Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192969 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Satriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan buku wajib di RLC FEUI yang ditelaah dari harapan dan persepsi pemustaka. Responden penelitian ini adalah anggota RLC FEUI Program Sarjana Strata Satu terdiri dari mahasiswa program S1 Reguler, S1 Ekstensi, dan S1 Kelas Internasional. Pengukuran kualitas layanan buku wajib ini menggunakan model LibQUAL+ berdasarkan empat dimensi yaitu Access to Information, Affect of Service, Personal Control, Library As a Place. Responden diminta untuk menilai harapan minimum, harapan sesungguhnya, dan persepsi terhadap 20 pernyataan mengenai layanan buku wajib RLC FEUI. Nilai kualitas layanan diperoleh dari selisih antara nilai harapan dan persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum layanan buku wajib di RLC FEUI dinilai cukup baik oleh pemustaka karena berada dalam zona toleransi atau zone of tolerance dengan nilai AG postif sebesar 0,50. Dimensi yang mendapat nilai kepuasan terendah adalah dimensi Access to Information. Secara umum, aspek yang belum memuaskan pemustaka sehingga perlu mendapat perhatian lebih adalah (1) Ketersediaan jumlah buku wajib dari tiap judul dan (2) Kebaruan (up to date) edisi koleksi buku wajib.

This research?s goal is to find out the reserve book service?s quality in RLC FEUI studied from user?s expectation and perception. Respondent of this research is members of RLC FEUI whose are Graduate Program Student consist of Regular Graduate Program, Extention Graduate Program, and International Class Graduate Program. The measurement of reserve book service?s quality is using LibQUAL+ model based on four dimension these are Access of Information, Affect of Service, Personnel Control, and Library As a Place. Respondent ask to give their assessment about their minimum expectation, desired expectation, and perception to 20 statement about reserve book service in RLC FEUI. The value of service quality acquired from calculation of perception and expectation value. The finding shows that reserve book service in RLC FEUI generally considered quite good according to user because the research result is still in the zone of tolerance with AG value 0,50. Dimension which get lowest value of satisfaction is of Access to Information. Generally, the aspects which make users unsatisfied is (1) availability of reserve book?s amount and (2) up to date of reserve book?s edition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S48
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Ariyani
"Skripsi ini membahas pemanfaatan perpustakaan perguruan tinggi oleh masyarakat umum di lakukan di Selapa Knowledge Center, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Agustus 2008, tujuannya adalah untuk mengetahui frekuensi, waktu dan alasan masyarakat umum mengunjungi Selapa Knowledge Center. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Adapun sampel dari penelitian ini adalah masyarakat umum yang mengunjungi Selapa Knowledge Center pada saat penelitian. Melalui metode penarikan sampel secara kebetulan diperoleh 65 orang responden. Selapa Knowledge Center sudah cukup dimanfaatkan oleh masyarakat umum, terlihat dari frekuensi dan alasan kunjungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,92 % masyarakat umum mengunjugi Selapa Knowledge Center 3 sampai 4 kali seminggu. Alasan utama kunjungan adalah untuk mencari informasi lewat perpustakaan dan fasilitas internet.

This undergraduate thesis covers the utilization of academic library by public applied at Selapa Knowledge Center, Lebak Bulus, Jakarta Selatan in August 2008, the purpose was to discover the frequency, period, and the motive of public who pay a visit at Selapa Knowledge Center. Data were collected by using questionnaire which direct distribute to the respondent. The sample of this
undergraduate thesis is the public who pay a visit to Selapa Knowledge Center during the survey. Through the accidental sampling, 65 respondents were acquired. The utilization of Selapa Knowledge Center by public shows good indicates, seen by the frequency and reason of visiting. The result indicates 36, 92% public pay a visit to Selapa Knowledge Center, 3 to 4 times a week. The main reason is to find information trough library and internet facility"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S15200
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Fatmawati
Jakarta: CV Sagung Seto, 2013
025.25 END m (1);025.25 END m (2);025.25 END m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Wajdi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan di perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Penelitian dilakukan pada Perpustakaan IAIN Sultan Maulanan Hasanuddin Banten. Responden penelitian terdiri dari 20 dosen di IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Metode pengukuran yang dilakukan adalah Libqual +TM, yaitu metode pengukuran kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Empat variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu (1) access to information (2) affect of service, (3) personal control, (4) library as place. Temuan penelitian menunjukan bahwa layanan Perpustakaan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten secara umum belum memuaskan responden. Hal ini terlihat dari kesenjangan (gap) antara harapan minimum dan persepsi responden adalah -1,46 yang menunjukan bahwa adequacy gap berada dibawah batas toleransi (zone of tolerance). Sedangkan berdasarkan jenis layanan di perpustakaan, layanan sirkulasi memiliki adequacy gap -1.33, layanan internet -1,46 dan layanan referensi memiliki adequacy gap -1,57. Jadi seluruh jenis layanan yang ada di Perpustakaan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten belum memuaskan responden. Aspek yang memerlukan perbaikan mendesak diantaranya adalah: (a) Fasililtas fisik perpustakaan, seperti meja, bangku, rak buku, AC dan kesediaan listrik yang memadai, baik untuk layanan referensi, sirkulasi maupun layanan internet (b) Jumlah komputer untuk layanan internet yang kurang memadai (c) Koleksi buku dan majalah yang kurang memadai, terutama koleksi referensi dan buku-buku terbitan terbaru (d) Tidak tersedianya ruang khusus diskusi yang nyaman (e) Kemampuan dan jumlah petugas yang masih terbatas dalam melayani pengguna, terutama dalam hal mengevaluasi informasi dan mencari informasi di internet (f) Kurangnya petunjuk yang memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang dicari.

The objective of this research is to measure the quality of library service in library based on expectation and user's perceived. This research was conducted in the Library of IAIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten. Libqual +TM method was used that is quality of library service measurement based on user's expectation and user's perceived. There are for measured variables in this research those are (1) access to information (2) affect of service, (3) personal control, (4) library of place. The result shows that the quality of library service of IAIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten is not satisfied the users. It shows from there is a gap between minimum expectation and their perceived about -1.46 and it means that adequacy gap is under zone of tolerance. Meanwhile, based on the service category in the library the adequacy gap of circulation service is -1.33, internet services is -1.46 and the adequacy gap of reference service is -1.57. So, for all service categories in the Library of IAIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten were not satisfied to the users. From those findings, there are several aspect that still need improvement in meeting the users' demand including (a) library physical facility as table, desk, and bookcase, AC and sufficient electric for all reference services, circulation and internet services, (b) lack of computers in internet services, (c) book and magazine collections particularly for reference collections and the recent publication, (d) there is no particular comfortable space for discussion, (e) lack of staffs and their ability in giving service to the users, particularly in doing evaluation of the information and information searching on the internet, (f) lack of information direction to the user in searching the information needed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28934
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anizar Rahayu
"Abad 21, dunia semakin mengglobal, diperlukan individu berkuaiitas yang mampu berkompetisi sekaligus bergaui dan bekerjasama dengan bangsa Iain. Peran inteligensi, kreativitas dan adversity semakin penting.
Sampai saat ini inteligensi masih diyakini sebagai potensi terbesar yang berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang. Freeman (1971) menyatakan seseorang yang inteligen tidak hanya mampu memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari hal yang dipelajarinya, tetapi juga mampu mempertahankan pengetahuan dan pengalaman tersebut untuk diterapkan pada situasi baru. Kreativitas (berfikir kreatif) adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berlikir serta kemampuan mengelaborasi suatu gagasan (Utami Munandar, 1992).
Sedangkan Adversity (Stoltz, 2000) merupakan sebuah kerangka konseptual baru untuk memahami dan meningkatkan semua aspek keberhasilan; ukuran bagaimana seseorang merespon kemalangan dan alat untuk memperbaiki respon terhadap kemalangan.
Dari penelitian terdahulu terbukti bahwa ketiganya merupakan prediktor terhadap keberhasilan. Dalam dunia pendidikan, variabel-variabel tersebut terbukti memiliki hubungan secara bermakna terhadap prestasi belajar (Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa). Inteligensi berkorelasi denan prestasi belajar sebesar r = 0,72 (Sekolah Dasar) dan r = 0,58 (SLTP), Utami Munandar (1977). Penelitian tentang hubungan kreativitas dan inteligensi dengan prestasi betajar membuktikan bahwa kreativitas sama absahnya seperti inteligensi sebagai prediktor prestasi belajar di sekolah; jika inteligensi dieliminasi, hubungan kreativitas dan prestasi belajar tetap substansial (Utami Nlunandar, 1977). Stoltz (2000), menemukan bahwa seseorang yang memiliki Adversity Quotient (AQ) tinggi, menikmati manfaat kinerja, produktivitas, kreativitas, kesehatan, ketekunan, daya tahan dan vitalitas Iebih besar dibanding orang ber-AQ rendah. AQ meramalkan siapa yang akan memiliki prestasi melebihi harapan kinerja mereka, dan siapa yang gagal.
Begitu penting peranan ke tiga variabel diatas bagi keberhasitan seseorang khususnya siswa dalam mencapai prestasi belajar di sekolah. Permasalahannya, masih banyak siswa underachiever yaitu berprestasi dibawah taraf keoerdasannya (S- Sadli, dikutip Yusuf Munawir, 1996). Dari variabel kreativitas, masih dijumpai penelitian yang meragukan pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar siswa (Sukarti, 1997). Selain itu Iingkungan kondusif yang dibutuhkan untuk menemu-kenali kreativitas sejak dini dan memberinya kesempatan beragam agar dapat muncul sebagai prestasi nyata, sering tidak memberinya dorongan yang cukup kuat. Demikian juga adversity yang memiiiki hubungan bermakna terhadap keberhasilan (Stoltz, 2000) merupakan teori baru, berasal dari dunia barat yang masih perlu dibuktikan keefektifannya bila diterapkan di Indonesia.
Sampai saat ini pemanfaatannya pun masih terbatas pada dunia kerja, alat yang dipakainya juga masih sangat terbatas- Dengan alasan-alasan tersebut penelitian ini dilakukan. Dari penelitian ini ingin diketahui hubungan inteligensi, kreativitas (bertikir kreatif) dan adversity dengan prestasi belajar siswa SLTP; dan variabel mana yang paling besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar.
Subyek penelitian yang diambii dengan Stratiiied Random Sarnpiing adalah siswa SLTP Negeri 49 (mewakili peringkat atas) SLTP Negeri 184 (mewakili peringkat tengah) dan SLTP 222 (mewakili penngkat bawah), dengan sampel 37 pria dan 37 wanita dari masing-masing sekolah, sehingga jumlah seluruhnya 222 orang.
Alat yang diorgunakan untuk mengukur inteiigensi adalah Standard Progressive Matrices (SPM) dari Raven; alat ukur kreativitas (bertikir kreatif) adalah Tes Kreativitas Verbal Pararel 1 (TKV Pararel-1) dari Utami Munandar, dan untuk mengukur Adversity Quotient digunakan Adversity Response Protiie Moditikasi (ARP-MAR).
Melalui kajian teoritis diajukan delapan hipotesis yang teiah diuji kebenarannya meialui teknik korelasi berganda, korelasi parsial dan korelasi bivariat dari Pearson, dan diperoleh hasil sebagai berikut;
1. Ada hubungan yang signihkan antara inteligensi, kreativitas (bertikir kreatif) dan adversity secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa SLTP.
2. Ada hubungan yang signitikan antara inteligensi dengan prestasi belajar siswa SLTP, setelah dikontrol variabel kreativitas (bertikir kreatif) dan adversity.
3. Ada hubungan yang signiikan antara kreativitas (berpikir kreatif) dengan prestasi belajar siswa SLTP, setelah dikontrol variabel inteiigensi dan adversity.
4. Tidak ada hubungan yang signitikan antara adversity dengan prestasi belajar siswa SLTP, setelah dikontrol variabel inteligensi dan kreativitas (berHkir kreatif).
5. Ada hubungan yang signitikan antara inteligensi dengan kreativitas (bertikir kreatif) siswa SLTP.
6. Tidak ada hubungan yang signihkan antara inteligensi dengan adversity siswa SLTP.
7. Tidak ada hubungan yang signitikan antara kreativitas (bertikir kreatif) dengan adversity siswa SLTP.
8. Secara murni hanya variabel inteligensi dan kreativitas (bertikir kreatif) yang memberi sumbangan secara bermakna terhadap prestasi belajar siswa SLTP. Dan dari dua variabel tersebut, variabel kreativitas (berfikir kreatif) adalah penyumbang terbesar terhadap prestasi belajar siswa SLTP.
Sebagai hasil tambahan ditemukan :
1. Dimensi adversity control, origin dan ownership berkorelasi secara signifikan dengan prestasi belajar siswa SLTP.
2. Dimensi adversity origin dan ownership berkorelasi secara signifikan dengan inteligensi.
3. Dimensi advers;ty control, origin dan ownership berkorelasi secara signifikan dengan kreativitas (berfikir kreatif).
Saran yang diajukan berkaitan dengan :
1. Sampel. Agar hasil dapat dimanfaatkan dalam lingkup yang lebih luas, disarankan untuk memperluas sampet penelitian.
2. Alat Ukur
a. Alat ukur prestasi belajar {nilai rapor) Nilai raper dari sembilan mata pelajaran dianggap terlalu sempit untu mewakili prestasi elajar siswa (lebih banyak engukur ranah kognitif). Pada penelitian sejenis disarankan menyertakan nilai mata elajaran ekstra kurikuler.
b. Alat ukur adversity
1) Dalam penyajiannya ARP-MAR disarankan lebih memperhatikan faktor rappert dan administrasinya.
2) Bagi peneliti lain yang ingin memakai ARP-MAR, disarankan meneliti ulang validitas dan reliabilitasnya.
3) Peneliti I in yang ingin me odifikas1 ARP-Stoltz, disarankan untuk lebih memperhatikan pengaruh budaya.
3. Variabel inteligensi, kreativitas, adversity dan prestasi belajar. Mengingat ke empat variabel tersebut panting bagi dunia pendidikan, disarankan terus mengembangkannya melalui peneli ian secara berkala.
4. Variabel kreativitas dan a dversity dapat ditemu-kenali serta ditumbuhkembangkan ejak dini. Oleh karena itu disarankan agar dilibatkan dalam proses belajar-mengajar di berbagai lingkup dan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Najibah Bhaskara
"Penelitian ini bertolak dari adanya kebutuhan akan pemahaman tentang goal orientation yang dimiliki oleh peserta didik kursus bahasa lnggris dan hubungan goal orienzarion dengan prestasi belajar. Tingginya minat masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lnggris dapat dilihat dari banyaknya anggota masyarakat yang mengikuti kursus di berbagai lembaga bahasa yang ada, khususnya di kota Jakarta.
Selain motivasi, seseorang yang ikut bahasa lnggris juga mernbutuhkan waktu dan dana khusus. Biasanya faktor dana inilah yang kerap menjadi hambatan bagi seseorang untuk ikut kursus bahasa lnggris di suatu lembaga bahasa, sehingga mereka yang dapat mengikuti kursus seyogyanya benar-benar memanfaatkan dan menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Namun demikian, menurut pengamatan peneliti, masih banyak peserta didik kursus bahasa lnggris di LBPP-LIA Kelapa Gading yang tampak tidak menggunakan kesempatan yang mereka miliki_ Dalam Syah (1997) disebutkan beberapa faktor psikologis yang dianggap memberi pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, salah satunya adalah motivasi. Adapun goal yang dimiliki oleh seseorang dapat memotivasi untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya dalam belajar. Oleh karena itu, peneliti merasa bahwa goal orientation penting unmk diteliti karena diduga memiliki hubungan dengan prestasi belajar seseorang. Selain itu, peserta didik di LBPP-LIA terdiri dari berbagai macam status (pekerjaan) yaitu antara lain pelajar SLTA, mahasiswa dan karyawan, sehingga peneliti pun ingin pula rnengetahui bagaimana goal orientation dan prestasi belajar bahasa lnggris yang dimiliki mereka.
Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kursus bahasa lnggris di LBPP-LIA Kelapa Gading program General English (Basic l-4 dan Intermediate I-4) dan English for Special Purposes (CV starter, CV l-4). Sampel berjumlah 120 orang yang di peroleh dengan teknik purposive dan simple random sampling. Data tentang prestasi belajar peserta didik menggunakan nilai written test yang diberikan setiap akhir term- Adapun data tentang goal orientation diperoleh dari kusioner goal orientation yang disusun oleh peneliti. Analisis data dilakukan dengan ANOVA dan Pearson Product Moment, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan program SPSS (Statistic Package for Social Science).
Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya satu hipotesis penelitian yang diterima yaitu ada perbedaan yang signinikan mengenai work-avoidant goal orientation yang dimiliki peserta didik yang berstatus belajar SLTA, mahasiswa dan karyawan Pelajar SLTA menjadi kelompok yang memiliki skor work-avoidant goal orientation tertinggi dibanding clua kelornpok lainnya. Artinya, sebagian besar pelajar SLTA tidak termotivasi untuk mengikuti kursus bahasa Inggris. Untuk penelitian Iebih lanjut disarankan agar melakukan penelitian di beberapa cabang lembaga bahasa namun masih di bawah satu yayasan. Cara pengambilan sampel penelitian hendaknya menggunakan satu teknik yang sama, dan jurnlah sampel yang diambil hendaknya lebih besar Iagi sehingga hasilnya lebih dapat menggambarkan populasi. Selain itu level sampel juga seyogyanya sama untuk seluruh kelompok status. Dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk mempersingkat instrumen penelitian dengan Cara mengurangi jumlah item pemyataan di tiap-tiap bagian goal orientation yang dirasa tumpang tindih. Hendaknya dalam penelitian Iebih lanjut dimasukkan faktor kecerdasan sebagai variabel pengontrol karena faktor kecerdasan memiliki peran terhadap prestasi belajar seseorang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsanudin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Penelitian dilakukan pada Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Responden penelitian sebanyak 100 orang terdiri dari 32 siswa kelas 1, 26 siswa kelas 2, 31 siswa kelas 3 dan 11 guru. Metode pengukuran yang digunakan adalah LibQual+TM, yaitu metode pengukuran kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Empat variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu (1) akses inforrnasi (Access to information), (2) kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani (Affect of service), (3) Petunjuk dan sarana akses (Personal control), dan (4) Fasilitas dan suasana ruangan perpustakaan (Library as place). Responden diminta menilai dengan tiga kriteria, yaitu (1) harapan minimum (minimum), yaitu tingkat layanan yang dapat diterima, (2) harapan (desired), yaitu tingkat layanan yang sesungguhnya diinginkan, dan (3) persepsi (perceived), yaitu tingkat layanan yang dirasakan/diterima selama ini. Kualitas layanan adalah kesenjangan (gap) antara harapan minimum (minimum), harapan (desired), dan persepsi (perceived). Pengambilan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 24 butir pernyataan. Responden diminta menilai dengan skala 1-9, nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 9. Temuan penelitian menunjukkan bahwa layanan Perpustakaan MAN lnsan Cendekia Serpong secara umum belum memuaskan responden. Hal ini terlihat dari harapan responden terhadap layanan perpustakaan cukup tinggi, yakni 6.07 untuk minimum dan 7.96 untuk desired. Sedangkan persepsi responden adalah 5.80, yang berarti lebih kecil/lebih rendah dari harapan. Kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi responden adalah -0.27 yang menunjukkan bahwa Adequacy Gap adalah negatif dan berada di bawah wilayah Batas toleransi (Zone of tolerance). Layanan yang belum memuaskan responden sehingga memerlukan perbaikan adalah (a) layanan fotocopy yang jaraknya cukup jauh dari perpustakaan, (b) Bimbingan pustakawan dalam menilai/mengevaluasi informasi, (c) komputer Internet yang jumlahnya kurang memadai, (d) bimbingan pustakawan dalam mencari informasi di Internet, (e) suasana ruangan yang terlalu ramai untuk membaca, dan (f) koleksi buku dan majalah yang kurang memadai. Namun demikian, terdapat pula layanan yang sudah cukup memuaskan responden antara lain (a) tampilan/desain ruangan perpustakaan yang mengundang minat pengguna untuk masuk ke perpustakaan, (b) layanan TV Indovision membantu pengguna menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia global, (c) layanan surat kabar membantu pengguna untuk mengetahui masalah aktual di masyarakat, (d) suasana ruangan perpustakaan yang dapat merangsang imajinasi dan inspirasi pengguna. Temuan lain menunjukkan bahwa kelompok responden yang merasa paling puas dengan layanan perpustakaan adalah kelompok guru, dan sebaliknya, yang paling belum puas dengan layanan perpustakaan adalah siswa kelas 3. Data menunjukkan bahwa harapan siswa kelas 3 terhadap layanan perpustakaan adalah tertinggi dibandingkan dengan kelompok responden lain. Dengan demikian, sangat rasional bila siswa kelas 3 adalah kelompok responden yang paling belum puas dengan layanan perpustakaan.

Evaluation Of Library Service Quality Based On User's Expectation And Perception: A Case Study At MAN Insan Cendekia SerpongThe research goal is to measure library service quality based on user's expectation and perception. Research conducted at School Library of MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia Serpong, Tangerang, Banten. The research had 100 respondents that consist of 32 students class X, 26 students class XI, 31 students? class XII and II teachers. The LIBQUAL+TM is the measure method for this research and it's 4 dimensions used for research indicators, there were (1) access to information, (2) affect of service, (3) personal control, and (4) library as place. The respondents asked to judge on 3 scales for each statement: (1) minimum, minimum level of service that user would find acceptable, (2) desired, level of service that user personally wants, and (3) perceived, level of service that user believes the library currently provides. There were 24 statements about library service where respondents asked to rate on a scale of 1-9. In general, the finding showed that library could not meet user minimum expectation, with minimum 6.07, desired 7.96, and perceived 5.80. The gap score was -0.27 that indicated their perception of service was below their minimum level of service. There were several services that perceived by user unsatisfied and need to be repaired; (a) service of photocopy where the location is too far from library building, (b) librarian performance in helping user to evaluate information, (c) computers for internet are not appropriate enough to user, (d) librarian performance in helping user to search information via internet, (e) noisy of reading room, and (f) poorly books and periodicals collection. In the other hand, there were services that perceived by user had met their expectation, such as (a) library room design was comfortable and invited location, (b) television (in library) helped user in adding their knowledge about the world global, (c) newspaper helped user to know some actual matters in social lives, (d) library room design was imaginative and inspired place. The other finding showed that the teachers were the most satisfied respondents in this research and the student?s class XII was the least one. That was very reasonable, because their expectation of library service was higher than three group others.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glory Gracia Christabelle
"Pada tahun 2020 dunia akan memasuki pasar bebas, di mana semua
sumber daya manusia dari berbagai negara akan bersaing secara terbuka. Bangsa
Indonesia perlu mempersiapkan generasi mudanya yang kelak berusia produktif
pada era pasar bebas, agar memiliki SDM yang berdaya saing, salah satunya
adalah dengan meningkatkan motivasi berprestasi. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, McClelland (1961) menemukan korelasi positif yang signiftkan
antara bacaan anak yang mengandung muatan motivasi berprestasi di beberapa
negara dengan laju pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam 25 tahun
mendatang. Berdasarkan temuan ini, peneliti kemudian tertarik untuk
mengetahui gambaran muatan motivasi berprestasi pada bacaan anak Indonesia.
Majalah Bobo sebagai majalah anak mingguan yang tiras penjualannya
tertinggi di Indonesia, sesuai data unit riset gramedia majalah (2003), dianggap
representatifuntuk mewakili media anak Indonesia. Sampel penelitian ini adalah
68 cerita dongeng dari majalah Bobo yang dianalisis isinya berdasarkan kategori
dan subkategori achievement imagery yang diajukan McClelland. Dari basil
yang diperoleh, ternyata hanya 11 (16,17%) cerita dongeng lokal dan 1 (1,47%)
cerita dongeng terjemahan dari 68 cerita yang merupakan achievement imagery.
Hasil penelitian ini menunjukkan masih rendalmya gambaran muatan motivasi
berprestasi pada bacaan anak Indonesia saat ini. Penelitian ini memberikan
rekomendasi kepada beberapa pihak mengenai cara peningkatan motivasi
berprestasi, khususnya dengan memperbanyak cerita anak yang sarat motivasi
berprestasi.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiba Jamal
"Tuntutan akademik yang tinggi dan kesulitan integrasi pembelajaran teori dengan praktik membuat mahasiswa keperawatan rentan mengalami stress akademik. Stress akademik mengganggu kondisi fisik, emosi, perilaku, dan kognitif, seperti menurunnya kinerja akademik, depresi, dan keinginan menyakiti diri. Mahasiswa membutuhkan dukungan sosial melalui hubungan pertemanan yang berkualitas sebagai sumber daya koping dalam penanggulan stress yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pertemanan dengan tingkat stress akademik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional pada 242 mahasiswa keperawatan Universitas Indonesia ini menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan MFQ dan SLSI dengan uji korelasi Pearson. Penelitian ini telah lolos uji etik fakultas dengan nomor registrasi SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kualitas pertemanan dengan stress akademik mahasiswa keperawatan reguler Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). Kesimpulan penelitian ini adalah ketidakefektifan kualitas pertemanan sebagai pemberi keamanan emosional dalam penanggulangan stress akademik disebabkan karena penurunan interaksi dan media komunikasi online yang berpotensi pada ketidakpuasan dan kesepian dalam pertemanan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meninjau faktor kepuasan dalam pertemanan terhadap stress akademik pada populasi lainnya.

High academic pressure and challenges in integrating theoretical and practical learning lead nursing students vulnerable to academic-related stress. Academic stress interferes with physical, emotional, behavioral, and cognitive conditions, such as decreased academic performance, depression, and self-harm. Nursing students require good quality friendships as a coping resource to have effective stress management. The study’s purpose determined the correlation between friendship quality and academic stress levels in nursing student at Universitas Indonesia. The cross- sectional study of 242 participants used simple random sampling techniques using MFQ and SLSI as data collectors with Pearson correlation test. This study has passed the faculty ethics test with registration number SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. The results showed no significant corellation between the quality of friendship and academic stress of undergraduate nursing students of Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). This study concludes that the ineffectiveness of the quality of friendship as a provider of emotional security in dealing with academic stress is due to a decrease in online interactions and communication media which have the potential to cause dissatisfaction and loneliness in friendships. Further research could find the satisfaction factor in friendships to academic stress in other populations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Putri Sasmita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara academic self-concept dancollege adjustment pada mahasiswa tahun pertama perguruan tinggi negeri yang berada di Jabodetabek. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya tantangan baru padacollege adjustment mahasiswa tahun pertama yang saat ini sedang menghadapi pandemi COVID-19. Pada masa ini academic self-concept bermanfaat bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan tersebut. Pengukuran academic self-conceptdalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Academic Self Concept for Adolescence (ASCA) Scale (Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, & Reyes-Lagunes, 2013). Sementara pengukuran college adjustment menggunakan Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ) yang dikembangkan oleh Baker dan Siryk (1984). Responden penelitian ini berjumlah 163 orang mahasiswa tahun pertama yang berusia 17 dan 18 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara academic self-concept dengan college adjustment (r =.177; p<.05; two-tailed).

ABSTRACT
This study aimed to find the correlation between academic self-concept and college adjustment among first-year college students in Jabodetabek. This research is motivated by new challenges of the first year students college adjustment students who are currently facing a coronavirus disease (COVID-19). At this time academic self-concept is beneficial for students in facing these challenges. Measurement of academic self- concept in this study was carried out using the Academic Self Concept for Adolescence (ASCA) Scale (Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, & Reyes-Lagunes, 2013). While college adjustment was measured by the Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ) developed by Baker and Siryk (1984). The respondents of this study were 163 first year students aged 17 and 18 years. The results of this study indicate that there is a significant relationship between academic self-concept and college adjustment (r = .177; p <.05; two-tailed)."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>