Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4285 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Englewood Cliffs, N.J.,: Prentice-Hall, 1969
301.3 CIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1966
301.36 URB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Patter, Robert B.
Singapore: Longman, 1998
307.76 PAT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gumilar Rusliwa Somantri
"Proses urbanisasi berlangsung pesat di kota-kota besar Asia Tenggara khususnya Jakarta. Seperti halnya kota lain di kawasan ini, Jakarta dapat dipandang sebagai "Kota Primata" yang berarti berkembang jauh melampaui kota nomor dua yang terdapat di masyarakat yang bersangkutan, Menarik untuk disimak, kota ini mempunyai ciri sosiologis yang tipikal. Secara anatomis Jakarta merupakan hamparan permukiman penduduk pendatang berpenghasilan rendah yang dikenal sebagai "Kampung" dan mempunyai pusat-pusat yang terbentuk secara historis. Struktur kota seperti ini menunjukkan bahwa mayoritas warga merupakan kalangan "miskin". Banyak diantara mereka pemukim liar atau menempati tanah dengan status tidakjelas, secara politik amat lemah, bekeria di sektor in formal atau bahagian marginal sektor formal. Mereka secara geografis dan okupasional sangat mobile. Oleh karena itu warga tersebut merupakan "urban floating-mass". Melalui migrasi datam kota, mereka membangun hubungan sosial baru dan perumahan secara mandiri ("self-housing project"). Pengadaan perumahan semacam ini menepiskan anggapan bahwa kalangan miskin perkotaan merupakan beban pemerintah kota. Pemerintah selama ini disibukkan dengan kebijakan perumahan seperti program perbaikan dan pembaharuan kampung yang temyata tidak besar manfaatnya karena keliru dalam menafskan kebutuhan warga. Warga tidak memerlukan campur tangan pemehntah seperti pengadaan fiat yang asing bagi mereka. Apa yang diperlukan mereka adalah tiga hal. Pertama, legalisasi pemilikan tanah. Kedua adalah diciptakan mekanisme agar mereka mempunyai saluran politik yang mampu mengontrol agenda politik kota. Ketiga, dilakukan upaya pemberdayaan sosio-ekonomis melalui langkah kebijakan pembangunan sosial yang tepat dan membuka ruang tumbuh subumya organisasi akar rumput demokratis sebagai bibit civil society. Dalam kaitan ini peranan pemerintah lebih bersifat sebagai fasilitator pembangunan."
Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2000
MJSO-7-2000-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Prahayu Reunianda
"Sejak masuknya industri, Kabupaten Bekasi mengalami penurunan luas persawahan yang cukup tinggi. Penurunan luas persawahan tersebut menunjukkan terjadinya urbanisasi atau pengkotaan. Urbanisasi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial urbanisasi dan kualitas hidup, serta hubungan antara kedua hal tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan overlay peta, sehingga dihasilkan peta Status Wilayah dan peta Klasifikasi Kualitas Hidup. Dari kedua peta tersebut diperoleh pada wilayah yang mengalami perubahan dari rural menjadi sub urban sebagian besar mengalami penurunan kualitas hidup, sedangkan pada wilayah yang mengalami perubahan dari sub urban menjadi urban sebagian besar mengalami peningkatan kualitas hidup.

Ricefield has decrease rapidly since industrialization in Bekasi Regency. Decreasing of ricefield shows urbanization. Quality of life affected by urbanization. This research is to learn urbanization and quality of life spatial pattern, and connection between it. The analize method used in this research is Spatial Analize with overlay map, then produced Region Status map and Quality of Life Qualification map. The result of mentioned maps analysis is quality of life in most region which had change from rural to suburban decreases, while quality of life in most region which had change from suburban to urban increases."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"City acceleration in Indonesia is getting faster faster. It motivates people to urbanize to city. It caused local government or city government should provide adequate facilities, in order that the people can live comfortable in town or city. One of fundamental issues faced by local government in providing service and development is lack of local revenue; city government financial depend s on the transfer of central government from time, which isn't getting more significantly. On the order side, debt as one the source of income isn't developing yet particularly income from bonds selling . Therefore, bonds as one of the income alternative of city's infrastructure development need to be paid attention. Moreover, this article also concerns on some issues deal with the strength and weaknesses of bond's debt and the obstacles found in Indonesia. In addition, efforts to develop those issues and the risks as well."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Princeton University press, 1969
301.364 CIT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bose, Ashish
New Delhi: Tata McGraw-Hill , 1978
304.82 BOS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Kingsley, 1908-1997
Barkeley: UCLA, 1969
301.36 DAV w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Felani
"Jakarta is one of the areas with high urbanization number and its impacts, so it requires Local Government to control the urbanization to minimize its negative impacts. On the other hand, the rights to freedom of movement and residence throughout the territory of Indonesia are guaranteed by the Law. So, this study becomes important to know how the efforts of Jakarta Provincial Government to control the urbanization as seen in human rights perspective. This study uses a qualitative approach and descriptive method. This paper argues that the urbanization control by Jakarta Local Government with orderly administration approach is not effective to control the urbanization and only created constraints of people movement and this policy violates the right to freedom movement and residence. It further sugĀ¬gests that the orderly administration approach should be replaced by the human rights approach in controlling the urbanization in Jakarta if it is to seek better policy."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri RI, 2017
351 JBP 9:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>