Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuala Lumpur: University Malaya, 1965
306 CUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Philip
"The new edition of Cultural Theory: An Introduction is a concise, student friendly introduction to the field of cultural theory and sociology of culture. The second edition of this important text covers fields such as symbolic interactionism, structuralism, and psychoanalysis, and leading thinkers like Foucault, Bourdieu, Habermas, and Giddens."
Malden, MA: Blackwell, 2009
306.1 SMI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Northampton: Elgar, 2018
306 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
California: Sage, 2007
306 CUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Ina Corinne
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1963
306 BRO u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Franklin, Sarah
London : Routledge, 1997
306 FRA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hirato Akiko
"Abstrak
This paper provides a comparative reexamination of the cultural revitalization that occurred alongside nation building in Thailand from the 1930s to the 1980s in the context of local performances of the traditional Northeastern Thailand performing art molam. The Introduction gives an overview of how Thai nation building gave cultural revitalization a unique meaning to counter colonial Western influence. Chapter 2 provides a brief history of cultural revitalization in Northeastern Thailand and describes how treatment of molam performers evolved from the nation-building period around the end of the nineteenth century to the 1980s. Chapter 3 discusses the Ministry of Cultures National Artist Award Project (Sinlapin Haeng Chat) and how the cultural evaluation system is applied in Thai society. Chapter 4 shifts the focus to rural areas, and how regional arts participant. molam performerin Northeastern Thailand gain public recognition and inclusion through institutional cultural revitalization. Chapter 5 details how regional molam artists perform and react while being aware of the National Artist awards, as part of cultural revitalization in Northeastern Thailand (fuenfu watthanatham isan) as well as the greater context of globalization. The Conclusion outlines the effects of cultural revitalization on the lives of molam performers in the social context."
Japan: Southeast Asian Studies, Kyoto University, 2019
330 JJSAS 56:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Embun Ferdina Enjaini
"ABSTRAK
Stunting (pendek) merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan
tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kecamatan Tanjung
Agung Palik memiliki persentase stunting tertinggi (47,48%), Desa yang menjadi lokasi
penelitian adalah Desa Sengkuang dan Desa Sawang Lebar, kedua desa tersebut
merupakan desa yang paling tinggi kejadian stunting. Tujuan Penelitian ini untuk
menganalisis sosial budaya suku Rejang terkait dengan stunting. Metode penelitian ini
menggunakan kualitatif Rapid Ethnografi. Informan utama dalam penelitian ini adalah 4
ibu yang memiliki anak balita stunting dengan ekonomi rendah, 4 ibu yang memiliki balita
stunting dengan ekonomi menengah dan 4 ibu yang memiliki anak balita normal dengan
ekonomi rendah, yang tinggal di suku Rejang Kecamatan Tanjung Agung Palik yang
dipilih dengan metode purposive sampling yang datanya sudah diketahui dari sistem e-
PPGBM Puskesmas berdasarkan pengukuran antropometri. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi yang dilaksanakan pada bulan
April-Juni 2019 di Kecamatan Tanjung Agung Palik. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penyebab stunting pada masyarakat suku Rejang disebabkan oleh 1) Lingkungan dan
Sanitasi yang buruk, 2) Masih belum melakukan ASI eksklusif, 3) Pemberian MP-ASI dini
balita, 4) Pola pemberian makanan yang masih rendah, 5) Pengetahuan masyarakat yang
masih rendah, 6) Masih adanya kepercayaan tentang pantang makan pada ibu hamil dan
balita. Disarankan agar ada upaya penurunan kepercayaan pantang makan ibu hamil dan
anak balita, pengetahuan lingkungan dan sanitasi, mengurangi pemberian makanan
prelakteal pada bayi baru lahir, pola pemberian makan dan cakupan pemberian MP-ASI
dini melalui penyuluhan rutin dengan melibatkan orang tua balita dan bermitra dengan
dukun untuk memberikan edukasi akan pentingnya kesadaran ibu terkait gizi.

ABSTRACT
Stunting is a chronic nutritional problem on toddlers characterised by a shorter height
compared to the children in their age group. Tanjung Agung Palik District has the highest
stunting case percentage (47,48%), the villages used as a sample for this thesis are the
Sengkuang and Sawang Lebar village. These two village has the highest numbers of
stunting cases. The purpose of this research is to analyse from a socio-cultural aspect of
how the Rejang Tribe deals with stunting. This research uses a Rapid Etnographic method.
The main informants for this research are 4 mothers with stunted toddlers from low income
families, 4 mothers with stunted toddlers from middle income families, and 4 mothers with
normal toddlers from low income families all od whic are from the Rejang Tribe in the
Tanjung Agung Palik District selected by purposive sampling method whose data is known
from the Puskesmas e-PPGBM system based on anthropometric measurements. The data
were collected through an in-depth interview and participative observation conducted
between April to June 2019 in the Tanjung Agung Palik District. The research results
concluded that the stunting cases in the Rejang Tribe are caused by 1) Bad environment
and sanitation, 2) Still not doing exclusive breastfeeding, 3) Provision of early MP-ASI for
toddlers, 4) The pattern of feeding is still low, 5) Community knowledge that is still low,
6) There is still a belief about abstinence in pregnant women and toddlers. It is
recommended that there be an effort to reduce the confidence of abstinence from pregnant
women and toddlers, knowledge of the environment and sanitation, reduce prelacteal
feeding in newborns, feeding patterns and coverage of early MP-ASI through routine
counseling involving parents of toddlers and partnering with traditional healers to provide
education on the importance of maternal awareness regarding nutrition."
2019
T53718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permadi Heru Prayogo
"Penelitian ini membahas tentang budaya kontrol lingkungan di Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi lapangan. Penelitian ini membandingkan keadaan ruang penyimpanan pada Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Di dalam penelitian ini, pengukuran keadaan ruangan menjadi salah satu cara untuk melihat hal-hal yang telah dilakukan oleh keraton dalam menjaga keadaan lingkungan ruang penyimpanan. Ditemukan dalam penelitian ini bahwa kontrol lingkungan dalam penyimpanan naskah masih belum dilakukan dengan baik. Budaya keraton adalah salah satu latar belakang atas tindakan penyimpanan naskah di dalam keraton. Kearifan lokal menjadi salah satu bentuk tindakan yang dilakukan dalam menjaga ruang penyimpanan. Tindakan yang dilakukan antara lain berbentuk peng-ukup-an, hal tersebut dilakukan untuk menciptakan ruangan yang bebas dari serangga. Kendala-kendala yang menjadi penghambat kegiatan pemeliharaan ruang juga disebabkan oleh budaya keraton.

This thesis discusses about environment control culture in Kasepuhan palace and Kanoman palace. This study is a qualitative research. Method of collecting data is conducted through interviews and field observations. This study compares condition of storage space at Kanoman and Kasepuhan palace. Measurement of the condition of the room is one way to look at how thing have been done by these two palaces in maintaining the environmental condition of storage space. This study found that enviroment control in the storage room is still not done well this is due to the background culture of the palace. Indigenous approach is done to keep the storage space namely peng-ukup-an (giving certain scent) done, in order to free from insects. The constraints in enviroment control activities is caused by palace’s culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>