Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barrass, Bryan
Oxford: Butterworth-Heinemann, 2001
623.817 1 KEM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Afrinaldi
"Ketika suatu kapal dilakukan kegiatan stevedoring atau bongkar muat suatu muatan, maka kondisi stabilitas kapal akan berubah karena adanya perubahan karaktersitik lambung kapal. Untuk memonitor kondisi stabilitas kapal selama stevedoring berlangsung, maka pada penelitian ini akan dilakukan perancangan tools yang dapat memonitor kondisi stabilitas kapal ketika pemuatan container ke atas kapal sedang berlangsung. Dengan penggunaan tools tersebut, pengguna dapat mengetahui kondisi stabilitas kapal secara real time, seperti Kurva GZ, draught haluan, draught buritan, portside draught, starboard draught, nilai GM, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat tools yang dapat menghitung dan menganalisis stabilitas kapal ketika proses stevedoring berlangsung secara real time dan membuat user interface/antarmuka yang dapat menampilkan kondisi stabilitas kapal secara real time ketika proses stevedoring. tools ini menggunakan platform yang dikeluarkan oleh Google, yaitu Google Form yang digunakan untuk menginput data operasional, Google Sheets yang digunakan untuk menghimpun dan mengolah data hingga didapatkan hasil perhitungan stabilitas kapal, Google Drive untuk menyimpan gambar desain kapal 2D, Google App Script yang digunakan untuk melakukan proses coding pada bagian user interface, dan Google Sites yang digunakan sebagai user interface dalam menampilkan data hasil akhir perhitungan yang dilakukan oleh tools. Kemudian, dilakukan pengujian tools dalam 4 kondisi yang berbeda, yaitu kondisi kapal kosong, kondisi voyage 05A, kondisi voyage 06a, dan kondisi GM negatif. Pada kondisi kapal kosong, didapati hasil perhitungan nilai draught (nilai error) pada bagian haluan, midship, dan buritan sebesar 0.79 m (2.1 %), 1.71 m (0.23 %), dan 2.63 m (0.9 %). Sedangkan pada kondisi voyage 05A didapatkan hasil perhitungan nilai draught (nilai error) pada bagian haluan, midship, dan buritan sebesar 5,70 m (1.95 %), 5.62 m (1.31 %), dan 5.54 m (4.46 %). Serta pada kondisi voyage 06A yang diperoleh hasil perhitungan nilai draught (nilai error) pada bagian haluan, midship, dan buritan sebesar 5.76 m (2.06 %), 5.78 m (0.69 %), dan 5.80 m (3.28 %). Selain itu, pada kondisi GM negatif menghasilkan kurva dimana nilai GZ menjadi negatif.

When a ship is carried out stevedoring, the condition of the ship's stability will change due to changes in the characteristics of the ship's hull. To monitor the condition of the stability of the ship during stevedoring, this research will design tools that can monitor the condition of the stability of the ship when loading or unloading containers is in progress. By using these tools, users can find out the stability condition of the ship in real time, such as the GZ curve, fore draft, after draft, portside draft, starboard draft, GM value, and others. The purpose of this study is to create tools that can calculate and analyze ship stability when the stevedoring process takes place in real time and create a user interface that can display the ship's stability condition in real time during the stevedoring process. This tool uses a platform issued by Google, namely Google Form which is used to input operational data, Google Sheets which is used to collect and process data until the results of the calculation of ship stability are obtained, Google Drive which is used as Google App Script which is used to perform the coding process on the user interface, and Google Sites which is used as a user interface in displaying the final data of the calculations performed by the tools. Then, the tools were tested in 4 different conditions, namely the empty ship condition, 05A voyage condition, 06a voyage condition, and negative GM condition. In the condition of an empty ship, the results of the calculation of the draft value (error value) on the fore, midship, and after were 0.79 m (2.1 %), 1.71 m (0.23 %), and 2.63 m (0.9 %). While in the 05A voyage condition, the calculation results of the draft value (error value) on the fore, midship, and after sections were 5.70 m (1.95 %), 5.62 m (1.31 %), and 5.54 m (4.46%). And in the 06A voyage condition, the calculation results of the draft value (error value) on the fore, midship, and after were 5.76 m (2.06 %), 5.78 m (0.69 %), and 5.80 m (3.28%). In addition, the negative GM condition produced a curve where the GZ value became negative."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Rizki
"Inclining test merupakan proses untuk mengetahui titik berat kapal dengan memindahkan beban uji di atas kapal. Tujuan dari Inclining test pada kapal adalah untuk menentukan tinggi titik berat kapal dan metasentra kapal, yang menjadi dasar perhitungan stabilitas kapal dalam berbagai kondisi pemuatan (load case). Percobaan inclining test umumnya dilakukan dengan dua metode, yaitu langsung di kapal setelah pembangunan selesai dan melalui simulasi komputasi. Namun, metode ini seringkali memerlukan persiapan yang cukup lama. Dengan berkembangnya otomasi dan teknologi, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengukuran Inclining test dengan lebih cepat dan akurat tanpa menunggu kapal selesai dibangun. Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan membuat model Inclining test kapal menggunakan metode Machine Learning. Machine Learning digunakan untuk mempelajari data yang dimasukkan ke dalam sistem, dan memungkinkan mesin menghasilkan output dari percobaan inclining test seperti jika dilakukan langsung di kapal. Penelitian dilakukann dengan menggunakan Google Spreadsheet untuk menyimpan data- data inclining test yang pernah dilakukan, Github sebagai tempat yang digunakan untuk menyiimpan kode pemograman mesin, dan Streamlit sebagai interface untuk data baru yang akan dimasukan, menjalankan kode mesin yang ada di Github dan memperlihatkan hasil prediksi yang dilakukan oleh mesin. Kemudian akan dilakukan pengujian tools dengan 2 tahap dimana mesin akan memprediksi data yang sudah pernah dipelajari dan data baru. Dari penelitian didapatkan bahwa mesin pada saat ini mampu memprediksi data yang pernah dipelajari dengan error MSE sebesar 0.521 namun masih kesulitan memprediksi data baru dengan error mse sebesar 16,88. Mesin menyimpulkan bahwa momen beban merupakan faktor terbesar dalam mempengaruhi kemiringan pada pegujian inclining test kapal.

The Inclining test is a process to determine the center of gravity of a ship by shifting a test load onto the ship. The purpose of the Inclining test on a ship is to establish the height of the ship's center of gravity and metacenter, which serves as the basis for calculating the ship's stability under various loading conditions (load cases). Inclining test experiments are generally conducted using two methods: directly on the ship after construction is completed and through computational simulations. However, these methods often require considerable preparation time. With the advancement of automation and technology, this research aims to optimize Inclining test measurements more quickly and accurately without waiting for the ship's construction to finish. The approach taken in this study involves creating a model of the ship's Inclining test using the Machine Learning method. Machine Learning is utilized to learn from the data entered into the system, allowing the machine to generate output from Inclining test experiments as if conducted directly on the ship. The research is conducted using Google Spreadsheet to store previously conducted Inclining test data, Github as a repository for machine programming code, and Streamlit as an interface for new data entry. It runs the machine code stored in Github and displays the prediction results. The testing of tools is performed in two stages, where the machine predicts data that has been previously learned and new data. From the research, it is found that the machine is currently able to predict previously learned data with an MSE error of 0.521 but faces difficulties in predicting new data with an MSE error of 16,88. Also machine concluded that Weight momen is the biggest factor during ship inclining test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andotama Kharisma
"Kapal pada saat ditarik di air mempunyai gaya hambat akibat kekentalan zat cair. Daya mesin yang dibutuhkan untuk mendorong kapal pada kecepatannya harus dapat mengatasi gaya-gaya hambat. Pengurangan hambatan dalam aliran fluida bisa didapat dengan memberikan zat aditif jenis polimer, surfactant, fibre, cat atau kekasaran khusus pada permukaan benda. Permukaan kulit ikan yang dilapisi dengan biopolimer cairan kental (lendir) adalah salah satu elemen pengurangan hambatan tarik.
Tujuan penelitian ini ialah upaya peneliti untuk mendapatkan pengurangan hambatan tarik pada kapal model dengan menempelkan kulit belut (monepterus albus) yang masih berlendir pada lambung kapal. Penempelan kulit belut diharapkan dapat menghasilkan pengurangan hambatan tarik dan ramah lingkungan. Pengurangan hambatan (drag reduction) didapat bila nilai kerugian hambatan gesek pada fluida yang di beri aditif nilainya lebih kecil dari fluida standart atau air. Pengukuran gaya hambat pada variasi kecepatan dan sarat kapal dilakukan dengan alat pull force gauge yang diletakkan pada haluan kapal. Penempelan kulit ikan belut pada lambung kapal sepanjang 20% dari panjang haluan kapal model.

When being pulled above water, ship has resisting force because of the viscosity. The engine power needed to push the ship in it's speed must be able to with the drag force. Reduction of the drag in a fluid current can be obtained by adding additive elements such as polymer, surfactant, fiber, paint or something that can add some roughness at the surface of a substance. The surface of fish skin that covered with biopolymer thick fluid (mucus) is one of the element that can reduce thedrag.
The goal of this research is to get less drag in model ship by attachment of eel skin (monepterus albus) that still has it's mucus at the surface of the ship's body. The biopolymer additive substance hopefully can produce reduction in drag of the current and environmentally friendly. Drag reduction can be obtained if a loss in friction drag in a fluid that has given with additive is less than standard fluid or water. Measurement of drag force in variety of speed and laden ship is done with pull force gauge which attached with the forepeak model ship. Attachment of eel skin in hull is 20% from the stem (bow) of model ship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Semyonov-Tyan-Shansky, V.
Moscow: Peace Publishers, [19?-]
623.82 SEM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mosteri, Moel
New York: Warner Books, 1976
623.82 MOS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zuhdi
"Indonesia dengan berlatar negara kepulauan akan sangat mempunyai masalah dalam hal keamanan dalam wilayah terluarnya. Dalam pelayaran di Indonesia pun sangat banyak terjadinya kecelakaan yang banyak disebabkan dengan kondisi yang tidak bersahabat serta pada kondisi-kondisi tertentu sangat banyak kedalaman laut di Indonesia yang hanya kurang dari 5 meter yang menyebabkan kapal karam. Selain itu, kondisi di pulau terluar RI juga rentan akan pencurian dan kecelakaan yang tidak dapat terdeteksi. Hal ini membuat perlu adanya kapal robot yang mengawasi pulau terluar RI dan juga mendeteksi kecelakaan sebagai bantuan bagi kapal penyelamat. Kapal ini tentunya harus memiliki stabilitas yang baik. Self-righting menjadi salah satu metode yang dapat digunakan pada keadaan seperti ini. Metode ini pula yang digunakan pada kapal-kapal penyelamat/rescue boat.

Indonesia as an archipelago country will always have many problems within security in outer area. Many accidents occurred when the ship sails caused by unfriendly extremely weather and in the other condition there are many shallow water which less than 5 meters so it can make the ship shipwrecked. On the other hand, condition of the Indonesia's outer area often happens robbing and accident which can not be detected. In this case make Indonesia must have a robotic ship to clamp down the outer area and also to detect accidents to help rescue boat. This ship/vessel also must have a good stability. Self-righting is one of the method which can be used in this case. This method also used in rescue boat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Wijaya
"Potensi perikanan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, yaitu sekitar 6,4 juta ton per tahun. Akan tetapi potensi ini belum tergali dengan baik dan untuk meningkatkan produksi perikanan dibutuhkan armada penangkapan ikan yang sesuai dengan perairan di Indonesia yang mampu memenuhi potensi perikanan Indonesia. Untuk itulah ditawarkan sebuah alternatif pembuatan kapal ikan yang baru dimana kapal memiliki fish hold yang terisi air laut sehingga ikan akan tetap hidup. Alternatif yang ditawarkan adalah dengan merancang kapal Trimaran pengangkut ikan, yaitu kapal ikan yang terdiri dari 3 lambung dengan fish hold yang terisi air laut. Satu hal yang harus diperhatikan adalah masalah stabilitas sehingga kita dapat menjaga kapal agar tetap dalam kondisi stabil. Kunci untuk mendapatkan kapal yang stabil adalah dengan memastikan bahwa kapal tersebut memiliki cukup kemampuan untuk mengatasi momen yang timbul akibat factor luar selama perjalanan. Untuk menghitung satbilitas, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan untuk berbagai kondisi pemuatan selama perjalanan, untuk setiap kondisi pemuatan dilakukan analisis stabilitasnya berdasarkan kurva stabilitas. Ada dua kunci yang dapat menggambarkan karakteristik stabilitas kapal, yakni cross curve dan kurva lengan koppel. Berdasarkan perhitungan kapal ikan Trimaran memiliki stabilitas yang baik pada sudut yang kecil.

Potential product from fishing in Indonesia each year can reach 6.4 million ton. But in the real condition this number can't fulfill by Indonesian, and one of major caused of it is because Indonesian lack of fishery armada, not just lack of number but also very lack of technology if we compare with the other country. For that purpose we just offer one of alternative a new kind of fishing ship that have fish hold which contain with sea water so the fish can still life after it's catch and condition would be fresh. The alternative that offers is design of Trimaran fish carrier ship, Trimaran fish carrier ship is fishing ship with three hulls, where the hull become fish hold that contain by seawater. One thing that we must concern when ship operating is stability so we can maintain ship at stable conditions. The key to having a stable vessel is making sure there is always be sufficient stability to counter the capsizing moments from the external factors during the entire voyage. To calculate the stability, the first thing is to make a prediction of loading conditions during the entire voyage, then analysis the stability depend on stability curve for every loading conditions. There are two keys that will help to determine the characteristic of ship stability, cross curve and righting arm curve. From the result of calculations, it is show that Trimaran fishing ship has good stability for small angle of heeling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38097
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Gunawan
"Alat uji stabilitas merupakan alat yang mempermudah mahasiswa dalam memahami stabilitas kapal. Pengujian dilakukan pada model kapal dengan sudut kecil yaitu tidak lebih dari 5 derajat. Prosedur pengujian dimulai dengan meletakkan beban yang sama pada startboard side dan port side masing-masing 3 buah dan kemudian memindahkan satu persatu beban ke sisi sebelahnya, lalu beban tersebut dikembalikan ke posisi awal. Penggantian dynamometer dengan clinometer digital membuat besar sudut pengujian bisa langsung terbaca. Righting arm hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari cross curve. Righting arm yang diperoleh menunjukkan pengujian dengan clinometer digital harus disempurnakan lagi.

Ship stability testing device is a kind of device that help student in understanding ship stability. Experiment is done to the model with small angle degree which is not greater than 5 degrees. Procedure experiment is start by putting three weights on start board side and port side. Then weights are moved to opposite side one by one and then it moves back to origin position. Changing dynamometer with clinometer make experiment result can read instantly. Righting arm which is result of experiment then compared with calculation from cross curve. The result shows that inclining test experiment using clinometer need improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50999
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Andre Yohanes Hamonangan
"Adalah hal mutlak faktor keselamatan bagi setiap alat transportasi, tidak terlepas dengan armada transportasi air yaitu kapal. Salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam keselamatan adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula yang disebut stabilitas kapal. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui nilai MG sin? atau lengan Koppel kapal model milik Teknik Perkapalan DTM FTUI serta sebagai referensi modul pengujian stabilitas statis kapal model pada lab kapal Teknik Perkapalan DTM FTUI.
Metode yang dilakukan adalah menggambar kembali desain dari kapal model dengan menggunakan sofrtware Auto Cad 2006 dan Maxsurf PRO. Setelah dilakukan perhitunngan Hydrostatic Curve dan Cross Curve maka dilakukan inclining experiment. Hasil yang didapat adalah nilai stabilitas statis kapal model DTM FTUI untuk setiap variasi draft yang menunjukan bahwa stabilitas kapal pada kondisi draft maksimum lebih baik daripada kapal kosong.

Safety factor is absolute matter for every transportation , doesn't loose with water transportation fleet that is ship. One of the big influential factor in ship safety is ability to returns to position at first that called ship stability. Testing is meant to determine MG sin? value or righting arm model ship property of Naval Architecture Department DTM FTUI also used for reference testing static stability model ship in shipping lab.
With using by using sofrtware Auto Cad 2006 and Maxsurf Pro to redraw model ship property of Naval Architecture Department DTM FTUI. After done calculate Hydrostatic Curve and Cross Curve than doing inclining experiment. Result that got model ship static stability righting arm value of Naval Architecture Department DTM FTUI for every variation of draft that demoes that ship stability in condition draft of maximum better than empty ship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51014
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>