondisi fermentasi yang diberikan. Fengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan metode Hisnisne dRR. modifikasi. Fengukuran kadar glukosa dilakukan dengan metode Somogyi-Helson.
Hasil pengujian statistik menunjukkan adanya pengarun konsentrasi urea ternadap aktivitas glukoami lase R. arrblzus UICC 2 pada fermentasi 20 jam. Rata-rata aktivitas glukoami lase R. arrliizus mencapai nilai tertinggi pada medium dengan konsentrasi urea 0,13638X. Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas glukoamilase R. arrfiizus UICC 2 pada fermentasi 20 jam, antara konsentrasi urea 0, 13638X dengan 0, OX, 0,04546X, 0, 09096X, 0, 18180X, O, 22728X, dan 0, 2727OX."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Sakura Lisa
"Pembentukan enzim oleh mikroorganisme dipengaruhI oleh be berapa faktor, di antaranya komposisi medium. Nitrogen adalah salah satu makronutrien yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk melangsungkan pertumbuhan, dan memelihara kemampuan sel membentuk enzim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 7 variasi konsentrasi amonium sulfat, yaitu 0, 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; dan 0,6% dalam medium Sakai & Caldo modifikasi terhadap aktivitas glukoamilase Rhizopus arrhizus UICC 2, pada fermentasi 20 jam. Pengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan metoda Nishise modifikasi. Satu unit aktivitas glukoamilase setara dengan satu flmol glukosa yang dilepaska permenit. Pengukuran kadar glukosa dilakukan dengan metoda Somogyi-Nelson. Uji statistik menunjukkan adanya pengaruh 7 variasi konsentrasi amonium sulfat yang diberikan, terhadap aktivitas glukoamilase Rhizopus arrhizus UICC 2 pada fermentasi 20 jam. Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas glukoamilase antara konsentrasi amoniumsulfat 0,0% dengan 0,3%; 0,4%; dan 0,5%; antara 0,1% dengan 0,4%; 0,2% dengan 0,4%; serta antara 0,4% dengan 0,6%. Rata-rata aktivitas glukoamil ase tertinggi, diperoleh pada medium dengan konsentrasi amonium sulfat 0,4%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wellyzar
"ABSTRAK
Nitrogen merupakan salah satu makronutrien penting bagi kapang, baik untuk pertumbuhan, maupun untuk memelihara kemampuan sel dalam membentuk enzim. Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sumber nitrogen yang diberikan dalam bentuk amonium sulfat, tepung kedele, dan urea, terhadap aktivitas glukoamilase Rhizopus arrhizus UCC 2 dan Rhizopus oryzae UCC 128. Pengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan metoda Nishise et al. modifikasi. Satu unit aktivitas glukoamilase setara dengan satu umol glukosa yang di lepaskan per menit. Pengukuran kadar glukosa dilakukan dengan metoda Somogyi-Nelson.
Uji statistik menunjukkan adanya pengaruh sumber nitrogen yang berbeda terhadap aktivitas glukoamilase R. arrhizus UCC 2 dan R. oryzae UCC 128. Medium dengan sumber nitrogen urea, memberikan hasil rata-rata aktivitas glukoamilase R. arrhizus UCC 2 dan R. oryzae UCC 128 tertinggi. Nilai tersebut berbeda nyata dengan rata-rata aktivitas glukoamilase pada medium dengan sumber nitrogen tepung kedele maupun amonium sulfat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarinah
"Sumber nitrogen merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses fermentasi untuk menghasilkan enzim glukoamilase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis sumber nitrogen yang ditambahkan pada medium modifikasi CDB, terhadap aktivitas glukoamilase Mucar biemaiis UICC 278j pada fermentasi 24 jam serta mengetahui sumber nitrogen yang terbaik untuk menghasilkan enzim glukoamilase yang optimal. Pengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan metode modifikasi Nishise dkk, Pengukuran terhadap kadar glukosa dilakukan dengan metode Somogyi—Nelson. Aktivitas glukoamilase dinyatakan dalam unit/ml. Hasil analisis secara statistik menunjukkan adanya pengaruh jenis sumber nitrogen terhadap aktivitas glukoamilase Mucar hiemslis UICC 278. Perbedaan rata—rata aktivitas glukoamilase terjadi antara NaNO dengan (NH ) SO , (NH )H PO , ^ 3 ^ 4Z 4 4 2 4- urea, bakto—pepton, dan ekstrak khamir; (NH ) SO dengan 4 2 4 (NH )H PO , urea, bakto—pepton, dan ekstrak khamir; (NH )H PO 4 2 4" 4 2 4 dengan urea dan bakto-pepton; urea dengan bakto—pepton dan ekstrak khamir; serta bakto—pepton dengan ekstrak khamir. Rata—rata aktivitas glukoamilase tertinggi Mucar hiemalis UICC 278 diperoleh pada medium dengan urea sebagai sumber nitrogen"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Bina Edvantoro
"ABSTRAK
Glukoamilase merupakan enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis pati nrenjadi glukosa.
Penelitian ini bertujuan untuk nengetahui pengaruh empat sumber karbohidrat, yaitu tepung beras, tepung maizena, tepung tapioka, dan soluble starch terhadap aktivitas glukoanilase R. arrhizus UICC 2 dan R. oryzae UICC 128 pada kondisi fermentasi yang diberikan dalam waktu inkubasi 24 jam.
Data rata-rata aktivitas glukoamilase R. arrhizus UICC 2 dan R. oryzae UICC 128 dalam waktu fermentasi 24 jam yang dinyatakan dalam unit/ml, diperoleh nilai tertinggi dari sumber karbohidrat tepung rnaizena, kemudian diikuti dengan tepung tapioka, soluble starch, dan tepung beras.
Hasil perhitungan aktivitas glukoamilase menunjukkan, ada perbedaan aktivitas glukoamilase R. arrhizus UICC 2 antara sumber karbohidrat tepung maizena dan tepung beras, antara tepung tapioka dan tepung beras, serta antara soluble starch dan tepung beras. Ada perbedaan aktivitas glukoamilase R. oryzae UICC 128 antara tepung maizena dan tepung beras, antara tepung tapioka dan tepung beras, antara soluble starch dan tepung beras, antara tepung maizena dan tepung tapioka, serta antara tepung maizena dan soluble starch.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmaerius
"ABSTRAK
Sejumlah spesies kapang merupakan mikroorganisme
penghasil enzim glukoamilase dan telah digunakan secara
komersial untuk menghasilkan glukosa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 4
auftiber karbohidrat (tepung beras, tepung tapioka, tepung
maizena, dan pati terlarut), terhadap aktivitas
glukoamilase Mucor hiemalis UICC 278, pada fermentasi 24
jam; serta untuk mengetahui sumber karbohidrat terbaik,
agar diperoleh aktivitas glukoamilase yang maksimal.
Spora kapang diinokulasikan ke dalam medium
fermentasi Sakai & Caldo yang telah dimodifikasi, dan
diinkubasi dalam shaking incubator selama 24 jam (30°C dan
110 rpm). Aktivitas glukoamilase diuji dengaan metode
Nishise dkk. (1988) modifikasi dan gula pereduksi dengan
metode Somogyi-Nelson.
Pengujian statistik menunjukkan adanya pengaruh
keempat sumber karbohidrat terhadap aktivitas glukoamilase
M. hiemalis UICC 278. Rata-rata aktivitas glukoamilase
tertinggi diperoleh pada medium dengan substrat tepung
beras, dan secara statistik berbeda nyata dengan substrat
lainnya, kemudian diikuti tepung tapioka, pati terlarut,
dan terendah pada tepung maizena. Secara statistik antara
pati terlarut dengan tepung maizena tidak berbeda nyata.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>