Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Buku ini berisi pembahasan tentang kesusastraan pada masa al-Mutanabbi, puisi-puisi lama dan baru, pengaruh lingkungan terhadap pembentukan syair, serta lawan-lawan dan pendukung al-Mutanabbi. Selain itu buku ini juga membahas beberapa bagian dalam ilmu balaghah serta pembahasan karya-karya penyair Arab contohnya Abu Nuwas dan Abu Tamam."

"Buku ini merupakan buku yang memuat 7 pembahasan tentang sejarah kesusastraan Arab."

"Buku ini berisi sejarah perkembangan syair Arab dari masa Jahiliyah, masa penyebaran Islam, masa dinasti Umayyah, hingga masa dinasti Abbasiyyah. Syair Arab mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Masa dinasti Abbasiyyah merupakan periode dimana bangsa Islam mengalami kemajuan peradaban yang tinggi. Syair pun mengalami perkembangan seiring kemajuan peradaban."

"Al-Mutanabbi merupakan salah satu penyair Arab yang hidup pada masa kekhalifahan Abbassiyah. Al Mutanabbi berasal dari Iraq dan memiliki orang tua keturunan Yaman. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup Al Mutanabbi disertai syair-syair yang dibuatnya selama perjalanan hidupnya. "

"Buku ini berisi pembahasan tentang sejarah diwan-diwan al-Mutanabbi. Al-Mutanabbi membuat karya-karyanya selama perjalanan hidupnya ke berbagai tempat di antaranya Irak, jazirah Arab, Persia, Mesir, Suriah, dan Maroko. Buku ini juga menjelaskan bagaimana sejarah dan diwan al-Mutanabbi dibahas oleh para orientalis dari Eropa."

"buku ini berisi tentang perbedaan antara kalimat normatif dan deskriptif."

"Ce livre contient les regles de preparer et de traduire le texte Arabe."

"Buku ini membahas berbagai hal dalam kesusastraan Arab dan hal-hal di sekitarnya. Hal-hal yang dibahas di antaranya tentang mukjizat dalam Al Qur'an, syair, kritik sastra, sejarah, pemikiran, bahasa Arab fusha dan 'amiyah, penulis-penulis Eropa, sastrawan Arab, dan sebagainya."

"Skripsi sederhana ini menelisik seluk-beluk kelumpuhan kesyairan Arab pra Islam, dalam pertaliannya dengan sikap Nabi Muhammad Ibn Abdillah Saw terhadap syair. Bermula dari Muhammad yang dinobatkan jadi utusan Tuhan. Lalu ia tertibkan tradisi syair. Orientasi syair, yang dulunya menjunjung tinggi licentia poetica, diubah menjadi sangat ideologis-yakni untuk mengabdi pada Tuhan. Muhammad memberikan aksi (pembaharuan), sementara penyair status quo bereaksi (resistensi). Sebab itu muncul kubu-kubuan di level ahli sastra: penyair dakwah versus pujangga jahiliyah. Seiring menguatnya politik penetrasi dakwah sang Nabi, para sastrawan pro-dakwah dijadikan sekutu, dan yang melawan dianggap subversif. Maka sengitnya polemik sastra menjadi keniscayaan yang sumir. Lalu kelompok Muhammad menerapkan strategi unggul untuk menggapai kemenangan. Caranya, satu, meracik 'kubu sastra' dalam satu komando. Dua, gradual dan evolutif-seiring kemapanan dakwah. Tiga, adanya teks suci sebagai legitimasi 'ajaran langit'. Empat, pembinaan penyair. Dan lima, penguasaan politik. Kelima strategi itu terbukti efektif dalam menyudahi kemapanan sastra Arab pra-Islam. Ihwal ini sekaligus melukiskan betapa denyut sastra jahiliyah tak mampu mengelak dari dinamika politik dan gejolak kemajuan intelektual. Mulanya sastra Arab pra-Islam hanya berbentuk larva, kemudian jadi kepompong, lantas berwujud kupu-kupu cantik yang terbang bebas mengudara, hingga akhirnya dipeluk bumi...."

"Buku ini berisi esai-esai Arab tentang berbagai macam topik. Beberapa topik yang dibahas dalam buku ini di antaranya kehidupan masyarakat, kesusastraan, dan kesenian."