Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waller, R.A.
Oxford: Pergamon Press, 1969
693.85 WAL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Altman, Nathaniel
Rochester: Healing Arts Press, 2000
613.122 ALT h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Morgan, Arthur E.
Yellow Springs, Ohio: Community Servive, 1953
338.7 MOR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi Hafidah
"Rawapening merupakan cekungan danau tektonik yang terjadi dari peristiwa tektonik gravitasi. Adanya struktur patahan dan lipatan yang terjadi akibat peristiwa tersebut juga menyebabkan terjadinya patahan akuifer sehingga muncul titik-titik mata air di DAS Rawapening. DAS Rawapening merupakan wilayah gunung api kerena sebagian besar jenis batuannya merupakan batuan vulkanik. Wilayah gunung api memiliki potensi besar dalam kemunculan mata air sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran mata air berdasarkan karakteristik fisik wilayah, debit, dan jenis mata airnya di DAS Rawapening.
Analisis asosiasi dan deskriptif digunakan untuk menjelaskan keadaan mata air tersebut. Hasil studi menunjukkan bahwa sebagian besar mata air muncul pada ketinggian kurang dari 500 mdpl dengan kelerengan 2 - 8 %, berada pada formasi geologi fasies gunung api kwarter muda (Gkm), berada pada wilayah produktivitas akuifer setempat, dan penggunaan tanah sekitar adalah kebun/perkebunan. Jenis mata air didominasi oleh mata air rekahan (fracture springs) atau yang biasa disebut dengan mata air umbul dengan debit rata - rata sebagian besar adalah 1 - 10 liter/detik.

Rawapening is a tectonic lake basin that occurred from tectonic gravity process. That process formed structural faults and folds. The faults also fracturing the aquifer so there are many springs appear in Rawapening watershed. Rawapening watershed is categorized as a types of volcanic region because the geological formations mostly are volcanic rocks. Volcanic region has great potential in the emergence of springs so this study was conducted to determine the distribution of springs by physical characteristics of region, discharge, and types of springs.
Descriptive and association analysis are used to describe the distribution of springs in Rawapening watershed. The results of the study showed that most of the springs appear at an altitude of less than 500 meters above sea level with slopes 2-8%, with geological formations is volcanic facies young crater, at the local aquifer productivity, and surrounding landuse is a garden/farm. Types of springs dominated by fracture springs with average discharge mostly is 1-10 liters/sec.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2014
S58177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maysya Fadella
"ABSTRAK
Revolusi atau Arab Springs adalah rangkaian protes atau unjuk rasa dan gelombang demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan kawasan Afrika atau dikenal juga dengan Kebangkitan atau Pemberontakan Arab. Peristiwa ini diawali dengan unjuk rasa yang terjadi di Tunisia pada 2010 yaitu protes seorang pedagang yang bernama Mohammad Bouazizi yang membakar dirinya sendiri karena hak-haknya merasa dirampas oleh pemerintah. Aksinya ini mampu meledakkan sumbu-sumbu yang ada di kawasan Timur Tengah lainnya seperti Mesir, Libya, Yaman, Suriah hingga Bahrain. Unjuk rasa yang paling parah dan memakan banyak korban adalah di Libya ketika Libya dipimpin oleh Muammar Qaddafi. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Qaddafi banyak diwarnai oleh kejahatan dan kekejaman yang membuat rakyat Libya semakin memberontak dan ingin melakukan perubahan. Rakyat Libya begitu marah sehingga mereka terus melakukan unjuk rasa. Puncaknya adalah ketika rakyat Libya berhasil menurunkan Muammar Qaddafi sekaligus membunuhnya. Metodologi penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, karangan ilmiah, dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik.Hasil dari penelitian ini adalah gerakan pemberontakan dan kejahatan-kejahatan yang dilakukan rakyat Libya terhadap pemerintahan Muammar Qaddafi 1969-2011 di Libya dan juga kejahatan-kejahatan yang dilakukan Muammar Qaddafi selama memerintah Libya.

ABSTRACT
Arab springs was a range of protest and wave demonstration in The Middle East and around Africa, known as Arab resurgence. Started as a rally that happened in Tunisia on 2010, a trader named Mohammad Bouazizi that rip himself because he felt government had seized his right. His action can blowing up the countries around them such as Mesir, Libya, Yaman, Suriah and Bahrein. The worst rally was happened in Libya, and got so many victim, was lead by Muammar Qaddafi. All the policies by him colored by harm and wickedness and made the Libyans to make a changes. The Libyans was mad and always make a rally. The highest achievement by Libiyan was to mend and kill Muammar Qaddafi. These methodology research are using scientific books, journal, scientific written, and written source and electronic source. The result of this research is a movement of rebellion and crimes committed by the Libyan people against the government of Muammar Qaddafi 1969 2011 in Libya and also the crimes committed Muammar Qaddafi during the rule of Libya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York : nternational Secretariat Institute of Pasific Relations, 1945
327.990 SEC (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Unaya Fitrianty
"Di Wilayah Kabupaten Serang, terdapat lokasi-lokasi ditemukannya manifestasi panas bumi berupa mata air panas. Wilayah penelitian meliputi 4 kecamatan di Kabupaten Serang bagian selatan. Wilayah penelitian secara umum didomonasi oleh satuan perbukitan dan satuan dataran danau. Satuan Dataran Danau yang merupakan bentukan kaldera Cidanau yang diakibatkan oleh depresi volcano tektonik. Air panas yang muncul di wilayah penelitian ini berasal dari proses volkano-magmatik. Asal air panas adalah air meteorik yang mengalamipemanasan, tanpa proses pencampuran dengan fluida magmatik atau air laut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode anaslis keruangan dengan varabel geologi (litologi dan struktur geologi) dan geokimia (pH dan tipe anion) dalam menghubungkan sebab kemunculan mataair panas di wilayah penelitian, serta statistik uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara tinggi rendahnya suhu mata air panas dengan jarak antara mataair panas yang ditemui dengan patahan/ lipatan di wilayah penelitian.
Terdapat pola sebaran random pada setiap kelas pengelompokkan. Sebaran mata air panas di wilayah penelitian sebagian besar terdapat di kecamatan Padarincang dengan pola mengumpul dan membentuk deretan mata air panas dari gunung Pandil Raung di selatan sampai ke utara mendekati Cidanau. Sebagian lagi tersebar di tepi dan tengah Cidanau.

Serang Territory, there are the locations of geothermal manifestations in the form of the discovery of hot springs. The study area includes four districts in southern attack. The study area generally dominated by hills and lake plains units. Lake Plain which is a unit of the caldera formation Cidanau caused by the volcano tectonic depression. Hot water that appears in the study area came from the volcanomagmatic processes. Origin of the hot water is meteoric water heated, without due process of mixing with magmatic fluids or sea water.
The method used in this study is the method of spatial anaslis with varabel geology (lithology and geological structure) and geochemical (pH and type of anion) in appearance connecting for hot springs in the study area, as well as the statistical correlation test to determine the correlation between high and low temperature springs heat to the distance between the hot springs are found in fault / fold in the research area.
There is a random distribution patterns in each class grouping. Distribution of hot springs in the study area mostly contained in sub Padarincang to clump together and form a pattern of rows of the hot springs of the mountain Pandil Raung in the south up to north near Cidanau. Others are scattered at the edge and center Cidanau.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43012
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hafizh
"Penelitian ini membahas tentang kualitas mata air di daerah pegunungan berdasarkan parameter PH, DHL, TDS dan kandungan Nitrat-N dengan studi kasus enam mata air di Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kualitas air yang diperoleh melalui pengukuran di lapangan. Parameter PH, DHL, TDS dan kandungan Nitrat-N digunakan sebagai indikator pengukuran di awal bulan November. Topografi, penggunaan tanah dan pemakaian pupuk dijadikan sebagai variabel yang menjadi factor penentu perbedaan kualitas air. Analisis Anova untuk mengetahui keragaman data dan analisis deskriptif spasial untuk mengetahui hubungan kondisi topografi terhadap kualitas air di mata air Desa Tieng. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa factor topografi merupakan factor utama yang menentukan perbedaan kualitas mata air.

This research works through about wellspring quality at mountain region bases PH's parameter, DHL, TDS and Nitrate-N by case study six wellsprings at Tieng village Kejajar District Wonosobo's Regency.This Research is done to see the difference of acquired water quality through measurement at the site. PH's parameter, DHL, TDS and Nitrate-N is utilized as indicator of measurement at early month of November. Topography, landuse and manure using up is made as variable that becomes factor to difference quality air. Anova analysis is used to know data diversity and spatial descriptive analisis is used to know topography condition relationship to water quality at Tieng's village wellspring. The Result of research observationaling show that topography is the main factor to differences of wellspring qualities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S68269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahya Ramdhanitasari
"Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang merupakan memiliki masalah kurangnya sumber air bersih walaupun memiliki banyak sumber mata air yang beragam. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan warga akan air bersih dan kurangnya insfrastruktur untuk menyalurkan air bersih dari mata air ke permukiman warga. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui sebaran mata air, menganalisis karakteristik mata air berdasarkan karakteristik fisik wilayah, dan wilayah pemanfaatannya di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakteristik fisik wilayah dan variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu karakteristik mata air (meliputi kualitas air dan debit) dan wilayah pemanfaatannya. Metode analisis deskriptif, spasial, dan statistik digunakan untuk mendapatkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini. Hasil studi menunjukkan bahwa pola sebaran mata air di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang ialah berkelompok (clustered). Terdapat mata air asin yang diakibatkan oleh pertemuan dua jenis batuan. Tidak semua karakteristik mata air di wilayah penelitian dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik wilayahnya. Mata air di Kecamatan Cisarua memiliki pemanfaatan untuk irigasi pertanian dan kebutuhan rumah tangga. Total luas potensial pemanfaatan mata air sebesar 405,91 Ha, dari total luas wilayah Kecamatan Cisarua 1.315,25 Ha. Hal tersebut tidak sejalan dengan wilayah pemanfaatan aktualnya, yang hanya mencakup sebesar 11,74 Ha.

Cisarua District in Sumedang Regency has a problem of lack of clean water sources even though it has many diverse springs. This can be caused by the lack of knowledge of residents about clean water and the lack of infrastructure to distribute clean water from springs to residential areas. Therefore, this study wanted to know the distribution of the springs, analyze the characteristics of the springs based on the physical characteristics of the area, and the area of spring utilization in Cisarua District, Sumedang. The dependent variable in this study is the physical characteristics of the area and the independent variables in this study are the characteristics of the springs (including water quality and discharge) and the area of utilization. Descriptive, spatial, and statistical analysis methods were used to obtain the results and discussion of this research. The results of the study show that the distribution pattern of springs in Cisarua District, Sumedang Regency is clustered. There are salt springs caused by the meeting of two types of rock. Not all of the characteristics of springs in the research area can be influenced by the physical conditions of the area. The springs in Cisarua District are used for agricultural irrigation and household needs. The total area of ​​potential utilization of the springs is 405.91 Ha, from the total area of ​​the Cisarua District of 1,315.25 Ha. This is not in line with the actual utilization area, which only covers 11.74 Ha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>