Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinurat, Ellya
"Fukoidan dikenal sebagai polisakarida sulfat dengan senyawa penyusun utama fukosa dan sulfat, dapat dimanfaatkan sebagai antikoagulan dalam proses pembekuan darah. Fukoidan umumnya diperoleh dari rumput laut coklat, namun penelitian mengenai fukoidan ini belum banyak dilakukan, khususnya di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat fukoidan mempunyai banyak bioaktivitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi fukoidan yang ada dalam rumput laut coklat Sargassum crassifolium serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan. Metode isolasi fukoidan dilakukan dengan ekstraksi asam lemah dan diendapkan dengan etanol. Untuk memisahkan fukoidan dengan alginat ditambahkan CaCl2. Ekstrak fukoidan dimurnikan dengan resin penukar anion Sephadex A-25 dan eluen NaCl. Fukoidan dikarakterisasi dengan FT-IR, penentuan berat molekul, penentuan sulfat, analisa unsur dan monosakarida penyusun fukoidan serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan.
Berdasarkan pemisahan kolom diperoleh 5 fraksi, dengan rendemen tertinggi pada fraksi kedua. Hasil total rendemen fukoidan diperoleh 1,46% dari berat awal tepung rumput laut, terdapat gugus sulfat pada bilangan gelombang 820 cm-1, berat molekul (5,8 ? 7,71) x 104 Dalton, analisa komposisi unsur (C 22%; H 4,4 %; N 0,18%; S 0,78%), monosakarida penyusun fukoidan yang ditemukan fukosa dan galaktosa dengan rasio mol 1: 1,5. Hasil uji aktivitas fukoidan yang diperoleh dilihat dari perpanjangan nilai APTT nya mempunyai perbedaan signifikan antara kontrol dengan darah yang mengandung fukoidan pada konsentrasi 100 µg/mL (berbeda 25 detik), hal ini menunjukkan bahwa fukoidan berpotensi sebagai antikoagulan.

Fucoidan is group of marine sulfated polysaccharides containing large proportions of L-fucose and sulfate, can be used as an anticoagulant on blood coagulation. Fucoidans from brown seaweed in Indonesia has not received much attention, this research was conducted to isolate and characterize fucoidan in brown algae, Sargassum crassifolium., and also to test its activity as anticoagulant. Method used to isolate the fucoidan was extraction by weak acid which followed by precipitation in ethanol. To separate the fucoidan and alginate, CaCl2 was used. Extract containing fucoidan was purified using anion ? exchange chromatography Sephadex A-25 and eluent NaCl. Fucoidan was characterized using FT ? IR, molecular weight determination, sulphate determination, organic compounds and monosaccharide of composition, and activity test as anticoagulant.
Based on column chromatography, 5 fractions were obtained with the highest yield at second fraction. Total yield of fucoidan was 1.46% (w/w), sulphate group was found on 820 cm-1 wave number, molecular weight (5.8 ? 7.71) x 104 Dalton, elementel analysis (C 22%; H 4.4%; N O, 18%; S O, 78%). The fucoidan was composed of fucose and galactose with an approximately ratio of 1.0 : 1.5. Based on APTT test, there is significant difference between activities of controlled fucoidan and treated at concentration 100 µg/mL. Therefore this fucoidan has potential candidate for an anticoagulant as alternative to heparin.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T28807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Azmi Suryabrata
"ABSTRAK
Fukoidan merupakan salah satu polisakarida alami yang tersusun dari sebagian besar L-fukosa yang di antaranya memiliki gugus ester sulfat. Salah satu sumber fukoidan adalah rumput laut cokelat Sargassum binderi Sonder. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hilangnya warna pigmen dalam rumput laut cokelat terhadap aktivitas fukoidan hasil isolasi. Pada penelitian ini, dilakukan variasi pelarut dan variasi waktu yang digunakan pada perendaman maserasi rumput laut cokelat dengan menggunakan pelarut dalam menghilangkan pigmen. Pelarut yang digunakan adalah etil asetat teknis, aseton teknis, dan etanol 95 dengan variasi waktu 24 jam, 72 jam, 120 jam, dan 168 jam. Secara fisik, hasil depigmentasi yang paling optimum diperoleh dari kelompok pelarut etanol. Isolasi fukoidan dilakukan dengan metode asam, rendemen hasil isolasi fukoidan terdepigmentasi yang didapatkan berkisar 0,6-2,5 . Fukoidan dikarakterisasi menggunakan penentuan total karbohidrat, total senyawa fenolik, dan total sulfat, dengan masing-masing menghasilkan nilai 60-80 , 0,6-1,2 , dan 16-22 . Selain itu dilakukan identifikasi gugus fungsi dengan FTIR yang menunjukkan semua sampel hasil variasi maserasi rumput laut cokelat merupakan fukoidan. Penentuan analisa residu etanol juga dilakukan dan didapatkan hasil bahwa semua fukoidan tidak mengandung residu etanol. Kemudian, dilakukan uji sitotoksik fukoidan terdepigmentasi dengan aseton 24 jam terhadap sel kanker payudara T47D, dengan hasil IC50 yang didapatkan adalah 150,80 ?g/mL.

ABSTRAK
Fucoidan is a polysaccharide composed of L fucose with sulfate ester, found in brown seaweeds, Sargassum binderi Sonder. The objective of this study was to remove brown pigment from seaweed and observed the effect of the result to the activity of isolated fucoidan. Therefore, in this study, the pigment will be removed by varying organic solvents in the maceration step, such as ethyl acetate, acetone, or ethanol. Also, by varying the time of maceration in 24 hours, 72 hours, 120 hours, and 168 hours. Physically, the depigmentation result shows that ethanol is the best of organic solvent for depigmentation. Acid method was used for the isolation of fucoidan, giving 0,6 2,5 of fucoidan. Fucoidan then characterized by total carbohydrate, total phenolic compounds, and sulfate content, with result 60 80 , 0,6 1,2 , and 16 22 , respectively. Characterization by FTIR to identify functional groups, showed that the samples were consistent with the characteristic of fucoidan. The analysis of ethanol residue confirmed that there was no ethanol left. Finally, isolated fucoidan from maceration with acetone for 24 hours, was tested against breast anti cancer T47D and the IC50 was 150,80 g mL."
2017
S68057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Alfita Qosthalani
"ABSTRAK
Fukoidan adalah heteropolisakarida sulfat yang terdiri atas L-fukosa dan gugus ester sulfat sebagai komponen utama. Selama tiga dekade terakhir, struktur dan bioaktivitas fukoidan telah banyak diteliti. Namun, adanya perbedaan komponen dan besarnya berat molekul fukoidan yang diisolasi dari tiap spesies rumput laut cokelat, menjadikan karakteristik dan struktur fukoidan antar spesies tidak sama. Sementara itu, aktivitas fukoidan dalam melawan sel kanker sangat dipengaruhi oleh tingginya kandungan sulfat dan berat molekul. Fukoidan dengan berat molekul rendah cenderung memiliki kelarutan lebih tinggi dan mudah terpenetrasi ke dalam sel kanker. Pada penelitian ini, fukoidan dari rumput laut cokelat Sargassum binderi Sonder diekstraksi dengan HCl 0,1 N dan depolimerisasi dengan hidrolisis asam pada waktu dan konsentrasi yang divariasikan. Fukoidan dengan depolimerisasi paling maksimal, yaitu pada TFA 1 M selama 1,5 jam pada suhu 121oC, memberikan karakter total sulfat 8,69 , berat molekul 5,79 kDa, dan nilai IC50 184,22 ?g/mL terhadap sel T47D. Sedangkan fukoidan murni tanpa perlakuan hidrolisis memiliki karakter total sulfat 18,63 , berat molekul 785,12 kDa, dan nilai IC50 75,69 ?g/mL. Kadar sulfat dalam fukoidan memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap aktivitas antikanker sel T47D dibandingkan pengaruh dari berat molekul.

ABSTRACT
Fucoidan is a sulfated heteropolysaccharide consists of L fucose and sulfate ester groups as the main component. Over the past three decades, fucoidan structures and bioactivity have been widely studied. However, the differences in the components and the molecular weight of the fucoidan isolated from each species of brown seaweed, making an unequal characteristics and structures of fucoidan from each species. Meanwhile, the activity of fucoidan in the fight against cancer cells is strongly affected by sulfate content and molecular weight. Low molecular weight fucoidans tend to have higher solubility and are easily penetrated into cancer cells. In this study, the fucoidan from brown seaweed of Sargassum binderi Sonder was extracted with 0,1 N HCl and depolymerized by acid hydrolysis at varied time and concentration. Fucoidan with the maximum depolymerization, at 1 M TFA for 1,5 hours at 121oC, has characters in 8,69 of total sulfate, 5,79 kDa of molecular weight, and IC50 value at 184,22 g mL against T47D cells. While pure fucoidan without hydrolysis treatment has characters in 18,63 of total sulfate, 785,12 kDa of molecular weight, and IC50 value at 75,69 g mL. The sulfate level of the fucoidan had a very significant effect on T47D cell anticancer activity compared with molecular weight effect."
2017
S69090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Qisthi Sugiarto
"Rumput laut merupakan sumber daya hayati laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai budidaya. Kecamatan Sumur adalah satu-satunya tempat yang membudidayakan rumput laut di Kabupaten Pandeglang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi Wilayah Budidaya Rumput Laut dan pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan penduduk di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan survei (wawancara). Karakteristik wilayah budidaya rumput laut yang jumlah produksinya tinggi di Kecamatan Sumur adalah wilayah yang memiliki keterlindungan perairan, jumlah tenaga kerja banyak, jarak yang dekat dengan jalan, dan modal yang besar dibandingkan dengan metode budidaya dan pemasaran. Rata-rata petani rumput laut mendapatkan peningkatan pendapatan sekitar dua hingga delapan kali lipat dari pekerjaan sebelumnya.

Seaweed is a marine biological resources that have a high economic value that has great potential to be developed as a cultivation. Kecamatan Sumur is the only place that cultivating seaweed in Kabupaten Pandeglang. The purpose of this research is to provide information on seaweed farming region and its influence on increasing income residents in the Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Methods of this research is descriptive analysis methods and survey (interview). Result of this research is the characteristic of cultivation region of seaweed with high production has a protected waters, has a lot of labor, easy accessibility, has the ability to big budget as compared of cultivation method and marketing. An average of seaweed farmers get increased revenue about two up to eight fold from the previous job. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S975
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This volume contains 22 chapters by renowned experts, grouped in five parts. In Part I fundamental processes and acclimation strategies of seaweeds towards the abiotic environment are covered. Part II focuses on the multitude of biotic interactions in seaweed communities, and in Part III the reader is introduced to the structure and function of the main seaweed systems of the world. The chapters of Part IV highlight and discuss the effects of global and local environmental changes on seaweeds and their communities. In the final Part V a comprehensive overview of developments in seaweed aquaculture, industrial applications and the overall economic importance of seaweeds is provided. Summarizing the advances in seaweed biology achieved within the last few decades, this book also identifies gaps in the present knowledge and needs for future research."
Berlin: Springer, 2012
e20417700
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Parenrengi
Jakarta: Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2010/2012
579.88 AND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2015
579.817 7 HUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Soleh
"Usaha peningkatan produksi garam nasional belum berkembang, termasuk dalam usaha peningkatan kualitasnya. Peningkatan kualitas garam rakyat dapat dilakukan dengan pengendalian air laut sebagai bahan baku garam melalui teknik bioabsorbsi bahan pengotor berupa kalsium dan magnesium. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan Gracilaria sp. sebagai bioabsorben kalsium dan magnesium. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan Gracilaria sp. tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan kandungan kalsium dan magnesium pada perairan tambak. Kandungan rata-rata kalsium pada tambak kontrol ±878,26 mg/liter dan tambak perlakuan ±977,41 mg/liter. Namun demikian terdapat korelasi positif yang signifikan (sig.=0,814) antara lama waktu penanaman dan kandungan kalsium dalam rumput laut dengan kandungan kalsium tertinggi ±1.306,5 mg/100g terjadi pada hari ke-75. Adapun lama waktu penanaman dan kandungan magnesium dalam Gracilaria sp. terjadi korelasi negatif yang kuat (sig.= -0,673) yaitu ±36,10 mg/100g pada hari ke-75. Terdapat juga korelasi positif secara kuat antara kandungan kalsium pada Gracilaria sp. dengan salinitas dan pH perairan. Disimpulkan bahwa pemanfaatan rumput laut jenis Gracilaria sp. sebagai bioabsorben mampu menyerap kalsium sebagai pengotor dari air bahan baku garam, dan belum mampu secara optimal untuk penyerapan magnesium pada perairan tambak garam. Atas hasil penelitian disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan manfaat dari Gracilaria sp. secara optimal sebagai bioabsorben pada tambak garam. Penelitian lanjutan di antaranya melalui teknik penanaman Gracilaria sp. sebagai bioabsorben paling efektif sehingga mendapatkan kualitas air bahan baku garam yang paling tepat.

The efforts to increase the national salt production has not been growing, including to improve its quality. To increase the quality of traditional salt can be done by controlling the sea water quality as raw material through bioabsorbtion salt impurities techniques, such as calcium and magnesium. The study was conducted by utilizing bioabsorbent Gracilaria sp.. The results showed the presence of Gracilaria sp. did not significantly influence the changes of calcium and magnesium content in the water of salt pond. The average content of calcium in the control pond was 878.26 mg/liter and the treatment ponds 977.41 mg/liter. However, positive correlations significantly occurred (sig. = 0.814) between duration of planting and calcium content in Gracilaria sp. with the highest calcium content that was 1306.5 mg/100g occurred in the 75th day. The duration of planting and the content of magnesium in Gracilaria sp. showed negative correlation (sig. = -0.673) that was 36.10 mg/100g on the 75th day. There was a strong positive correlation between calcium content in Gracilaria sp. with salinity and pH of the water. The research concluded that the use of Gracilaria sp. as bioabsorbent was able to absorb calcium as impurities from salt pond water. Contrary, it was unable to optimize the absorption of magnesium in the water of salt pond. It is recommended to continue research to get the optimal benefits of Gracilaria sp. as a bioabsorbent in the brackishwater ponds. It is suggested to alter the seaweed cultivation techniques as bioabsorbent to get the most appropriate quality of raw material salt water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Safira Fakhraini
"Sekuestrasi karbon pada makroalga melalui fotosintesis dapat berkontribusi terhadap permasalahan perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sekuestrasi karbon pada makroalga Kappaphycus striatum dengan umur pemeliharaan yang berbeda; usia bibit (25 hari) dan usia panen (60 hari). Sampel diambil secara acak pada sistem budidaya lepas dasar, di Desa Alaang, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Parameter yang diamati ialah kadar karbon melalui analisis gravimetri. Pengukuran laju pertumbuhan dan eksperimen botol gelap-terang juga dilakukan untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sekuestrasi karbon pada lahan budidaya rumput laut seluas 1,552 m2 ialah sebesar 13.28 ton C/siklus tanam untuk makroalga usia bibit dan 26.23 ton C/siklus tanam untuk makroalga usia panen. Nilai ini secara berturut-turut setara dengan 66.07 ton C/ha/siklus tanam dan 125.51 ton C/ha/siklus tanam. Berdasarkan hal ini, potensi sekuestrasi karbon pada makrolaga usia panen 32.78 % lebih besar daripada makroalga usia bibit. Hasil juga menunjukkan bahwa potensi sekuestrasi karbon dapat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan dan produktivitas primer. Selanjutnya, manajemen kawasan budidaya rumput laut dengan mengintegrasikan nilai ekologi dan nilai ekonomi, dapat berpotensi untuk menyediakan berbagai manfaat baik bagi masyarakat maupun lingkungan.

Carbon sequestration on macroalgae through photosynthesis can contribute to the mitigation of climate change problem. This research aimed to analyse carbon sequestration potential on macroalgae Kappaphycus striatum with different harvested ages; i.e. young (25 days) and adult (60 days). Samples were collected randomly from off-bottom seaweed aquaculture system, at Alaang Village, Alor Island, East Nusa Tenggara. The parameter observed was carbon content determined by using gravimetric analysis. Growth rate measurement and light-dark bottle experiment were also conducted to be further analysed. Results showed that total area of seaweed aquaculture in Alaang Village was 1,552 m2. According to our analysis, it was estimated that the carbon sequestration potential of macroalgae Kappaphycus striatum was 13.28 tonnes C/cycle for young and 26.63 tonnes C/cycle for adult. These results were equal to 66.07 tonnes C/ha/cycle and 125.51 tonnes C/ha/cycle, respectively. Therefore, the carbon sequestration potential of adult was higher about 32.78% than that of young. It can be concluded that the carbon sequestration potential was influenced by growth rate and primary productivity. Further study on sustainable management of seaweed aquaculture sites, by considering ecological and economic values, could potentially provide multiple
functions both for human and ecosystem.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Ikhsani Putri
"Lautan merupakan sumber produk alami yang unik secara struktural yang sebagian besar terakumulasi dalam organisme hidup dimana mereka menunjukkan aktivitas farmakologis yang beragam dan sangat membantu untuk penemuan senyawa bioaktif. Namun studi mengungkapkan bahwa sumber daya alam laut ini belum sepenuhnya dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun data senyawa kimia sebagai dasar pembuatan pangkalan data bahan alam laut. Informasi tentang sifat fisikokimia, farmakokinetika, dan aktivitas biologis dari senyawa-senyawa tersebut akan dikumpulkan dan disusun secara sistematis dalam pangkalan data yang dapat diakses oleh peneliti, ilmuwan, dan pihak terkait lainnya. Parameter sifat  fisikokimia diprediksi menggunakan aplikasi KNIME, parameter ADMET (absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi, toksisitas) diprediksi menggunakan ADMETlab 2.0, dan informasi aktivitas biologis diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti jurnal ilmiah. Tinjauan ini merangkum keragaman senyawa-senyawa bioaktif yang diisolasi alga, echinodermata, fungi laut, spons, karang lunak, dan tunikata dengan keragaman struktural yang didominasi oleh senyawa alkaloid, terpenoid, dan fenolik serta merangkum fungsi biologis dari senyawa bioaktif diantaranya sebagai antikanker, antidiabetes, antibakteri, antijamur, antivirus. Harapannya dapat menjadi  sebagai sumber informasi berharga bagi penelitian lanjutan, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dan aplikasi bahan alam laut serta peluang dalam pengembangan obat.

The ocean is a source of structurally unique natural products most of which accumulate in living organisms where they exhibit diverse pharmacological activities and are helpful for the discovery of bioactive compounds. However, studies revealed that these marine natural resources have not been fully explored. This study aimed to compile data on chemical compounds as a basis for creating a database of marine natural materials. Information on the physicochemical properties, pharmacokinetics and biological activities of these compounds will be collected and arranged systematically in a database that can be accessed by researchers, scientists and other related parties. Physicochemical property parameters were predicted using the KNIME application, ADMET parameters (absorption, distribution, metabolism, excretion, toxicity) were predicted using ADMETlab 2.0, and biological activity information was obtained using data collection methods from reliable sources, such as scientific journals. This review summarized the diversity of bioactive compounds isolated from algae, echinoderms, marine fungi, sponges, soft corals, and tunicates with structural diversity dominated by alkaloids, terpenoids, and phenolic compounds and summarized the biological activities of bioactive compounds including as anticancer, antidiabetic, antibacterial, antifungal, antiviral. This research is expected to be a valuable source for further research, providing a better understanding of the potential and application of marine natural ingredients as well as opportunities in drug development."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>