Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[s.l.]: Global Oriental, 2006
780.951 9 KOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul : Chungang University, 1986
R 780.519 K 318
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yi, Tu-Hyon
Seoul: Jimoondang, 1997
KOR 306.519 Yit k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Seoul The National Center for Korean Traditional Performing Arts 2004
780.951 9 Pan
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Routledge, 2015
781.63 KPO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lusia Savitri Setyo Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya eksploitasi seksualitas dalam
Korean Pop Music Video terutama dalam music video ‘Marionette’ dari Stellar,
‘Something’ dari Girl’s Day, ‘New Era’ dari Phantom dan ‘A.D.T.O.Y’ dari 2PM.
Analisis berfokus pada bagaimana bentuk-bentuk eksploitasi seksualitas yang
ditampilkan dalam keempat music video tersebut, lalu melanjutkannya pada level
makna denotatif dan konotatif serta mitos yang dibangun. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dan menggunakan analisis semiotika milik Roland Barthes yang
mempunyai sistem pertandaan bertingkat, denotasi dan konotasi, serta berujung pada
sebuah mitos. Analisis dimulai dengan membaca tanda-tanda eksploitasi seksualitas
yang ada di dalam music video kemudian mengungkap makna konotatifnya. Dari situ
terlihat mitos yang dibangun dan yang tersembunyi di dalamnya. Mitos-mitos yang
teridentifikasi yaitu perempuan ditampilkan sebagai objek dan laki-laki sebagai
subjeknya; ketika laki-laki berlaku sebagai objek, ia ditampilkan sebagai laki-laki
yang maskulin dan mempunyai bentuk tubuh ideal yang menggambarkan kejantanan
dan kelelakiannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa eksploitasi seksualitas
dalam Korean Pop Music Video mempunyai beberapa ideologi yang dibawa yaitu
ideologi kapitalisme, patriarki, dan maskulinitas di mana ideologi-ideologi tersebut
memojokkan kaum perempuan

ABSTRAK
This research aims to find the exploitation of sexuality in Korean Pop Music Video,
especially in the music video 'Marionette' by Stellar, 'Something' by Girl's Day, 'New
Era' by Phantom and 'ADTOY' by 2PM. The analysis focuses on how the forms of
sexuality exploitation shown in the fourth music video, then continue at the level of
denotative and connotative meanings, also the myths that are constructed in it. This
research is qualitative and uses semiotic analysis from Roland Barthes who have
multilevel signification system, denotation and connotation, and culminate in a myth.
The analysis begins with reading the signs of sexuality exploitation that is in the
music video then uncover connotative meaning. From there, it’ll looks the myths that
are constructed and hidden in it. The myths which identified are women who
displayed as objects meanwhile men as the subject; when men as the object, they’re
displayed as a masculine man and having an ideal body shape that describes
masculinity and manhood. The research concluded that the exploitation of sexuality
in Korean Pop Music Video has brought some ideologies which are the ideology of
capitalism, patriarchy and masculinity in which these ideologies discredit women."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadamega Dara Azzaria
"Artikel ini membahas tentang fenomena Korean Wave dan dampaknya terhadap remaja di Indonesia. Korean Wave adalah fenomena yang menggambarkan bagaimana arus budaya pop Korea mendunia sejak akhir 1990 dan mulai menjamah Indonesia pada tahun 2002. Tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi dan internet membuat budaya ini lebih cepat berkembang dan tersebar luas. Ia bahkan mampu menggeser popularitas budaya populer lain dan memperoleh banyak penggemar. Selama satu dekade, Korean Wave berhasil menunjukkan dan mempertahankan eksistensinya di mata masyarakat, khususnya pada kalangan generasi muda. Hal ini tercermin dari kemunculan tren-tren Korea di kalangan remaja Indonesia, yang menunjukkan bagaimana gaya hidup sosial dan ekonomi mereka terbentuk akibat kehadiran budaya pop ini. Skripsi ini menggunakan metode sejarah dengan mengumpulkan studi literatur, berita-berita sezaman, dan wawancara remaja penggemar Korea yang berdomisili Jakarta sebagai pendukung penelitian.

This article discusses the Korean Wave phenomena and its impact to Indonesian teenagers. Korean Wave phenomena describes how Korean pop culture started to globalize at the end of 1990s and reached Indonesia in 2002. Growing in parallel with internet and advances in technology, this tide expanded faster and wide spread. It was able to exceed the other popular culture and gain many fans. For a decade, Korean Wave had shown and maintained its existence in the public rsquo s eyes, specifically among young generations. This is reflected by the emergence of Korean trends amid Indonesian rsquo s youths and how Korean culture has influenced their social and economic lifestyle. This article used historical method including literature studies, primary resource, and interviews with Korean fans living in Jakarta as supporting data. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kostka, Stefan
Boston : McGraw-Hill , 2000
781.25 KOS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Korea : Jimoondang, 2008
KOR 302.235 19 KOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>