Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teeuw, Andries, 1921-
S-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1961
499.28 TEE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Voorhoeve, Petrus
Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1955
499.21 VOO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noorduyn, J.
Leiden: KITLV Press, 1991
499.221 7 NOO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Uhlenbeck, Eugenius M.
Gravenhage : Martinus Nijhoff, 1964
499.2 UHL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Clifford, James L. (James Lowry), 1901-1978
Minneapolis: University of Minnesota Press, 1970
R 012 CLI s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Coolhaas, W. Ph.
The Hague: Martinus Nijhoff, 1980
325.349 2 COO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kotwal, O. P.
New Delhi: McGraw-Hill, 1987
332.41 KOT t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Valencia Malson
"Kata adinda memiliki arti ‘kata sapaan akrab kepada adik’. Kata yang banyak digunakan pada sebelum abad ke-20 ini sudah jarang ditemukan pada naskah novel modern. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri perkembangan adinda dalam bahasa Melayu sebelum abad ke-20 sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung kata adinda. Sumber data dari penelitian ini adalah naskah klasik Melayu Hikayat Raja-Raja Pasai (www.mcp.anu.edu.au), dan Hikayat Pandawa Lima (www.mcp.anu.edu.au), novel abad ke-20 Salah Asuhan (Abdoel Moeis) dan Tenggelamnya Kapal van Der Wijck (Hamka), dan novel abad ke-21 Gadis Kretek (Ratih Kumala) dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Eka Kurniawan). Data dikumpulkan dari dokumen digital, kemudian dimasukkan ke aplikasi AntConc untuk mempermudah pengolahan data. Setelah itu, data dipisahkan menurut fungsinya: 1) kata sapaan, 2) pronomina, dan 3) nomina kekerabatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kata adinda telah berkurang seiring perkembangan zaman. Kata adinda pada naskah sebelum abad ke-20 berguna sebagai kata sapaan, pronomina, dan nomina kekerabatan, pada abad ke-20 digunakan sebagai kata sapaan dan pronomina, dan pada abad ke-21 tidak ditemukan penggunaan kata adinda lagi.
The word “adinda” means ‘a term of endearment for a younger sibling’. This term, widely used before the 20th century, is rarely found in modern novel manuscripts. This research aims to trace the evolution of “adinda” in the Malay language from before the 20th century to the present day. The study utilizes qualitative methods, and its data consists of sentences containing the word “adinda”. The data sources include classic Malay texts such as Hikayat Raja-Raja Pasai (www.mcp.anu.edu.au) and Hikayat Pandawa Lima (www.mcp.anu.edu.au), 20th-century novels Wrong Upbringing (Abdoel Moeis) and The Sinking of van Der Wijck (Hamka), as well as 21st-century novels Cigarette Girl (Ratih Kumala) and Vengeance is Mine, All Others Pay Cash (Eka Kurniawan). Data was collected from digital documents and processed using the AntConc application for easier data analysis. Subsequently, the data was categorized into: 1) terms of address, 2) pronouns, and 3) kinship nouns. The results indicate a decline in the use of the word “adinda” over time. In texts before the 20th century, “adinda” served as a term of address, pronoun, and kinship noun. In the 20th century, it was used primarily as a term of address and pronoun, while in the 21st century, its usage was no longer found."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Grijns, C. D.
Leiden: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, 1983
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fink, Arlene
Thousand Oaks : SAGE PUBLIKATION, 2003,
R 300.72 Sur VI
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>