Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4885 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London and New York: Routledge, 1995
299.56 CER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurhidayah
"Upacara keagamaan Mizuko Kuyo adalah sebuah upacara ajaran Buddha di Jepang yang mengkhususkan pada ritual yang disebabkan janin yang meninggal. Tingginya persentase aborsi di Jepang yang dilakukan remaja maupun wanita yang sudah menikah dengan alasan tertentu membuat upacara Mizuko Kuyo menjadi sering dilakukan sebagai jalan keluar untuk memberikan ketenangan rohani atau kejiwaan. Upacara keagamaan ini memberi pengaruh baik dari sisi positif dan negatif terhadapa kejiwaan pelaku aborsi di Jepang.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan informasi kepada para pembaca seberapa besarnya pengaruh upacara Mizuko Kuyo terhadap sisi kejiwaan pelaku aborsi di Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dengan mengumpulkan data sekunder. Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Mizuko Kuyo religious ceremony is a ceremony of Buddhism in Japan that specializes in ritual caused fetal death. The high percentage of abortions performed in Japan teenagers and women who had been married to for some reason to make a Kuyo Mizuko ceremony is often done as a way to provide peace of spiritual or psychological. This ritual gives the effect of both positive and negative sides terhadapa psychiatric abortionist in Japan.
This research aims to identify and provide information to the reader how much influence Mizuko ceremony Kuyo the psyche abortion in Japan. The method used in this research is to gather secondary data library. The writing is expected to be useful for all readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rippin, Andrew
Londo: Routledge, 1990
297.3 RIP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Yulia Vonny
"Pernikahan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan manusia sehingga tak jarang diselenggarakan sebuah perayaan untuk mengenang peristiwa tersebut. Indonesia kaya akan beragam suku dengan ritual adatnya masing-masing, termasuk dalam upacara pernikahan tradisional. Bagaimana ritual adat berlangsung tentu tak terlepas dari ruang yang mengakomodasi proses pelaksanaannya. Di sinilah ritual adat berperan dalam menciptakan setting dan desain khusus pada interior ruang pernikahan. Setting dan kualitas ruang yang terbentuk pun akhirnya mempengaruhi kualitas ritualnya. Batak Toba sebagai salah satu suku di Indonesia memiliki ritual adat pernikahan yang unik dan berbeda. Bagaimana perbedaan dan keunikan ritual adat pernikahan suku Batak Toba mempengaruhi ruang pernikahannya akan dibahas pada skripsi ini.

Marriage is one of important things in human life, so made some ceremony to commemorate marriage is not uncommon nowadays. Indonesia has many tribes with their special ritual, including in traditional wedding ceremony. How do the ritual take place would not be separated from the place which accomodate the process. This is where the traditional ritual play a role in creating the special setting and design of the interior of place. Setting and quality of place that is formed also affect the quality of ritual. Batak Toba as one tribe in Indonesia has unique and different wedding ritual. How do the uniqueness and differences of the wedding ritual affect the place will be discussed in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42709
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Priscylia Siswadie
"Makalah ini akan mengupas upacara makan 'dua-belas mangkok' dalam upacara pernikahan peranakan Tionghoa di Tangerang (Cina Benteng). Dalam penelitian ini akan dipaparkan makna dari makan 'dua-belas mangkok' dalam tata urutan upacara pernikahan masyarakat Cina Benteng dan bagaimana pelaksanaan upacara makan 'dua-belas mangkok' itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan apa sebenarnya makna di balik upacara makan 'dua-belas mangkok', apa saja hidangan dalam 'dua-belas mangkok' tersebut, serta bagaimana tata cara upacaranya. Melalui laporan penelitian ini diharapkan masyarakat akan memahami secara mendalam apa makna dari upacara makan 'dua-belas mangkok' di dalam tata upacara pernikahan peranakan Tionghoa di Tangerang (Cina Benteng).

This paper will discuss the eating ritual 'dua-belas mangkok' in the wedding ceremony of Chinese-Indonesian society in Tangerang (Cina Benteng). This research will explain the meaning of eating 'dua-belas mangkok' in the process of Cina Benteng wedding ceremony and how the ritual 'dua-belas mangkok' is implemented. The purpose of this research is to explain the meaning behind eating ritual 'dua-belas mangkok', what are the dishes in the 'dua-belas mangkok' ritual, and how to do the ritual. People are expected to understand deeply the meaning of eating ritual 'dua-belas mangkok' in the process of wedding ceremony of Chinese-Indonesian society in Tangerang (Cina Benteng) through this paper.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nola Triyanda
"Makalah ini membahas mengenai ritual berkabung dalam upacara kematian masyarakat peranakan Tionghoa di Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara lengkap apa yang dimaksud dengan ritual berkabung dalam upacara kematian, apa saja yang harus dilakukan saat berkabung dan menjelaskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berkabung. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memahami tata cara ritual berkabung dalam upacara kematian masyarakat peranakan Tionghoa di Tangerang.

This paper discusses the mourning ritual of the funeral ceremony practiced by half-breed Chinese community in Tangerang. This research aims to describe the definition of the mourning ritual of the funeral ceremony; things that are supposed to do when practising it; and tries to explain how long the time takes normally in the mourning period. Upon this research, it is expected that people could better comprehend the etiquette of mourning ritual of the funeral ceremony practiced by the half-breed Chinese community in Tangerang.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yesika Elsara Pongpare
"Pasar tradisional merupakan tempat terjadinya aktivitas ekonomi lokal berupa kegiatan jual bei antara pedagang dan pembeli. Di dalam aktivitas jual beli ini, terbentuklah interaksi yang kompleks, baik melalui kegiatan tawar menawar antara pembeli dan pedagang maupun persaingan antarpedagang sebagai wujud unsur sosial budaya. Akibatnya, pasar tradisional tidak pernah lepas dari unsur ekonomi lokal dan sosial budaya yang mengitarinya.
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan antara pasar tradisional Bolu di Toraja Utara dan ritual kematian orang Toraja. Ritual kematian orang Toraja, Rambu Solo, adalah salah satu ritual terpenting dalam kebudayaan orang Toraja. Rambu Solo dilaksanakan sesuai dengan kelas sosial dan didorong oleh budaya siri. Setiap kelas sosial dibedakan berdasarkan lama pelaksanaan ritual, tingkat kerumitan, dan jumlah hewan kurban yang disembelih, khususnya kerbau. Semakin tinggi kasta sosial orang yang meninggal, ritual Rambu Solo yang dilaksanakan akan semakin rumit, menghabiskan semakin banyak waktu dan kerbau. Kehadiran Pasar Hewan Bolu sangat membantu masyarakat Toraja dalam memperoleh kerbau.
Mengakhiri rangkaian studi literatur, wawancara, dan studi lapangan yang dilakukan selama menyusun tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa Pasar Hewan Bolu dapat dipandang sebagai pasar yang memenuhi kebutuhan orang mati, yakni kebutuhan ritual Rambu Solo. Oleh karena itu, selama orang Toraja bertahan untuk tetep melaksanakan ritual kematian Rambu Solo, maka kehadiran Pasar Hewan Bolu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan berbudaya masyarakat Toraja.

A traditional market is where local economy activities, mainly the process of selling and buying, take place. In this activity of selling and buying, a complex interactions are formed, firstly through the bargainnning between the buyers and traders, secondly through the competition among the traders, both as manifests of the local economical and socio-cultural elements. Hence, a traditional market could never be detached from its surrounding local economy and socio-cultural elements.
This thesis aims to explain the relationship between Bolu Animal Market, a traditional market in North Toraja, and Rambu Solo, the funeral ceremony of Toraja people. Rambu Solo is one of the most significant rituals in the culture of Toraja. It is observed based on social class and driven by the siri culture. Each social class is distinguished by the duration and complexity of the ritual, also by the number of sacrificial animals slaugthered, especially bufallo. The higher the social caste of the Toraja people who died, the more complicated the ritual will be carried out, spending more in both time and bufallo. Bufallo has become a key element in this ritual. The existence of Bolu Animal Market is an immense help for the Toraja people to obtain bufallo.
Hence, closing the series of literature study, interview, and field study along with this thesis writing, the author concludes that Bolu Animal Market can be seen as a market that meets the needs of the dead, as it provides the main requirement of Rambu Solo. As long as the people of Toraja keep observing the ritual of Rambu Solo, the presence of Bolu Animal Market can not be separated from their cultural life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gluckman, Max
Oxford: Basil Blackwell, 1967
321.12 GLU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Passin, Herbert
Tokyo: Kodansha, 1982
370.952 PAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>